Tampilkan postingan dengan label Tahun baru China. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tahun baru China. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Februari 2015

RENUNGAN TAHUN BARU IMLEK-TAHUN KAMBING KAYU (YIWEI)

RENUNGAN TAHUN BARU IMLEK-TAHUN KAMBING KAYU (YI WEI)

.
Ivan Taniputera
18 Februari 2015
.
.


Tidak terasa kita telah tiba kembali pada penghujung Tahun Kuda, kini kita sedang menantikan datangnya Tahun Kambing. Karena tahun baru Imlek ini sesungguhnya bukan hanya milik satu etnis saja, melainkan dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi semua etnis, maka saya pada kesempatan kali ini akan menulis renungan saya dalam bahasa Jawa.

Para sedherek ingkang kinasih,

Ing sajroning negari kita Republik Indonesia wonten rupi-rupi suku bangsa lan etnis. Satunggalipun suku bangsa lan etnis nduweni budaya lan adat istiadatipun piyambak piyambak. Sasadayanipun budaya punika tansah dados bukti kasugihanipun negari kita. Ugi dados bukti menawi bangsa kita saguh njagi kerukunan lan kedamaian gesang sesarengan. Bhinneka Tunggal Ika semboyan negari kita. 

Budaya Tionghoa inggih dados salah satunggalipun budaya etnis ing negari kita lan ugi saged nyumbangaken marang kekayaan budaya bangsa. Amarga punika, warsa enggal Imlek boten kagunganipun tiyang Tionghoa kemawon, nanging sampun dados kekayaan budaya sesarengan. Sadaya suku bangsa lan etnis tanpa kecuali kenging berbagi kebahagiaan perayaan warsa enggal Imlek. Mugi-mugi perayaan warsa enggal Imlek dados mencurahkan kebahagiaan marang sadaya suku bangsa lan etnis ing negari kita.

Kita sami-sami ndonga mugi-mugi bangsa lan negari kita dipun tebihaken saking bebendhu lan kekirangan. Pihak-pihak ingkang crah supados saged rukun lan saling maringi sepura marang pihak sanesipun. Kita sampung mangertos manawi crah agawe bubrah. Ingkang rugi inggih punika kawula alit. Ingkang mesakaken inggih boten sanes rakyat piyambak. Mugi-mugi pihak-pihak ingkang padu  saguh bangkit kasadaripun manawi piyambakipun punika abdi rakyat. Mugi-mugi Tahun Kambing Kayu saguh maringaken perdamaian lan penyelesaian masalah ing negari kita.

Kita sami-sami berupaya dados pribadi ingkang luwih becik tinimbang warsa sadherengipun. Inggih punika dados pribadi ingkang semakin sae. Kita boten namung donga nyuwun kemakmuran, kesehatan, lan kesejahteraan, nanging ugi kebijaksanaan. Jalaran berbekal kebijaksanaan, kita saged nglakeni kehidupan ingkang becik. 

Sugeng Warsa Enggal Imlek. 

ARAH SEMBAHYANG MENYAMBUT TAHUN KAMBING KAYU (YI WEI)

ARAH SEMBAHYANG MENYAMBUT TAHUN KAMBING KAYU (YI WEI)

.
Ivan Taniputera
18 Februari 2015
.
.


Arah sembahyang menyambut tahun Kambing Kayu (Yi Wei 乙未) ini adalah menghadap Barat, karena Dewa Rejeki konon menurut perhitungan hadir dari arah barat. Sembahyang dengan sajian berupa buah-buahan, teh, dupa, kertas sembahyang, dan lain-lain pada saat menjelang tengah malam. 

Pertama-tama adalah mempersilakan Dewa Rejeki (Caishen 財神) masuk ke dalam rumah. Caranya adalah setelah sembahyang menghadap ke Barat, maka berjalan masuk ke dalam rumah dengan membawa dupa (香)  sambil berdoa, "Dewa Rejeki silakan masuk." Kemudian dupa ditancapkan di dalam rumah. 

Semoga bermanfaat.

Artikel-artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain silakan kunjungi: 



Sabtu, 21 Juni 2014

KENANGAN MASA LALU: MERAYAKAN IMLEK-SUATU PERLAWANAN PASIF

KENANGAN MASA LALU: MERAYAKAN IMLEK-SUATU PERLAWANAN PASIF

Ivan Taniputera
21 Juni 2014




Sore ini, saya bermaksud menuliskan mengenai perayaan Tahun Baru Imlek di zaman Orba berdasarkan pengalaman saya sendiri. Pada masa itu, merayakan Tahun Baru Imlek tidak seperti sekarang. Tahun Baru Imlek bukan hari libur, sehingga siswa harus masuk. Suatu kali guru kelas saya mengatakan bahwa siswa yang membolos saat Tahun Baru Imlek, maka namanya akan dicatat dan dilaporkan. Dilaporkan kepada siapa, saya tidak jelas. Namun yang pasti ada semacam nuansa intimidasi bahwa kami selaku siswa tidak boleh membolos. Apakah itu ada hubungannya dengan kriteria kenaikan kelas? Saya tidak jelas.

Meskipun demikian, guru-guru di sekolah kami melakukan perlawanan pasif terhadap kebijakan tersebut. Lalu bagaimanakah yang dimaksud perlawanan pasif itu? Biasanya saat Tahun Baru Imlek, maka sekolah kami tidak mengadakan pelajaran. Para siswa diizinkan bersantai saja dalam kelas. Mereka boleh juga membawa makanan untuk dimakan bersama-sama dalam kelas. Selanjutnya, jam 10 siang sudah diperkenankan pulang. Jadi, kami tetap bersekolah seperti biasa, tetapi tidak ada pelajaran. Dengan demikian, suasana Imlek tetap terasa, tetapi sesuai dengan instruksi "dari atas" kami tetap bersekolah.


Demikian, sedikit kenangan masa lampau terkait perayaan Tahun Baru Imlek semasa Orde Baru.

Kamis, 30 Januari 2014

TATA CARA SEMBAHYANG MALAM TAHUN BARU IMLEK DAN MENGUNDANG DEWA REJEKI

TATA CARA SEMBAHYANG MALAM TAHUN BARU IMLEK DAN MENGUNDANG DEWA REJEKI

Ivan Taniputera
30 Januari 2014

Arah sembahyang pada tahun ini adalah menghadap timur. Sembahyang dapat dilakukan antara jam 23.00 hingga jam 01.00.

Tata cara sembahyang mengundang Caishen (財神 Dewa Rejeki) adalah juga dengan menghadap ke arah timur. Setelah selesai katakan, "Saya mengundang Caishen masuk ke rumah. Kemudian hio dibawa masuk ke dalam rumah dan ditancapkan ke tempat dupa yang telah disediakan sebelumnya atau pada altar dewa yang ada di rumah. Yang penting diingat waktu membawa hio ke dalam rumah jangan menengok ke belakang.

Semoga bermanfaat. Saya mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek bagi yang merayakannya. Semoga membawa damai, sejahtera, kebijaksanaan, kebahagiaan, kesehatan, dan kesejahteraan bagi kita semua.

Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/