Tampilkan postingan dengan label Sam Po Toa Lang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sam Po Toa Lang. Tampilkan semua postingan

Minggu, 15 Juni 2014

BUKU CERITA PELAYARAN LAKSAMANA CHENG HO (SAM PO TOA LANG) JILID 2-8 TAMAT

BUKU CERITA PELAYARAN LAKSAMANA CHENG HO (SAM PO TOA LANG) JILID 2-8 TAMAT


Ivan Taniputera
16 Juni 2014






Judul: Sam Po Toa Lang jilid 2-8 (Tamat)
Serie Kekasih
Tahun terbit: tidak tercantum, tetapi masih menggunakan ejaan Republik (Suwandi)
Jumlah halaman:
Jilid 2 (halaman 41-80)
Jilid 3 (halaman 81-120)
Jilid 4 (halaman 121-160)
Jilid 5 (halaman 161-200)
Jilid 6 (halaman 201-240)
Jilid 7 (halaman 241-280)
Jilid 8 (halaman 281-324)


Buku hikayat ini meriwayatkan pelayaran Laksamana Chengho (Sanbao Daren = Sam Po Toa Lang 三保大人). Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.






Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 29 Oktober 2012

Primbon Dampo Awang

PRIMBON DAMPO AWANG

Ivan Taniputera
28 Oktober 2012

Saya beberapa waktu yang lalu mendapatkan buku unik ini. Disebut unik karena metoda peramalan (divination) yang diulas dalam buku tersebut diatributkan pada Dampo Awang atau Zhenghe. Berikut ini adalah kutipan bagi bagian pendahuluannya:

"Perkataan "Dampoo Awang" sebenarnja ada nama Tionghoa: "SAM POO TWA LANG" atau SAM POO TAY DJIEN, jang dengan iapunja angkatan kapal lajar pertama kali berlabu di Bantam, kemudian ke Japara, Rembang, Lasem, Demak, Tandjung, Bujaran dan Semarang. Disini ia mendarat dan berdiam di GEDONG BATU (Semarang) sampai beberapa lama, dimana lantaran iapunja kebaikan dan dermawan suka menolong pada orang jang susah sengsara dan memberi pertolongan obat pada orang sakit, maka oleh rakjat dipandang sebagai seorang sakti, karena perkataannja sangat mandjur dan apa jang diutjapkan tentu kedjadian (Sapdho Pandhito). ...."

Dengan demikian, pada bagian Pendahuluan ini disebutkan mengenai mitos terkait Zhenghe, dimana penulis masih menganut suatu keyakinan populer bahwa Zhenghe pernah mengunjungi Semarang.

Sistim divinasi ini adalah menggunakan kombinasi tujuh dan lima, jadi secara keseluruhan terdapat 35 kemungkinan. Berdasarkan buku tersebut ketujuh pilihan itu dinamai dengan hari-hari pada saptawara (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu); sedangkan kelima pilihan dinamakan seturut hari-harti pada pancawara (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Namun ini semua hanya nama-nama saja, karena dapat diganti angka. Kelompok pertama adalah angka 1 hingga 7; sedangkan kelompok kedua adalah angka 1 hingga 5.

Caranya adalah sebagai berikut. Jika kita melakukan ramalan untuk orang lain, maka menggunakan dua jajaran atau barisan uang logam.
Barisan pertama ada tujuh keping uang logam dan diurutkan dari Senin hingga Minggu.
Barisan kedua ada lima keping uang logam dan diurutkan dari Paing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Lalu penanya dipersilakan mengambil satu keping dari barisan satu dan satu keping dari barisan dua.
Hasilnya kemudian dicocokkan dengan tabel dalam buku tersebut dan dicari maknanya.

Apabila ingin melakukan peramalan untuk diri sendiri, maka kita menuliskan angka-angka pada kertas dan digulung. Kelompok gulungan pertama ada tujuh dan dinomori dari 1-7. Kelompok gulungan kedua ada lima dan dinomori dari 1-5. Kita lalu mengambil masing-masing satu gulungan dari kelompok pertama dan kedua. Hasilnya lantas dicocokkan seperti di atas.

Jikalau Anda berminat foto kopi hubungi 0816658902.