Film PROMETHEUS: Pertanyaan Dari Manakah Asal Usul Kita?
Ivan Taniputera
8 Juni 2012
Saya baru saja menonton film ini, yang bergenre film alien. Film ini
dibuka dengan makhluk angkasa luar (alien) yang mengorbankan dirinya
dengan menelan cairan hitam. Tubuhnya lalu terdisintegrasi dan DNAnya
menyebar dalam air di bumi zaman purba. Kemudian disusul dengan penemuan
lukisan gua bergambarkan peta atau pola perbintangan berusia 35.000
tahun. Ternyata menurut film tersebut, pola ini juga ada pada peradaban
lain yang tak saling berhubungan. Hal ini mengingatkan saya pada teori
Erich von Daeniken yang menyatakan bahwa peradaban manusia berasal dari
makhluk angkasa luar dan juga teori Zetcharia Sitchin yang mengatakan
bahwa manusia berasal dari olah genetika makhluk angkasa luar. Alien
yang mengorbankan dirinya agar DNAnya dapat tersebar itu nampaknya
merupakan fiksinisasi bagi teori panspermia, yang menyatakan bahwa benih
atau materi kehidupan berasal dari luar angkasa.
Setelah penemuan peta-peta bintang, seorang multi milyuner bernama Peter Wayland (diperankan Guy Pearce) terobsesi menemukan pengkreasi manusia tersebut, yang dalam film disebut "engineers." Ia yakin bahwa peta-peta bintang kuno itu akan menuntun mereka pada "engineers." Mereka lantas membangun pesawat canggih bernama Prometheus yang sanggup mengarungi jagad raya guna menuju planet yang digambarkan dalam peta-peta bintang kuno tersebut. Dengan demikian, judul film tersebut diambil dari nama pesawat antariksa yang membawa mereka itu.
Meskipun
film ini cukup seru. Namun ada beberapa kemustahilan dari segi sains.
Pertama-tama hubungan antar peradaban di jagad raya (kalaupun ada
peradaban lain selain di bumi) mustahil dapat saling berjumpa atau
berkomunikasi, karena jaraknya yang teramat jauh. Galaksi terdekat saja
jaraknya 2 juta tahun cahaya. Artinya agar dapat pergi ke sana dengan
kecepatan cahaya (batas kecepatan maksimal segala sesuatu di jagad raya
yakni 3 x 10 pangkat 8 m/s) saja diperlukan waktu 2 juta tahun.
Pertanyaannya, apakah ada makhluk hidup yang usianya sepanjang itu?
Prof. Stephen Hawking menyatakan bahwa jauhnya jarak itu justru
merupakan "berkat," karena jika jaraknya cukup dekat, maka ada
kemungkinan kita akan ditaklukkan oleh peradaban galaksi lain yang lebih
maju. Sebagaimana halnya dulu para kolonialis menaklukkan dan
memperbudak jajahannya.
Selain itu, apakah mungkin suatu makhluk hidup dibekukan selama ribuan tahun, dalam hal ini adalah makhluk-makhluk alien seperti reptil yang dimasukkan dalam tabung-tabung sebagai senjata biologis. Mungkinkan suatu makhluk dibekukan tanpa makan dan minum selama ribuan tahun dan tetap bertahan hidup? Mungkin banyak orang yang akan menjawab, "Namanya juga cerita."
Film ini juga menyisakan berbagai pertanyaan yang masih belum terjawab, sehingga akhirnya serasa "menggantung." Barangkali hal ini dimaksudkan agar dapat dibuat sekuelnya. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain adalah mengapa mereka berniat menghancurkan manusia?
Selain itu, apakah mungkin suatu makhluk hidup dibekukan selama ribuan tahun, dalam hal ini adalah makhluk-makhluk alien seperti reptil yang dimasukkan dalam tabung-tabung sebagai senjata biologis. Mungkinkan suatu makhluk dibekukan tanpa makan dan minum selama ribuan tahun dan tetap bertahan hidup? Mungkin banyak orang yang akan menjawab, "Namanya juga cerita."
Film ini juga menyisakan berbagai pertanyaan yang masih belum terjawab, sehingga akhirnya serasa "menggantung." Barangkali hal ini dimaksudkan agar dapat dibuat sekuelnya. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain adalah mengapa mereka berniat menghancurkan manusia?
Terlepas dari semua itu, film ini cukup menarik sebagai hiburan. Selamat menonton.
Sebagai
catatan: Prometheus adalah nama dewa Yunani yang dihukum dewa lainnya
karena memberikan api bagi manusia. Sebagai hukumannya, Prometheus
dirantai pada batu karang dan setiap pagi seorang elang akan datang
merobek perut dan memakan hatinya. Karena merupakan dewa, tentu saja
Prometheus tidak bisa mati. Pada malam harinya luka itu sembuh hanya
agar Prometheus dapat mengalami penderitaan yang sama di pagi harinya.