SENANDUNG KEBEBASAN
Ivan Taniputera.
15 Juni 2015
Ketika para manusia itu bergerak
Seiring dengan nafas kebebasan
Menentang tirani pengganyang asa
Penguasa nun duduk di tahta permata
Membelalak murka penuh amarah
Menghentak kaki menggentar alam
Punggawa menghadang arus nurani
Peluru beterbangan menyambar jiwa
Tubuh-tubuh terkapar
Tidak bergerak
Darah menggenang merah merana
Namun nafas kebebasan tiada sirna
Sosok sosok di belakang terus maju
Menyuarakan hati rakyat menderita
Tertindas terus bungkam
Ketika arus deras kebenaran
Tiada kuasa lagi dibendung
Meledak membucah menguak kelaliman
Berarak-arak mengelu-elukan para pahlawan
Mendahului menuju alam keagungan
Jauh dari gentar jauh dari takut
Penguasa durhaka coba bertahan
Tapi banjir air kebenaran
Siapa sanggup menahannya
Batu penghalang bergulir sudah
Raja lalim terguling musnah
Namun perjuangan belum usai
Antek jahat masih bercokol
Mereka masih mendongkol
Melawan kelaliman kapan pernah usai?
Seiring dengan nafas kebebasan
Menentang tirani pengganyang asa
Penguasa nun duduk di tahta permata
Membelalak murka penuh amarah
Menghentak kaki menggentar alam
Punggawa menghadang arus nurani
Peluru beterbangan menyambar jiwa
Tubuh-tubuh terkapar
Tidak bergerak
Darah menggenang merah merana
Namun nafas kebebasan tiada sirna
Sosok sosok di belakang terus maju
Menyuarakan hati rakyat menderita
Tertindas terus bungkam
Ketika arus deras kebenaran
Tiada kuasa lagi dibendung
Meledak membucah menguak kelaliman
Berarak-arak mengelu-elukan para pahlawan
Mendahului menuju alam keagungan
Jauh dari gentar jauh dari takut
Penguasa durhaka coba bertahan
Tapi banjir air kebenaran
Siapa sanggup menahannya
Batu penghalang bergulir sudah
Raja lalim terguling musnah
Namun perjuangan belum usai
Antek jahat masih bercokol
Mereka masih mendongkol
Melawan kelaliman kapan pernah usai?