APAKAH ENERGI POSITIF FENGSHUI MAKAM YANG BAIK BISA DICURI?
15 Agustus 2025
Ivan Taniputera
Ini merupakan kisah menarik yang saya ambil dari buku Chinese Black Magic: an Expose, karya Dr. Ong Hean-Tatt. Kisah ini meriwayatkan pencurian energi positif makam yang baik. Pada buku tersebut diriwayatkan mengenai suatu keluarga bermarga Li yang memiliki makam dengan Fengshui yang baik. Dengan demikian, keluarga Li menuai kejayaannya. Selanjutnya, dituturkan mengenai seorang Daois yang putrinya meninggal. Ia lalu memotong jari putrinya dan meletakkannya di dalam tanduk kambing yang ditulisi nama keluarganya. Tanduk kambing itu kemudian ditanam di makam keluarga Li tersebut.
Anehnya, setelah itu keluarga Li banyak mengalami ketidakberuntungan, kerugian, atau kehilangan milik mereka. Setiap keluarga Li kehilangan sesuatu, maka keluarga Daois itu justru akan memperoleh hal yang sama dengan nilai setara pula. Misalnya, saat seorang sarjana dari keluarga Li meninggal, maka akan ada anggota keluarga Daois tersebut yang lulus ujian kesarjanaan. Begitu pula, saat keluarga Li kehilangan sekian gantang gandum, maka keluarga Daois akan mendapatkan gandum dengan jumlah yang sama. Hal ini memang mengundang kecurigaan, tetapi mereka juga belum mengetahui penyebabnya.
Hingga suatu saat perayaan, arca Dewa Zhang Daoling diarak menuju kuil. Namun anehnya, sewaktu melalui makam keluarga Li, arca itu tidak bisa bergerak. Salah seorang di sana mengalami kerasukan dan menuturkan bahwa energi positif Fengshui makam keluarga Li telah dicuri oleh orang lain. Ia juga menyarankan untuk menggali suatu tempat di makam tersebut dan benar saja tanduk kambing bertuliskan nama keluarga Daois pun ditemukan. Daois itu kemudian ditangkap dan di bawah penyiksaan, ia mengakui perbuatannya. Setelah peristiwa tersebut, keberuntungan keluarga Li pulih kembali seperti sediakala. Demikian kisahnya.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . .