Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Februari 2023

HARAPAN BARU

HARAPAN BARU

.

Ivan Taniputera

01 Februari 2023.

.

Fajar mulai menyingsing
Masa harapan telah tiba
Lengan baju tersingsing
Majulah dengan segera
.
Zaman baru sudah sampai
Semangat mari bangkitkan
Banyak yang dapat dicapai
Jangan malas jangan segan
.
Masa gelap usai sudah
Saatnya bangun berdiri
Lihat sungguh indah
Mari kita riang bernyanyi
.
Yang lama harus ditinggal
Yang baru kita jalani
Dengan jiwa manunggal
Berbaris gagah berani
.
Lihat mentari zaman baru
Telah terbitlah ia
Cahayanya tiada berlalu
Masuki gerbang nan jaya
.
Burung burung bersautan
Riang menyambut mentari
Kupu dan lebah tiada ketinggalan
Turut serta menari-nari
.
Mentari Zaman Baru
Kau semakin tinggi
Memancar agung sinarmu
Menerangi seluruh penjuru bumi
.

 

Jumat, 01 Juli 2022

MENERJERMAHKAN SAJAK KARYA WANG ANSHI

MENERJEMAHKAN SAJAK KARYA WANG ANSHI

.

Ivan Taniputera

2 Juli 2022.

.

.

Pada kesempatan kali ini, saya hendak menerjemahkan sajak karya Wang Anshi (1021-1086), ahli filsafat dan penyakir terkemuka China.

.

梅凌廖

自開和采

雪為

.

Qiáng jiǎo shù zhī méi líng liào 

dúzì kāi yáo hé cǎi xiǎn 

xuě wèi yǒu àn xiāng lái

.

Terjemahan:

.

"Beberapa cabang Bunga Meiling terletak di sudut.

Berada sendirian dan mekar dengan sendirinya.

Salju hadir dari keharuman yang gelap."

 

Kamis, 29 November 2018

SAJAK LORONG WAKTU III

SAJAK LORONG WAKTU III
.
Ivan Taniputera. 
29 November 2018
.
 
