Sabtu, 30 Juni 2012

Apakah di Nias Ada Kerajaan?

Apakah di Nias Ada Kerajaan?

Ivan Taniputera
30 Juni 2012

Banyak orang menyatakan bahwa di Nias tidak ada kerajaan. Namun mari kita simak laporan Henry Lyman, seorang misionaris yang pernah mengunjungi Nias pada tahun 1834:

"Apabila seorang raja meninggal, maka putera tertuanya, atau kerabat dekatnya apabila ia tidak mempunyai putera, atau laki-laki yang bersedia membayar rakyat sang raja dengan harga tertinggi apabila sang raja juga tidak punya kerabat dekat, akan diangkat menjadi raja berikutnya. Perempuan tidak diperbolehkan memegang jabatan ini. Ketika seorang laki-laki akan diangkat menjadi raja, penduduk akan berkumpul dan mengadakan pesta meriah, menari, dan memikul tandu di bahu mereka dimana raja yang baru akan menari di atasnya."

Sumber: Reid, Anthony. Sumatera Tempo Doeloe dari Marco Polo sampai Tan Malaka, Komunitas Bambu, halaman 237.

Berdasarkan kutipan di atas, maka jelas sekali di Nias terdapat penguasa yang sifatnya turun temurun, yakni kekuasaan yang diwariskan dari anak ke puteranya, atau ke kerabat dekatnya. Selain itu, kekuasaannya juga berlangsung seumur hidup. Dengan demikian, penguasa semacam ini boleh disamakan dengan raja. Oleh karenanya, di Nias terdapat pemerintahan semacam kerajaan. Apakah ada yang dapat memberikan informasi lebih jauh mengenai hal ini?

Jumat, 29 Juni 2012

Raja-raja Berkulit Putih di Banjarmasin: Alexander Hare dan Kerajaan Maluka-nya

Ivan Taniputera
30 Juni 2012

Secara kebetulan saat sedang berselancar di internet, saya bertemu dengan nama Kerajaan Maluka yang didirikan oleh Alexander Hare. Saya mencoba mencari lebih jauh nama Alexander Hare dan Kerajaan Malukanya di Encyclopaedia Americana dan Winkler Prins, namun tidak menemukannya. Saya juga membuka Ensiklopedi Indonesia dan juga tak menemukannya. Mungkin toko ini dianggap kurang penting. Sebenarnya apa menariknya Alexander Hare dengan Kerajaan Malukanya? Menariknya adalah Kerajaan Maluka ini berada di Banjarmasin. Dengan demikian, menambah lagi keberadaan raja kulit putih di Kepulauan Nusantara. Raja berkulit putih lainnya lagi adalah James Brooke seorang petualang Inggris yang diserahi wilayah di Kalimantan Utara oleh Sultan Brunai.

Akhirnya informasi saya mengenai Alexander Hare sampai sejauh ini masih terbatas dari wikipedia. Alexander Hare ditunjuk sebagai residen Banjarmasin oleh Rafles semasa bercokolnya Inggris di Kepulauan Nusantara (1811-1816). Pada kesempatan itu, ia mendirikan kerajaan Maluka dengan ia sendiri sebagai rajanya dan bahkan mengeluarkan koinnya sendiri. Kendati demikian, Hare harus hengkang dari Banjarmasin sewaktu pemerintah kolonial Belanda kembali menguasai Nusantara. Ia dan keluarganya lantas pindah ke Kepulauan Kokos dan setelah itu pindah lagi ke Singapura. Hare wafat di Bengkulu pada tanggal 2 November 1834. Sumber sementara adalah http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_Hare.
Saya masih mencari literatur mengenai Hare dengan Kerajaan Malukanya yang hanya seusia kekuasaan Inggris ini. Walaupun usia kerajaan ini singkat saja, namun tetap menarik ditelaah lebih jauh.

Peta Kerajaan Klungkung Beserta Enclave-enclave-nya

PETA KERAJAAN KLUNGKUNG BESERTA ENCLAVE-ENCLAVE-NYA

Ivan Taniputera

29 Juni 2012

Enclave adalah wilayah suatu negara yang berada di tengah-tengah wilayah negara lainnya. Sebagai contoh adalah Berlin Barat semasa Perang Dingin. Berlin Barat adalah wilayah Jerman Barat tetapi dikelilingi oleh wilayah Jerman Timur. Pada peta ini, Kerajaan Klungkung memiliki empat enclave, yakni Sabang, Payangan, Tampaksiring, dan Abiansemal. Kita saksikan bahwa Sabang berada di tengah-tengah Kerajaan Badung dan berbatasan dengan Tabanan beserta Gianyar. "Negara-negara boneka" Afrika Selatan semasa rezim apartheid, seperti Bophutatswana, Venda, Transkei, dan Ciskei, bahkan wilayahnya lebih terpotong-potong lagi.
 
 

Selasa, 26 Juni 2012

Bon Jadul

Ivan Taniputera
26 Juni 2012



Senin, 25 Juni 2012

Peta Sumatera Awal Abad ke-20

Ancient Map of Sumatera in the Begining of 20th Century

Ivan Taniputera
25 Juni 2012

Untuk resolusi yang maksimal, silakan download di:

http://www.facebook.com/groups/387889151274745/


TIPS-TIPS FENGSHUI

TIPS-TIPS FENGSHUI
Ivan Taniputera
25 Juni 2012



Pada kesempatan kali ini saya akan membagi kembali beberapa tips dan rahasia Fengshui.

1.Arah rumah yang boleh dan tidak boleh direnovasi dalam tahun-tahun tertentu

Setiap tahun tidak setiap rumah boleh direnovasi atau dibangun. Ada rumah atau tanah dengan arah-arah tertentu yang tak boleh direnovasi dan dibangun. Adapun arah-arah tersebut dikenal sebagai:
a.Taisui (太歲)
b.Wuhuang (五黃)
c.Sansha (三殺)

Kita akan membahas Taisui terlebih dahulu. Apa yang dimaksud Taisui ini dalam buku-buku tertentu yang berbahasa Inggris, ada yang menyebutnya sebagai Grand Duke atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara harafiah berarti Tuan Besar. Taisui ini dianggap sebagai penguasa tahun dan dalam ilmu perbintangan terkait dengan gerakan planet Yupiter. 

Berikut ini adalah daftar arah Taisui setiap tahunnya.

  • Tahun tikus, arah Taisui adalah Utara (2008, 2020).
  • Tahun sapi, arah Taisui adalah Utara, Timur Laut (2009, 2021).
  • Tahun harimau, arah Taisui adalah  Timur, Timur Laut (2010, 2022).
  • Tahun kelinci, arah Taisui adalah Timur (2011, 2023).
  • Tahun naga, arah Taisui adalah Timur, Tenggara (2012, 2024).
  • Tahun ular, arah Taisui adalah Selatan, Tenggara (2001, 2012, 2025).
  • Tahun kuda, arah Taisui adalah Selatan (2002, 2013, 2026).
  • Tahun kambing, arah Taisui adalah Selatan, Barat Daya (2003, 2014, 2027).
  • Tahun monyet, arah Taisui adalah Barat, Barat Daya (2004, 2015, 2028).
  • Tahun ayam, arah Taisui adalah Barat (2005, 2016, 2029).
  • Tahun anjing, arah Taisui adalah Barat, Barat Laut (2006, 2017, 2030).
  • Tahun babi, arah Taisui adalah Utara, Barat Laut (2007, 2018, 2031).

Selanjutnya, kita mengenai apa yang dinamakan Wuhuang. Secara harafiah. Ini diterjemahkan sebagai Lima Kuning. Arah ini bisa mendatangkan kesulitan dan permasalahan dalam hidup. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut:

  • Tahun 2003, arah Wuhuang adalah Tenggara.
  • Tahun 2004, arah Wuhuang adalah Tengah.
  • Tahun 2005, arah Wuhuang adalah Barat Laut.
  • Tahun 2006, arah Wuhuang adalah Barat.
  • Tahun 2007, arah Wuhuang adalah Timur Laut.
  • Tahun 2008, arah Wuhuang adalah Selatan.
  • Tahun 2009, arah Wuhuang adalah Utara.
  • Tahun 2010, arah Wuhuang adalah Utara.
  • Tahun 2011, arah Wuhuang adalah Barat Daya.
 Terdapat beberapa ahli Fengshui yang menyarankan agar kita menggantungkan genta angin pada arah-arah pada tabel di atas seturut tahunnya, guna menangkal energi buruk Lima Kuning.
Sansha secara harafiah berarti Tiga Pembunuh.
Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut:
  • Pada tahun sapi, ayam, dan ular, arah Sansha berada di Timur.
  • Pada tahun babi, kelinci, dan Kambing, arah Sansha berada di Barat.
  • Pada tahun monyet, tikus, dan naga, arah Sansha berada di Selatan.
  • Pada tahun anjing, kuda, dan harimau, arah Sansha berada di Utara.
Demikianlah arah-arah yang kurang baik setiap tahunnya. Disarankan untuk tidak melakukan kegiatan renovasi rumah yang menghadap arah-arah di atas masing-masing tahunnya. Ini berlaku pula bagi bagian-bagian rumah, contohnya terlepas dari manapun arah hadap rumah Anda, pada tahun 2003 jangan merenovasi bagian tenggara rumah Anda, karena itu merupakan arah yang terkena pengaruh Wuhuang.

2.Pengaruh genta angin

Dewasa ini, genta angin telah menjadi pernak-pernik Fengshui. Beberapa ahli menyarankan penggunaannya untuk meningkatkan masuknya Qi ke sebuah rumah. Ada juga buku yang  mengatakan bahwa genta angin dapat meningkatkan keharmonisan dan persahabatan. Menurut saya logikanya adalah sebagai berikut. Siang hari saat mendengarkan bunyi genta angin, hati kita bisa merasa tenang. Apabila pikiran menjadi tenang, maka kita juga akan bersikap lebih bersahabat dengan orang lain.






Jumat, 22 Juni 2012

Peta Kuno Pulau Sulawesi
Ancient Map of Celebes

Ivan Taniputera
23 Juni 2012

Peta kuno Pulau Sulawesi. Tampak pula pada gambar batas-batas daerah swapraja yang ada di Sulawesi Selatan.
Ancient Map of Celebes. The boundaries of swapraja (zelfsbestuurlandschappen) in South Celebes are shown also in this map.

Untuk resolusi gambar terbaik, silakan download peta di:
 http://www.facebook.com/groups/387889151274745/

Sumber/ source: Winkler Prins Geillustrierde Encyclopaedie, 1919.



Peta Kalimantan Semasa Zaman Penjajahan Belanda Pada Awal Abad ke-20
Ancient Map of Borneo in the Time of Dutch Colonialization 
(in the begining of 20th Century)

Source: Winkler Prins Geillustrierde Encyclopaedie, 1919.

Untuk resolusi yang lebih tinggi, silakan download di:
http://www.facebook.com/groups/387889151274745/



Jumat, 15 Juni 2012

AJARAN TIONGKOK KUNO MENGENAI MENJADI PEJABAT








AJARAN TIONGKOK KUNO MENGENAI MENJADI PEJABAT YANG BAIK

Penerjemah: Ivan Taniputera
15 Juni 2012

PENGANTAR

Saya memperoleh buku yang bagus mengenai intisari berbagai pemikiran Tiongkok yang berjudul "The Essence of Chinese Civilization" karya Dun J. Li dari Paterson State College, terbitan D. Van Nostrand Company, Inc. Princeton, New Jersey, Toronto, London, 1967. Buku ini merupakan buku yang baik mengenai intisari alam pemikiran Tiongkok kuno, yang mencakup berbagai bidang, seperti agama, filsafat, sistim pemerintahan, moneter, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah uraian mengenai menjadi pejabat yang baik, sebagaimana yang ditulis oleh Huang Tsung Hsi, halaman 122-123. Saya akan menerjemahkannya untuk Anda sebagai berikut:

54. HUANG TSUNG-HSI:

Mengenai Menteri.

Haruskah seorang menteri melayani rajanya dengan kepatuhan membuta? Jawabannya adalah tidak. Haruskah ia mengorbankan hidupnya sendiri demi mengabdi rajanya? Sekali lagi jawabnya adalah tidak. Kepatuhan membuta barangkali dipandang layak jika dilakukan terhadap ayah, namun tidak bagi raja. Mengorbankan hidup sendiri demi sesuatu hal adalah mulia; namun jika kita berbicara mengenai seorang menteri yang baik, maka hal itu masih belumlah memadai.Negara kita adalah begitu luasnya, seorang raja tidaklah mungkin memerintah semuanya seorang diri. Karenanya, ia perlu berbagi tugas pemerintahan dengan orang lain. Apabila seseorang menjadi pejabat,maka tugasnya adalah mengabdi semua orang-bukannya hanya keluarga tertentu saja, dan yang pasti bukan sang raja.  Apabila sang raja bersikap tirani dan memaksanya melakukan hal-hal yang membahayakan rakyat, ia punya hak tak mematuhinya. Pada kenyataannya, yang terutama ia hendaknya tidak menjadi pejabat seperti ini, apalagi bersedia mati bagi sang raja. Jika tidak demikian halnya, ia tidaklah berbeda dengan para kasim atau selir istana, yang berjuang keras memuaskan setiap keinginan tuannya tidak peduli keinginan tersebut sesuatu atau tidak dengan prinsip-prinsip moralitas. Jikalau seorang raja mati karena kesalahannya sendiri. tiada alasan bagi bagi orang lain mengikuti dirinya, meskipun orang itu adalah pelayan pribadi atau orang dekat raja, di mana seorang pejabat yang baik hendaknya tak bersikap seperti itu.

Naskah lengkap berbahasa Inggris, silakan lihat di bawah ini:




SEJARAH DOLLY


SEJARAH DOLLY

Ivan Taniputera
15 Juni 2012

Judul buku : Dolly: Membedah Dunia Pelacuran Surabaya, Kasus Kompleks Pelacuran Dolly
Penulis :      Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar.
Jumlah halaman : 156
Penerbit : Grafiti Pers, April 1982.

Ini merupakan buku yang bagus mengenai sejarah Dolly, yakni salah satu kawasan pelacuran terbesar di Surabaya. Banyak orang yang pernah mendengar mengenai Dolly, namun belum mengetahui bagaimana sejarahnya. Lokasi geografis Dolly dipaparkan sebagai berikut (halaman 32):

"Kompleks Pelacuran "Dolly" berada di kawasan Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kotamadya Surabaya. Hanya sebuah jalan sepanjang kurang lebih 150 meter dengan lebar sekitar 5 meter beraspal cukup halus, hasil Proyek Perbaikan Kampung (Kampung Improvement Project) tahun 1977. Tepatnya, kompleks pelacuran ini berlokasi di Jalan Kupang Gunung Timur V raya. Kalau Jalan Tunjungan dianggap sebagai pusat atau jantung Kota Surabaya, kompleks pelacuran  ini bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 10 menit dengan kendaraan bermotor. Rentangan antara pusat kota dan kompleks pelacuran "Dolly" ini kurang lebih 1 1/2 kilomenter."

Dengan demikian, Dolly terletak tidak jauh dari pusat kota Surabaya. Kawasan ini baru hidup saat malam hari; sementara itu, kondisinya saat siang hari tidak begitu menarik (halaman 33):

"Kehidupan daerah "Dolly" di siang hari menampilkan wajah-wajah "asli" wanita penghuninya, tanpa make up, atau kalaupun memakai make up tak begitu menyolok, hanya polesan tipis menghiasi wajah-wajah mereka."

Bagaimana sejarah berawalnya Dolly?

Dahulu kawasan ini merupakan makam Tionghua yang meliputi wilayah Girilaya sekarang hingga batas makam Islam di Putat Gede (halaman 33-34):

"Arkian, dahulu daerah Putat Jaya-termasuk kompleks Pelacuran "Dolly"-merupakan makam Cina. Baru sekitar tahun 1966 daerah ini "diserbu" para pendatang dengan menghancurkan bangunan-bangunan makam. Menurut informasi yang diperoleh dari salah seorang penduduk yang saat itu turut dalam kegiatan bongkar membongkar itu, makam dibongkar karena telah dinyatakan pemerintah daerah, makam Cina itu tertutup bagi jenazah baru, dan kerangka lama harus dipindahkan oleh ahli warisnya."

