AJARAN TIONGKOK KUNO MENGENAI MENJADI PEJABAT YANG BAIK
Penerjemah: Ivan Taniputera
15 Juni 2012
PENGANTAR
Saya
memperoleh buku yang bagus mengenai intisari berbagai pemikiran
Tiongkok yang berjudul "The Essence of Chinese Civilization" karya Dun
J. Li dari Paterson State College, terbitan D. Van Nostrand Company,
Inc. Princeton, New Jersey, Toronto, London, 1967. Buku ini merupakan
buku yang baik mengenai intisari alam pemikiran Tiongkok kuno, yang
mencakup berbagai bidang, seperti agama, filsafat, sistim pemerintahan,
moneter, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah uraian mengenai menjadi
pejabat yang baik, sebagaimana yang ditulis oleh Huang Tsung Hsi,
halaman 122-123. Saya akan menerjemahkannya untuk Anda sebagai berikut:
54. HUANG TSUNG-HSI:
Mengenai Menteri.
Haruskah
seorang menteri melayani rajanya dengan kepatuhan membuta? Jawabannya
adalah tidak. Haruskah ia mengorbankan hidupnya sendiri demi mengabdi
rajanya? Sekali lagi jawabnya adalah tidak. Kepatuhan membuta
barangkali dipandang layak jika dilakukan terhadap ayah, namun tidak
bagi raja. Mengorbankan hidup sendiri demi sesuatu hal adalah mulia;
namun jika kita berbicara mengenai seorang menteri yang baik, maka hal
itu masih belumlah memadai.Negara kita adalah begitu luasnya, seorang
raja tidaklah mungkin memerintah semuanya seorang diri. Karenanya, ia
perlu berbagi tugas pemerintahan dengan orang lain. Apabila seseorang
menjadi pejabat,maka tugasnya adalah mengabdi semua orang-bukannya hanya
keluarga tertentu saja, dan yang pasti bukan sang raja. Apabila sang
raja bersikap tirani dan memaksanya melakukan hal-hal yang membahayakan
rakyat, ia punya hak tak mematuhinya. Pada kenyataannya, yang terutama
ia hendaknya tidak menjadi pejabat seperti ini, apalagi bersedia mati
bagi sang raja. Jika tidak demikian halnya, ia tidaklah berbeda dengan
para kasim atau selir istana, yang berjuang keras memuaskan setiap
keinginan tuannya tidak peduli keinginan tersebut sesuatu atau tidak
dengan prinsip-prinsip moralitas. Jikalau seorang raja mati karena
kesalahannya sendiri. tiada alasan bagi bagi orang lain mengikuti
dirinya, meskipun orang itu adalah pelayan pribadi atau orang dekat
raja, di mana seorang pejabat yang baik hendaknya tak bersikap seperti
itu.
Naskah lengkap berbahasa Inggris, silakan lihat di bawah ini: