BAGAIMANA SUPAYA MENJUAL RUMAH DAN TANAH CEPAT LAKU
.
.
Ivan Taniputera
23 Mei 2014
.
.
Ini
adalah salah satu pengetahuan yang diwariskan oleh orang-orang tua
dulu. Kegunaannya adalah membantu agar rumah atau tanah yang dijual
cepat laku. Agar memahami bekerjanya metoda ini, kita perlu membahas
terlebih dahulu konsep bahwa menurut kepercayaan China di tiap-tiap
tempat terdapat penunggunya yang disebut dewa bumi. Uniknya, di Jawa
juga terdapat kepercayaan senada. Makhluk halus penunggu atau penguasa
suatu kawasan disebut "bahurekso." Oleh karenanya, di tiap-tiap rumah
atau tanah ada "bahurekso"-nya. Agar properti yang hendak kita jual
cepat laku, kita perlu meminta izin dewa bumi atau "bahurekso" setempat,
yakni agar mereka turut mendukung dan membantu. Apabila dewa bumi
membantu kita, maka aura tak kasat mata yang dipancarkannya akan menjadi
gemilang. Orang yang menyaksikannya akan menjadi senang dan jatuh
hatinya pada properti kita.
Lalu bagaimanakah tata cara ritualnya? Pertama-tama kita menata lilin-lilin membentuk angka delapan, seperti pada gambar di bawah ini.
Kemudian persembahkan pula dupa beserta sesajian lainnya. Kita boleh memadukan antara tradisi Jawa dan China. Sesajiannya antara lain, nenas, makanan jajan pasar, bunga, teh, dan kopi. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah kita perlu mempersembahkan makanan terbaik, yakni dalam artian kita juga bersedia menyantapnya. Jangan mempersembahkan makanan sisa atau tidak layak lagi dimakan. Kemudian, bagi yang sudah peka batinnya boleh "berkomunikasi" dengan dewa bumi atau "bahurekso" makanan apa yang disukainya. Bisa juga kita bermeditasi sejenak sebelum mempersiapkan sesajian guna menjalin frekuensi atau getaran yang pertama dengan sang dewa dan mengetahui makanan apa sekiranya disukai oleh dewa bumi. Masing-masing dewa bumi tentunya mempunyai kegemaran sendiri-sendiri. Namun standarnya adalah nenas, makanan jajan pasar, bunga, teh, dan kopi. Jadi bila kita belum sanggup "berkomunikasi" dengan dewa bumi maka sediakan saja kelima sesajian tersebut.
Dalam mengatur sesajian, usahakan rapi dan indah. Setelah sesajian dan perlengkapan lainnya diatur, nyalakan lilin dan dupa dinyalakan. Bacakan doa yang tulus bagi dewa bumi, yakni agar membantu dan mendukung Anda dalam menjual properti tersebut.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih untuk kawan yang telah memberikan foto ini.
Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
Lalu bagaimanakah tata cara ritualnya? Pertama-tama kita menata lilin-lilin membentuk angka delapan, seperti pada gambar di bawah ini.
Kemudian persembahkan pula dupa beserta sesajian lainnya. Kita boleh memadukan antara tradisi Jawa dan China. Sesajiannya antara lain, nenas, makanan jajan pasar, bunga, teh, dan kopi. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah kita perlu mempersembahkan makanan terbaik, yakni dalam artian kita juga bersedia menyantapnya. Jangan mempersembahkan makanan sisa atau tidak layak lagi dimakan. Kemudian, bagi yang sudah peka batinnya boleh "berkomunikasi" dengan dewa bumi atau "bahurekso" makanan apa yang disukainya. Bisa juga kita bermeditasi sejenak sebelum mempersiapkan sesajian guna menjalin frekuensi atau getaran yang pertama dengan sang dewa dan mengetahui makanan apa sekiranya disukai oleh dewa bumi. Masing-masing dewa bumi tentunya mempunyai kegemaran sendiri-sendiri. Namun standarnya adalah nenas, makanan jajan pasar, bunga, teh, dan kopi. Jadi bila kita belum sanggup "berkomunikasi" dengan dewa bumi maka sediakan saja kelima sesajian tersebut.
Dalam mengatur sesajian, usahakan rapi dan indah. Setelah sesajian dan perlengkapan lainnya diatur, nyalakan lilin dan dupa dinyalakan. Bacakan doa yang tulus bagi dewa bumi, yakni agar membantu dan mendukung Anda dalam menjual properti tersebut.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih untuk kawan yang telah memberikan foto ini.
Artikel menarik lainnya silakan kunjungi https://www.facebook.com/groups/339499392807581/