Ini mengundang orang mendapatkan tanah bekas makam tersebut, baik dengan membongkar bangunan makam, menggali kerangka jenazah yang ada, atau cukup hanya meratakannya saja. Selanjutnya tanah tersebut dapat diklaim oleh pemilik barunya.

Setahun kemudian, atau tepatnya pada tahun 1967, muncul seorang wanita yang katanya dulu juga merupakan pelacur bernama Dolly Khavit di kawasan yang dulunya makam Tionghua tersebut. Ia kemudian menikah dengan seorang pelaut Belanda dan merupakan pendiri rumah pelacuran pertama di jalan yang sekarang bernama Kupang Gunung Timur I. Wisma miliknya antara lain bernama "T," "Sul," "NM," dan "MR." Tiga di antara empat wisma itu disewakan pada orang lain. Demikianlah asal mula nama "Dolly."

"Dolly" semakin berkembang pada era tahun 1968 dan 1969. Wisma-wisma yang didirikan di sana semakin banyak. Adapun persebarannya dimulai  dari sisi jalan sebelah barat, lalu meluas ke timur, dan juga mencapai sebagian Jalan Jarak.

DOLLY YANG ANGKER (halaman 34-35)

Masih banyak makam yang belum dibongkar. Bahkan pada wisma no.33, masih terdapat makam yang belum dibongkar, sehingga justru bangunan rumahnya yang menyesuaikan dengan makamnya. Lebih jauh lagi, di belakang wisma no.37 masih terdapat tiga makam yang belum dibongkar. Penduduk setempat menggunakan makam tersebut sebagai tempat pembuangan sampah, dan konon ahli waris masih mengunjungi makam-makam yang nampak tidak terurus tersebut.

Kerangka-kerangka masih banyak pula yang belum diangkat dan di atasnya langsung didirikan makam. Dengan demikian, tidak mengherankan apabila kawasan tersebut menjadi angker:

"Sering muncul roh-roh halus di tengah malam buta menggoda para penghuninya. Pelacuran bertetangga dengan roh, tentulah para roh itu penasaran. Ini dikeluhkan pelacur dan pelayan wisma karena sering digoda roh-roh gentayangan itu." (halaman 35).

PERIZINAN

Izin bagi pendirian Wisma itu sebenarnya tidaklah legal, yang diperoleh dari kepolisian, namun menyebutkan bahwa usaha tersebut adalah "warungkopi yang dilayani perempuan-perempuan." Demikianlah yang dituturkan oleh ketua RW 6 Kupang gunung Timur. (halaman 35).

DOLLY DALAM ANGKA

a.Tarip parkir (lihat halaman 35)

Rp. 100,- untuk sepeda motor
Rp. 200,- untuk mobil

Selepas pukul 24.00 mobil dikenakan Rp. 500,- dan sepeda motor Rp. 250,-
Jika bermalam hingga keesokan harinya, mobil dikenakan Rp.1.000,- dan sepeda motor dikenakan Rp. 500,-

Mengingat buku ini dikarang pada tahun 1983, maka jika disesuaikan dengan tarip sekarang, maka tinggal dikalikan 10 kali saja.

b.Jumlah wisma kompleks pelacuran Dolly tahun 1981 (halaman 38).

RW 6 Kupang Gunung Timur terdapat 25 wisma.
RW 12 Putat Jaya C Timur terdapat 18 wisma.
RW 10 Putat Jaya B Timur terdapat 5 wisma.

c.Tarip di wisma kompleks pelacuran Dolly tahun 1981 (halaman 43).

Rp. 5.000,- terdapat 7 wisma.
Rp. 6.000,- terdapat 39 wisma.
Rp. 7.000,- terdapat 1 wisma.
Rp. 8.000,- dan Rp.10.000,- terdapat 1wisma

Kesimpulan, pada tahun 1981 sebagian besar wisma menarik uang sewa Rp. 6.000 per jamnya.

d.Cara penyerahan uang hasil kerja pelacur di Dolly tahun 1981 (responden 48 orang)-halaman 66.

Langsung setelah selesai melayani tamu, 22 responden.
Pada malam hari setelah tutup wisma, 9 responden.
Keesokan harinya, 3 responden.
Satu minggu sekali, 6 responden.
Dua minggu sekali, 3 responden.
Satu bulan sekali, 1 responden.
Kalau akan pulang/ hendak membeli sesuatu saja, 4 responden.


MESIN SEKS BAGI SANG GERMO (halaman 58).

Akan dikutipkan sebagai berikut:

"Kalau melayani "tamu" harus baik. Kalau wisma ini sepikamu semua mau makan apa?" begitu kata sang "papi" di hadapan anak buahnya saat "briefing" di tengah malam.
Pelacur yang menjadi penghuni wisma-wisma di daerah kompleks pelacuran "Dolly" dibebani banyak peraturan dengan tujuan agar wisma tidak menjadi sepi.
Pola hubungan sosial antara germo dan pelacur ditandai oleh semacam sikap eksploitatif. Para germo seolah-olah menganggap anak buahnya adalah "mesin seks" yang bisa dipakai tanpa mengenal lelah. para germo tidak memperkenankan anak buahnya menolak setiap ajakan  tamu untuk "masuk" kamar. Tetapi, kadang kala tanpa diketahui sang germo, para pelacur menolak ajakan tamu dengan berbagai alasan, umumnya karena mereka merasa tamunya tidak semuai dengan seleranya.

Syarat agar dapat diterima menjadi penghuni wisma tidaklah rumit (halaman 58):

1.Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2.Surat keterangan dari lurah desa asal.
3.Surat cerai resmi bagi yang pernah menikah.

Namun pada praktiknya tanpa ini semua juga dapat diterima.

Selasa, 12 Juni 2012

Warisan Terbaik Bagi Anak Anda dan Generasi Penerus


Ivan Taniputera
13 Juni 2012


Warisan apakah yang terbaik bagi anak atau generasi penerus Anda? Apakah harta? Harta bisa habis. Apakah kepandaian? Ya benar, tetapi kepandaian atau pengetahuan apakah yang paling berharga? Berdasarkan pengalaman hidup saya, kepandaian atau pengetahuan yang paling berharga adalah bahasa. Semakin banyak Anda memahami suatu bahasa asing, maka makin luas pula informasi terbuka bagi Anda. Kita menyadari bahwa era mendatang adalah era informasi. Siapa yang berkuasa adalah yang menguasai informasi.

Lalu bahasa asing apakah yang perlu kita kuasai. Bahasa Inggris sudah pasti, karena merupakan bahasa internasional. Kemudian yang perlu kita sadari adalah bahasa-bahasa yang memberikan bonus. Dalam artian jika Anda mempelajarinya maka secara otomatis Anda juga akan mendapatkan kemampuan memahami suatu bahasa lain walaupun tidak 100 persen. Sebenarnya bahasa kita, yakni bahasa Indonesia, juga memberikan bonus. Jika seseorang menguasai bahasa Indonesia, maka secara otomatis dia juga akan memahami bahasa Melayu dan begitu pula sebaliknya.

Jika kita belajar bahasa Jerman, maka bonusnya adalah bahasa Belanda. Bahasa Jerman dan Belanda mempunyai kemiripan nyata. Contohnya adalah Bewegung (gerakan) dalam bahasa Jerman, menjadi Beweging dalam bahasa Belanda. Biasanya yang berubah adalah vokal-vokalnya saja. Selain itu, jika bisa bahasa Jerman kita juga akan sedikit banyak memahami bahasa Denmark (Danish). Lalu Bahasa Mandarin, juga memberikan bonus berupa kemampuan memahami tulisan dalam bahasa Jepang, karena keduanya menggunakan huruf atau aksara yang sama. Meskipun orang Jepang juga menggunakan hiragana dan katakana, namun mereka tetap menggunakan 1.400 huruf Kanji yang dikenal sebagai Joyo Kanji ata Changyong Hanzi (huruf Han yang sering dipakai). Jika boleh disebutkan, bahasa lain yang memberikan bonus adalah bahasa Portugis dan Spanyol, karena keduanya mirip. Kendati demikian, Spanyol dan Portugal bukan merupakan negara yang sangat berpengaruh dalam percaturan dunia internasional, selain sepak bola.


Demikianlah, berdasarkan kenyataan di atas, maka kita dapat memahami bahasa-bahasa apa saja yang perlu kita kuasai. Oleh karenanya, pendirian pusat-pusat pembelajaran bahasa barangkali akan sangat diperlukan di masa mendatang.

