ADAKAH PENGARUH FENGSHUI KOTA JAKARTA BAGI KRISIS MONETER 1997-1998 DAN TERUS TURUNNYA NILAI TUKAR RUPIAH?
Ivan Taniputera
19 November 2025
Pada era tahun 1997-1998, negara kita dilanda krisis moneter. Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika (US Dollar) anjlok secara drastis. Semenjak saat itu, nilai tukar mata uang kita tidak pernah pulih kembali. Penyebab krisis moneter ini dari sisi ekonomi dan politik sudah banyak yang mengulasnya. Oleh karenanya, kali ini kita akan sedikit mengulasnya dari sisi metafisika, yakni berdasarkan ilmu Fengshui. Ada pun pusat perhatian kita adalah Fengshui Jakarta. Mengapa harus Jakarta? Karena Jakarta adalah ibu kota negara kita. Jadi baik dan buruknya energi Fengshui Jakarta, bisa berdampak pada negara kita secara keseluruhan. Hal itu dapat diumpamakan dengan kebijakan para petinggi negara yang dikeluarkan di Jakarta, namun dampaknya adalah menjangkau seluruh negara kita.
Pertama-tama, perhatikan kita tertuju pada aliran Sungai Ciliwung, dimana tampak bahwa aliran yang berkelok-kelok tiba-tiba saja menjadi lurus. Aliran sungai yang berkelok-kelok itu dapat menyimpan energi (qi). Sebaliknya, aliran sungai yang lurus tidak dapat menyimpan qi dan cenderung menghilangkannya. Dengan demikian, hal baik yang telah terkumpul dapat hilang begitu saja secara drastis. Barangkali ini ada pengaruhnya secara Fengshui, yang diaktifasi saat terjadinya krisis moneter tersebut.
Selanjutnya, kalau kita perhatikan, maka pada bagan Fengshui Bintang Terbang (Feixing) tahunan 1996 dan 1997, maka masing-masing di bagian tengah terdapat bintang 3 dan 2. Pada perioda 7, maka bintang 3 serta 2 tergolong buruk pengaruhnya. Kebetulan pada era 1995-1996 dibangun lima gedung pencakar langit di kawasan yang tergolong bagian tengah Jakarta. Apakah ini yang menjadikan bintang-bintang tersebut menjadi terpicu energi buruknya? Semua itu mungkin saja.
Terkadang ada peristiwa yang tidak serta merta terjadi oleh berlangsungnya suatu penyebab. Mungkin juga sesuatu terjadi dikarenakan suatu hal yang terjadi beberapa waktu sebelumnya. Dengan kata lain, suatu perubahan atau perombakan baru akan terlihat dampaknya beberapa waktu kemudian. Sebagai contoh, seseorang yang gemar mengonsumsi makanan manis-manis. Ia tidak akan langsung terkena diabetes, melainkan bertahun-tahun kemudian jika ia terus menerus melakukan kebiasaannya tersebut. Begitu pula, menurut Ilmu Fengshui suatu perombakan atau pembangunan, belum tentu akan langsung terlihat dampaknya. Karena itu, adalah masuk akal memeriksa bangunan-bangunan utama apa yang didirikan di Jakarta pada era sekitar setahun atau dua tahun sebelum berlangsungnya krisis moneter tahun 1997-1998. Itulah sebabnya, adalah sangat beralasan mencari lokasi gedung-gedung utama apakah yang didirikan di Jakarta pada era tahun 1995-1996. Ternyata didapatkan adanya pembangun kelima gedung yang telah disebutkan di atas.
Hal menarik lainnya adalah pada tahun 1995 emas pada api di puncak Monumen Nasional (Monas) ditambah dari 35 kg menjadi 50 kg guna memperingati 50 tahun Indonesia merdeka. Selain itu, pohon-pohon di kawasan tersebut juga ditambah. Seperti yang kita ketahui, emas termasuk elemen Logam. Sedangkan pohon termasuk elemen Kayu. Dalam ilmu metafisika China, maka Logam dan Kayu adalah elemen-elemen yang saling berlawanan. Logam akan menghancurkan Kayu. Apakah hal ini secara Fengshui ada pengaruhnya? Bisa jadi ada.
Meskipun demikian, yang perlu diingat Fengshui adalah seni dan bukan ilmu pasti.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . .

