Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Juni 2022

KONGRES ILMU PENGETAHUAN DI JAWA TAHUN 1929 DAN AHLI ASTRONOMI TIONGHOA

KONGRES ILMU PENGETAHUAN DI JAWA TAHUN 1929 DAN AHLI ASTRONOMI TIONGHOA

.

Ivan Taniputera.

18 Juni 2022

.

Ternyata pada tahun 1929 pernah berlangsung kongres ilmu pengetahuan di Jawa. Hal ini dimuat pada salah satu artikel berbahasa Belanda dan Inggris yang berjudul "Een Chineesch astronoom" atau "Seorang ahli astronomi Tionghoa." Artikel ini didapatkan dari majalah atau jurnal "De Chineesche Revue," Juli 1929, halaman 90. Berikut ini adalah foto artikelnya.

.

.

Berikut ini adalah terjemahannya.

.

Telah berlangsung Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik di Jawa, yang dihadiri pula oleh Dr. Ching Sung Yu, sebagaimana diberitakan sebagai berikut oleh The China Press tanggal 27 Mei 1929 (lihat pula De Chin. Revue, Januari 1929, halaman 74).

Dr. Ch'ing-Sung Yu, profesor astrofisika serta ketua departemen astronomi University of Amoy, telah ditunjuk sebagai salah seorang di antara dua belas orang yang mewakili China pada Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik sebagaimana diselenggarakan di Jawa dari tanggal 16 Mei hingga 25 Mei. Dr. Yu adalah salah satu di antara sedikit ahli astronomi China dewasa ini. Ia mendapatkan pendidikan astronominya terutama di University of California dan Lick Observatory. Selama penelitiannya saat berdiam di lembaga yang disebut belakangan, ia memberikan sumbangsih penting dalam bidang astrofisika, di antaranya yang dapat disebutkan adalah cara baru dalam menentukan jarak bintang-bintang melalui penggunaan spektra bintang pada daerah ultra-ungu. 

Arti penting penelitian-penelitiannya diakui di luar negeri melalui kenyataan bahwa ia diberi tempat dalam lembaran-lembaran "American Men of Science." (Jilid 4, edisi tahun 1927). Di negerinya bukan berarti hasil karyanya diabaikan, karena pada tahun lalu ia memperoleh penghargaan sebesar $ 2000 bagi penelitian-penelitian astrofisikanya oleh China Foundation for the Promotion of Education and Culture.

Profesor Yu merupakan anggota banyak organisasi ilmu pengetahuan dan kaum terpelajar. Dewasa ini, ia diangkat sebagai anggota  Royal Astronomical Society di Inggris.

Patut diingat bahwa Dr. Yu beberapa bulan lalu baru kembali dari Third International Astronomical Union Congress (Kongres Persatuan Astronomi Internasional Ketiga) di Leiden, Negeri Belanda, dimana ia diutus sebagai wakil Pemerintah Nasional. Sebelum mengikuti konperensi di Jawa, Dr. Yu berlayar ke Siam pertama-tama untuk mengamati gerhana matahari total pada tanggal 9 Mei. Ia mungkin akan bergabung dengan kelompok-kelompok peneliti gerhana matahari yang ditempatkan di sana.


.

Rabu, 01 April 2020

JIMAT DARI PRIMBON TULISAN TANGAN UNTUK KESELAMATAN DAN TERPENUHINYA KEINGINAN

JIMAT DARI PRIMBON TULISAN TANGAN UNTUK KESELAMATAN DAN TERPENUHINYA KEINGINAN.
.
Ivan Taniputera.
31 Maret 2020.
.
Pada kesempatan kali ini, di tengah situasi krisis dan ketakutan beserta kelesuan akibat wabah, saya akan berbagi jimat berasal dari primbon tulisan tangan atau dalam bentuk manuskrip, sebagai berikut.
.
 
.
Mengenai kegunaan jimat itu tertulis dalam aksara Jawa sebagai berikut:
“Karahayon, kawujudaning pepenginan.”
.
Terjemahannya adalah:
“Keselamatan atau kesejahteraan, terwujudnya keinginan atau harapan.”
.
Selanjutnya, pada jimat itu terdapat tulisan “Rahayu” atau “Selamat dan sejahtera.”
.
Adapun ritual (laku) yang harus dijalankan adalah “mutih tigang dinteng” atau terjemahannya: “hanya menyantap nasi putih dan air selama tiga hari.” Setelah melakukan ritual tersebut barulah kita dapat menuliskan jimat itu di atas sehelai kertas.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . . . .
.

.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

Selasa, 08 Desember 2015

BUKU TENTANG DEWA RUCI

BUKU TENTANG DEWA RUCI
.
Ivan Taniputera.
9 Desember 2015
.







.
Judul: Kitab Dewa Roetji
Terdapat penjelasan: Ini kitab mentjeritaken Raden Werkoedara bergoeroe pada Dang Hyang Doerna mentjari sedjatinja Hidoep; serta diartiken sekali rahsanja.
Penulis: P.t.j.m. Mas Ngabehi Mangoenwidjojo (1866-1915)
Penerbit: Boekhandel Tan Khoen Swie, Kediri, 1929
Jumlah halaman: 32
.
Buku ini mengisahkan Raden Werkoedara (Bima) yang mencari Air Hidup (Tirtamarta) atas perintah Dang Hyang Doerna.
.
Berikut ini adalah daftar isinya.
.






.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.






.






.






.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Jumat, 04 Desember 2015

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN TENTANG PRASASTI-PRASASTI DI JAWA

BUKU BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN TENTANG PRASASTI-PRASASTI DI JAWA
.
Ivan Taniputera
5 Desember 2015
.

Judul: Oud-Javaansche Oorkonden: Nagelaten Transscripties
Penulis: Dr. J. L. A. Brandes (1857-1905) dan Dr. N.J. Krom (1883-1945)
Penerbit: Albrecht & Co., Batavia dan M. Nijhoff, s Hage, 1913
Jumlah halaman: 146
Bahasa: Jawa Kuno dan Belanda
Buku ini berisikan transliterasi prasasti-prasasti Jawa disertai penjelasan tentang asal usul dan sebagainya dalam bahasa Belanda.
Sebagai contoh pada halaman 6 dapat kita baca:
“Steentje, afkomstig van Tjandi Perot (afdeeling Temanggoeng, residentie Kedoe), in 1819 naar Magelang overgebracht, thans....”
Terjemahan:
“Batu kecil ini berasal dari Candi Perot (daerah Temanggung, kabupaten Kedu), pada tahun 1819 dibawa ke Magelang...”
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.
.
.

Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 24 November 2015

KEARIFAN LOKAL: JANGAN SALAH MENGGUNAKAN LUBANG

KEARIFAN LOKAL: JANGAN SALAH MENGGUNAKAN LUBANG
.
Ivan Taniputera.
25 November 2015
.




Artikel ini adalah hasil kunjungan ke Istana Mangkunegaran. Kita akan mempelajari salah satu kearifan lokal yang berharga. Pemandu menjelaskan pada saya mengenai makna tarian Bedaya yang dipentaskan saat penobatan raja. Jumlah penarinya adalah sembilan orang. Tujuan tarian adalah sebagai nasihat bagi raja baru. Ternyata angka sembilan itu melambangkan sembilan lubang pada tubuh manusia. Apakah sembilan lubang pada tubuh manusia itu?
.
Mata (dua lubang)
Hidung (dua lubang)
Telinga (dua lubang)
Mulut (satu lubang)
Dua lubang lagi di bawah
.
Raja dinasihatkan agar berhati-hati menggunakan sembilan lubang tersebut. Ternyata jika kita renungkan, banyak orang mengalami kejatuhan karena salah menggunakan lubang-lubang itu.
.
Sebagai contoh, seseorang yang salah menggunakan “lubang mata” menyaksikan hal-hal yang buruk dan menganggapnya sebagai kebaikan. Kehidupannya akan hancur sebagai akibatnya. Orang yang salah memandang hal buruk sebagai baik akan menghalalkan segala cara. Ia melihat harta yang bukan haknya dan timbul keinginan atau keserakahan untuk memilikinya. Dengan demikian, ia lantas terjatuh dalam tindak pidana korupsi. Ada juga orang gemar menonton film tidak senonoh, sehingga pikirannya kacau dan sering memikirkan yang bukan-bukan. Hidupnya kemudian terperosok pada kehancuran. Begitulah contoh-contoh bahaya yang timbul karena salah menggunakan dua “lubang” mata.
.
Orang salah menggunakan “lubang” telinga misalnya karena mendengarkan saran-saran atau bisikan tidak baik. Sebagai contoh, seseorang dibujuk untuk melakukan kejahatan bagi sesamanya. Jika ia mendengarkan bujukan tersebut, maka itulah sumber kejatuhannya.
.
Orang salah menggunakan “lubang” hidung, misalnya karena ia hanya gemar mengendus bebauan yang harum saja. Padahal kemungkinan sumber bebauan yang harum itu berpotensi mengakibatkan kanker. Terdapat parfum-parum yang terbuat dari bahan-bahan penyebab kanker. Jadi kita harus selektif pula terhadap bebauan.
.
Orang salah menggunakan “lubang” mulut, misalnya saat ia mengucapkan kebohongan dan penipuan. Itulah sumber kejatuhannya. Orang salah bicara juga dapat mengakibatkan ia terlibat perkara hukum. Mulut juga seyogianya tidak dipakai mengecewakan dan menyedihkan orang lain. Orang juga hendaknya menyantap makanan yang sehat. Karena makan berlebihan dan tidak sehat, seseorang dapat terkena penyakit kolestrol, diabetes, dan lain sebagainya.
.
Sementara itu, dua lubang di bawah juga hendaknya dipergunakan secara benar. Orang yang salah menggunakan dua lubang di bawah dapat terjerumus ke dalam perselingkuhan. Banyak politikus yang jatuh akibat skandal-skandal semacam itu.
.
Demikianlah kearifan lokal yang saya dapatkan saat mengunjungi Istana Mangkunegaran. Saya bagikan ini agar dapat menaburkan manfaat bagi kita semua. Kita hendaknya tidak meninggalkan kearifan lokal.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi:https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
.



Selasa, 22 September 2015

BUKU LUAR BIASA KUMPULAN RAMALAN DAN HAL-HAL GAIB DI SELURUH PENJURU TANAH JAWA

BUKU LUAR BIASA KUMPULAN RAMALAN DAN HAL-HAL GAIB DI SELURUH PENJURU TANAH JAWA

Ivan Taniputera
21 September 2015



Beberapa jilid buku ini merupakan kumpulan luar biasa berbagai ramalan dan hal-hal gaib di seluruh penjuru Tanah Jawa. Berikut ini adalah jilid-jilid yang tersedia.

JILID 1



Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien (1887-1945), nama lengkap: Hendrik Alexander van Hien.
Jilid 1. De Geschiedenis der Godsdiensten op Java
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia
Jumlah halaman: 425 
Bahasa: Belanda.

Berikut ini adalah daftar isinya:






Jilid pertama ini berisikan berbagai hal yang luar biasa. Sebagai contoh, terdapat uraian mengenai dewa-dewa Hindu:

"PARABRAHMA

de God der Brahmanen, de Almacht, Die, vereenzelvigd met het Nirwana, de oorsprong is van alles, wat bestaat. In de Weda's wordt uit eerbied Zijn naam niet genoemd, doch vervangen door:......." (halaman 20).

Terjemahan:

"PARABRAHMA

Dewa kaum Brahmana, Yang Maha Kuasa, yang disamakan dengan Nirwana, merupakan asal muasal segala sesuatu yang ada. Dalam Weda, karena rasa hormat, maka nama Beliau tidak pernah disebutkan, namun digantikan oleh:....."

Lalu terdapat pula legenda mengenai asal muasal terjadinya perhitungan Wuku (Pawukon), sebagaimana tercantum di halaman 72:

"In der beginne der heerschappij van Batara Goeroe op aarde, was zijn rijk verdeelde in vijf hoofd en vier onderdeelen. De vijd hoofddeelen, zijnde het Oosten, Westen, Zuiden, Noorden, en Midden, hadden ieder een zekeren dag van oppergebied, van marktijd en van gezag. De vijf dagen vormden een kleine tijdcirkel..."

Terjemahan:

"Pada awal masa pemerintahan Batara Guru di muka bumi ini, daerah kekuasaannya dibagi menjadi lima bagian utama dan empat bagian lanjutan. Kelima bagian utama itu adalah Timur, Barat, Selatan, Utara, dan Tengah, masing-masing mempunyai kekuasaan atas hari-hari tertentu, sebagai penanda waktu dan aturan. Kelima hari itu membentuk satu siklus kecil...."

Selanjutnya dalam buku ini juga dibahas mengenai jenis-jenis makhluk halus baik berasal dari tradisi India maupun Jawa. Sebagai contoh adalah:

"719 PHISATJA dan 720 PHISATJIS

de zoogenammde vampires, die in holen en kloven huizen en voornamelijk er op uit gaan, om menschen en dieren en al waat leeft kwaad te doen en hun het bloed uit te zuigen. Eenige van deeze reuzen, die in de mythologie met naam genoemd worden, zullen wij trachten in het kort the beschrijven." (halaman 119).

Terjemahan:

"PHISATJA DAN PHISATJIS

Merupakan semacam vampir, tinggal dalam gua dan jurang-jurang serta keluar mencari manusia, hewan, dan makhluk hidup guna melakukan sesuatu yang jahat dengan menghisap darah mereka. Beberapa makhluk ini yang namanya disebutkan dalam mitologi akan kita ulas secara ringkas..."

Lalu terdapat pula uraian mengenai legenda-legenda Jawa, misalnya mengenai asal muasal iblis, dunia, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah nama-nama makhluk halus dalam kepercayaan Jawa:

1. DE TJINOENOEK
2. DE KABO KAMILI
3. DE DADOENG AWOES'S
4. DE POTO
5. DE SAWAN
6. DE SARAP
7. DE DHENGEN
8. DE MADJOESI
9. DE GENDROEWA
10. DE WEWE
11. DE KOENTHIANAK
12. DE BONTOT
13. DE BANASPATI
14. DE SETAN OESOES
15. DEN DJERANGKONG
16. DE ANTOE DARAT
17. DE ANTOE LAOET
18. DE KEMAMANG
19. DEN BISOE
20. DE LAMPOR
21. DE LAHA
22. DE BLORONG
23. DE GOENDHOEL
24. DE BELIS
25. DE SATO
26. DE DINKEL
27. DE TETELO
28. DE KITJIWIS
29. DE GEBLOEK
30. DE KEBLEK

dan lain-lain, masing-masing dengan penjelasannya. Secara keseluruhan terdapat 93 jenis hantu yang diulas dalam buku ini.

Meskipun demikian, pada halam 238 hingga 243, terdapat tambahan 24 jenis hantu (spoken) lagi, namun beberapa di antaranya mendapatkan pengaruh tradisi India.

Pada halaman 266 hingga 271 diulas mengenai malaikat-malaikat yang kemungkinan dari namanya mencerminkan pengaruh Arab. Sebagai contoh adalah: Djabarail, Mikail, Israfil, Idjrail, Malakal Maoet, Asrael, Roeman, Moenkar, Nakir, dan lain sebagainya. Masing-masing beserta ulasannya. Selanjutnya terdapat pula tabel yang menghubungkan antara nama bintang beserta malaikat. 

Pada halaman 282 hingga 285 terdapat uraian mengenai selamatan beserta tata caranya.

Selanjutnya, terdapat uraian mengenai pengaruh-pengaruh iblis, makhluk halus, dan hantu terhadap manusia, antara lain menimbulkan penyakit. Sebagai contoh, ini adalah penyakit-penyakit yang ditimbulkan beserta hari berjangkitnya penyakit.

"Zaterdag: Rechter oor, knieen, en beenderenstelsel.
Donderdag: Linker oor, dijen, voeten, en slagaderensysteem." (halaman 287).

Terjemahan:

"Sabtu: telinga kanan, lutut, dan tulang
Kamis: telinga, paha, kaki, dan sistem arteri Kiri......"

Terdapat uraian mengenai tradisi ruwatan (kias) terhadap urutan kelahiran anak yang dianggap kurang baik beserta sesajiannya.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.






JILID II




Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid II. A. De Bedoewi's en hun Pawoekon's (Orang Badui dan Pawukon mereka). B. De Tiang Tengger en hun Ngelmoe (Tiang Tengger dan Ngelmu mereka).
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C
Jumlah halaman: 338
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini mengupas mengenai Pawukon (perhitungan Wuku) dan juga beberapa metoda ramalan atau petangan.

Berikut ini adalah daftar isinya:



Ini adalah contoh halaman yang memuat perhitungan wuku beserta keterangannya, seperti tentang selamatan dan lain sebagainya.




Berikut ini adalah contoh-contoh halaman lainnya, yang memuat berbagai petangan  atau ramalan dan lain sebagainya. 
Cara meramal cukup sederhana, dapat menggunakan dadu atau kartu domino. Pertama-tama dengan melihat daftar pertanyaan dan sesudah itu dicocokkan dengan tabel jawabannya.





JILID III






Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid III. De Tiang pasek an hun Tengerans en de Mohammedanen en hun Primbons.
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: G. Kolff & Co., Batavia-C.
Jumlah halaman: 374.
Bahasa: Belanda dan Indonesia (Melayu).
Buku ini memuat berbagai hitungan dalam primbon. Berikut ini adalah daftar isinya:



Di dalamnya diulas pula ramalan garis tangan, fisiognomi, dan lain sebagainya. Terdapat uraian mengenai tempat-tempat keramat, seperti gunung, sungai, makam dan lain sebagainya.

Sebagai contoh adalah uraian mengenai Gunung Sumbing:

"Goenoeng Soembing, Goenoeng Sindoro, Deze bergen worden door de Javanen Vereerd.  Deze vereering vloeit voort uit een legende, die vermeldt dat deze bergen vroeger menschen zijn geweest en wel broeders." (halaman 9).

Terjemahan:

"Gunung Sumbing, Gunung Sindoro. Gunung-gunung ini dihormati oleh orang Jawa. Penghormatan ini berasal dari legenda yang meriwayatkan bahwa gunung-gunung ini dulunya adalah manusia yang saling bersaudara."

Terdapat uraian mengenai tanda-tanda kuda yang baik. 

Firasat telinga berbunyi, muka terasa panas, dan lain sebagainya juga dibahas di dalamnya.

Yang menarik terdapat primbon khusus bagi merampok, yakni mencari saat yang baik dalam melancarkan aksinya (Primbon Ngetjoe, Ngampak, Membegal, dan Maling, Kerojok).

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:






JILID V




Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien
Jilid V. De Primbons
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: Bandoeng, Fortuna, 1913
Jumlah halaman: 148 (ada beberapa halaman terakhir yang hilang).
Bahasa: Belanda dan Indonesia

Ini merupakan buku yang sangat unik, berupa kumpulan berbagai ramalan dan perhitungan dalam primbon yang pernah digunakan di pulau Jawa (mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur). Berikut ini adalah daftar isinya:




Buku ini memuat berbagai perhitungan, misalnya perhitungan mengenai naga tahun dan naga bulan. Ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan arah naga bulan di Jawa Barat dan Tengah dengan di Jawa Timur. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di timur, jatingarang terletak di selatan, ridjal terletak di barat, dan sambang banger terletak di utara.

Di Jawa Timur:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di selatan, jatingarang terletak di barat, ridjal terletak di utara, dan sambang banger terletak di timur.

Perhitungan hari buruk pada masing-masing bulan, juga terdapat perbedaan. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Soera, hari Senin dan Selasa.

Di Jawa Timur:
Bulan Soera, hari Sabtu dan Minggu (Ngahat).

Terdapat pula berbagai hitungan mengenai perjalanan, pindah rumah, mencari pencuri, dan bahkan terdapat pula primbon-primbon untuk keperluan khusus, seperti primbon perang, perang sabil, dan perang bakat, primbon untuk penjahat (ngetjoe, gampak, membegal, dan maling kerojok), dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Jumat, 19 Juni 2015

BUKU PRIMBON BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN BERBAHASA INDONESIA DAN BELANDA

BUKU PRIMBON BERUSIA LEBIH DARI 100 TAHUN BERBAHASA INDONESIA DAN BELANDA 
.
Ivan Taniputera
20 Juni 2015
.


Judul: De Javaansche Geestenwereld
Terdapat keterangan: De Betrekking, Die Tusschen De Geesten En De Zinnelijke Wereld Bestaat,
Verduidelijkt Door Petangan's of Tellingen, Bij De Javanen en Soendaneezen in Gebruik
Penulis: H. A. van Hien (1887-1945), nama lengkap: Hendrik Alexander van Hien.
Jilid V. De Primbons
Soerat petangannja orang Djawa dan orang Soenda, menjataken segala roepa itoengan, boewat mentjari keslametan.
Penerbit: Bandoeng, Fortuna, 1913
Jumlah halaman: 148 (ada beberapa halaman terakhir yang hilang).
Bahasa: Belanda dan Indonesia

Ini merupakan buku yang sangat unik, berupa kumpulan berbagai ramalan dan perhitungan dalam primbon yang pernah digunakan di pulau Jawa (mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur). Berikut ini adalah daftar isinya:



Buku ini memuat berbagai perhitungan, misalnya perhitungan mengenai naga tahun dan naga bulan. Ternyata terdapat perbedaan antara perhitungan arah naga bulan di Jawa Barat dan Tengah dengan di Jawa Timur. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di timur, jatingarang terletak di selatan, ridjal terletak di barat, dan sambang banger terletak di utara.

Di Jawa Timur:
Bulan Rabingoel-awal (Rabiul Awal), naga terletak di selatan, jatingarang terletak di barat, ridjal terletak di utara, dan sambang banger terletak di timur.

Perhitungan hari buruk pada masing-masing bulan, juga terdapat perbedaan. Adapun perbedaan itu antara lain:

Di Jawa Barat dan Tengah:
Bulan Soera, hari Senin dan Selasa.

Di Jawa Timur:
Bulan Soera, hari Sabtu dan Minggu (Ngahat).

Terdapat pula berbagai hitungan mengenai perjalanan, pindah rumah, mencari pencuri, dan bahkan terdapat pula primbon-primbon untuk keperluan khusus, seperti primbon perang, perang sabil, dan perang bakat, primbon untuk penjahat (ngetjoe, gampak, membegal, dan maling kerojok), dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 09 Maret 2015

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI PERIBAHASA JAWA DIJELASKAN DALAM BENTUK DONGENG

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI PERIBAHASA JAWA DIJELASKAN DALAM BENTUK DONGENG
.

Ivan Taniputera
9 Maret 2015
.


Judul: Paribasan Katrangake Sarana Dongeng
Penulis: Raden Mas Arya Sutirta di Bojonagoro
Penerbit: Batavia, Landrukkerij, 1916
Jumlah halaman: 46
Bahasa: Jawa dengan Aksara Jawa

Buku ini memuat mengenai peribahasa beserta penjelasannya dalam bentuk dongeng. Sebagai contoh peribahasa pertama adalah "Bocah Wingi Sore" atau "Anak Kemarin Sore."

Berikut ini adalah daftar isinya: 






Berikut ini adalah contoh-contoh  halamannya.







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.