HUMAR DAN ANEKDOT TIONGKOK

HUMOR DAN ANEKDOT  TIONGKOK

Ivan Taniputera
12 Juni 2012

Hingga saat ini masih jarang diadakan pembahasan mengenai humor atau anekdot Tiongkok. Humor atau anekdot sendiri sebenarnya adalah salah satu bagian sastra yang layak juga mendapatkan perhatian. Jadi kita tidak hanya sekedar mencari di manakah letak kelucuannya, karena apa yang dianggap lucu itu berbeda-beda bagi tiap bangsa dan bahkan individu. Berikut ini kita akan mengulas beberapa humor klasik Tiongkok.

A.DIBACA DARI KANAN KE KIRI

Seorang penjabat bernama Song Junqing diangkat sebagai gubernur Jiangsu semasa pemerintahan Tong Shi (1862-1874). Ia merupakan seseorang yang ingin agar dirinya dianggap terpelajar. Selain itu, ia merupakan seorang kaligrafer yang karyanya banyak dicari orang. Suatu ketika seorang duta besar yang telah selesai menjalankan tugasnya selama tiga tahun pulang ke kampung halamannya di Suzhou. Bekas duta besar ini nampaknya menjadi sangat kaya dan merenovasi rumahnya. Sebagai wujud penghormatan terhadap mantan duta besar tersebut, Song Junqing mengirimkan sebuah papan berukirkan empat aksara Mandarin buah karyanya, yang berbunyi Mei (cantik), Pi (dibandingkan), Dongshan (Gunung Timur, yakni perumpamaan bagi tempat pensiun sang mantan duta besar). Saat peresmian rumah barunya, sang mantan diplomat membacakan keras-keras empat aksara tersebut di hadapan Song, tetapi ia membacanya dari kanan ke kiri, sehingga menjadi "Shandong, Pi, Mei," dan bertanya, "Bagaimana mungkin Shandong, sebuah provinsi, dibandingkan dengan Amerika, yang merupakan sebuah benua?" Semua orang yang mendengarnya tertawa. (Humor dari zaman Qing oleh Li Bai Yuan).

Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 70-71).

Sumber "kejenakaan" humor di atas adalah aksara Mandarin yang dapat dibaca dari kanan ke kiri maupun kiri ke kanan, sehingga menghasilkan makna berbeda. Mei sendiri adalah sebutan bahasa Mandarin bagi Amerika (Meiguo). Alksara "mei" sendiri juga berarti "kecantikan." Dengan demikian, "kelucuan"  humor ini juga terletak pada makna suatu aksara Mandarin yang bisa bermacam-macam tergantung kalimatnya.

B.YUAN SHIKAI INGIN JADI KAISAR

Yuan Shikai merupakan seorang tokoh dalam sejarah Tiongkok yang dengan manipulasi liciknya berhasil  merembut kursi kepresiden  dari Sun Yat Sen. Ia juga merupakan tokoh yang menanda-tanangi 21 pasal perjanjian Tanaka yang merugikan Tiongkok. Pada tahun 1915, tersebar gosip bahwa Yuan ingin mengangkat dirinya menjadi kaisar Tiongkok. Zhang Qian, seorang industrialis dan kawan dekat Yuan sedang berada di Beijing. Ia lantas menanyakan kebenaran rumor tersebut pada Yuan. Meskipun demikian, Yuan berupaya keras menutupi hal tersebut dan menyatakan, "Jikalau bangsa Tionghua menghendaki restorasi sistim kekaisaran, maka yang paling berhak adalah Henry Puyi, kaisar terakhir dinasti Qing yang telah turun tahta, dan kini masih berada di Kota Terlarang. Garis silsilah berikutnya yang berhak naik tahta adalah keturunan-keturunan dinasti Ming, seperti Zhu Qigian, Menteri Dalam Negeri; Zhu Jiapao, pejabat dari Chili; atau Zhu Rui, jenderal komandan pasukan di Zhejiang. Mengapakah namaku disebutkan?'
Zhang Qian lalu berkata sambil tersenyum, "Kalau demikian halnya, maka Zhu Shuyun, aktor tampan, juga berhak dijadikan kaisar." Yuan Shikai merasa tersinggung dengan sindiran kasar kawan dekatnya itu.

(Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 71-72).

Pada anekdot di atas kita menyaksikan upaya Yuan Shikai yang berupaya menutup-nutupi niatnya menjadi kaisar. Nampaknya Yuan telah menyebutkan secara asal-asalan orang bermarga Zhu sebagai keturunan kaisar dinasti Ming, yang memang bermarga Zhu. Oleh karenanya, sebagai sindiran Zhang Qian lantas menyebutkan nama seorang aktor yang juga bermarga Zhu. Meskipun demikian, humor di atas dapat juga diartikan bahwa Zhang Qian menyindir mereka semua sebagai aktor.


C.GURU DAN MURID BERMIMPI

Suatu kali saat sedang mengajar seorang guru jatuh tertidur dan dibangunkan oleh siswanya. Guna menutupi rasa malunya, guru itu berkata, "Aku selalu berharap berjumpa dengan Konfusius, Sang Suciwan Agung. Beberapa saat yang lalu, aku berjumpa dengannya." Keesokan harinya, sewaktu pelajaran giliran muridnya yang jatuh tertidur. Sang guru yang menyaksikan hal itu membangunkan dan memarahinya, "Betapa beraninya engkau tidur saat pelajaran." Namun murid yang cerdik itu menjawab, "Aku juga baru saja berjumpa dengan Sang Suciwan." Guru bertanya, "Lalu apa yang dikatakan Beliau?" Murid menjawab, "Beliau berkata bahwa ia tidak berjumpa denganmu kemarin." (Humor zaman dinasti Ming oleh Feng Menglong)

(Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 18).

Letak kejenakaan anekdot ini adalah seorang guru yang berbohong. Seharusnya seorang guru hendaknya menjadi teladan bagi muridnya. Jikalau seorang guru berbohong, maka muridnya juga akan melakukan hal yang sama, bahkan kemungkinan dapat menjadi lebih piawai ketimbang gurunya. Oleh karenanya, anekdot di atas juga mengandung ajaran moralitas yang tinggi.

D.MEMBANGKITKAN ORANG MATI

Di negeri Lu, terdapat seorang tabib bernama Gongsun Chuo yang membual bahwa ia sanggup menghidupkan orang mati. Kendati demikian, orang tidak mempercayai obatnya. Namun, Gongsun Chuo makin membual, "Aku tahu bagaimana menyembuhkan orang yang letih lesu. Jikalau aku menggandakan dosis obatku, maka tentu saja aku dapat membangkitkan orang mati. (Lushi Chunqiu)

(Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 19-20)

Kejenakaan terletak pada logika Gongsun Chuo yang tidak masuk akal. Orang yang mati jelas berbeda dengan orang yang letih dan lesu.

E.SERIGALA MENIPU HARIMAU

Suatu kali seekor serigala ditangkap dan hendak dimangsa oleh harimau. Serigala yang cerdik lantas mengatakan pada harimau bahwa dirinya telah dipilih oleh para dewa agar menjadi raja atas seluruh binatang buas. Pada mulanya, harimau tidak percaya. Oleh karenanya, serigala mengajak harimau berkeliling bersama, dan memang benar para hewan melarikan diri saat melihat mereka. Serigala mengatakan bahwa itulah bukti kebenaran perkataannya, dimana para hewan tersebut ketakutan saat menyaksikan dirinya. Harimau mempercayai hal itu dan tak menyadari bahwa sebenarnya hewan-hewan itu bukan takut pada serigala melainkan pada dirinya. Kisah ini diriwayatkan oleh Jiang Yi saat menjawab pertanyaan Raja Xuan dari Chu (368-321 SM), mengenai arti penting seorang raja yang memimpin sebagai komandan pasukannya (Zhan Quo Ce)

(Sumber: An Anthology of Chinese Humour, halaman 21).


Kita menyaksikan bahwa harimau meskipun kuat dan perkasa namun kalah oleh kecerdikan serigala. Inilah "kejenakaan" yang hendak diangkat.Namun sesungguhnya anekdot ini adalah mengenai memimpin pasukan. Barangkali keseganan musuh bukan terletak pada sosok rajanya, melainkan pasukan yang dipimpinnya.

Setelah menelaah masing-masing humor dan anekdot di atas kita menyadari bahwa suatu humor dan anekdot hendaknya tidak diambil "kejenakaan"nya saja, melainkan juga makna yang terkandung di dalamnya. Agar dapat memahami makna tersebut, kita perlu mempelajari pula sejarah dan latar belakangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Yin, Tao. An Anthology of Chinese Humour, Asiapac Books, Singapore, 1987.

Minggu, 10 Juni 2012

Hasil Analisa Bung Karno Berdasarkan Ziweidoushu





HASIL ANALISA BUNG KARNO BERDASARKAN ZIWEIDOUSHU

Ivan Taniputera
10 Juni 2012

Dalam menelaah Ziweidoushu, maka langkah pertama adalah mengamati terlebih dahulu Sektor Inti atau Jiwa.

Pada sektor Jiwa terdapat bintang Tiantong (Z5) dan Tianliang (F6).
Bintang Tiantong mempunyai sifat polos seperti anak kecil, selalu berpikir positif dan dapat menikmati hidup. Setiap berhasil mengatasi satu kesulitan, kematangan mental dan kesejahteraan turut meningkat satu tingkat. Pada umumnya, Tiantong tidak dibekali warisan, harus membangun dari tangan kosong. Tiantong cerdas dan rendah hati, selalu menghindari kekerasan. Tiantong cenderung boros dan terkesan lemah, mudah diperlakukan seenaknya oleh orang lain. Tiantong menjunjung nilai luhur moralitas.
Bintang Tiantong bukan bintang keuangan, dan tidak begitu tergerak mencari uang.

Tianliang adalah bintang orang tua. Layaknya orang tua, ia pemerhati, suka menolong, bawel, sering merasa sakit di sana sini, terkesan malas (lamban), agak menyendiri, sensitif pada situasi dan sering memantau perkembangan situasi politik, tidak bisa menyelesaikan tuga sekali kerja dan lain sebagainya. Namun ia merupakan seorang yang patuh dan selalu melakukan sesuatu sesuai aturan yang ada.
Niatnya membantu orang lain, membuat dirinya malah sering mendapatkan masalah yang tidak perlu, tetapi apapun kesulitan yang dihadapinya pada akhirnya selalu dapat diselesaikannya dengan baik.
Kejujuran dan ketaatannya pada aturan luar biasa.
Seorang Tianliang memiliki bahu yang lebar, punggung yang tebal, jika berlawanan dengan itu berarti jalan hidupnya kurang baik.

Gabungan Tianliang dan Tiantong ditambah Dijie menjadikan seseorang suka berangan-angan dan tidak berpijak pada kenyataan.

Fakta: Bung Karno memang sering mengalami kesulitan dan selalu dapat mengatasinya. Sebagai contoh, waktu Beliau ditahan di penjara Sukamiskin dan mengalami hukuman pengasingan dari pemerintah kolonial Belanda. Juga sewaktu agresi militer Belanda, Beliau juga ditahan, namun setelah itu berhasil memimpin kembali negeri ini. Setelah memimpin negeri ini, Bung Karno pernah mengalami beberapa bahaya besar, seperti Peristiwa Cikini, dan lain sebagainya.
Dalam biografinya, "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia," karya Cindy Adams, disebutkan bahwa Bung Karno memang tidak memegang uang.
Jika kita mengingat kembali peristiwa Rengasdengklok, maka Bung Karno memang cenderung menghindari kekerasan. Pada mulanya Beliau tidak bersedia terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Bahkan Beliau membebaskan penerbang Allan Pope yang membantu PRRI/ Permesta. Menjelang akhir kekuasaannya, Bung Karno juga mencegah agar jangan sampai terjadi perang saudara.
Bung Karno berangan-angan menciptakan masyarakat dunia yang bebas dari salah satu blok. Karena itulah Beliau mencetuskan gerakan negara-negara non Blok. Selain itu, Beliau juga banyak membangun monumen di Jakarta. Salah satunya adalah Monas dan Hotel Indonesia.

Bintang lainnya adalah Tiankui (As5). Ini merupakan bintang pembantu yang melambangkan orang yang lebih senior atau lebih tua. Apakah bintang ini melambangkan H.O.S Cokroaminoto yang merupakan guru politik Bung Karno?

Bintang Hongluan (Gn1). Ini merupakan bintang percintaan. Barangkali ini merupakan pertanda bahwa Bung Karno akan memiliki banyak isteri.
Bintang Tiankong (Ks1). Ini merupakan bintang yang melambangkan hati lapang dan suka berkhayal. Ini nampaknya memperkuat kecenderungan Bung Karno yang suka berangan-angan.
Bintang Jiesha (Pk2). Ini adalah bintang musibah dan penyakit. Pada kenyataannya, Bung Karno mengidap penyakit malaria yang dideritanya semasa dalam pengasingan.
Bintang Guchen (Sp1). Ini adalah bintang kesepian. Pada kenyataannya, Bung Karno menghabiskan hidupnya dalam tahanan rumah.
Bintang Tianyue (Sk) adalah bintang yang menandakan penyakit.
Bintang Santai (M1) ini adalah bintang yang melambangkan panggung. Ini barangkali menandakan keberhasilan Bung Karno dalam panggung politik dan merupakan salah satu bintang peningkat status, yang menyukai Z1, Z3, F6 (Tianliang), F1, F2, dan Z4.

Satu hal lagi yang menarik adalah bintang-bintang pembantu (As1, As2, As3-U4, As4-U3), semua berada di sektor teman. Ini menandakan bahwa Beliau banyak memperoleh bantuan dari sahabat, pendukung, atau pengikutnya. Dengan demikian mengindikasikan bahwa Beliau cocok terjun dalam dunia politik.

Kini marilah kita perhatikan Dayun 23-32 yang merupakan sektor pasangan hidup. Mendapatkan sorotan Gn4 (Xianchi) dan Gn5 (Dahao) dari seberang (sektor usaha) dan juga Gn 2 (Tianxi) dari sektor Perpindahan. Semua ini merupakan bintang perjodohan. Sehingga tidak mengherankan Bung Karno menikah pada dekade tersebut.

Bung Karno menjadi presiden pada tahun 1945, yakni dekade usia 43-52. Perhatikan bahwa dekade itu terdapat Taiyin mendapatkan sorotan Taiyang menjadi huaquan (transformasi kekuasaan) dari sektor seberangnya. Perhatikan lebih lanjut bahwa Wuwu (tiangan dizi yang menempati sektor Inti bagi dekade usia 43-52) mengubah Taiyin (F2) menjadi huaquan atau kembali merupakan transformasi kekuasaan.

Tahun 1945 (Yiyou) akan mengubah F6 pada sektor Inti Asal menjadi huaquan. Dekade Yiwei (dayun usia 73-82) akan menjadi sektor Inti khusus tahun 1945. Yi juga akan mengubah Ziwei menjadi huake. Huake sanggup menjadikan terkenal dan meraih sesuatu yang dikehendakinya.

Keberuntungan Bung Karno merosot pada dekade (dayun) usia 63-72. Pada dekade tersebut terdapat bintang pembunuh Tuoluo (Ag2) dan Dikong (Ag6). Batang langit Bing akan mengubah Lianzhen (Z6) menjadi huaji yang mendatangkan halangan. Sektor yang terdapat Lianzhen itu akan menjadi Sektor Harta bagi Dekade usia 63-72. Huaji ini akan menghantam sektor kesehatan dekade tersebut, sehingga dengan demikian kesehatan akan mengalami dampaknya. Memang pada dekade tersebut Bung Karno mengalami penyakit berat yang akhirnya menyebabkan kemangkatan Beliau. Lianzhen adalah melambangkan darah. Pada kenyataannya Bung Karno memang seharusnya cuci darah karena ginjalnya sudah tidak berfungsi.

Jumat, 08 Juni 2012

SERIAL KEARIFAN LOKAL: Azas Demokrasi: Perjanjian Antara Datu Pammana Dengan Orang Pammana

SERIAL KEARIFAN LOKAL: Azas Demokrasi: Perjanjian Antara Datu Pammana Dengan Orang Pammana

Ivan Taniputera
8 Juni 2012

Berikut adalah satu lagi kearifan lokal dari Tanah Bugis yang layak kita renungkan bersama. Inilah Perjanjian antara seorang raja dengan rakyatnya:
"Adapun kemerdekaan orang Pammana ditandai oleh empat hal. Yang pertama, engkau tidak menghalangi sesama rakyat merdeka mengikat perjanjian. Yang kedua engkau tidak menghalangi rakyat merdeka mengadakan persepakatan sesamanya. Yang ketiga tidak dirampas harta pusakanya. Keempat tidak dirugikan dalam berjual beli, namun tidak menarik keuntungan dari padamu"
Sumber: "Bunga Rampai Sastra Bugis: Bacaan Sejarah Sulawesi Selatan", karya Tamin Chairan, M. Arief Mattalitti, dan Adnan Usmar. halaman 145
Kutipan di atas luar biasa sekali, karena sudah memaparkan mengenai empat jenis kemerdekaan dalam masyarakat demokrasi, yakni (1)kebebasan berserikat dan berkumpul; (2)kebebasan berpendapat; (3)jaminan bagi keamanan hak milik; (4)demokrasi dalam perekonomian.
Kebebasan ini bahkan tidak dapat dilanggar oleh raja sekalipun, karena merupakan hak azasi yang melekat dalam diri setiap umat manusia semenjak ia dilahirkan. Namun pada praktiknya konsep penegakan demokrasi ini dalam sejarahnya memerlukan perjuangan panjang dan keras. Kendati demikian, rumusan di atas yang berasal dari kurang lebih abad ke-14 jauh mendahului rumusan Deklari Hak Azasi Manusia.
Selanjutnya dapat kita baca sebagai berikut:
"Sebagai tanda pengabdian diri orang Pammana kepada raja, ialah kalau Datu dalam peristiwa senang atau pun susah dan harus menyembelih hewan, maka pintu kandang hewan mereka terbuka bagimu. Kalau kerbau peliharaan harganya empat real. Kalau kerbau belian, wang pembelinya digantikan. Bila tidak ada kerbau pada orang banyak, maka orang-orang bangsawan harganya satu tahil. Kalau kerbau belian, wang pembelinya pun digantikan."
Sumber Ibid, halaman 145-146.
Kutipan di atas menandakan bahwa jika seorang raja menghendaki kerbau milik rakyat, maka ia tetap harus membayar sesuai dengan harga yang ditentukan dalam perjanjian di atas. Seorang raja tidak boleh merampas begitu saja apa yang dimiliki rakyatnya, terkecuali ia melakukan kesalahan yang harus dihukum dengan penyitaan harta bendanya.
Oleh karenanya, kedudukan raja dalam adat istiadat Bugis tidaklah tak terbatas dan rakyat tetap memiliki kebebasan. Dalam sejarah Sulawesi Selatan ada raja yang dibunuh atau dihukum mati tatkala melakukan kesalahan. Dengan demikian, hukum adalah penguasa baik bagi raja maupun rakyat jelata. Inilah prinsip yang dianut dalam negara demokrasi, yakni bahwa hukum tidaklah pandang bulu.

Film PROMETHEUS: Pertanyaan Dari Manakah Asal Usul Kita?

Film PROMETHEUS: Pertanyaan Dari Manakah Asal Usul Kita?

Ivan Taniputera
8 Juni 2012

Saya baru saja menonton film ini, yang bergenre film alien. Film ini dibuka dengan makhluk angkasa luar (alien) yang mengorbankan dirinya dengan menelan cairan hitam. Tubuhnya lalu terdisintegrasi dan DNAnya menyebar dalam air di bumi zaman purba. Kemudian disusul dengan penemuan lukisan gua bergambarkan peta atau pola perbintangan berusia 35.000 tahun. Ternyata menurut film tersebut, pola ini juga ada pada peradaban lain yang tak saling berhubungan. Hal ini mengingatkan saya pada teori Erich von Daeniken yang menyatakan bahwa peradaban manusia berasal dari makhluk angkasa luar dan juga teori Zetcharia Sitchin yang mengatakan bahwa manusia berasal dari olah genetika makhluk angkasa luar. Alien yang mengorbankan dirinya agar DNAnya dapat tersebar itu nampaknya merupakan fiksinisasi bagi teori panspermia, yang menyatakan bahwa benih atau materi kehidupan berasal dari luar angkasa.

Setelah penemuan peta-peta bintang, seorang multi milyuner bernama Peter Wayland (diperankan Guy Pearce) terobsesi menemukan pengkreasi manusia tersebut, yang dalam film disebut "engineers." Ia yakin bahwa peta-peta bintang kuno itu akan menuntun mereka pada "engineers." Mereka lantas membangun pesawat canggih bernama Prometheus yang sanggup mengarungi jagad raya guna menuju planet yang digambarkan dalam peta-peta bintang kuno tersebut. Dengan demikian, judul film tersebut diambil dari nama pesawat antariksa yang membawa mereka itu.

Meskipun film ini cukup seru. Namun ada beberapa kemustahilan dari segi sains. Pertama-tama hubungan antar peradaban di jagad raya (kalaupun ada peradaban lain selain di bumi) mustahil dapat saling berjumpa atau berkomunikasi, karena jaraknya yang teramat jauh. Galaksi terdekat saja jaraknya 2 juta tahun cahaya. Artinya agar dapat pergi ke sana dengan kecepatan cahaya (batas kecepatan maksimal segala sesuatu di jagad raya yakni 3 x 10 pangkat 8 m/s) saja diperlukan waktu 2 juta tahun. Pertanyaannya, apakah ada makhluk hidup yang usianya sepanjang itu? Prof. Stephen Hawking menyatakan bahwa jauhnya jarak itu justru merupakan "berkat," karena jika jaraknya cukup dekat, maka ada kemungkinan kita akan ditaklukkan oleh peradaban galaksi lain yang lebih maju. Sebagaimana halnya dulu para kolonialis menaklukkan dan memperbudak jajahannya.
Selain itu, apakah mungkin suatu makhluk hidup dibekukan selama ribuan tahun, dalam hal ini adalah makhluk-makhluk alien seperti reptil yang dimasukkan dalam tabung-tabung sebagai senjata biologis. Mungkinkan suatu makhluk dibekukan tanpa makan dan minum selama ribuan tahun dan tetap bertahan hidup? Mungkin banyak orang yang akan menjawab, "Namanya juga cerita."
Film ini juga menyisakan berbagai pertanyaan yang masih belum terjawab, sehingga akhirnya serasa "menggantung." Barangkali hal ini dimaksudkan agar dapat dibuat sekuelnya. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain adalah mengapa mereka berniat menghancurkan manusia?
Terlepas dari semua itu, film ini cukup menarik sebagai hiburan. Selamat menonton.

Sebagai catatan: Prometheus adalah nama dewa Yunani yang dihukum dewa lainnya karena memberikan api bagi manusia. Sebagai hukumannya, Prometheus dirantai pada batu karang dan setiap pagi seorang elang akan datang merobek perut dan memakan hatinya. Karena merupakan dewa, tentu saja Prometheus tidak bisa mati. Pada malam harinya luka itu sembuh hanya agar Prometheus dapat mengalami penderitaan yang sama di pagi harinya.

Kamis, 07 Juni 2012

SERIAL KEARIFAN LOKAL: Ajaran Arung Bila Tentang Pemerintahan dari Tanah Bugis

SERIAL KEARIFAN LOKAL: Ajaran Arung Bila Tentang Pemerintahan dari Tanah Bugis

Ivan Taniputera
8 Mei 2012

Ini merupakan nasihat Arung Bila bagi mereka yang memegang jabatan pemerintahan.

Arung Bila berkata, "Ada pesan orang tua dulu bahwa enam ketentuan yang harus dihindari apabila memangku jabatan Mangkau sebagai berikut:

(Catatan: Mangkau = raja)

1.Melangkahi pematang (melanggar ketentuan);
2.Jangan kehilangan pokok pembicaraan atau pegangan;
3.Lebih baik diam daripada banyak bicara yang tidak menentu;
4.Membunuh orang tanpa ada alasan yang kuat;
5.Membuat malu keluarga orang lain, yang sebenarnya ia termasuk orang baik-baik;
6.Jangan purbasangka kepada sesama Mangkau.
(sumber: "Bungai Rampai  Sastra Bugis: Bacaan Sejarah Sulawesi Selatan" oleh Tamin Chairan, M. Arief Mattalitti, dan Adnan Usmar, halaman 170.)

Pada zaman sekarang, nasihat ini masih dapat diterapkan pada dunia kepemimpinan dan manajemen dengan cukup baik.
Seorang atasan juga hendaknya tidak melanggar apa yang telah ditetapkan. Ini menandakan bahwa seorang penguasa, atasan, ataupun pemimpin, tidak berada di atas hukum atau perjanjian yang telah ditetapkan. Bahkan seorang boss perusahaan besar juga hendaknya menepati janji atau ketentuan yang telah disepakatinya. Apabila ketentuan atau janji telah dilanggar apalagi yang hendak dijadikan pegangan? Menjalankan janji dan ketetapan itu merupakan wujud kehormatan seseorang. Jikalau seorang pemimpin telah menetapkan aturan atau menjanjikan sesuatu, maka patuhilah semua itu.
Agar sanggup menuai keberhasilan, kita harus memiliki tujuan dan pusat perhatian yang kokoh. Seorang pemimpin harus memegang prinsipnya sendiri yang dianggap baik dan benar. Jikalau seseorang pemimpin tidak punya prinsip yang tetap, tentu anak buahnya akan kebingungan. Ibaratnya adalah perahu yang tak punya kemudi. Perusahaan yang baik harus mempunyai visi dan misi yang kokoh dan setia berpegang padanya. Ini berlaku baik bagi atasan maupun karyawan.

Seorang pemimpin hendaknya juga tidak mengatakan hal-hal yang tidak perlu terkait dengan tugas kepemimpinannya. Pernah ada seorang atasan yang sering curhat masalah keluarganya di kantor. Memang benar bahwa curhat bukanlah sesuatu yang salah, hanya saja tempatnya tidak tepat. Jika ingin curhat bukankah sebaiknya seusai jam kerja. Akibatnya, anak buah menjadi tahu masalah keluarganya dan ia menjadi bahan olok-olokan.

Membunuh orang lain, dalam dunia kepemimpinan modern mungkin dapat disepadankan dengan menjatuhkan sanksi. Di sini, seorang pemimpin tidaklah sembarangan menjatuhkan sanksi. Semuanya harus dipertimbangkan dengan bijaksana. Selain itu, sanksi hendaknya lebih diarahkan pada pendidikan karakter.

Seorang pemimpin juga hendaknya tidak membuat malu keluarga sesama rekan kerja, umpamanya dengan menciptakan aib. Tempat kerja merupakan lokasi yang rawan bagi perselingkuhan. Namun pengendalian diri yang baik dan rasa malu yang kuar nampaknya dapat mencegah hal ini.

Terakhir, seorang pemimpin hendaknya tidak saling mencurigai dan iri satu sama lain. Suatu perusahaan yang sehat hendaknya dapat menciptakan harmoni antar sesama anggotanya. Apabila tangan melawan kaki. Kaki kiri melawan kaki kanan. Tangan kanan melawan tangan kiri. Apakah yang dapat diharapkan dari perusahaan semacam itu? Jika semua anggota saling melawan satu sama lain, bagaimana dapat memberikan layanan yang baik bagi pelanggan?

Demikianlah kearifan lokal dari Tanah Bugis ini masih relevan hingga sekarang.

Selasa, 05 Juni 2012

Dunia Mistik Ninja: Palmistri dan Mencari Waktu Yang Baik

Dunia Mistik Ninja: Palmistri dan Mencari Waktu Yang Baik

DUNIA MISTIK NINJA
Ivan Taniputera
5 Juni 2012
Begitu mendengar kata "ninja" pasti sebagian besar di antara kita akan membayangkan orang-orang berpakaian hitam-hitam yang berjalan mengendap-endap di jalan sebuah kota kuno. Gambaran ini boleh jadi karena pengaruh film-film tentang ninja yang kita tonton. Namun Shoninki atau buku panduan bagi ninja menyajikan gambaran berbeda. Para ninja ternyata mempelajari juga palmistri (ilmu garis tangan) dan juga perhitungan waktu yang baik dan buruk. Di dalam Shoninki  dijelaskan mengenai hal ini, yakni membedakan antara guratan-guratan garis tangan yang baik dan buruk, serta waktu tepat bagi menyelundup. Dengan membaca Shoninki kita akan memperoleh gambaran yang lebih utuh mengenai ninja. Selanjutnya di dalam Shoninki juga dibahas mengenai ilmu jimat. Dengan demikian, dalam ninja terdapat juga sisi mistisnya. Inilah yang jarang diungkapkan dalam film-film.

Senin, 04 Juni 2012

SEJARAH BERDIRINYA GUDANG GARAM

Ivan Taniputera
4 Juni 2012

Disarikan dari "Balanced Development: East Java in The New Order" (Pembangunan Yang Berimbang: Jawa Timur dalam Era Orde Baru), penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1997, halaman 420-421.

Pendiri Gudang Garam adalah Surya Wonowijoyo (Tjoa Ing Hwie) yang dilahirkan di Fujian, China, pada tahun 1926. Keluarganya menetap di Indonesia pada tahun 1929, yakni tepatnya di kota Sampang, Madura. Mereka hidup dalam kemiskinan, dan ayahnya hanya bekerja sebagai pedagang keliling. Saat menginjak usia remaja, ayah Ing Hwie meninggal dan ia harus bekerja demi menopang hidup keluarganya. Oleh karenanya, ia lantas merantau ke Kediri dan mencari pekerjaan di sana. Bekerjalah ia pada sang paman, Tjoa Kok Tjiang, yang ketika memiliki salah satu pabrik kretek besar di Jawa Timur.


Selama bekerja, Ing Hwie menimba pengalaman dan pengetahuan tentang seluk beluk perkretekan dan juga bagaimana membuat saus cengkeh yang baik. Ing Hwie bekerja selama kurang lebih lima tahun di pabrik pamannya. Tahun 1956, ia bercekcok dengan pamannya dan berhenti bekerja. Ia lantas menjadi penyalur tembakau dan cengkeh. Pengalamannya sebagai penyalur ini, terutama di masa-masa sulit, terbukti sanggup menghantarnya menuai kesuksesan di kemudian hari.


Pada bulan Juli 1958, Ing Hwie mulai mendirikan pabriknya sendiri, yang berlokasi di dekat Kali Brantas. Guna mengawali usahanya itu, ia mengajak 50 orang bekas karyawan pamannya. Pabrik ini hingga saat ini merupakan salah satu pabrik Gudang Garam yang masih beroperasi hingga saat ini. Secara bertahap usaha ini mulai berkembang.


Kesuksesan diraih pada tahun 1962, ketika Ing Hwie meluncurkan produknya, yakni Gudang Garam Kuning, yang menuai kesuksesan luar biasa. Para pesaingnya mengeluarkan isu bahwa rokok tersebut mengandung ganja. Surya membantah gosip tersebut dan menyatakan bahwa rahasianya terletak pada campuran sausnya dan bukan ganja. Selain itu, keterampilannya dalam membeli dan memasarkan merupakan aspek penting keberhasilan Gudang Garam Kuning.


Demi mengurangi ketergantungan pada kertas impor, pada tahun 1980-an, Gudang Garam mendirikan sendiri pabrik kertas rokok berkualitas tinggi melalui patungan dengan Probosutejo. Demikianlah sekelumit sejarah Gudang Garam di Kediri.

Sabtu, 02 Juni 2012

Sekelumit Sejarah Partai Politik Pada Awal Proklamasi Kemerdekaan


Sekelumit Sejarah Partai Politik Pada Awal Proklamasi Kemerdekaan
Ivan Taniputera
2 Juni 2012


Judul buku          :               Partai Demokrat Antek Pendjadjah
Penulis                 :               Hendri F. Isnaeni
Penerbit              :               Ufuk Press, 2011
Halaman              :               187 halaman

Saya baru saja mendapatkan buku yang sangat menarik ini. Dari judulnya sudah sangat “menantang.” Namun kalau kita cermati lagi, ternyata kata “penjajah” ditulis dengan “Pendjadjah” yang mencirikan “kekunoannya.” Ternyata yang dimaksud adalah Partai Demokrat di zaman awal kemerdekaan. Bagaimana riwayatnya? Silakan ikuti penuturan berikut ini. Uniknya memang dalam sejarah awal kepartaian di negeri kita, ada beberapa partai di zaman dahulu namanya sama atau sangat mirip dengan partai di zaman sekarang, meski tak ada hubungannya.

