Rabu, 01 April 2015

BELAJAR TEOREMA SISA SUKU BANYAK DENGAN MUDAH

BELAJAR TEOREMA SISA SUKU BANYAK DENGAN MUDAH

Ivan Taniputera
2 April 2015

Teorema sisa suku banyak sebenarnya tidak sulit. Prinsipnya sama dengan konsep pembagian yang pernah kita pelajari sewaktu duduk di bangku sekolah dasar (sd). Sebagai contoh kita ambil 7 dibagi 2.

7 : 2 = 3 sisa 1

3 disebut hasil bagi
1 disebut sisa hasil bagi atau sisa.

Dengan demikian kita boleh juga menuliskan: 

7 = 2 x 3 + 1

Begitu pula dengan teorema sisa pembagian suku banyak, konsepnya juga sama.

Sebagai contoh kita hendak membagi sebuah suku banyak f(x), dbagi dengan g(x). misalkan H(x) adalah hasil bagi suku banyak, sedangkan S(x) adalah sisa pembagian suku banyak.

f(x) : g(x) = H(x) + S(x).

Dengan demikian kita boleh pula menuliskan:

f(x) = g(x).H(x) + S(x).

Selanjutnya, Mari kita perhatikan pembagian dengan g(x) = (ax-b) berikut ini.

Sebuah suku banyak f(x) hendak dibagi dengan g(x) = (ax-b). Berapakan sisanya?

Pertama-tama kita akan perlu mencari akar g(x), yakni sebuah nilai x yang dapat menjadikan g(x) bernilai sama dengan 0.

Akar g(x) dapat dicari sebagai berikut.

g(x) = 0
ax-b = 0
x = b/a

Sisa pembagian dapat dicari dengan mensubstitusikan nilai x = b/a pada f(x). Jadi f(b/a) = S(b/a). 

Penjelasannya sebagai berikut.

f(b/a) = g(b/a).H(b/a) + S(b/a)

Ingat bahwa g(b/a) = 0

Jadi:

f(b/a) = 0 + S(b/a)
f(b/a) = S(b/a)

Sangat mudah bukan?

CONTOH SOAL:

f(x) = x^3 + 2x^2 - x + 1 dibagi dengan g(x) = x-2. Berapakan sisanya?

Jawab:

g(x) = 0
x-2 = 0
x = 2

Sisanya adalah:

S(2) = f(2)
S(2) = 2^3 + 2.(2)^2 - 2 + 1
S(2) = 8 + 8 - 2 + 1
S(2) = 15





Senin, 30 Maret 2015

BUKU TENTANG WANGSALAN DALAM KESUSASTERAAN JAWA

BUKU TENTANG WANGSALAN DALAM KESUSASTERAAN JAWA
.

Ivan Taniputera
30 Maret 2015
,



Judul: Wangsallan
Penulis: Raden Atma Soepana
Jumlah halaman: 142
Penerbit: Albert Rusche & Co, Soerakarta, 1922
Bahasa: Jawa dengan aksara Jawa

Buku ini membahas makna kata-kata wangsalan dalam sastra Jawa. Sebagai contoh pada halaman pertama dapat kita baca (alih aksara ke Latin):

"Anak

Anak Kutuk. Kutuk domba munggeng rawa, bebekane: dedelan budirah jarwa
beyongan deleh.

Anak kadhal. Kadhal gung munggeng bangawan...."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.





Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 29 Maret 2015

UN: KISAH SABUN DAN LANUN

UN: KISAH SABUN DAN LANUN
.
Ivan Taniputera
30 Maret 2015
.


Gudang sabun tua dekat stasiun
Penjaga gudang si pak tua duduk termanyun-manyun
Di kota tua sepi tiada berpenghuni hanya pak tua yang ada satupun
Tahun demi tahun pak tua jagai sabun bersusun-susun
hanya duduk sambil tertegun-tegun
Pada suatu hari suatu bulan suatu tahun
Kapal para lanun labuh di kota tua berduyun-duyun
Para lanun di kapal turun berayun-ayun
Kota tua sepi apa mau dilanun?
Hanya gudang sabun tua berdiri tertegun
Daripada tiada yang dilanun
Lumayan juga dapat sabun berapapun
Siapa tahu dijual bisa dapat uang serumpun
Lanun dekati gudang sabun cabut pedang tanpa ampun
Pak tua tiada mau menyerah bagaimanapun
Ambil senapan tua dalam lemari lama terhimpun
Bidik lanun suaranya "pun..pun...pun...pun...pun."
Pun....pun....pun....pun...pun.
Para lanun jatuh kaget tertegun-tegun
Pak tua masih handal main senjata meski sudah lanjut usia begitu pun
Lanun lari kembali ke kapal kapok tidak berani lagi melanun
Terselamatkanlah gudang sabun
Dan pak tua kembali duduk melamun.

Catatan: lanun = bajak laut atau perompak.

Sabtu, 28 Maret 2015

KATA-KATA ANGIN

KATA-KATA ANGIN

Ivan Tanuputera
28 Maret 2015


Angin berdesir
Menabur alam kata-kata
Senandung debu dan pasir
Mengalun terbata-bata
Angin mengalir
Di tengah-tengah senja lembayung
Menari dari hulu ke hilir
Menghalau mendung
Angin bergulir
Menyampaikan suara lembut
Membelai sejuk semilir
Air mengalir hanyut
Angin hadir di tengah relung senja
Sampaikan pesona sejuk jiwa
Disambut para lebah pekerja
Yang beriringan di rawa-rawa
Angin menerpa kepala
Kupu-kupu sedang bercengkerama
Di atas puncak nyiur kelapa
Melambai begitu lama.
Angin akan selalu berkelana
Setiap hari demi hari
Esok kan senantiasa kembali
Bawa cerita dan kabar baru

Minggu, 22 Maret 2015

BUKU ILMU HU (JIMAT ATAU AMULET) THIO TIAN SOE (RADJA SETAN) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KARENA MAKHLUK HALUS

BUKU ILMU HU (JIMAT ATAU AMULET) THIO TIAN SOE (RADJA SETAN) UNTUK MENGOBATI PENYAKIT KARENA MAKHLUK HALUS
.

Ivan Taniputera
22 Maret 2015
.


Judul: Kitab Tjap Dji Ya Menoeroet Ilmoenja Thio Tian Soe (Radja Setan atau Zhang Tianshi) Bergoena Boeat Orang Sakit Terkena (Hoan Tio')
Penulis: -
Penerbit: Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co., 1927
Jumlah halaman: 35

Buku ini membahas mengenai hu (jimat atau amulet) yang dipergunakan untuk mengobati orang sakit karena gangguan berbagai makhluk halus. Sebagai catatan buku ini merupakan pelengkap bagi buku Kitab Giok Ah Kie (Tjap Dji tja) "Thio Tian Soe Radja Setan", G. Kolff & Co., 1902.

Dalam buku ini terdapat pembahasan mengenai masing-masing penyakit yang timbul pada berbagai tanggal penanggalan lunar atau Imlek beserta hu penangkalnya, sebagaimana penjelasan di awal buku ini:

"Ini boekoe ada terisi HOE soerat Tionghoa, menoeroet betoel didalam boekoe Tionghoa Tjap Dji Ya jang tiap-tiap hari tanggal 1 sampe 30 hari orang Tionghoa ada poenja HOE sendiri-diri, jang ada tersanding didalem ini boekoe dan lebih doeloe orang misti preksa itoe orang moelai sakit hari apa. Sepertinja itoe orang moelai sakit di tanggal 10 (Tjetjap), lantas misti preksa ini boekoe di tanggal 10, jang ada tersanding djoega Hoenja, lantas bisa taoe itoe orang sakit lantaran apa dan lantas toelis itoe Hoe-nja dengan tinta merah (Gintjoe) di kertas koening teroes di bakar dengan semangkok ketjil.........."

Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, seseorang perlu mengingat kapan ia jatuh sakit, yakni mencari tahu tanggal Imleknya, kemudian mencocokkannya dalam buku ini. Sebagai contoh, orang sakit pada tanggal 1 Imlek:

"Penjakit dari Wetan Koeloen lagi berdjalan terkena Hoantio dari aloes pepoehoenan dia tetamoe iblis ganggoe, djadi kepala sakit badan dingin dan panas, doedoek dan berdiri tiada enak...."

Maka menurut uraian di atas, ia sakit karena terkena gangguan makhluk halus yang tinggal di pepohonan. Kemudian tinggal menggambar hu terlampir pada buku ini.

Buku ini juga memuat mantra Thio Tian Soe

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:






Berminat kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

FENGSHUI: DUA RUMAH YANG SALING TERPISAH DALAM SATU PEKARANGAN

FENGSHUI:  DUA RUMAH YANG SALING TERPISAH DALAM SATU PEKARANGAN


Ivan Taniputera
22 Maret 2015

Yang dimaksud dengan dua rumah yang saling terpisah dalam satu pekarangan, adalah ada dua bangunan rumah yang tidak saling berhubungan. Salah satunya mungkin dijadikan rumah induk atau rumah utama, atau bisa jadi tidak ada pembagian jelas antara rumah induk dan rumah utama. Hal ini mencakup pula gazebo untuk tempat minum kopi atau teh di sore hari. Dengan demikian, gazebo juga tercakup dalam artikel ini.

Sebagai contoh perhatikan gambar di bawah ini.



Nampak terdapat rumah di bagian depan dan satu rumah lagi di bagian belakang. Keduanya terpisah dan tidak dihubungkan dengan struktur beratap. 

Dengan demikian, kita sudah mendapatkan pengertian mengenai "dua rumah yang saling terpisah dalam satu pekarangan." 

