Seminar Dinamika Asimilasi Etnis Tionghoa di Indonesia
Pada tanggal 2 Oktober 2011, pukul 10.30-13.30, diadakan seminar mengenai dinamika asimilasi etnis Tionghoa di Indonesia. Adapun seminar dibawakan oleh Ajeng Kusumawardani, Ayu Saraswati, Edi Santoso, dan Pujo Sakti Nur Cahyo. Seminar yang didakan di perpustakan Jalan Dr. Cipto 20, Surabaya ini membahas mengenai sejarah asimilasi dan riwayat diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, mulai dari masa pra-kolonial, kolonial, pascakolonial (era Soekarno), orde baru, reformasi, hingga pasca reformasi. Merupakan seminar yang menarik dan dapat menambah wawasan mengenai sejarah asimilasi dan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, khususnya ditinjau dari pandangan etnis non-Tionghoa. Oleh karena itu, saya merasa beruntung berkesempatan menghadiri seminar ini. Beberapa masukan dari hadirin juga menarik. Antara lain, kendati SBKRI telah dicabut, tetapi catatan sipil terkait etnis Tionghoa masih dilakukan berdasarkan staatsblad terpisah. Menurut informasi yang dikemukakan, dalam pencatatan sipil, misalnya terkait akte kelahiran, ada 3 staasblad yang dipergunakan, yakni penduduk bumiputera Muslim, penduduk bumiputera Kristen, dan etnis Tionghoa. Dengan demikian, berbagai diskriminasi terkait peraturan kenegaraan perlu dibenahi.