SAYA MEMBERIKAN SEMINAR DI FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS PARAHYANGAN BANDUNG TENTANG ASTROLOGI
.
Ivan Taniputera.
6 November 2018.
.
.
Pada tanggal 26 Oktober 2018, saya mendapatkan undangan dari fakultas filsafat Universitas Parahyangan untuk memberikan seminar mengenai ilmu Astrologi, dengan topik “Zodiac and the Meaning of Life.” Seminar dimulai pada sekitar pukul 18.30 dan berakhir pada kurang lebih pukul 19.00. Pada seminar tersebut, saya membahas mengenai seluk beluk beserta sekilas sejarah ilmu Astrologi Barat dan Timur.
.
Saya membukanya dengan menjelaskan apakah makna ilmu Astrologi itu. Astrologi berasal dari bahasa Yunani: ἀστρολογία (Astrologia): ἄστρον astron (“bintang") and λογία logia (“perkataan”). Jadi “Astrologi” secara harafiah berarti “perkataan bintang-bintang.” Adapun filosofi dasar ilmu Astrologi adalah kedudukan benda langit mempunyai pengaruh pada peristiwa di dunia dan manusia. Saya menjelaskan pula mengenai ilmu Astronomi agar diketahui apa perbedaannya dengan Astrologi. Istilah “Astronomi” juga berasal dari bahasa Yunani: ἀστρονομία (Astronomia): ἄστρον astron (“bintang“) dan νόμος nomos (“aturan.”). Jadi secara harafiah “Astronomi” berarti “aturan bintang-bintang.” Lalu apakah perbedaan di antara keduanya? Astronomi mempelajari benda-benda langit secara saintifik; sedangkan Astrologi mempelajari pengaruh benda langit pada manusia dan peristiwa di bumi. Sebagai contoh, Astronomi mempelajari aturan peredaran benda langit. Sementara itu, Astrologi mempelajari bagaimana pengaruh benda langit terhadap nasib seseorang atau peristiwa-peristiwa di dunia. Oleh karenanya, Astronomi dan Astrologi mempunyai tujuan yang berbeda.
.
Sepanjang sejarah telah terbentuk berbagai sistim Astrologi di dunia ini; seperti: Astrologi Mesir, Astrologi Babilonia, Astrologi Yunani, Astrologi India, Astrologi Tiongkok, Astrologi Maya, dan lain-lain. Beberapa sistim itu ada yang saling memengaruhi satu sama lain. Meskipun demikian, dalam seminar ini saya hanya mengulas Astrologi Barat dan Tiongkok secara panjang lebar.
.
Berikutnya, saya memaparkan mengenai makna zodiak. Istilah “zodiak” juga berasal dari bahasa Yunani: ζῳδιακός κύκλος (Zodiakos Kiklos) atau “lingkaran hewan-hewan kecil.” Zodiak ini telah berusia sangat tua dan berasal dari peradaban Babilonia kuno.
.
Saya lalu memaparkan seluk beluk ilmu Astrologi Barat, khususnya mengenai makna bagan Astrologi, secara singkat; misalnya tentang simbol planet dan zodiak (glyph), rumah atau istana, dan aspek (sudut antar planet). Dijelaskan pula mengenai bagan Astrologi modern dan abad pertengahan.
.
Pembahasan saya kemudian beralih pada ilmu Astrologi Tiongkok. Pertama-tama, saya menjelaskan mengenai 28 Xiu (宿). Barangkali Xiu ini merupakan padanan bagi zodiak dalam Astrologi Barat. Saya menampilkan peta 28 Xiu sebagai berikut.
.
.
Nampak pada peta di atas, 28 Xiu beserta perbandingan dengan rasi-rasi bintang modern. Kita dapat menyaksikan pula pembagian Xiu menjadi empat bagian; yakni Kura-kura Hitam (玄武 Xuanwu), Naga Hijau (青龍 Qinglong), Funiks Merah (朱雀 Zhuque), dan Harimau Putih (白虎 Baihu).
.
Berikut ini adalah daftar selengkapnya bagi keduapuluh delapan Xiu.
.
Kura-kura Hitam (玄武) : Arah Utara
.
•斗 atau 南斗(Dǒu atau Nandou) = Gantang atau Gantang Selatan
•牛 (Niú) = Sapi
•女 (Nǚ) = Gadis
•虛 (Xū) = Kekosongan
•危 (Wēi) = Atap
•室 (Shì) = Perkubuan
•壁 atau 東壁 (Bì atau Dongbi) = Dinding atau Dinding Timur.
.
Naga Hijau (青龍) : Arah Timur
.
•角 (Jiǎo) = Tanduk
•亢 (Kàng) = Leher
•氐 (Dǐ) = Akar
•房 (Fáng) = Kamar
•心 (Xīn) = Hati
•尾 (Wěi) = Ekor
•箕 (Jī) = Keranjang penampi.
.
Funiks Merah (朱雀) : Arah Selatan
.
•井 atau東井(Jǐng atau Dongjing) Sumur atau Sumur Timur
•鬼 (Guǐ) Hantu
•柳 (Liǔ) Pohon Liu
•星 (Xīng) Bintang
•張 (Zhāng) Jaring terbentang
•翼 (Yì) Sayap
軫 (Zhěn) Kereta.
.
Harimau Putih (白虎) : Arah Barat
.
•奎 (Kuí) Kaki
•婁 (Lóu) Ikatan
•胃 (Wèi) Lambung
•昴 (Mǎo) Rambut
•畢 (Bì) Jaring
•觜 (Zī) Paruh kura-kura
•参 (Shēn) Tiga Bintang.
.
Dengan demikian, masing-masing bagian terdiri dari tujuh Xiu.
.
Saya juga membahas mengenai Sima Qian (司馬遷 abad pertama-kedua SM), salah seorang pakar Astrologi Tiongkok kuno. Selain karyanya tentang sejarah, Beliau juga menulis karya tentang Astrologi. Berikut ini terdapat sedikit kutipan dari karya Beliau:
.
“Saat Mars berada pada Xiu Xin dan Fang, para raja akan mengalami goncangan.”
.
Pada bagian selanjutnya, saya mengulas mengenai berbagai bentuk ilmu Astrologi Tiongkok, seperti Qizhengsiyu (七政四餘). Ini merupakan padanan bagi ilmu Astrologi Barat, karena benar-benar didasari oleh pergerakan benda langit secara langsung. Selain itu, masih terdapat Bazi (八字), Ziweidoushu (紫微斗數), Qimendunjia (奇門遁甲), Taiyishenshu (太乙神數), dan Daliuren (大六壬). Sebelumnya saya menjelaskan pula mengenai Yinyang (陰陽) , Lima Elemen (五行 Wuxing), dan siklus 60 Jiazi (甲子) . Berbeda dengan Qizhengshiyu, meski ada komponen-komponen Bazi yang dapat diturunkan dari gerakan benda langit, namun bagan Bazi sendiri tidak langsung mengacu pada pergerakan benda langit. Bintang-bintang dalam bagan Ziweidoushu juga tidak mencerminkan pola pergerakan benda langit yang sebenarnya. Saya telah memaparkan pula alasan dan contoh bagi hal tersebut. Untuk memahaminya tentu saja kita memerlukan pengetahuan mengenai dasar-dasar ilmu Astronomi.
.
Ternyata ilmu Bazi sendiri dahulunya hanya mengenal tiga pilar saja. Berikut ini sekilas sejarahnya. Li Xuzhong (李虛中) dari Dinasti Tang: hanya mengenal pilar tahun, bulan, dan hari; yang dipentingkan pilar tahun. Xu Ziping (徐子平) dari Dinasti Song telah mengenal empat pilar; yakni tahun, bulan, hari, dan jam; yang dipentingkan pilar hari. Itulah sebabnya, Bazi yang kita kenal sekarang berasal dari Xu Ziping.
