RAMALAN TENTANG PEKERJAAN YANG SEPI DAN JIMAT
Ivan Taniputera
6 September 2014
Salah
seorang teman menanyakan pada saya mengenai usahanya yang selama
beberapa bulan ini tiba-tiba sepi. Saya lalu menanyakan semenjak kapan
bisnis itu sepi. Didapatkan jawaban bahwa sepinya semenjak kurang lebih
tiga bulan lalu, yakni sewaktu suaminya pulang dari luar negeri.
Tiba-tiba terlintas dalam penglihatan batin saya bahwa itu ada kaitannya
dengan barang yang dibawa suaminya dari luar negeri. Saya kemudian
menanyakan apakah suaminya ada membawa suatu barang dari luar negeri.
Saya menyaksikan melalui batin saya bahwa ada suatu aura merah yang
panas memancar dari suatu barang di rumah itu. Ia mengatakan bahwa
suaminya memang membawa dua buah jimat pemberian orang pintar di luar
negeri. Saya menanayakan apakah benar benda itu berwarna merah? Ia
menjawab bahwa memang demikian halnya. Jimat itu berbentuk semacam
liontin berwarna merah.
Selanjutnya saya mencoba memadukan penglihatan batin ini dengan Yijing.
Didapatkan heksagram 31 yang berubah menjadi 28:
Secara
ringkas heksagram 31 disebut Xian, ini menyatakan adanya suatu daya
tarik atau kekuatan. Sedangkan heksagram 28 menyatakan suatu kekuatan
berlebihan.
Dengan demikian, kita dapat
menyimpulkan bahwa jimat tersebut mempunyai suatu kekuatan yang luar
biasa, hanya saja kekuatan itu terlalu berlebihan bagi pemegang jimat.
Akibatnya, justru bukan mendatangkan efek yang baik. Sebagai contoh,
gula itu merupakan sumber energi, namun bagi penderita Diabetes, gula
justru dapat mendatangkan bahaya. Efek kekuatan yang bersifat panas itu
tidak kuat ditanggung oleh pemegang jimat, sehingga justru dapat
menghalau keberuntungan. Para pembeli yang hadir bisa terhalau.
Kita akan menggunakan ramalan Yak King Sian Thian Ik So guna mengetahui apakah yang terjadi kemudian:
Didapatkan syair 623:
"Bali sawah tanjak peritoengan maoe taoe baik tidanja,
Abis di beli tamtoe banjak kaoentoengannja,
Boengaken hati dijkaloe maoe taoe kateranganja,
Hari kamoedian aken mendjadi kekaijaannja."
Syair
di atas menandakan ada sesuatu yang baik. Jika rumah sudah terjual,
tentu keadaan di masa depan bisa semakin baik. Oleh karena itu, tidak
ada alasan bersedih.
Lalu apakah yang harus dilakukan dengan jimat tersebut? Kita akan menggunakan ramalan Yak King Sian Thian Ik So kembali.
Didapatkan syair 753:
"Beroemah tangga peritoengan bilang bergoena sekali,
Orang jang toewa dan moeda dengen slamet semoeanja,
Kerna bintang redjeki jang ngerso dia poenja diri,
Ketamtoean dapet pangkat dengan besar namanja."
Syair
di atas berbicara mengenai berumah tangga. Oleh karenanya, jimat itu
harus "dinikahkan" dengan orang yang sesuai. Dengan demikian, semua
pihak akan dapat mendapatkan keselamatan. Boleh ditafsirkan bahwa jimat
itu harus diserahkan pada orang yang sesuai atau kuat membawanya. Kedua
belah pihak akan mendapatka keuntungan. Orang yang sesuai memegang jimat
itu akan mendapatkan pangkat dan nama harum.
Tata cara menyerahkan jimat adalah sebagai berikut:
1.
Serahkan pada orang yang agamanya sama dengan pemberi jimat. Jadi jika
pemberi jimat itu beragama A, maka serahkan juga orang yang beragama A.
Dengan demikian, tidak terjadi bentrokan kekuatan lagi.
2.
Jika sudah menemukan orang yang sekiranya sesuai, bacakan doa menurut
agama pemberi jimat, dan tanyakan jika penunggu jimat itu tidak suka
atau tidak cocok dengan orang tersebut agar memberikan pertanda melalui
mimpi. Apabila malam harinya tidak ada mimpi, maka besoknya boleh
diserahkan pada orang tersebut.
3. Penyerahan jimat
boleh disertai dengan mahar suka rela. Tidak boleh mahar ditentukan.
Jika yang menerima jimat hanya iklas memberi Rp. 100,- pun maka itu
harus diterima tanpa protes. Uang tersebut jangan disimpan, melainkan
diamalkan pada yang memerlukan. Jika uang itu sampai disimpan lebih dari
sehari, maka akan memberikan pengaruh kurang baik. Harus langsung
dibuat beramal hari itu juga.
4. Bagi yang beragama
Buddha, maka sesudah jimat diserahkan dapat membaca Usnishavijayadharani
(3x). Limpahkan jasa pahalanya pada makhluk penunggu jimat, agar kelak
dapat terlahir di alam bahagia dan merealisasi Kebahagiaan Tertinggi.
Demikian agar hal di atas dapat dilaksanakan secepat mungkin.
HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN
Banyak
orang suka mengoleksi jimat atau benda-benda bertuah. Saya tidak
mengatakan apakah kegemaran ini baik atau buruk. Namun ada hal-hal yang
perlu direnungkan. Tidak semua orang kuat atau cocok dengan tuah dan
kekuatan suatu benda. Apabila tidak kuat, maka dapat memberikan efek
sebaliknya. Usaha bisa menjadi sepi atau sakit-sakitan. Apabila kita
tidak mengetahui secara pasti apakah tuah atau kekuatan suatu benda itu
cocok dengan kita atau tidak, sebaiknya jangan mengoleksi benda-benda
semacam itu. Kita harus berhati-hati dalam bermain dengan kekuatan yang
tidak kita pahami, apalagi yang tidak kasat mata. Jangan memandang
enteng hal-hal seperti itu. Jangan menerima begitu saja, jika ada orang
yang memberikan kita jimat atau benda bertuah, karena itu belum tentu
cocok dengan kita.
Sebenarnya "jimat" yang paling
bertuah dan unggul hanyalah KEBIJAKSANAAN PAMUNGKAS YANG DAPAT MELIHAT
SEGALA SESUATU SEBAGAIMANA ADANYA, yakni bahwa segala sesuatu itu adalah
tidak kekal, tanpa aku, serta senantiasa tidak memuaskan.
Semoga bermanfaat.
Artikel
menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi,
Ziweidoushu, metafisika, dan lain sebagainya dapat mengunjungi: