HASIL PEMBACAAN KELAHIRAN LAMPAU AYAH MERTUA SEORANG KLIEN.
.
Ivan Taniputera.
17 Agustus 2021.
.
Pada kesempatan kali ini, kita akan memaparkan kembali hasil pembacaan kelahiran masa lampau, yakni milik ayah mertua seorang klien. Kebetulan ayah mertua klien tersebut sedang menderita stroke dan ia ingin mengetahui apa hubungan penyakit itu dengan kelahiran lampau ayah mertuanya. Berikut ini adalah hasil pembacaannya.
.
.
.
.
.
.
Berikut ini adalah transkripsinya:
.
SAYA:
.
Saya akan membacakan sekarang kelahiran lampau mertua Anda. Berdasarkan penglihatan saya, pada kelahiran lampau, mertua Anda merupakan seorang mandor yang tugasnya mengawasi perkebunan seorang tuan tanah. Sayangnya, dalam menjalankan tugasnya, ia sering bertindak kejam. Sebagai contoh, ia gemar memukul dan menendang pekerja perkebunan yang dirasanya malas. Ia pernah memukul dan menendang seorang pekerja hingga terjatuh serta cedera berat. Akibatnya, pekerja tersebut tidak dapat berjalan dan bergerak. Energi negatif itu terbawa pula pada kehidupan sekarang, dan berbuah atau muncul dalam bentuk stroke. Pada kehidupan sekarang, juga masih ada juga sifat yang terbawa dari kelahiran lampau, seperti keras dan sewenang-wenang, walau mungkin sudah mereda. Hanya saja sifat keras dan sewenang-wenang itu disalurkan pada keluarga atau orang dekatnya.
.
Pekerjaan sebagai mandor itu dijalani hingga hari tuanya atau sampai memasuki usia pensiun. Pada kelahiran lampau, ia juga agak pelit dari beramal. Dengan kata lain, ia kurang suka membantu orang lain. Pada kehidupan sekarang, kehidupannya juga agak kurang maju. Selain itu, ia juga jarang berjumpa orang lain yang dapat membantunya dengan baik. Pada kelahiran lampau, ia merupakan sosok yang ulet dan berani. Begitu pula, di kehidupan sekarang ia juga merupakan sosok yang ulet dan berani. Ini merupakan hal positif yang dibawa dari kelahiran lampau. Dengan modal dua hal positif ini, maka di masa sekarang, kehidupannya paling tidak dapat menjadi sekedar berkecukupan. Sebenarnya, ia dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik, asalkan pada kelahiran lampau tidak bersikap kejam dan tidak pula pelit dalam membantu orang lain.
.
Pada kelahiran lampau, penyakitnya adalah diabetes, yang diakibatkan oleh berbagai kebiasaan buruk; antara lain kalau makan nasinya harus banyak dan gemar pula minum teh manis. Hal ini juga terbawa di kehidupan sekarang. Ia juga gemar makan lebih banyak nasi dibandingkan lauknya. Selain itu, gemar juga minum dan makan yang manis-manis. Itulah sebabnya, di kehidupan sekarang juga rentan diabetes. Guna mengurangi energi negatif yang terbawa dari kelahiran lampau, di kehidupan sekarang perlu banyak menolong orang lain dan bersikap mengasihi serta menyayangi sesama. Sebaiknya, tidak bersikap keras dan sewenang-wenang, meski pada keluarga sendiri. Apabila bersikap sewenang-wenang itu, energi negatifnya juga makin besar dan berkontribusi dalam hal kesehatan pula. Itu akan memperburuk kesehatannya. Jadi, perlu membangkitkan kesabaran dan ketenangan. Demikian hasil pembacaan saya.
.
KLIEN:
.
Thx ko
.
SAYA:
.
Sekedar saran tambahan, agar kesehatan membaik, maka ambil xxx, kemudian di bawahnya diletakkan lampu teplok yang menyala. xxx ini boleh ditaruh di ruang tamu atau di samping tempat tidurnya. Nyalakan saat malam saja selama dua atau tiga jam. Jika hendak tidur boleh dipadamkan lampu teploknya.
.
Apakah yang saya sampaikan akurat?
.
KLIEN:
.
Pa Mer q emang keras n sewenang²
.
SAYA:
.
Izin buat artikel ya. Terima kasih banyak.
.
KLIEN:
.
Y
.
Saya lalu menuangkan hasil penglihatan saya ke dalam bentuk gambar sebagai berikut.
.
,
Pelajaran yang dapat ditarik dari pembacaan kelahiran lampau kali ini adalah, kita hendaknya tidak menyakiti orang atau makhluk lain, karena energi negatifnya dapat terbawa hingga kehidupan sekarang. Jika kita belum dapat berbuat baik pada orang lain, maka paling tidak kita menahan diri dari menyakiti atau mengganggu orang lain.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . .
