Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Juli 2021

APAKAH KETEMPELAN ATAU KERASUKAN MAKHLUK HALUS DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN POLA MAKAN ATAU METABOLISME?

APAKAH KETEMPELAN ATAU KERASUKAN MAKHLUK HALUS DAPAT MENGAKIBATKAN PERUBAHAN POLA MAKAN ATAU METABOLISME ?

.

Ivan Taniputera.

21 Juli 2021

.


 

.

Seseorang menanyakan mengenai kerabatnya yang sedang sakit; dimana sudah empat hari kerabat tersebut tidak mau makan dan minum, termasuk vitamin dan obat. Tetapi anehnya, kondisi tubuh kerabat tersebut masih kelihatan kuat. Ia menduga kerabat itu kerasukan atau ketempelan makhluk halus. Berikut ini adalah pertanyaan orang itu beserta jawaban saya bagi pertanyaan tersebut.

.


 

.


.

Berikut ini adalah transkripsinya:

KLIEN:
.
Siang ko Ivan... Maaf menggangu ko, ko mau tanya apakah badan org bisa "ditempelin" makhluk kasat mata sehingga membantu metabolisme badan/raga manusia?
.
Ini adiknya papa xxx kan lagi + isoman, sudah 4 hari gk makan, gak mau minum obat, tp msih bs ada energi omelin dan msih galak ke orang.  Kok aku feelingnya ada yg abnormal..

Sudah sepuh.

Kita khawatir banget krn gk ada masuk apa2 makanan/air/vitamin jg..
.
SAYA:
.
Nampaknya memang makhluk halus dapat berpengaruh pada metabolisme. Tetapi kasus yang saya pernah dengar adalah sebagai berikut. Orang yang makannya malah jadi banyak saat ketempelan makhluk halus, melebihi orang sewajarnya. Jadi sudah makan tiga piring nasi beserta lauk masih minta lagi. Sampai lima porsi. Biasanya tidak pernah begitu. Saat makhluk halus telah berhasil diusir; sewaktu sadar perutnya jadi sakit.
.
Kalau kasus paman Anda itu nampaknya memang ada energi negatif. Sebaiknya makhluk halus itu jangan diusir dulu; tetapi harus dinego dan dibujuk agar paman Anda mau makan, baik itu makanan, vitamin, dan obat. Kalau langsung diusir maka fisiknya bisa malah merosot; dimana itu akan sangat berbahaya.
👍
1
.
Begitu makhluk halus pergi, fisik seseorang akan kembali seperti biasanya. Kalau sudah beberapa hari tidak makan, maka tubuh akan "terkejut." Ada suatu perubahan drastis, sehingga tubuh akan sulit menyesuaikan. Apalagi sedang sakit. Tentunya dapat berakibat fatal. Jadi sebaiknya berhati-hati dalam menangani kasus ini.
.
KLIEN:
.
Sufei dikirim pada Kemarin pukul 15.31
Sblmnya pas sehat memang makanyaaaa super banyak ko.. Btw ini xxx ko😅

.

Sebagai tambahan, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, maka orang kerasukan atau ketempelan makhluk halus memang dapat mengalami perubahan pola makan. Contoh lain adalah seorang yang kerasukan meminta makanan berupa bunga dan minuman berupa darah ayam. Tentu saja, dalam kehidupan yang wajar, tidak ada orang yang gemar memakan bunga dan minum darah ayam. Namun anehnya, saat sedang kerasukan seseorang lantas meminta makanan dan minuman semacam itu. Kasus-kasus semacam ini sering terjadi dan diceritakan di mana-mana.

.

Pada artikel ini, saya juga akan menjelaskan perbedaan antara ketempelan dan kerasukan.Tentu saja ini adalah menurut pendapat saya saja. Kendati demikian, tiap orang boleh mempunyai pendapatnya masing-masing. Belum tentu juga pendapat saya yang paling benar atau pasti benar.

.

Ketempelan berasal dari kata dasar "tempel." Jadi, makhluk halus ini hanya menempel saja. Orang yang mengalami ketempelan makhluk halus biasanya tetap sadar dan masih kelihatan wajar. Hanya saja ada sedikit perubahan yang tidak semestinya. Terkadang kasus ketempelan ini dapat mengakibatkan penyakit non medis. 

.

Kerasukan berbeda dengan ketempelan dalam hal orang yang kerasukan itu menjadi tidak sadar sama sekali. Ia menjadi pribadi yang sama sekali berbeda. Suara, gerak-gerik, atau perangainya sama sekali berubah. Sebagai contoh, seorang pria yang sedang kerasukan dapat memperdengarkan suara seperti wanita. Sorang wanita yang sebelumnya lemah gemulai saat kerasukan dapat menjadi sosok yang sangat kuat. Bahkan lima orang pun tidak sanggup menahannya. 

.

Demikian, sedikit pembahasan kita mengenai makhluk halus. Yang terpenting adalah kita senantiasa banyak berdoa menurut agama atau kepercayaan masing-masing agar diri kita dilindungi dari seluruh makhluk halus jahat. Selain itu, kita juga perlu menjaga perilaku dan perkataan kita di mana pun juga, termasuk di tempat-tempat yang dianggap angker atau berenergi negatif oleh banyak orang. 

.


Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . 

.
.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

 


Rabu, 18 Februari 2015

FILSAFAT MAKANAN: PARE REBUS

FILSAFAT MAKANAN: PARE REBUS

Ivan Taniputera
18 Februari 2015
.


Pada kesempatan kali ini marilah kita merenungkan mengenai pare. Tentu banyak orang yang tidak asing lagi dengan pare (momordica charantina) yang rasanya pahit ini. Meski banyak orang mengenalnya, mungkin yang menyukainya tidak banyak. Kendati demikian, pare konon memiliki beberapa khasiat, antara lain adalah:

1) Dapat mengendalikan gula darah, sehingga mengurangi risiko terkena diabetes.
2) Membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3) Baik bagi ginjal. 
4) Bersifat antioksidan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh.

Lalu apakah makna filosofis pare? Dalam hidup ini kita tidak hanya memerlukan yang manis-manis saja. Kita tidak hanya memerlukan pujian-pujian indah yang enak didengar, melainkan juga saran-saran atau kritikan membangun yang pahit rasanya. Semua itu, perlu dalam keseimbangan. Seorang pemimpin tentu saja sangat memerlukan kritikan-kritikan yang pahit namun membangun. Banyak orang hanya sanggup mengkritik, tetapi tidak bisa memberikan saran yang baik. Tentu saja kritikan semacam itu bukan kritikan yang sehat atau membangun. Orang-orang yang melontarkannya dapat dikatakan sebagai "asbun" atau "asal bunyi." Pare menyehatkan bukan karena rasanya yang pahit, namun memang dalam dirinya sudah terkandung zat-zat yang menyehatkan tubuh. Pare rasanya pahit tapi sehat, bukan pahit tapi beracun. Kita perlu yang pahit tetapi sehat. 

Kalau terlalu banyak makan yang manis-manis, maka kita justru berisiko terserang penyakit. Namun bukan berarti makanan manis tidak diperlukan. Kita membutuhkan kalori dan energi darinya. Jadi kembali lagi, semua itu harus seimbang. Kita juga memerlukan pujian atau kata-kata indah agar hidup kita juga menjadi indah dan tetap bersemangat. Orang yang hanya mengonsumsi makanan pahit juga tidaklah sehat.

Dalam mengkritik seseorang juga harus tulus dan jangan dilandasi rasa benci. Banyak orang bersifat munafik, di mulut mengatakan tulus, namun hatinya mengumbar kebencian. Tentu saja ini juga merupakan kritikan beracun. Pare melimpahkan zat-zat yang menyehatkan pada kita dengan tulus. Pare tidak membenci kita. Bahkan mungkin kitalah yang justru membenci pare karena rasanya. Padahal ia bermanfaat bagi kita.

Hidup terkadang ada manis dan juga ada pahitnya. Barulah dengan demikian menjadi indah.

Semoga bermanfaat.

Artikel-artikel menarik lainnya mengenai ramalan, astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan motivasi hidup, silakan kunjungi: