Tampilkan postingan dengan label Astrologi Jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Astrologi Jawa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Mei 2016

PRIMBON ILMU PERBINTANGAN JAWA

PRIMBON ILMU PERBINTANGAN JAWA
.
Ivan Taniputera.
6 Mei 2016
.



.
Judul: Primbon Ramalan Nabi Palintangan: Wawatakanipun Manungsa Sarta Apes dan Djajane
Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, maka judulnya adalah: “Primbon Ramalan Nabi dan Perbintangan: Kepribadian Manusia Beserta Kemalangan dan Keberuntungannya.”
Penulis:-- (tidak tercantum).
Penerbit: Mahadewa, 1950
Jumlah halaman: 7
Bahasa: Jawa.
.
Buku ini merupakan ramalan berdasarkan neptu, yakni jumlah nilai numerologi hari berjumlah tujuh (Saptawara: Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu) serta hari berjumlah lima (Pancawara: Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing). Keduanya dijumlahkan, lalu dicari makna nilainya pada buku ini.
.
Sebagaai contoh, orang yang mempunyai jumlah neptu 7:
.
“Neptu 7. Lintang Midian, bala lintang kuda, satru lintang Djadi. Watake agung begdjane, akeh godane. Laksanane angin, tan kena gegondjakan. Larane sirah, sranane nganggo ali-ali mata idjo.....”
.
Terjemahan bahasa Indonesia:
.
“Neptu 7. Bintang Midian. Cocok dengan bintang kuda. Tidak cocok dengan bintang Djadi. Banyak keberuntungannya. Sering mendapat godaan. Ibaratnya angin, tidak dapat diajak bergurau. Penyakitnya adalah bagian kepala. Penangkalnya adalah mengenakan cincin bermata batu hijau.....”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.


.


.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 01 April 2014

PARA PEMIMPIN BANGSA DITEROPONG DARI SISI ILMU PAWUKON

PARA PEMIMPIN BANGSA DITEROPONG DARI SISI ILMU PAWUKON

Ivan Taniputera
1 April 2014

Pawukon adalah salah bagian dari ilmu astrologi Jawa. Ada pun perhitungannya adalah sebagai berikut. Terdapat 30 wuku, dimana masing-masing wuku berkuasa selama tujuh hari. Dengan demikian siklus lengkap ketiga puluh wuku ini akan memakan waktu 210 hari. Masing-masing wuku memiliki sifat dan karakteristiknya masing-masing. Juga bahaya-bahaya dan pantangan apa yang akan mereka alami dalam hidup ini. Pada kesempatan kali ini, kita akan menelaah para pemimpin bangsa kita berdasarkan ilmu pawukon.

CATATAN: Semua data tanggal lahir diambil dari wikipedia.org.

IR. SOEKARNO (BUNG KARNO)




Presiden pertama negara kita, Ir. Soekarno atau yang dikenal pula dengan Bung Karno, lahir pada tanggal 6 Juni 1901. Menurut penanggalan Jawa, Beliau berwuku Wayang. Ada pun penjabarannya adalah sebagai berikut.

Dewanya Bathari Sri.
Merupakan orang yang pandai memerintah, tetapi tidak suka diperintah. Mempunyai hati yang baik dan mudah merasa terharu serta kasihan jika melihat orang susah.
Ia dikagumi kawan-kawannya karena pandai menghibur dan murah hati. Memiliki penampilan menarik dan pandai merias diri.
Berkemauan keras dan tidak dapat dihentikan sebelum terkena batunya.
Berpenampilan rupawan, halus dan humoris, namun gemar meninggikan martabatnya. Jika tersinggung dapat mengalami amarah yang menakutkan. Pandai mencari rejeki dan bercita-cita mulia, namun kurang memperhatikan kondisi jasmaninya.
Pandai menyimpan rahasia serta tidak suka memperlihatkan kepandaiannya. Hidup hemat dan berkecukupan. Pikiranya tidak bisa tentram dan kerap dihadapkan pada berbagai permasalahan kecil.
Bencana dalam hidup adalah tertipu atau dikhianati oleh orang lain, baik itu rekan, anak buah, orang-orang dekat, sahabat, atau saudara yang memperdayakannya.

Berdasarkan uraian di atas, nampak bahwa Bung Karno memang merupakan pemimpin yang karismatis. Karena tidak suka diperintah oleh pihak lain, maka Bung Karno mencetuskan gerakan Non-Blok.