.
Saya juga membahas mengenai 12 shio (肖) dan contoh-contoh kasus penerapan ilmu Astrologi, baik yang berasal dari dunia Barat maupun Timur.
.
Berikut ini adalah contoh kasus yang berasal dari Tiongkok.
.
Contoh pertama berasal dari negarawan terkemuka Dinasti Qing bernama Zeng Guofan (1811-1872). Sewaktu putera tertua Zeng Guofan akhirnya mempunyai anak pada usia 33 tahun, ia mendapati bahwa bagan Bazinya kekurangan elemen Air dan Api. Ia khawatir cucunya itu tidak berusia panjang. Menjelang akhir tahun, ternyata benar cucunya itu meninggal. Zeng lalu dengan sedih menyatakan bahwa semua itu sudah merupakan kehendak Langit. Yang dapat dilakukan hanyalah menerima semua itu dengan tenang serta mematuhinya dengan diam.
.
Ternyata di Tiongkok, tidak semua pemikir menyukai Astrologi atau ilmu ramalan. Penentang ilmu ramalan pada masa Dinasti Qing antara lain: Gu Yanwu, Lu Shiyi, Fengjing, dan Quan Zuwang memperlihatkan contoh-contoh kesalahan dalam ilmu ramal. Novel Rulin Waishi (The Scholars) juga memperlihatkan contoh-contoh semacam itu. Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing dalam perjalanan penyamarannya juga pernah menguji para peramal yang dijumpainya.
.
Berikut ini adalah contoh-contoh kasus yang berasal dari Barat.
.
Kita tentu telah mengenal nama Nostradamus (1503-1566). Beberapa penguasa pada zaman Nostradamus meminta saran padanya. Ramalan-ramalan Nostradamus juga masih menjadi bahan perbincangan hingga hari ini.
.
Ternyata ilmu Astrologi juga pernah diajarkan di universitas-universitas Eropa. Semasa akhir Abad Pertengahan di Eropa, Astrologi juga diajarkan pada berbagai universitas di Italia; sebagai contoh adalah Universitas Pavia di Milan. Astrologi diajarkan sebagai bagian studi kedokteran dan seni. Dengan demikian, pada masa itu diagnosa pasien juga melibatkan pembacaan bagan Astrologinya. Ini disebut medical Astrology (Astrologi Kedokteran). Para dokter di zaman dahulu menghitung pula bagan kelahiran Astrologi pasiennya sebagai bagian dari diagnosa. Lambat laun Astrologi dihilangkan dan dianggap sebagai pseudoscience (sains semu).
.
Galeazzo Sforza, duke Milan kelima (memerintah 1466-1476) merupakan salah seorang penguasa Eropa yang mempunyai ketertarikan kuat terhadap Astrologi dan mendasari penetapan kebijakan pemerintahannya pada Astrologi. Meskipun demikian, ia akan menghukum dengan kejam siapa saja yang berani memberikan prediksi buruk mengenainya. Salah seorang astrolog menyatakan bahwa masa pemerintahannya tidak akan mencapai 11 tahun. Astrolog itu dipenjara dan dibiarkan mati kelaparan tanpa diberi makan. Pada kenyataannya Galeazzo Sforza hanya memerintah selama kurang lebih 10 tahun.
.
Selama Perang Dunia II, baik pihak Sekutu maupun Poros menggunakan Astrologi sebagai alat propaganda.
.
Seminar ini diakhiri dengan tanya jawab.
.
Berikut ini beberapa foto lagi terkait seminar di atas.
.
.
.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . . . . . . .
.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau
konsultasi gratis. Saya sering menerima
email atau message yang meminta
analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia
dan juga sangat mengganggu saya. Jika
ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka
itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda
ingin analisa atau konsultasi gratis
maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian
harap maklum.