Tampilkan postingan dengan label Hari Raya Waisak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hari Raya Waisak. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Mei 2018

MAKNA SPIRITUAL DETIK WAISAK 2018 MENURUT ILMU ASTROLOGI

MAKNA SPIRITUAL DETIK-DETIK WAISAK 2018 MENURUT ILMU ASTROLOGI
.
Ivan Taniputera.
29 Mei 2018.
.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas konfigurasi planet saat detik-detik Waisak 2018 menurut ilmu Astrologi. Sebagai informasi, detik-detik Waisak kali ini akan berlangsung pada tanggal 29 Mei 2018, pukul 21:19:13. Saya akan membuat bagan Astrologi saat tersebut.
.



.
Nampak bahwa bulan mendapatkan aspek baik berasal dari Mars. Planet Mars melambangkan semangat dan daya juang. Oleh karenanya, kita dapat menyimpulkan bahwa pada saat detik-detik Waisak ini merupakan saat yang tepat untuk memeditasikan mengenai semangat (Pali: viriya, Sanskrit: virya). Kita dapat merenungkan semangat kuat Pangeran Siddharta dalam merealisasi Penerangan Sempurna (anuttara samyaksamboddhi). Bulan juga mendapatkan aspek baik dengan Rahu. Dengan demikian, kita dapat merenungkan pula mengenai ketidak-kekalan (Pali: anicca, Sanskrit: anitya). Kita memeditasikan bahwa segala sesuatu senantiasa berada pada arus perubahan.
.
Kita menyaksikan pula adanya Grand Trine yang baik antara Venus, Yupiter, dan Neptunus. Kita dapat menguraikannya sebagai berikut. Venus melambangkan cinta kasih; oleh karenanya kita boleh mengaitkannya dengan metta karuna (Pali) atau maitri karuna (Sanskrit); yakni cinta kasih altruistik dalam ajaran Buddha. Yupiter sendiri melambangkan hukum dan dapat kita kaitkan dengan Dharma. Neptunus melambangkan penggalian wawasan spiritual lebih mendalam. Oleh karenanya, detik-detik Waisak kali ini juga cocok dalam memeditasikan serta merenungkan mengenai makna cinta kasih dan kaitannya dengan Dharma secara lebih mendalam.
.
Meskipun demikian, Mars mengalami pengaruh buruk berupa Square dengan Uranus. Dengan demikian, saat bermeditasi kita perlu mewaspadai gejolak emosional yang muncul dengan tiba-tiba. Sekonyong-konyong kejengkelan dan rasa marah itu dapat muncul dalam batin kita. Kendati demikian, kita hanya perlu menyadarinya saja. Bagaimana pun juga rasa marah itu tidaklah kekal.
.
Saya mengucapkan Selamat Hari Waisak pada seluruh sahabat dan kerabat yang merayakannya. Marilah kita memancarkan harapan agar semua makhluk sejahtera adanya. Sabbe Sattha Bhavantu Sukhitatta.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . . . 
.


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

Rabu, 10 Mei 2017

MAKNA SPIRITUAL DETIK-DETIK WAISAK 2017 MENURUT ILMU ASTROLOGI

MAKNA SPIRITUAL DETIK-DETIK WAISAK 2017 MENURUT ILMU ASTROLOGI.
.
Ivan Taniputera.
10 Mei 2017.
.
Besok kita akan memperingati Hari Trisuci Waisak. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini saya terlebih dahulu hendak mengucapkan Selamat Hari Trisuci Waisak pada para sahabat dan kerabat yang merayakannya. Pada tahun ini, detik-detik Waisak jatuh pada pukul 04:42:09. Saya akan menelaah keadaan perbintangan dan planet pada saat tersebut. Berikut ini adalah bagan astrologisnya.
.



.
Terdapat Grand Trine yang melibatkan Merkurius-Venus, Saturnus, dan Rahu. Saya mencoba menerjemahkan Grand Trine sebagai “Segitiga Keberuntungan Besar.” Ini merupakan hal yang sangat baik dan menandakan suatu energi spiritual teramat baik; sehingga dapat mengalirkan energi beserta kekuatan meditatif yang luar biasa. Namun kita perlu juga mengamati susunan planet lainnya, agar sanggup menarik pelajaran lebih mendalam.
.
Meskipun demikian, jika kita amati lebih jauh, maka terdapat Square (pengaruh buruk) antara Merkurius dan Uranus pada suatu sisi dan Pluto pada sisi lain. Kita dapat menafsirkannya sebagai gejolak pikiran yang dipenuhi dendam beserta ledakan emosional. Untungnya, Merkurius dan Uranus yang mengalami Square (pengaruh buruk) tersebut juga mendapatkan atau menjadi bagian Grand Trine. Kita dapat menafsirkan lebih jauh bahwa gejolak pikiran yang penuh dendam, kebencian, beserta kemarahan ini dapat disirnakan dengan pengendalian dan kesadaran diri (Saturnus-Rahu). Pelajaran yang dapat kita ambil adalah segenap dendam dan kebencian hendaknya diredakan melalui pengendalian beserta kesadaran diri. Tentu saja ini tidak mudah.
.
Saat bermeditasi pada detik-detik Waisak ini mungkin saja segenap dendam dan kebencian yang berasal dari masa lampau tiba-tiba saja menyeruak keluar dalam benak kita. Tetapi dengan berbekalkan kekuatan energi spiritual positif sebagaimana disebutkan di atas, kita dapat menyirnakan segenap gejolak emosi negatif itu.
.
Kita akan melanjutkan pengamatan kita. Ternyata Mars juga mendapatkan Square dengan Neptunus. Mars dapat ditafsirkan sebagai kemarahan. Istilah Agama Buddha bagi kemarahan adalah “dosa” (Pali) atau “dvesha” (Sansekerta). Neptunus melambangkan delusi atau pandangan salah. Istilah Agama Buddha bagi pandangan salah adalah “moha” (Pali dan Sansekerta). Jadi, kita boleh menafsirkannya sebagai amarah yang timbul karena pandangan salah, termasuk di dalamnya adalah pandangan sempit. Pandangan sempit ini telah memecah belah dan menimbulkan kekacauan baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Banyak kekacauan dan pertumpahan darah timbul karena pandangan sempit. Untungnya, Mars mendapatkan pengaruh baik berupa Trine dari Yupiter (kebajikan atau ajaran mulia). Itulah sebabnya, kita dapat menafsirkan bahwa segenap kemarahan dan pandangan salah itu dapat disirnakan dengan kebajikan, yakni yang timbul dari perenungan terhadap Dharma.
.
Barangkali bahan renungan yang tepat diambil dari Dhammapada 221-223:
.
(221)
“Seseorang hendaknya menyirnakan amarah beserta kesombongan.
Ia hendaknya membebaskan diri dari segenap belenggu.
Barangsiapa yang terbebas dari kemelekatan terhadap batin beserta jasmani, yakni ia yang tidak lagi melekat pada nafsu keinginan rendah, maka ia akan terbebas dari penderitaan.”
.
(222)
“Seseorang yang sanggup menahan amarah berkobar-kobar adalah laksana menahan kereta sedang melaju.
Ia layak dianggap sebagai kusir sejati.
Sementara itu kusir kereta lainnya hanya pemegang kendali kereta semata.”
.
(223)
“Sirnakan amarah dengan cinta kasih.
Sirnakan kejahatan dengan kebajikan.
Sirnakan sikap kikir dengan kemurahan hati.
Sirnakan kata-kata tidak benar dengan kejujuran.”
.
Ketiga bait di atas dengan sangat baik sekali telah menggambarkan apa yang baru saja kita ulas pada artikel ini.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . ..
.


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

Selasa, 24 Mei 2016

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN DETIK-DETIK WAISAK?

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN DETIK-DETIK WAISAK?
.
Ivan Taniputera 
.
22 Mei 2016
.





.
Sebagian besar di antara kita yang menganut Agama Buddha tentunya telah akrab dengan istilah "detik-detik Waisak." Biasanya kita akan menunggu pengumuman kapan berlangsungnya detik-detik Waisak . Tetapi jika ditanya apakah maknanya, maka kemungkinan hanya sedikit saja di antara kita yang sanggup menjawabnya dengan tepat.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita perlu memiliki sedikit pengetahuan mengenai ilmu perbintangan (astronomi). Pada saat bulan purnama, Matahari dan Bulan akan berada dalam satu garis lurus, sedemikian rupa sehingga cahaya matahari dapat menerangi permukaan Bulan secara maksimal, dengan bumi berada di antara keduanya. Karena cahaya matahari menerangi permukaan Bulan secara maksimal, maka Bulan nampak bulat sempurna dipandang dari bumi.
.
Kedudukan membentuk garis lurus seperti itu dikenal dengan istilah Opposition. Jadi Matahari dan Bulan membentuk sudut 180 derajat satu sama lain dalam peredarannya. Saat kedua benda langit tersebut tepat membentuk sudut 180 derajat di hari Waisak dikenal sebagai "detik-detik Waisak." Dengan kata lain, detik-detik Waisak merupakan puncak bulan purnama pada bulan Waisak menurut penanggalan India yang didasari oleh peredaran Bulan. Kebetulan pada Waisak tahun ini, detik-detik Waisak jatuh pada tanggal 22 Mei 2016, pukul 04:14:16. Dengan demikian, kita sudah mengetahui makna "detik-detik Waisak."