JENDERAL SOEHARTO (PAK HARTO)


Jenderal Soeharto selaku presiden kedua negara kita dilahirkan pada tanggal 8 Juni 1921. Beliau dengan demikian mempunyai wuku Matal. Uraiannya adalah sebagai berikut.

Dewannya Bathara Sakri.
Memiliki budi bahasa yang halus dan menggemari ilmu kebatinan serta filsafat.
Gemar memerintah tetapi enggan diperintah. Apabila segenap perintahnya dipatuhi ia akan bersikap baik hati. Dalam menjalankan tugas, ia akan bersikap sungguh-sungguh, sehingga akan disayangi oleh atasannya. Lebih baik merantau meninggalkan rumah. Peruntungannya ada di perantauan. Gemar bepergian jauh hingga menyeberangi lautan. Mempunyai kepandaian dalam menyelesaikan atau memadamkan perselisihan atau pertengkaran. Pandai mencarikan jodoh.
Gemar memberikan petunjuk dan saran.
Orang-orang yang iri tidak usah dikhawatirkan, karena semua perkataan mereka hanya gertak sambal belaka.
Bencana dalam hidup adalah mengalami keborosan dan kebocoran dalam ekonomi yang diakibatkan oleh godaan keluarganya. Selain itu terancam bahaya akibat pertengkaran.

Pada kenyataannya, dalam berpidato Pak Harto memang lebih tenang dan halus. Beliau mempunyai strategi yang tepat dalam memadamkan pemberontakan G30S/PKI. Semasa akhir kekuasaannya, Indonesia memang didera oleh krisis ekonomi yang sangat parah. Akibatnya timbul gelombang unjuk rasa yang terus menerus beserta kerusuhan rasial. Pak Harto akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya.


PROF. DR. ING. B.J. HABIBIE



Presiden ketiga negara kita ini, dilahirkan pada tanggal 25 Juni 1936. Dengan demikian wuku Beliau adalah Wugu. Uraiannya adalah seperti di bawah ini.

Dewanya Bathara Singaludra.
Tindakannya bersifat konsekuen. Berjiwa kreatif serta baik budi bahasanya. Merasa rendah diri sehingga gemar menyendiri. Rejekinya terdapat di mana-mana. Rajin dan giat bekerja sesuai petunjuk, tidak dapat diajak berkompromoi. Mudah tersinggung dan jika tersinggung dapat menimbulkan kerusakan pada segala sesuatu di sekitarnya. Cocok bekerja dalam bidang jasa atau sosial. Gemar menuntut ilmu dan menyebarkan ilmunya pada orang lain, sehingga akan tinggi pengetahuannya.  Pandai  serta cermat mengatur perekonomian sehingga dapat menjadi kaya, terkadang dapat dianggap kikir atau pelit.
Memiliki hati yang pemberani, namun tidak suka menonjolkannya.
Kurang suka berkumpul dengan orang lain.
Harus banyak mendekatkan diri kepada Tuhan agar diberi ketenangan hidup.
Bencana dalam hidup: Mengalami kecemburuan dan iri hati dari orang lain. Juga waspadai gigitan binatang berbisa.
[Catatan: Gigitan binatang berbisa di sini, tidak harus ditafsirkan secara harafiah, bisa juga diartikan sebagai kata-kata atau perbuatan orang lain yang "berbisa," sehingga menyebabkan kejatuhannya].

Pak Habibie, merupakan orang yang membuka kembali pintu demokrasi di negara kita. Beliau merupakan orang yang gemar menuntut ilmu, sehingga dapat meraih gelar doktor dalam bidang teknik.

K.H. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)



Presiden keempat negara kita ini, dilahirkan pada tanggal 7 September 1940. Dengan demikian, Beliau mempunyai wuku Tolu. Ada pun penjelasannya adalah seperti di bawah ini.

Dewanya Bathara Bayu.
Gemar berpetualang di tempat-tempat bersejarah. Senang hidup prihatin dan menuntut ilmu bagi masa depannya. Disenangi oleh rakyat kecil. Pandai menyembunyikan perasaannya. Dari luar kelihatan angker, angkuh, serta menakutkan, namun sebenarnya justru sebaliknya. Merupakan orang yang baik dan bijaksana. Nampaknya alim serta pendiam, tetapi jika berbicara atau berdebat dengan orang lain sulit dikalahkan.
Dapat menguasai dengan cepat bahasa di mana pun ia berada. Perkataannya meyakinkan sehingga dapat memikat siapa saja yang mendengarkannya.
Tidak perlu bersusah hati atau melayani orang yang iri hati, karena tidak akan mendatangkan bahaya apa pun.
Mempunyai pikiran yang cemerlang dan kreatif serta telah direncanakan sebelumnya, namun seringkali hanya sampai setengah jalan saja. Setelah berusia setengah tua akan mengalami ketentraman beserta kebahagiaan.
Tahan tidur sampai malam.
Bencana dalam hidup: Harus menjauhi hewan-hewan yang bertanduk atau terkena benda tajam.

Mengenai hewan-hewan yang bertanduk, entah kebetulan atau tidak, Gus Dur pada tanggal 23 Juli 2001 diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Simbol PDIP adalah banteng. Barangkali ini adalah suatu kebetulan yang unik.

MEGAWATI SOEKARNOPUTRI



Presiden keempat Republik Indonesia ini, dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1947. Dengan demikian, Beliau termasuk pada Wuku Warigagung (Warigadean). Uraiannya adalah sebagai berikut.

Dewanya Bathara Surya.
Menjadi sinar di dalam keluarga. Gemar menuntut pengetahuan demi masa depan. Semasa kecil akan dimanjakan oleh orang tuannya, sehingga segenap permintaan akan dipenuhi.
Mempunyai cita-cita tinggi namun mudah pelupa.
Gemar bekerja keras dan tidak suka mengalah atau merendahkan diri. Meski berhadapan dengan orang tua atau atasan, jika tidak sesuai dengan pemikirannya akan ditolak.
Tidak suka memperlihatkan kepandaiannya. Jika berbicara lemah lembut.
Apabila memerintah akan mengharapkan segera dilaksanakan tanpa memperhitungkan kondisi yang diperintah.
Rejekinya seperti air mengalir, namun terkadang boros, sehingga tidak memperhitungkan pengeluaran.
Jiwanya sering mengalami kegelisahan, akibat kesalahan masa lalu, dimana karena memilih-milih sesuatu, malah justru mendapatkan yang buruk.
Bencana dalam kehidupan: Berasal dari sanak keluarganya sendiri serta permasalahan dalam asmara atau percintaan.


SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY)



Presiden kelima negara kita yang masih menjabat saat artikel ini ditulis, dilahirkan pada tanggal 9 September 1949. Ada pun wukunya adalah Bala. Penjabarannya adalah sebagai berikut.

Dewanya adalah Bathari Uma atau Durga.
Tergolong keluarga terhormat. Banyak memiliki sahabat yang menaruh simpati. Sering dipermainkan orang lain dan karena kerap mengalah maka dianggap lemah. Namun jika sudah marah tiada yang ditakuti.
Menyenangi tindakan yang dilakukan dengan diam-diam, sering sukses dalam membuat taktik atau tipu muslihat.
Bercita-cita tinggi, namun sering kandas di tengah jalan karena godaan orang lain atau saudaranya sendiri.
Gembar bertirakat atau menjalankan praktik keagamaan.
Jika sudah bekerja tidak mengenap waktu. Sanggup menahan penderitaan batin.
Cerdas dan tangkas, namun kurang sabar.
Tidak boleh berspekulasi.
Tidak suka menunjukkan kepandaian kecuali ditanya.
Pemasukan tetap mengalir namun ada kebocoran. Selalu ada bagian yang mengalir keluar begitu saja dan tidak tersimpan atau menjadi sesuatu bermanfaat.
Bencana dalam hidup: Terkena getahnya akibat ulah orang-orang yang kurang terpuji di sekelilingnya. Oleh karenanya harus menjauhi orang-orang tidak terpuji. Selain itu bisa mendapatkan bahaya atau masalah karena rahasia-rahasia yang terbongkar.

Berdasarkan uraian di atas, maka SBY berpotensi mendapatkan masalah dari orang-orang yang melakukan korupsi di jajaran partainya, sehingga harus menjauhkan diri dari orang-orang semacam itu.

Demikianlah secara ringkas para pemimpin bangsa kita jika ditinjau dari ilmu pawukon. Apakah ilmu pawukon akurat? Marilah kita nilai bersama-sama. Saya persilakan jika ada tambahan atau masukan.


Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Selasa, 03 Desember 2013

POHON PENANGGALAN DAN KOSMOLOGI JAWA

POHON PENANGGALAN DAN KOSMOLOGI JAWA

Ivan Taniputera
4 November 2013



Gagasan membuat gambar ini muncul sewaktu saya membaca mengenai Serat Gatoloco. Waktu itu Gatoloco sedang beradu teka teki dengan lima orang dewi dari Padepokan Cemarajamus, yakni Dewi Mlenukgembuk, Dewi Dudulmendut, Dewi Rarabawuk, Dewi Bleweh, dan Dewi Lupitwati. Jika dapat menjawab teka-teki tersebut, Gatoloco boleh menikahi mereka. Adapun teka-teki dari Dewi Mlenukgembuk berbunyi sebagai berikut:

"Terdapat pohon besar, memiliki empat cabang, berdaun dua belas, hanya memiliki dua buah saja. Pohon itu kemudian bercabang delapan. Bunganya tak terhitung jumlahnya"

Jawabannya, pohon besar tersebut melambangkan jagad raya. Empat cabang melambangkan empat arah mata angin utama: utara, selatan, barat, timur. Dua belas daun melambangkan nama-nama bulan Jawa. Dua buah itu melambangkan rembulan beserta matahari. Selanjutnya delapan cabang melambangkan delapan nama tahun Jawa. Bunga yang tak terhitung jumlahnya melambangkan bintang-bintang.

Dengan demikian, sebenarnya gambar pohon besar tadi hendak mengajarkan mengenai konsep penanggalan dan kosmologi Jawa.

Nama bulan-bulan Jawa adalah:

1.Sura
2.Sapar
3.Mulud
4.Bakda Mulud
5.Jumadilawal
6.Jumadilakir
7.Rejeb
8.Ruwah
9.Pasa
10.Sawal
11.Dulkangidah
12.Dulkahijjah

Nama tahun-tahun Jawa adalah:

1.Alip
2.Ehe
3.Jimawal
4.Je
5.Dal
6.Be
7.Wawu
8.Jimakhir

Untuk artikel-artikel menarik lainnya silakan bergabung dengan https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Minggu, 01 Desember 2013

PEKERJAAN YANG COCOK MENURUT PRIMBON JAWA

PEKERJAAN YANG COCOK MENURUT PRIMBON JAWA

Ivan Taniputera
2 Desember 2013

Dalam primbon Jawa juga terdapat cara mengetahui pekerjaan yang cocok bagi seseorang. Caranya adalah dengan mengamati tabel berikut ini, yang berisikan angka neptu Anda berdasarkan Saptawara, Pancawara, dan bulan kelahiran menurut penanggalan Jawa atau Arab.


Anda jumlahkan angka naptu Anda berdasarkan Saptawara, Pancawara, dan bulan kelahiran menurut penanggalan Jawa atau Arab. Jika hasilnya lebih dari sepuluh, maka kurangilah dengan 9. Apabila setelah dikurangi hasilnya masih lebih dari 9, maka kurangilah lagi dengan sembilan. Adapun makna hasilnya adalah sebagai berikut:

Jika bersisa 2 atau 6:

Anda disarankan melakukan pekerjaan dalam bidang perdagangan atau perniagaan.

Jika bersisa 3 atau 5:

Anda disarankan melakukan pekerjaaan yang ada kaitannya dengan membimbing atau mengajar orang lain, misalnya guru, pelatih, motivator, dan lain sebagainya.

Jika bersisa 1 atau 4:

Anda cocok menjadi pegawai pemerintah atau pekerjaan yang ada hubungannya dengan mengatur sesuatu, misalnya administrasi dan lain sebagainya.

Jika bersisa 7 atau 8:

Anda cocok pada pekerjaan yang ada hubungannya dengan pertanian atau pertanahan. Selain bertani secara harafiah, juga boleh jual beli hasil bumi.

Jika bersisa 9:

Ini menandakan bahwa Anda merupakan orang yang kurang suka diperintah orang lain, sehingga lebih cocok bekerja sendiri atau berwiraswasta. Namun apabila masih bekerja pada orang lain, Karena kurang suka diperintah orang lain, mungkin lebih cocok pekerjaan di belakang meja atau suatu pekerjaan di mana Anda dapat dibiarkan bekerja sendiri dan mandiri.

Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/

Kami memberikan bimbingan belajar untuk SD-SMP-SMU bagi Kota Semarang. Berpengalaman mengajar sekolah favorit dan internasional.


Jumat, 29 November 2013

TRADISI DARI PRIMBON JAWA MENGENAI MENCARI TEMPAT KEDUDUKAN MAKHLUK HALUS PENGUASA DESA

TRADISI DARI PRIMBON JAWA MENGENAI MENCARI TEMPAT KEDUDUKAN MAKHLUK HALUS PENGUASA DESA

Ivan Taniputera
30 November 2013

Tradisi Jawa meyakini adanya makhluk halus yang menunggu sebuah rumah, desa, tempat, dan lain sebagainya. Makhluk-makhluk tersebut diberi sesaji pada waktu-waktu tertentu. Oleh karenanya, perlu diketahui di sebelah mana makhluk halus atau dalam bahasa Jawa disebut dhanyang tersebut bersemayam. Dalam Primbon dijelaskan mengenai cara mencari letak bersemayamnya makhluk halus penunggu desa tertentu. Caranya adalah melihat tabel berikut ini.
.
 


.
Misalkan nama desa adalah Sidosermo, maka huruf awalnya adalah s yang setara dengan aksara jawa "sa." Aksara Jawa sa letaknya berada di sebelah selatan. Dengan demikian, penunggu desa tersebut berada di selatan. Pada hari-hari tertentu perlu diadakan upacara selamatan di sebelah selatan desa.

Kamis, 28 November 2013

ARAH YANG BAIK DALAM MENCARI PENGHIDUPAN MENURUT PRIMBON JAWA: SUATU KONSEP RUANG DAN WAKTU TRADISIONAL

ARAH YANG BAIK DALAM MENCARI PENGHIDUPAN MENURUT PRIMBON JAWA: SUATU KONSEP RUANG DAN WAKTU TRADISIONAL

Ivan Taniputera
28 November 2013

Berikut ini adalah pedoman mencari arah yang baik dalam mencari penghidupan yang diambil dari buku Primbon Jawa. Pedoman ini mencerminkan konsep Jawa mengenai ruang dan waktu, dimana ruang beserta waktu akan senantiasa berubah baik dan buruknya. Karena konsep perhitungan waktu yang berputar (siklis) berdasarkan sistim Lima Hari (Pancawara) dan sistim Tujuh Hari (Saptawara), maka arah baik serta buruk itu juga akan mengalami siklus pula, yang akhirnya juga kembali ke asal lagi.

Menurut tradisi Primbon Jawa tersebut, arah mata angin dalam suatu hari pasaran tertentu dapat digolongkan menjadi empat, yakni sandhang, pangan, lara, dan pati. Sandhang dan pangan secara harafiah berarti "pakaian" serta "makanan," sehingga tentunya ini merupakan arah yang bagus. Sedangkan lara dan pati, secara harafiah berarti "penyakit" serta "kematian," sehingga tentunya merupakan arah yang kurang bagus. Arah-arah yang kurang bagus itu tentunya harus dihindari.

Sebagai contoh adalah hari Jum'at Pahing, menurut Primbon, pada hari tersebut, sandhang jatuh di barat, pangan jatuh di selatan, lara jatuh di timur, dan pati di utara.

Berikut ini adalah tabel selengkapnya.
.

 
.

Rabu, 27 November 2013

MENGENAL SEDIKIT ISI PRIMBON: MENCARI TANGGAL LAHIR SESEORANG YANG SUDAH TIDAK DIKETAHUI

MENGENAL SEDIKIT ISI PRIMBON: MENCARI TANGGAL LAHIR SESEORANG YANG SUDAH TIDAK DIKETAHUI

Ivan Taniputera
28 November 2013

Primbon adalah sebuah buku yang berisikan himpunan tradisional Jawa. Isinya beraneka ragam, mulai dari ramalan hari kelahiran seseorang berdasarkan sistim lima hari (Pancawara: Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing) serta sistim tujuh hari (Saptawara: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, dan Minggu). Masing hari baik dalam Pancawara dan Saptawara itu diberi angka, dan kemudian keduanya dijumlahkan. Hasilnya lalu dicocokan dengan yang ada dalam Primbon. Terdapat pula perhitungan hari baik dan buruk, arah yang baik dan buruk, dan masih banyak lagi yang lainnya. Secara umum, primbon Jawa sangat terkait dengan konsep perhitungan waktu dan ruang berdasarkan kosmologi tradisional Jawa.

Berikut ini adalah cara unik mengetahui tanggal kelahiran seseorang yang sudah tidak diketahui lagi. Isinya diambil dari buku "Baboning Kitab Primbon" terbitan toko buku Sadu Budi, Solo, yang berbahasa Jawa. Pada zaman dahulu, memang tidak setiap orang mencatat tanggal kelahirannya, sehingga kemungkinan besar terdapat banyak orang yang tidak mengetahui lagi tanggal kelahirannya. Saya bermaksud menyederhanakannya ke dalam bahasa Indonesia, sehingga dapat dipahami oleh para pembaca di mana pun juga.

Pertama-tama siapkan tiga gulungan kertas bertuliskan A, B, dan C. Lalu orang yang hendak bertanya pada Anda diminta memilih salah satu gulungan. Berikut ini adalah makna pilihannya.

A. Orang yang bertanya memang tidak mengetahui tanggal kelahirannya.
B. Orang yang bertanya sudah pernah diberi tahu oleh orang lain.
C. Orang yang bertanya itu hanya menguji Anda.

Dengan demikian, jika yang diambil adalah gulungan bertuliskan A, barulah Anda boleh meneruskan metoda ini.

Menurut naskah aslinya yang dipergunakan adalah perhitungan Jawa. Anda mempersiapkan kembali delapan kertas bertuliskan nama-nama tahun Jawa: Alip, Ehe, Jimewal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Orang yang bertanya lantas diminta mengambil salah satu. Itulah tahun Jawa kelahirannya.

Kemudian buatlah dua belas gulungan kertas bertuliskan nama-nama bulan: Muharram, Shafar, Rabi'ulawal, Rabi'ulakhir, Jumadi'lawal, Jumadi'lakhir, Rajab, Sya'ban, Ramadlan, Syawal, Zul'kaedah, dan Zu'lhijjah. Orang yang bertanya diperintahkan mengambil salah satu. Itulah bulan Jawa kelahirannya.

Kemudian buatlah 30 gulungan bertuliskan angka-angka 1 hingga 30, yang melambangkan angka tanggal. Menyesuaikan dengan jumlah hari pada bulan yang telah dipilih pada tahapan sebelumnya, mintalah orang itu mengambil salah satunya. Sebagai contoh, bulan Syawal terdiri dari 29 hari, maka cukup sediakanlah 29 gulungan saja (1-29).

Seluruh hasilnya dicatat dan itulah tanggal kelahiran orang tersebut berdasarkan metoda ini. Hasilnya dapat pula dikonversi ke penanggalan Masehi.

Anda dapat pula menyesuaikannya sebagai berikut, yang merupakan hasil pemikiran saya sendiri. Delapan tahun Jawa itu dapat pula diganti dengan 12 shio atau cabang bumi. Bulannya dapat memakai bulan Masehi atau China, dengan jumlah hari menyesuaikan bulan terkait.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 30 Agustus 2012

Makna Penampakan Komet atau Lintang Kemukus Menurut Tradisi Jawa

Makna Penampakan Komet atau Lintang Kemukus Menurut Tradisi Jawa

Ivan Taniputera
25 Agustus 2012


Komet yang juga disebut bintang berekor atau lintang kemukus dalam bahasa Jawa oleh berbagai kebudayaan dianggap sebagai pembawa pertanda bagi kejadian di masa mendatang. Pada kesempatan kali ini saya hendak membagikan hasil terjemahan saya mengenai makna kemunculan komet menurut tradisi Jawa berdasarkan arahnya.

1.Yen ana lintang kemukus metu ing : Wetan, ngalamat ana ratu sungkawa. Para nayakaning praja padha ewuh pikirane. Wong desa akeh kang karusakan lan susah atine. Udan deres. Beras pari murah, emas larang.

Terjemahan: Jika ada bintang berekor muncul di sebelah timur merupakan pertanda ada raja sedang berbela sungkawa. Para pengikutnya sedang bingung pikirannya. Orang desa banyak mengalami kerusakan dan bersusah hatinya. Beras dan padi murah harganya, tetapi emas akan mahal harganya.

2.Kidul-wetan: ngalamat ana ratu surud (seda). Wong desa akeh kang ngalih, udan arang. Woh2an akeh kang rusak. Ana pagebluk, akeh wong lara lan wong mati. Beras pari larang. Kebo sapi akeh kang didoli.

Terjemahan: Tenggara. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa banyak yang pindah. Hujan menjadi jarang. Buah-buahan banyak yang rusak. Ada wabah penyakit. banyak orang sakit dan meninggal. Beras dan padi mahal. Kerbau dan sapi banyak yang dijual oleh pemiliknya.

3.Kidul: ngalamate ana ratu surud (seda). Para panggedhe pada susah atine. Akeh udan. Karang kitri wohe ndadi.Beras pari, kebo sapi murah regane. Wong desa pada nalangsa atine, ngluhurake panguwasane Pangeran kang Maha Suci.

Terjemahan: Selatan. Pertanda ada raja meninggal. Para pembesar sedang bersusah hatinya. Banyak hujan. Hasil kebun melimpah hasilnya. Beras, padi, kerbau, dan sapi murah harganya. Orang desa merana hatinya, mengagungkan kekuasaan Tuhan Yang Maha Suci.

4.Kidul Kulon, ngalamat ana ratu surud. Wong desa padha nindakake kabecikan. Beras pari murah. Karang kitri wohe ndadi. Kebo sapi akeh kang mati.

Terjemahan: Barat daya. Pertanda ada raja meninggal. Orang desa melakukan kebajikan. Beras dan padi murah harganya. Hasil kebun berlimpah ruah. Kerbau dan sapi banyak yang mati.

5.Kulon bener, ngalamat ana jumenengan Ratu. Panggede lan wong desa padha bungah atine. beras pari murah. Apa kang tinandur padha subur, kalis ing ama. Udan deres tur suwe. Barang dagangan wujud apa bae padha murah regane, jalaran saka oleh nugrahaning Pangeran.

Terjemahan. Barat. Pertanda ada penobatan Raja. Pembesar dan orang desa merasa senang hatinya. Beras dan padi murah harganya. Apa yang ditanam akan berbuah subur dan cepat membuahkan hasil. Hujan deras dan lama. Barang yang diperjual-belikan dalam bentuk apa saja akan murah harganya, karena memperoleh berkah Tuhan.

6.Lor kulon, ngalamat ana Ratu pasulayan, rebutan raja darbeke lan pangwasane. Para Adipati padha tukaran rebut bener. Wong desa padha sedhih atine. Kebo sapi akeh kang mati. udan lan gludhug salah mangsa. Grahana marambah-rambah tur suwe. Beras pari larang emas murah.

Terjemahan. Barat laut. Pertanda ada raja berselisih memperebutkan kekuasaan. Para adipat berselisih memperebutkan kekuasaan. Warga desa bersedih hatinya. Kerbau dan sapi banyak yang mati. Hujan dan petir akan terjadi di musim yang salah. Kekurangan (gerhana) akan semakin meluas dan berjangka waktu lama. Beras dan padi akan mahal harganya, namun emas murah harganya.

7.Lor bener: ngalamat ana Ratu ruwet panggalihe jalaran saka kisruh paprentahane, kang temahan nganakake pasulayan, banjur dadi perang. beras pari larang, emas murah.

Terjemahan. Utara: pertanda ada raja yang kalut pikirannya karena kekeruhan dalam pemerintahan. Akan timbul perselisihan yang berkembang menjadi peperangan. Beras dan padi mahal harganya, namun emas murah.


Sumber: Sejarah Kutha Sala: Kraton Sala, Bengawan Sala, Gunung Lawu oleh R.M. Ng. Tiknopranoto dan R. Mardisuwignya, halaman 35-36.


BIMBINGAN BELAJAR: KUNCI SUKSES ANAK ANDA



Kami dengan gembira memberikan bimbingan belajar bagi siswa SD-SMP-SMU di Kota Semarang. Ada pun mata pelajarannya adalah:

  • MATEMATIKA
  • FISIKA
  • KIMIA
  • BAHASA INGGRIS
  • AKUNTANSI

Kami berpengalaman mengajar siswa-siswa sekolah favorit dan internasional.

Hubungi: Ivan (0816658902)
Email: ivan_taniputera@yahoo.com.