Upacara Api Homa Peringatan Dewi Mazu atau Tianshang Shengmu
Ivan Taniputera
13 April 2012
Bertepatan dengan tanggal 13 April 2012 merupakan hari peringatan Dewi Mazu atau Tianshang Shengmu. Beliau merupakan makhluk suci yang terkenal di kawasan Min-nan (Provinsi Fujian-Hokkian) dan Taiwan. Bagi yang belum mengenal sosok Beliau, berikut ini akan dipaparkan sekilas mengenai Dewi Mazu. Beliau terlahir dengan nama Lin Moniang (Liem Bek Nio). Ayah Beliau merupakan hartawan di kawasan tersebut, yang meskipun kaya tidak pernah sombong, namun kerap beramal pada warga sekitar yang miskin. Saat dilahirkan, Lin Moniang tidak menangis sedikitpun dan malah bibirnya menyunggingkan senyum. Keajaiban ini kemudian menjadi buah bibir warga setempat.
Saat menginjak usia 5 tahun, Lin Moniang telah memperlihatkan belas kasihnya yang tinggi. Uang jajan yang diterima dari ibunya tidak jarang diberikan pada mereka yang membutuhkan. Bahkan tak jarang Beliau menyembuhkan hewan yang sakit atau dilukai oleh anak-anak tetangganya.
Lin Moniang telah ditunangkan dengan sahabat ayahnya sewaktu masih kanak-kanak. Sewaktu tiba saat pernikahan, Lin Moniang dibawa dengan tandu ke rumah calon mempelai pria. Di tengah jalan, Beliau melihat seekor induk kambing yang hendak melahirkan. Karena merasa kasihan terhadap induk kambing tersebut, tanpa sepengetahuan siapapun, Lin Moniang berhasil turun dari tandunya dan menolong induk kambing melahirkan. Timbul rasa belas kasihnya terhadap penderitaan para makhluk yang hendak melahirkan. Induk berhasil melahirkan dengan selamat, namun ketika ia hendak mencari rombongannya, ternyata mereka sudah jauh.
Dengan panik Lin Moniang berjalan menyusuri jalan dan menemukan sebuah kuil yang ternyata merupakan tempat pemujaan bagi Bodhisattva Avalokitesvara (Guanyin). Saat menatap rupang Sang Bodhisattva timbul tekad dalam hati Lin Moniang bahwa Beliau akan meneladani Avalokiteslvara. Beliau akhirnya bermalam di kuil tersebut. Rombongan pengantin akhirnya tiba di tempat kediaman mempelai laki-laki, namun betapa terkejutnya mereka menyaksikan bahwa tandunya kosong. Bersama dengan ayahnya mereka mencari Lin Moniang dan menemukan Beliau sedang berada di kuil.
Sewaktu dibawa ke rumahnya, Lin Moniang bertekad tak akan menikah. Orang tuanya sangat terkejut dan berupaya membujuk puterinya agar bersedia mengurungkan niatnya tersebut. Namun mereka gagal. Lin Moniang lalu menjadi pelatih diri dan dengan kesaktiannya kerap menolong para nelayan yang kesulitan di laut. Beliau bahkan berhasil menaklukkan iblis penghuni lautan, yakni Qianliyan (Mata 1000 li) dan Sunfenger (Telinga 1000 li). Keduanya lantas menjadi pengikut Lin Moniang.
Beliau kemudian digelari Mazu dan para kaisar Tiongkok yang ingin mengadakan perjalanan laut, bersembahyang pada Mazu. Para kaisar Tiongkok dari dinasti Song, Yuan, dan Ming berulang kali memberikan gelar penghormatan pada Beliau, sehingga akhirnya memperoleh gelar tertinggi, yakni Tianshang Shengmu (Bunda Suci dari Langit), yang dalam lafal Hokkian juga disebut Thian Siang Seng Bo.
Guna memperingati Beliau, Vihara Vajra Bhumi Arama, mengadakan upacara homa Tianshang Shengmu, yang dipimpin oleh Acarya Lianhong. Dalam ceramahnya, Beliau mengatakan bahwa meskipun Tianshang Shengmu tidak terdapat dalam aliran Tantra lainnya, namun karena Tantrayana Zhenfozong lahir di Taiwan, maka terdapat Tianshang Shengmu. Mahaguru juga pernah mengajarkan bahwa karena Tianshang Shengmu menebarkan kebajikan, maka Beliau adalah seorang Bodhisattva. Bahkan Mahaguru juga mengatakan bahwa Mazu sesungguhnya adalah penjelmaan dari Guanshiyin Busa (Avalokitesvara).
Semoga kita dapat meneladani karya agung Mazu Tianshang Shengmu dalam menolong para insan. Berikut ini adalah foto-foto sewaktu homa.