SELAYANG PANDANG ASTRONOMI NUSANTARA KALIMANTAN TIMUR
Ivan Taniputera
18 Juli 2015
18 Juli 2015
Pada
kesempatan kali ini kita akan mengulas kembali mengenai astronomi.
Nenek moyang Nusantara ternyata telah lama mengenal ilmu perbintangan
dan memanfaatkannya bagi kegiatan pertanian. Berikut ini kita mengulas
astronomi tradisional yang terdapat di Kalimantan Timur. Pembahasan ini
akan diambil dari buku "Astronomi Tradisional di Daerah Propinsi
Kalimantan Timur," Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991.
Pada halaman 15 disebutkan mengenai empat kelompok bintang yang dipergunakan sebagai penanda dalam kegiatan bercocok tanam, yakni:
1) Bintang Tujuh (Kipas)
2) Bintang Tiga (Prima)
3) Bintang Layang-layang
4) Bintang Gelatik
Berikut ini adalah gambarnya.
Hanya buku tersebut tidak memberikan padanan gugusan bintang di atas dengan rasi atau konstelasi bintang internasional. Itulah sebabnya, pada kesempatan kali ini kita akan mencari padanannya dengan konstelasi bintang internasional.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut yang kita dapatkan di halaman 16.
Bintang Tujuh (Kipas) dipergunakan sebagai penanda waktu mulai mencari dan buka lahan baru, yakni saat bintang tersebut muncul setelah magrib, setinggi kurang lebih 45 derajat. Kegiatan ini akan memakan waktu sebulan.
Apabila Bintang Tiga (Prima) mulai nampak di penjuru timur setinggi kurang lebih 45 derajat, maka itu merupakan tanda saatnya menabur benih di dataran rendah.
Sementara itu, waktu menabur benih di dataran tinggi ditandai dengan munculnya Bintang Tujuh di penjuru Barat pada kurang lebih pukul 19.00.
Kini kita akan mencoba mencari padanan konstelasi bintang internasional bagi bintang-bintang di atas.
Setelah menelaah berbagai konstelasi bintang, saya memperkirakan bahwa Bintang Tujuh itu merupakan konstelasi Leo, sebagaimana nampak pada gambar berikut ini.
Rasi bintang ini akan tampak di penjuru timur, sekitar akhir Februari hingga awal Maret, pada kurang lebih pukul 19:00. Jika kita telaah lebih lanjut, maka pembukaan lahan itu mungkin paling tepat saat berakhirnya musim penghujan.
Sementara itu, Bintang Tiga (Prima), kemungkinan adalah tiga bintang pada konstelasi Virgo.
Mengenai Bintang Layang-layang, maka nampaknya itu bersesuaian dengan rasi bintang Crux. Rasi bintang ini terkenal juga di berbagai bagian Nusantara dengan nama rasi bintang Pari, Gubuk Penceng, dan lain-lain.
Sedangkan Bintang Gelatik masih belum dapat saya cari padanannya, karena tidak ada keterangan lebih lanjut. Tentu saja, apa yang dipaparkan di sini belum pasti benar dan masih perlu penelitian lebih lanjut.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Astronomi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain silakan kunjungi:
https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
Pada halaman 15 disebutkan mengenai empat kelompok bintang yang dipergunakan sebagai penanda dalam kegiatan bercocok tanam, yakni:
1) Bintang Tujuh (Kipas)
2) Bintang Tiga (Prima)
3) Bintang Layang-layang
4) Bintang Gelatik
Berikut ini adalah gambarnya.
Hanya buku tersebut tidak memberikan padanan gugusan bintang di atas dengan rasi atau konstelasi bintang internasional. Itulah sebabnya, pada kesempatan kali ini kita akan mencari padanannya dengan konstelasi bintang internasional.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut yang kita dapatkan di halaman 16.
Bintang Tujuh (Kipas) dipergunakan sebagai penanda waktu mulai mencari dan buka lahan baru, yakni saat bintang tersebut muncul setelah magrib, setinggi kurang lebih 45 derajat. Kegiatan ini akan memakan waktu sebulan.
Apabila Bintang Tiga (Prima) mulai nampak di penjuru timur setinggi kurang lebih 45 derajat, maka itu merupakan tanda saatnya menabur benih di dataran rendah.
Sementara itu, waktu menabur benih di dataran tinggi ditandai dengan munculnya Bintang Tujuh di penjuru Barat pada kurang lebih pukul 19.00.
Kini kita akan mencoba mencari padanan konstelasi bintang internasional bagi bintang-bintang di atas.
Setelah menelaah berbagai konstelasi bintang, saya memperkirakan bahwa Bintang Tujuh itu merupakan konstelasi Leo, sebagaimana nampak pada gambar berikut ini.
Rasi bintang ini akan tampak di penjuru timur, sekitar akhir Februari hingga awal Maret, pada kurang lebih pukul 19:00. Jika kita telaah lebih lanjut, maka pembukaan lahan itu mungkin paling tepat saat berakhirnya musim penghujan.
Sementara itu, Bintang Tiga (Prima), kemungkinan adalah tiga bintang pada konstelasi Virgo.
Mengenai Bintang Layang-layang, maka nampaknya itu bersesuaian dengan rasi bintang Crux. Rasi bintang ini terkenal juga di berbagai bagian Nusantara dengan nama rasi bintang Pari, Gubuk Penceng, dan lain-lain.
Sedangkan Bintang Gelatik masih belum dapat saya cari padanannya, karena tidak ada keterangan lebih lanjut. Tentu saja, apa yang dipaparkan di sini belum pasti benar dan masih perlu penelitian lebih lanjut.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Astronomi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain silakan kunjungi:
https://www.facebook.com/groups/339499392807581/