MAS SLAMET & PARTAI DEMOKRAT

Proklamasi Kemerdekaan ternyata tidak disambut gembira oleh semua orang. Salah satunya yang tidak senang dengan Proklamasi ini adalah seorang tokoh bernama Mas Slamet. Ia adalah pegawai tinggi kantor keuangan pemerintah Hindia Belanda di Jakarta. Waktu itu jabatannya adalah Adjunct Inspecteur Inspectuur (halaman 20). Susana revolusi kemerdekaan dan berdirinya Republik Indonesia yang juga penanda berakhirnya kekuasaan Hindia Belanda, mengakibatkan kehidupan para pengawai pemerintah kolonial bergaji tinggi dan hidup mapan, seperti Mas Slamet mengalami kehancuran. Oleh karenanya, ia dengan terang-terangan menyatakan ketidak-setujuannya pada Bung Karno dan Bung Hatta di hadapan rekan-rekan sekantornya. Diungkapkan pula keberpihakannya pada Belanda, yakni dengan mengatakan bahwa dirinya maju karena Belanda, sebagaimana dikutip oleh Pewarta Deli, 21 Januari 1946 (halaman 21). Ternyata rekan-rekan sekantornya adalah para pemuda yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan. Tentu saja mereka merasa sangat marah mendengar perkataan Mas Slamet dan ia lalu diculik serta dikurung selama dua bulan. Sesudah menghirup kembali udara kebebasan, ia menulis surat pada Ratu Wilhemina, yang isinya mengadukan perlakuan para pemuda tadi. Dalam surat itu, intinya ia mengadukan penyiksaan yang dialaminya selama dalam tawanan.
Mas Slamet lantas berniat mendirikan Republik Indonesianya sendiri yang berbeda dengan Republik Indonesia sebagaimana diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta. Guna mewujudkan niatnya tersebut, ia lantas mendirikan Partai Demokrat, yang beranggotakan 8 orang dan dipimpin oleh Mas Slamet sendiri (halaman 22). Konon, Mas Slamet hendak menghadap Panglima Tentara Sekutu, Jenderal Sir Philips Christision guna meminta perlindungan saat mengadakan rapat-rapat umum. Ia juga mengajukan permohonan agar diizinkan berbicara di radio Serikat demi memprogandakan partainya.
Menurut Harian Zaman Baroe (6 Juni 1946), Mas Slamet menghina Soekarno-Hatta sebagai antek fasis Jepang (halaman 26). Republik yang didambakan oleh Mas Slamet akhirnya kandas walaupun ia sempat ke Negeri Belanda dan berbicara dengan Ratu Belanda. Mas Slamet kemudian pindah ke Belanda.

PKN & PARTAI GERINDA

Agar mudah pemaparan mengenai sejarah partai ini akan ditampilkan dalam bentuk kronologi:
1.Juni 1930: Paman Sri Sultan Hamengkubuwono IX bernama Pangeran Suryodiningrat mendirikan PKN (Pakempalan Kawula Ngayogyakarta atau Perkumpulan Warga Yogyakarta). Anggotanya mencapai 260 ribu orang (halaman 65).
2.1934: Timbul tekanan dari pemerintah dan pihak kepolisian, sehingga PKN hanya membatasi diri pada masalah sosial dan ekonomi, terutama dalam upaya memajukan koperasi-koperasi. Meskipun demikian, kaum nasionalis tidak bersedia menjalin hubungan dengan PKN yang dianggapnya feodal.
3.Zaman Jepang: PKN dibubarkan oleh Jepang.
4.7 Oktober 1951, PKN bangkit lagi dengan nama Gerinda, selaku salah satu organisasi politik lokal, pemimpinnya adalah tetap Pangeran Suryodiningrat. Para anggota merasa yakin bahwa Pangeran Suryodiningrat adalah Ratu Adil yang akan menghidupkan kerajaan-kerajaan di Jawa pada zaman dahulu (halaman 71).
5.1957: Pada pemilihan DPRD di Yogyakarta, Gerinda memperoleh 6 kursi. Gerinda seringkali diejek oleh PKI.
1958: di Kabupaten Gunung Kidul, Gerinda meraih 8 kursi. (halaman 88)
6.1960: Karena pertentangan keras antara PKI dan PNI, maka Gerinda terhapus dari kancah perpolitikan di Yogyakarta (halaman 87).
Gerinda ini kemudian bergabung dengan GOLKAR.
Pada tahun 1990, Gerinda menjadi organisasi budaya yang mengusung budaya Majapahit (halaman 96).

REBUTAN SIMBOL PALU ARIT ANTARA PKI DAN PRD
(juga dimuat pada www.majalah-historia.com), 4 Mei 2010.

Apa yang dimaksud PRD di sini adalah Persatoean Rakjat Djelata. PKI dan PRD pernah memperebutkan simbol yang sama. Akhirnya pengurus PRD mengeluarkan pengumuman bahwa PRD memiliki simbol palu dan air di atas warna merah serta putih (halaman 102). PRD sendiri adalah nama partai yang berdiri pada tanggal 1 Oktober 1945. Adapun susunan pengurus anggotanya adalah sebagai berikut (halaman 103):

Ketua                    : Abdulrachman
Ketua Muda       : St. Dawanis
Penulis I               : M. Karnawidjaja
Penulis II             : Abdulrachman Kosim
Bendahara I        : Soerip Soeprastijo
Bendaraha II      : Mohammad Arsad

Pada perkembangan selanjutnya, PRD melebur dengan Murba. Adapun Murba sendiri adalah partai yang dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1948, serta merupakan fusi antara GRR (Gerakan Revolusi Rakyat), PRD, Partai Rakjat, Partai Buruh Merdeka, Acoma, dan Partai Wanita Rakjat (halaman 108).

Nama-nama partai dan organisasi lain yang mirip dengan partai di zaman sekarang adalah:

  • PDI (Perserikatan Demokratis Indonesia) yang berdiri tahun 1946. Ini merupakan partai pendukung RIS dan anti NKRI (halaman 111).

  • PKS (Pertaroehan dan Keloearan Sajoeran-sajoeran), ini merupakan organisasi bentukan Jepang pada akhir tahun 1942, yang berkaitan dengan distribusi sayuran.

  • PKB (Poesat Koperasi Bandoeng) atau Shomin Kumiai Rengokai Bandoeng. Ini juga merupakan lembaga bentukan Jepang yang membawahi berbagai rukun tani dan pusat-pusat perkoperasian.

  • PKB juga merupakan singkatan Digoel Comite Penolong Kesengsaraan Bangsa (halaman 159). Yakni organisasi yang dibentuk oleh para tawanan di Digul guna melawan Jepang.

  • PPP (Panitia Penolong Pedalaman)
Ini merupakan organisasi yang dibentuk semasa revolusi kemerdekaan demi membantu rakyat yang sengsara akibat perang. Tujuannya adalah menggalang dana demi menolong masyarakat, dimana pada tanggal 31 Januari 1949 diadakan rapat yang dipimpin oleh Dr. R. Jahya di Gedung Nasional Indonesia, Bubutan, Surabaya, dan dibentuklah suatu komite atau panitia. Panitia ini disebut Panitya Penolong Pengungsi (PPP). Pengurusnya adalah sebagai berikut:

Ketua                    : Dr R. Jahja.
Wakil ketua        : Mr. Jap Sin Fong.
Penulis I               : NIS Alkaff
Penulis II              : R. Doelhadi
Bendahara          : Sie Khwan Ho
Pembantu           : A. Ghafoor, Alamoedie, Zoetmulder, Oen Thjing Tiauw, S. Harsono, Amiroedin, R. Moch. Dharmawan, R. Soegondo Suleika, Soehardjo.
Ketua Kehormatan          : P. Tuan R. T. Tm Djoewito
Penasihat            : R. Boediardjo. (halaman 165)

  • Badan PKS (Badan Penolong Kesengsaraan Semarang), dibentuk tanggal 9 Februari 1947. Merupakan organisasi dibentuk guna menolong keluarga-keluarga yang kepala keluarganya ditawan Belanda.

Buku ini sangat menarik dan wajib dimiliki oleh mereka yang ingin belajar mengenal sejarah perpartai politikan dan organisasasi di negara kita dengan cara yang menyenangkan.