Tampilkan postingan dengan label Kedokteran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kedokteran. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Juni 2014

BUKU JADUL TENTANG ILMU KESEHATAN

BUKU JADUL TENTANG ILMU KESEHATAN


Ivan Taniputera
5 Juni 2014




Judul: Advies Dokter
Penerbit: Boekhandel Kamadjoean, Semarang, 1930
Jumlah halaman: 138

Buku ini berisikan uraian mengenai beberapa penyakit berbahaya seperti flu Spanyol (Spaansche Griep), malaria, beri-beri, sariawan usus, pes (sampar), demam kuning, dan lain-lain. Juga terdapat riwayat mengenai dokter Wu Lien Teh yang berhasil mengatasi wabah penyakit sampar di Manchuria. Ketika itu, terjadi wabah sampar di Manchuria yang sangat menular, sehingga menimbulkan banyak kematian. Dokter-dokter tidak ada yang berani ke sana, bahkan orang Rusia yang berpengaruh di Manchuria juga tidak berdaya. Namun dengan penuh keberanian dokter Wu beserta para siswanya pergi ke Manchuria. Setelah melakukan penelitian, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut adalah sampar. Untuk mencegah penularan maka ia memerintahkan agar orang yang sakit menutup hidung beserta mulutnya dengan penutup bercampur obat, sehingga tidak menularkan pada mereka yang masih sehat.
Dr Wu melakukan keputusan yang berani dengan membakar 4.000 mayat yang ada. Ketika itu, ia diserahi kekuasaan seperti pejabat tinggi oleh pemerintah dan boleh menggunakan berapa pun pasukan yang diperlukannya. Keputusan membakar mayat itu merupakan sesuatu yang berani, karena sebagian besar orang Tionghoa memandang bahwa mayat hendaknya dimakamkan. Akhirnya dalam waktu yang cepat wabah pes berhasi dikendalikan dan para dokter-dokter Rusia merasa kagum dengan dokter Tionghoa tersebut.

Berikut ini adalah daftar isinya:



Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:




Berminat foto kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Jumat, 24 Agustus 2012

Apakah Kita Memerlukan Paradigma Baru Dalam Ilmu Kedokteran


Apakah Kita Memerlukan Paradigma Baru Dalam Ilmu Kedokteran?

Ivan Taniputera
24 Agustus 2012

Dewasa ini kita menyaksikan munculnya berbagai penyakit baru yang belum dapat disembuhkan. Apakah ini merupakan peringatan bagi umat manusia bahwa diperlukan paradigma baru dalam ilmu kedokteran. Marilah kita menengok kembali pada sejarah berjangkitnya wabah sampar yang menelan banyak korban jiwa di abad ke-14. Saat itu, para dokter tidak berdaya mengobati penyakit sampar. Penyebabnya adalah paradigma atau konsep yang mereka anut sudah ketinggalan zaman. Mereka ketika itu masih menganut konsep Aristoteles terkait empat elemen, yakni tanah, air, api, dan udara. Berdasarkan konsep tersebut, penyakit timbul akibat adanya ketidak-seimbangan antara keempat elemen ini. Namun konsep tersebut ternyata tidak sanggup menandingi kedigdayaan wabah sampar. Para dokter di zaman Abad Pertengahan belum mengenal mikrobiologi, sehingga tidak mengetahui bahwa penyebab sampar bukanlah "ketidak-seimbangan elemen." Mereka memerlukan paradigma baru dan ilmu kedokteran memang mengalami perombakan dramatis setelah adanya wabah sampar tersebut. Beberapa penemuan baru dalam bidang kedokteran terus  bermunculan selama berabad-abad kemudian.

Apakah adanya penyakit-penyakit baru yang tak tersembuhkan itu merupakan pertanda bahwa umat manusia perlu segera merombak paradigmanya dalam ilmu kedokteran? Siapa tahu. Pola-pola pemikiran yang telah dipegang erat-erat saat ini barangkali perlu dilepaskan atau mungkin diperlukan keberanian dalam mengembangkan hipotesa-hipotesa baru.  Para ahli mikrobiologi perlu mencari pola bagaimana suatu virus bermutasi.



Beberapa terobosan-terobosan lain yang sangat tidak konvensional mungkin perlu dilakukan. Apa yang dahulu dianggap sebagai ilmiah di masa sekarang, barangkali akan disebut tahayul di masa mendatang. Ilmu kedokteran di zaman kita barangkali akan dianggap ketinggalan zaman, kuno, dan primitif pada masa mendatang; sebagaimana halnya kita memandang teori Aristoteles sebagai sesuatu yang sudah ketinggalan zaman. Jika umat manusia terlambat dalam menanggapi peringatan ini, maka barangkali ini merupakan awal proses kepunahan umat manusia.