Tampilkan postingan dengan label Fengshui Consultancy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fengshui Consultancy. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 November 2014

FENGSHUI TANGGA

FENGSHUI TANGGA

Ivan Taniputera
17 November 2014


Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas mengenai beberapa hal penting terkait Fengshui tangga. Berikut ini adalah kaidah-kaidah Fengshui paling penting dan mendasar terkait tangga.

A. JUMLAH ANAK TANGGA


Menghitung jumlah anak tangga terdapat bermacam-macam cara, antara lain dengan berpedoman pada 5 siklus kehidupan

Adapun 5 siklus kehidupan adalah:

(i) Sheng 生 = Awal kehidupan
(ii) Huo 活 = Hidup
(iii) Bing 病 = Sakit
(iv) Si 死 = Mati
(v) Ku 苦 = Penderitaan

Yang bagus adalah hitungan tiba pada Sheng dan Huo. Oleh karenanya, orang lantas membuat rumus kelipatan 5 ditambah 1 atau 2.  Berikut ini adalah contoh perhitungannya.



Sesuai dengan gambar di atas, maka jika Anda mulai menghitung dari A, maka C tidak dihitung. Jika Anda menghitung dari anak tangga pertama (B), maka C dihitung. Oleh karenanya berdasarkan hitungan di atas, jumlah anak tangga yang baik adalah tiba pada hitungan ke 6, 7, 11, 12, 16, 17, 21, 22, 26, 27, dan seterusnya.

B. TANGGA TIDAK BOLEH MENGHADAP KE LUAR ATAU KE DALAM RUMAH

Tangga tidak boleh menghadap ke luar atau rumah karena salah satunya dapat mengakibatkan kemerosotan dalam bisnis dan keuangan.




Namun jika sudah demikian dan tidak dapat direnovasi, maka dapat menggunakan hiasan atau patung penghalang di depan tangga tersebut guna menghentikan energi buruk (殺氣, Shaqi) yang timbul.




C. TANGGA TIDAK BOLEH LANGSUNG MENGARAH PADA KAMAR


Tangga tidak boleh langsung mengarah pada pintu kamar tidur.




D. KAMAR TIDUR TIDAK BOLEH DIBAWAH TANGGA

Barangkali kita masih mengingat film atau kisah terkenal mengenai seorang penyihir kecil yang telah ditinggal mati orang tuanya. Ia terpaksa tinggal pada paman dan bibinya yang kerap bersikap jahat padanya. Penyihir kecil itu diberi kamar kecil dan sempit di bawah tangga. Kamar tidur di bawah tangga adalah sesuatu yang sangat tidak baik, sehingga harus dihindari.




E. TANGGA DAN ALTAR

Bagi yang memiliki altar, maka altar tidak boleh berhadapan langsung dengan tangga. Selain itu altar juga tidak boleh diletakkan di bawah tangga.

Artikel menarik lainnya mengenai Ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain sebagainya, silakan bergabung dengan:

https://www.facebook.com/groups/339499392807581/


Jumat, 28 Februari 2014

REJEKI YANG SUKA GOYAH DAN PIKIRAN SERING KALUT

REJEKI YANG SUKA GOYAH DAN PIKIRAN SERING KALUT

Ivan Taniputera
28 Februari 2014

Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi kembali beberapa kiat-kiat warisan para leluhur dan orang-orang tua. Hari ini, salah seorang teman lama curhat bahwa rejekinya sering tidak menentu, pikirannya kalut, dan banyak permasalahan terjadi. Secara umum, hidupnya sering merasa goyah dan tidak mantap. Sebenarnya, menurut pengamatan saya, kondisi Fengshui rumahnya memang kurang baik. Tetapi masalahnya, mereka belum memiliki kemampuan dan kesempatan untuk pindah rumah yang memiliki kondisi Fengshui lebih baik.

Menurut salah satu penjelasan dari orang-orang tua dulu, rumah yang demikian adalah ibaratnya seperti kita mendiami sesuatu yang goyah. Ibaratnya kita tinggal pada sebuah perahu yang ditambatkan di sungai. Tentu saja perahu tersebut akan senantiasa bergoyang-goyang dipermainkan oleh arus gelombang sungai. Kondisi penghuninya juga tidak akan pernah tenang, dan selalu akan dipermainkan atau "digoyang" oleh gelombang kehidupan. 

Pertanyaan atau curhat teman lama tersebut mengingatkan saya pada kias ini.

Perahu yang ditambatkan di sungai itu bisa biasa oleng ke kiri mau pun ke kanan. Lalu bagaimanakah kiasnya? Beruntung saya waktu kecil dahulu sering mendengarkan para orang tua membicarakan mengenai kias ini.

Kiasnya adalah dengan memasang paku pada keempat sudut atau penjuru rumah. Seharusnya yang dipergunakan adalah paku emas (金丁, jin ding). Namun jika kondisi ekonomi tidak memungkinkan, maka boleh pergunakan paku biasa.


Selanjutnya, demi memantapkan perasaan Anda, boleh melafalkan doa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Lalu boleh tambahkan doa yang kurang lebih berbunyi sebagai berikut:

"Kakang kawah adi ari-ari, sedulur papat lima pancer
(bahasa Jawa, artinya Kakak air ketuban dan adik tembuni, saudara empat lima pancer)
Saya berniat hendak memantapkan hatiku
Hendak memaku rumahku supaya tidak bergerak
Jauhkan dari bahaya
Rejeki mengalir tanpa berubah [sedikit pun]." (3x)

Lalu paku dipakukan pada masing-masing sudut. Setiap kali memaku pada masing-masing sudut, Anda bacakan doa di atas. Visualisasikan bahwa rumah Anda kini berdiri pada dasar yang kokoh.

Demikian semoga bermanfaat.

Artikel-artikel menarik lainnya, silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/