Dua rumah yang saling terpisah dalam satu pekarangan itu tidaklah baik.  Beberapa orang menyebutnya sebagai "tempat persinggahan jenazah."

Meskipun demikian, masih ada penangkalnya, yakni membangun sambungan antara kedua rumah itu, misalnya dengan membuat struktur beratap yang menghubungkannya. Untuk jelasnya silakan perhatikan gambar sebagai berikut:



Bisa juga dibuatkan semacam pagar atau tembok pemisah, seperti gambar di bawah ini:



Kasus nyata hal ini adalah rumah seorang teman, yang di taman belakangnya terdapat sebuah gazebo tempat bersantai dan minum teh di sore hari. Karena kurang baik secara Fengshui, maka gazebo tersebut akhirnya dibongkar dan dijual. Padahal dahulu, ia telah membelinya dengan harga mahal. Namun setelah itu, memang kehidupan keluarganya mengalami peningkatan. 

Penjelasannya secara logis, barangkali adalah sebagai berikut:

(1) Rumah yang terpisah itu memberikan kesan keterpisahan atau perpecahan. Jadi ini membangkitkan suatu kesan dalam diri penghuninya mengenai adanya suatu perpisahan atau perpecahan.
(2) Saat hujan lebat, jika kita ingin mengambil sesuatu di bagian rumah yang terpisah tersebut tentu agak menyulitkan. Apalagi kalau jalannya licin tentu akan membahayakan.

Tentu saja penjelasan di atas barangkali tidak sepenuhnya memuaskan bagi sebagian orang. Kita harus mengakui dengan jujur bahwa tidak semua bagian ilmu Fengshui dapat dijelaskan secara logis, apalagi dengan tolok ukur manusia di zaman sekarang. Namun kita juga perlu mempelajari ilmu Fengshui dalam konteks budaya. Bukan berarti kita harus mempercayainya 100 persen, melainkan sebagai wujud melestarikan salah satu warisan budaya umat manusia, terlepas dari ia benar atau keliru-logis atau tidak logis.

Artikel menarik lainnya, silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/


Kamis, 19 Maret 2015

BUKU RAMALAN KITAB ACHLI NOEDJOEM DENGAN MENGGUNAKAN TIGA DADU

BUKU RAMALAN KITAB ACHLI NOEDJOEM DENGAN MENGGUNAKAN TIGA DADU
.

Ivan Taniputera
20 Maret 2015
,


Judul: Kitab Achli Noedjoem Dengan 3 Dadu
Terdapat keterangan:
"Ini kitab menudjumkan apa jang kedjadian hari ini atau jang aken dateng, tinggalannja orang dulu kala, jang sungguh dipertjaja dan dipandang sanget mustadjabnja."
Penulis: -
Penerbit: Tan Khoen Swie, 1951 (tjitakan ke V)
Jumlah halaman: 60

Buku ini membahas mengenai ramalan dengan metoda tiga dadu. Caranya, mula-mula kita memilih salah satu di antara pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1.Pengharepan....... bole atawa tida?
2. Peruntungan ....... bagimana?
3. Ini hari..... rugi apa untung?
4. Tinggal di negeri..... bagimana?
5. Orang jang pigi lekas dateng apa tidak?
6. Barang jang hilang, bisa dapet apa tidak dan siapa jang ambil?
7. Itu orang keada'annja bagimana?
8. Kalu mau pigi djauh hari apa baiknja?
9.Itu orang tjinta hati sama saja apa tidak?
10. Kedjodoannja... baik apa tidak?
11. Orang jang bunting beranak Laki atawa Perempuan?
12. Orang jang sakit lekas baik atawa tidak?
13. Orang jang dapet susa bole ampun atawa tidak?
14. Ini hari banjak baiknja apa banjak susahnja?
15. Impinan alamat apa, baik atawa tidak?
16. Mau pigi tjari pindjeman uang dapet atawa tidak?
17. Dimana saja punja peruntungan?
18. Itu rumah ditinggali baik atawa tidak?
19. Orang jang berkelahi Laki-Bini kedjadiannja kaja apa?
20. Orang perkara menang apa kalah?
21. Kabarnja di rumah bagimana?
22. Kedutan ini ada alamat apa?
23. Kawan ini ada luar biasa, alamat apa itu?
24. Deradjat; apa bisa naik pangkat?
25. Peruntungan Anak Laki bagimana?
26. Peruntungan Anak Perempuan bagimana?
27. Tjarik mantu baiknja bagimana?
28. Bersero dagang baik apa tidak?
29. Kerdja sendiri apa baik turut orang?
30. Menagih utang dapet apa tidak?


Selanjutnya melemparkan tiga buah dadu dan diurutkan hasilnya dari mata paling kecil ke besar. Jawabannya kemudian dicocokkan pada buku ini. Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.




Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.