Jl. A Yani (Surabaya) Macet Total
Ivan Taniputera
15 Februari 2012
15 Februari 2012
Barangkali artikel ini dapat menjadi sumber bagi para sejarawan atau pengamat sejarah yang ingin meneliti mengenai sekelumit sejarah perlalu-lintasan di masa mendatang. Foto-foto yang ada bersama artikel ini dapat menjadi sumber sejarah di masa puluhan atau bahkan ratusan tahun mendatang. Kita juga tidak mengetahui apakah kondisi lalu lintas di masa mendatang akan menjadi lebih buruk atau lebih baik. Namun semoga saja kondisi perlalu-lintasan akan menjadi semakin baik.
Hari ini, tanggal 15 Februari 2012, sewaktu hendak memasuki Jl. A. Yani dari arah Pagesangan kurang lebih pukul 17.30 an, kondisi jalan sudah macet. Saya akhirnya putar balik dan memasuki tol Waru dengan tujuan turun di Rungkut. Ternyata di kawasan Berbek juga macet. Setelah tersesat saya memasuki Jl. Brigjend Katamso Waru. Kemudian saya masuk ke Perumahan Makarya Binangun yang tembus ke Siwalankerto. Di sana juga kendaraan mengalam macet total dan tidak dapat bergerak ke mana-mana. Cukup lama saya tertahan di sini dan sempat bercakap-cakap dengan sesama pemakai jalan. Jam 21.30 saya baru tiba di rumah setelah sebelumnya mampir ke warung nasi gudeg guna mengisi perut yang hingga saat itu belum terisi. Padahal dalam kondisi jalan tidak macet dari Siwalankerto ke rumah saya hanya perlu kurang lebih 10 menit.
Mengenai penyebab kecelakaan yang pasti, marilah kita tunggu berita koran keesokan harinya. Tetapi dari peristiwa ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kecerobohan dapat mengorbankan dan merugikan ratusan, ribuan, dan puluhan ribu orang lainnya. Berapa banyak orang yang tertahan di jalan dan tidak dapat pulang ke rumahnya. Berapa banyak bahan bakar yang terbuang percuma di jalan? Marilah kita tidak bersikap ceroboh dan berupaya menghargai kepentingan sesama kita. Satu lagi yang membuat saya salut adalah bapak-bapak yang dengan suka rela mengatur lalu lintas agar setidaknya kemacetan tidak bertambah parah. Sekali lagi salut buat mereka.
Hari ini, tanggal 15 Februari 2012, sewaktu hendak memasuki Jl. A. Yani dari arah Pagesangan kurang lebih pukul 17.30 an, kondisi jalan sudah macet. Saya akhirnya putar balik dan memasuki tol Waru dengan tujuan turun di Rungkut. Ternyata di kawasan Berbek juga macet. Setelah tersesat saya memasuki Jl. Brigjend Katamso Waru. Kemudian saya masuk ke Perumahan Makarya Binangun yang tembus ke Siwalankerto. Di sana juga kendaraan mengalam macet total dan tidak dapat bergerak ke mana-mana. Cukup lama saya tertahan di sini dan sempat bercakap-cakap dengan sesama pemakai jalan. Jam 21.30 saya baru tiba di rumah setelah sebelumnya mampir ke warung nasi gudeg guna mengisi perut yang hingga saat itu belum terisi. Padahal dalam kondisi jalan tidak macet dari Siwalankerto ke rumah saya hanya perlu kurang lebih 10 menit.
Mengenai penyebab kecelakaan yang pasti, marilah kita tunggu berita koran keesokan harinya. Tetapi dari peristiwa ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kecerobohan dapat mengorbankan dan merugikan ratusan, ribuan, dan puluhan ribu orang lainnya. Berapa banyak orang yang tertahan di jalan dan tidak dapat pulang ke rumahnya. Berapa banyak bahan bakar yang terbuang percuma di jalan? Marilah kita tidak bersikap ceroboh dan berupaya menghargai kepentingan sesama kita. Satu lagi yang membuat saya salut adalah bapak-bapak yang dengan suka rela mengatur lalu lintas agar setidaknya kemacetan tidak bertambah parah. Sekali lagi salut buat mereka.