PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau
konsultasi gratis. Saya sering menerima email
atau message yang meminta analisa gratis.
Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat
mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau
saya analisa, maka itu berbayar. Oleh
karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi
gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya.
Demikian harap maklum.
Teman Apakah kau terbelenggu? Apakah kau bebas? Apakah kau bebas tapi terbelenggu? Apakah kau merasa terbelenggu Tetapi sesungguhnya bebas? Apakah kau kadang bebas Kadang terbelenggu? Manakah keadaanmu? Ayo coba kenali Apakah sudah kau ketahui? Jika kau terbelenggu Apakah kau ingin bebas? Atau justru kau takut bebas? Engkau berada pada zona nyaman Yaitu pada belenggumu sendiri Teman Kalau kau merasa terbelenggu Walau sesungguhnya bebas Itupun tetap berarti kau terbelenggu Kau merasa bebas tapi sejatinya terbelenggu Itupun artinya kau tetap terbelenggu Kebebasanmu adalah palsu Belenggu zona nyaman yang menipumu Nyaman tidak nyaman Belenggu adalah belenggu Kadang bebas kadang terbelenggu Itupun juga namanya belum bebas Susah memang lepas dari belenggu Belenggu ketakutan Belenggu kecil hati Belenggu rasa tidak mampu Belenggu pandangan salah Ya banyak sekali belenggu itu Adalah bagus Bahkan bagus sekali Jika kita mampu Membebaskan diri Dari segenap belenggu Seperti judul puisi ini Apakah engkau sudah bebas O teman Apakah terbelenggu pada kebebasan Merupakan kebebasan? Mari dipikir dan dipikir Sudah ketemu jawabannya?
Majulah ayo majulah
Hai manusia-manusia berprestasi
Naiklah ayo naiklah
Ke panggung gemilang berseri
.
Penuhi ayo penuhi
Dunia dengan semangatmu
Terus ukir nilai sejati
Taburkan daya juang tanpa ragu
.
Derap langkahmu
Adalah sumber inspirasi
Dunia menantimu
Generasi tua muda meneladani
.
Majulah maju
Janganlah gentar jiwamu
Raih medalimu
Gapai kemenanganmu
.
Berjuang selalu
Pantang putus asa
Bersorak mendayu-dayu
Terbang memeluk piala
.
Berlaga berlaga
Hanya berpusat tujuan yang satu
Seluruh negeri memeluk sang juara
Lagu kebahagiaan mengalun merdu.
.
Kemenangan adalah bagi semua
Yang penting sudah berjuang
Menang kalah nomor dua
Yang sudah berusaha tetaplah menang<
.
Patutlah dikenang
Siapa saja yang sudah berjuang
Berupaya menggapai prestasi
Lain kali kan jadi pemenang.
Berbudi baik ia adalah pendekar Pedang kebenaran di tangan nan kekar Siap bertempur pedang bersinar-sinar Berdiri tiada gentar Jagoan jahat muncul dari balik belukar Licik bagai ular Pedang hoax nan palsu diputar-putar Si jahat menatap nanar Menyerang pendekar berbudi dengan gusar Inilah jurus bohong besar Pendekar berbudi tangkis dengan jurus fakta benar Pedang hoax patah si jahat jatuh menggelepar Kalah ia lawan pendekar Pandangan jadi seperti komidi putar Terguling-guling di tengah latar Pendekar berbudi memandang berbinar-binar Makanya bicaralah yang benar Jangan cuma cari tenar Si jahat diam bagai orang lapar Yang suka menyebar hoax harus sadar Kalau tidak oleh pendekar Ia akan dihajar Sampai memar
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.
O Monster Waktu Sungguh kejam dikau Tiada terperi kesadisanmu Kau seret tiap insan ikutimu Tiada kau lepas genggamanmu Barang sejenak menunggu Kau seret terus tiada ragu Para korbanmu hanya takut termangu Babak belur terseret Monster Waktu Terantuk antuk takut sangat sebegitu Kau lari biarkan korbanmu Luka terbatu-batu Pilu sembilu Menjerit-jerit aduh terlambat aku Aduh waktu berlari bagai peluru Lagi-lagi tiada waktu Tiada peduli terus berlalu Tidak bisa berhenti terpaku Sungguh mengerikan Monster Waktu Ya tentu oh sudah tentu Aku membencimu oh Monster Waktu Pernah kuajak dikau Berhenti dan duduk minum es cincau Sambil mengobrol berkicau Tapi kau tampik tanpa malu Tak berpaling terus berlari dirimu Tak kauterima tawaranku Tak mau berhenti sombong sekali kau Karena sombongmu itu Sangat kubenci dikau Ingin kutombak supaya berhenti engkau Jangan terus berlari tanpa jemu Ku sudah muak terseret larimu Oh siapakah siapakah wahai kawanku Yang sanggup kalahkan Monster Waktu Menghentikannya kapan saja kita mau
Penyihir terakhir
Bayangan berjalan menuju Kegelapan masa silam Keterlupaan selamanya Tiada lagi teringat Bahkan tinggal setitik Jejak langkahnya Terhapus tak lama lagi Selamanya Tiada lagi tersisa Baginya Di sekecil pun relung waktu Tak lagi memuatnya
,
Sebentar lagi pagi Semua segar lagi Kita selalu awali Penuh motivasi Ayo semangati Menyenangkan sangat hari ini Semua baik sekali Menari dari hati Kegiatan sehari-hari Marilah bersemi Sungguh gembira tiada terperi.
Jiwa jiwa yang tersesat
Berbaris di ladang keputus-asaan
Hati membara api kebencian
Menebar teror dan kengerian
Memilih kematian ketimbang kehidupan
Memilih benci ketimbang cinta
Jiwa jiwa yang tersesat
Berbaris di ladang kegelapan
Yang juga ladang pembantaian
Bersimbah darah
Jeritan air mata korban sungguh menyayat
Langkah langkah menuju kehancuran
Dan juga penghancuran
Batin amarah benci penuh kegersangan
Kami hanya mampu berdoa
Jiwa-jiwa tersesat menemukan jalan terang
Ladang kematian menjadi ladang kehidupan
Neraka kebencian menjadi persemaian bunga cinta kasih
Mentari kasih sayang menerangi
Tiada lagi kehancuran dan penghancuran terjadi
Mata hati penuh cinta kasih itulah tujuan bersama
Bagaimana engkau dapat mengharap surga
Bila yang kau ciptakan adalah neraka?
Kidung ini merupakan buah karya Kanjeng Sunan Kalijaga.
Ana kidung rumeksa ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gunaning wong luput
Geni atemehan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing mami
Guna duduk pan sirna
Terjemahan bebas:
Terdengar lantunan kidung di malam hari
Selamat sentosa terbebaslah dari penyakit
Terbebaslah dari seluruh bahaya
Jin dan setan urun datang
Ilmu hitam (teluh/ santet) tidak ada yang mempan
Segenap perbuatan buruk
Ilmu hitam akan sirna
Laksana Api bertemu Air
Pencuri menjauh dan tidak ada yang menyasar padaku
Ilmu hitam tunduk dan lenyap
Der Zeefahrer Kreuzt das grosse Meer Nach Unbekanntheit Mal stürmisch Mal ruhig Hinter ist die Vergangenheit Vorne ist die Zukunft Der Zeefahrer Nur die Ruf der Seele Folgen immers Fische und Vögel und Zeewind sind die Freunde nah Sterne am Nacht sind die ewige Wächter Tag und Nacht Segelt der Schiff Bis an der Küste, der gute Hoffnung