Tampilkan postingan dengan label ilmu kima. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu kima. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Oktober 2015

BELAJAR FILSAFAT DARI ASAM DAN BASA

BELAJAR FILSAFAT DARI ASAM DAN BASA
.
Ivan Taniputera. 
1 Oktober 2015
.


.
Konsep asam dan basa telah kita kenal semenjak duduk di bangku SMU. Namun apakah kita pernah mencoba merenungkan makna filsafat asam dan basa? Marilah kita renungkan. Asam memiliki ion H+, sedangkan basa mempunyai ion OH-.
Perhatikan bahwa baik asam atau basa sama-sama mempunyai atom Hidrogen.
Jika kita teliti lagi lebih jauh, maka beberapa asam juga sama-sama mempunyai atom Oksigen sebagaimana halnya basa. Sebagai contoh, adalah H2SO4, H3PO4, HClO4, dan masih banyak lagi. Sebagai catatan, memang tidak setiap asam mempunyai atom Oksigen.
 .
Kendati demikian, marilah kita ringkaskan. sebagai berikut:
.
1) Baik asam maupun basa sama-sama mempunyai atom Hidrogen. 
2) Basa dan beberapa asam sama-sama mempunyai atom Oksigen.
.
Hal pertama yang dapat kita pelajari adalah bahwa hal-hal yang nampaknya berbeda atau bertentangan, barangkali justru terdiri dari beberapa hal yang sama. Apa yang nampaknya berbeda atau bertentangan, belumlah tentu sama sekali berbeda. Kemungkinan terdapat persamaan di dalamnya.
.
Pola pandang seperti ini akan membantu kita mengembangkan suatu pandangan atau pendekatan baru terhadap konflik. Kita hendaknya tidak mengamati saja yang berbeda, melainkan mencoba mengamati apa yang sama di dalamnya.
.
Kedua, asam dan basa jika direaksikan dapat membentuk garam.
.
NaOH + HCl ===> NaCl + H2O.
.
Na pada NaOH jelas berbeda dengan Cl pada HCl. Na adalah logam yang termasuk golongan IA, sedangkan Cl merupakan non logam yang merupakan golongan VIIA pada tabel sistim periodik. NaOH merupakan basa kuat, sedangkan HCl adalah asam kuat. Sedangkan NaCl hasil reaksi tak lain dan tak bukan adalah garam dapur yang netral.
Filsafat apakah yang dapat kita tarik darinya?
.
Apabila perbedaan itu dapat kita padukan dengan baik, maka semuanya akan harmonis. Semuanya akan menjadi netral. 
.
NaOH dan HCl sama-sama beracun bagi manusia. Tetapi NaCl yang merupakan hasil reaksi NaOH dan HCl, merupakan garam dapur yang sangat dibutuhkan manusia. Segenap pertentangan akan sirna dan melebur menjadi harmoni, tatkala kita dapat memadukan perbedaan dengan baik. Semuanya akan menjadi lebih bermanfaat dan dapat justru merupakan penunjang kehidupan. Pertentangan dan pertikaian yang tidak membangun merupakan racun yang merusak kemanusiaan.
.
Demikianlah kita sudah belajar dari keberadaan asam dan basa di muka bumi ini.

Senin, 20 Oktober 2014

SOAL-SOAL THERMOKIMIA DAN JAWABANNYA

SOAL-SOAL THERMOKIMIA DAN JAWABANNYA

Ivan Taniputera
21 Oktober 2014


1.     Diperlukan kalor 29,40 kJ guna memanaskan100mL air. Jika kalor jenis air  adalah 4,2 g^-1C^-1, berapakah kenaikan temperatur yang akan dialami air?

Diketahui:

Volume air = 100 mL
massa jenis air = 1 kg/L
massa air = 0,1 kg = 100 g
c air = 4,2 g^-1C^-1
Q = 29400 J =

Ditanyakan: deltaT

Jawaban:

Q = m.c.deltaT
29400 J = 100 g . 4,2 g^-1C^-1. deltaT
29400 J = 420 deltaT
deltaT = 70 derajat Celcius


2. Dalam sebuah kalorimeter berlangsung reaksi eksoterm. Bila air di dalam kalorimeter mengalami kenaikan suhu sebesar 20 derajat Celcius, tentukanlah kalor rekasi zat tersebut.

Diketahui:

m air = 1 kg
deltaT = 20 derajatCelcius

Ditanyakan: Q

Jawaban:

Q = m.c. deltaT
= 1000 g. 4.2 J.g^-1 C^-1. 20 C
= 84.000 J
= 84 kJ

3. Berlangsung suatu  reaksi kimia yang  melepaskan kalor  sebesar 4,2 kj. Kalor tersebut dipergunakan untuk memanaskan 100 mL air (C air = 4,2 J.g^-1K^-1). Berapakah kenaikan suhu yang dialami air tersebut?

Diketahui:

Q = 4.2 kJ = 4.200 J.
m air = 100 g
C air = 4,2 J.g-1K-1

Ditanyakan: deltaT

Jawaban:

Q = m.c. deltaT
4.200 J = 100 g . 4,2 J.g-1K-1 . deltaT
4.200  = 4.200 deltaT

deltaT = 1 derajat C.