 
MASA PERTAMA
.
Yang tua dan muda 
Berjalan saling beriringan 
Memimpin bersama 
Saling bergandengan tangan. 
He will let his nation 
Into the city of bitterness 
In the time of oblivion 
Everything is tasteless. 
Terdapat sinar cemerlang 
Di tengah padang 
Ia yang terbaring terlentang 
Sudahlah menang. 
Mawar di tengah abu 
Semuanya tertutup debu 
Serba nampak kelabu 
Dari semua kubu. 
Habt keine Sorge 
Hat jemand gesagt 
Ja es ist nur eine 
Legende O alles ist versagt. 
Hitam menutupi samudera 
Mengalir tak tentu arah 
Ia yang mendera 
Tentunya telah bersalah. 
 . 
Pohon seperti cemara 
Di antara kedua merah 
Mengejutkan ia bersuara 
Membuat semua terperangah. 
Dua tiga enam 
Ada yang terbenam 
Hanya satu yang lengah 
Berjalan membawa tampah. 
Di tengah hutan hijau 
Nampak sesuatu yang kemilau 
Huruf S adalah miliknya 
Membuat yang tidak biasa. 
Ia sudah bergeser 
Bahaya besar ancamnya lengser 
Huruf keempat adalah singgasananya 
Namun tetaplah ia di sana. 
.
MASA KEDUA 
Di manakah ada sampan? 
Bolehlah kita menyeberang 
Yang pergi jauh termakan umpan 
Jadilah ia sangat berang. 
Hai mereka bersekongkol 
Membuat semua dongkol 
Terbongkar seperti ikan tongkol 
Pecah rencana bulat laksana jengkol. 
Jalan terjal berliku 
Di puri berbatu-batu 
Sang raja akan menerima tamunya 
Perdamaian jadi pembicaraannya.
Panji kemenangannya 
Sudahlah dekat tanpa ditunda 
Pada daerah sengketa 
Timbul perdamaian tiga ratus tahun lamanya. 
Mereka akan disebut putera-putera Matahari 
Di balik awan terbang dan menari 
Berputar sambil mencari 
Seorang putri tuk jadi permaisuri. 
Keanggunan pohon pinus 
Begitulah ia disebut 
Dengan sekali ia berhembus 
Semua kalang kabut. 
Ia mengetahuinya 
Tiga bulatan merah 
Menyimpan sebuah rahasia 
Terbongkarlah sudah. 
Biru dengan tombak ujung tiga 
Oh siapakah yang tahu 
Pusaran angkasa bergelora 
Lautan turut memburu. 
Ia duduk di pinggir teberau 
Berteduh di bawah pohon enau 
Gagak bersuara parau 
Memanggil dari tengah pulau. 
 . 
Burung-burung yang hinggap di padang 
Belumlah menemukan sarang 
Tetapi mereka harus pulang 
Ke negeri penuh belulang. 
.  
MASA KETIGA 
Karena kepongahannya ia jatuh 
Pemimpin bagi tiga pulau 
Tidak lagi rakyatnya patuh 
Pengasingan di negeri benalu. 
Gajah yang putih warnanya 
Saat rajanya yang kesepuluh 
Diguncang kudeta 
Perdana menteri berpeluh. 
Orang pandai bertubuh kecil 
Dialah akan naik 
Menggantikan yang terkucil 
Semoga semuanya baik. 
.
Di masa senjakala negeri para dewa 
Cahaya harapan dari tengah rawa 
Gerbang Agamennon akan terbuka 
Semua mulai membaik adanya. 
New king of Sudan 
Will be proclaimed in a chair of sedan 
Mentioned as libertatian 
Gone is the old one. 
Pohon yang tumbuh tinggi 
Dengan tiga untaian bunga 
Terguncang oleh bara api 
Semuanya menjadi siaga. 
Ia yang menguasai tujuh tiang 
Akan dipermuliakan 
Dia ada di tujuh air yang hilang 
Di negeri yang penuh kejayaan. 
Kemuliaan akan datang 
Di negeri bergurun pasir 
Masanya akan gemilang 
Ketika tiba kebahagiaan air. 
Tujuh tahun dan tujuh bulan 
Ia dikuasai seorang tiran 
Tiba-tiba bergolak negeri itu 
Diktaktor tersingkir lalu. 
Seorang muda akan bangkit 
Balatentaranya rumput bergoyang 
Negeri yang sedang sakit 
Akan sedikit bersenang.  
.
MASA KEEMPAT 
Pasir gemertak 
Rumput bergoyang 
Gunung-gunung beranjak 
Lihat tepi teluk berguncang. 
Singgasana temaram 
Pemimpin bersuara parau 
Memanggil dengan geram 
Amarahnya seperti pisau. 
Panji merah dari Asia 
Membuatnya tenggelam 
Sengketa berlama-lama 
Perang dagang membuatnya suram. 
Panji merah kuning biru 
Berkumpul di celah sempit 
Mengusung janji yang baru 
Di tengah rakyat terjepit. 
Ngarai kecil di tengah benua 
Oh sungguh engkau terpencil 
Akan memandangmu banyak mata 
Tidak lagi engkau terkucil.
.
Pekikan membahana 
Di tengah festival dan karnaval 
Oh Europa engkau sedang bersuka ria 
Tiba-tiba banyak yang terjungkal. 
Lihat rajamu datang 
Ia mengendarai kereta pualam 
Berdiri di atas bintang 
Emas indah tersulam. 
Pangeran muda itu 
Menjadi raja Francia 
Angin berubah ke kanan lalu 
Semua berubah adanya. 
Ayam berwarna merah 
Sedang mendongak ke angkasa 
Bumi tiba-tiba gelisah 
Semua bergoyang laksana cemara. 
Api api api 
Lihat bangunan itu 
Dulu perkasa julang tinggi 
Di kota yang ada kerbau. 
.  
MASA KELIMA 
Berapa waktu yang telah lalu 
Mungkin setahun kita tahu 
Dua pemimpin berseteru 
Kita melepas rindu. 
Yang satu merah 
Yang satu elang biru 
Oh sungguh meriah 
Sungguh adanya seru. 
Somebody with the sign of fire 
Will ascend the thrown 
Blue is the robe in the air 
Of commoner’s crown. 
Genta kebebasan 
Bergema sudah 
Saatnya lepas beban 
Masa depan indah. 
Di tengah-tengah Europa 
Seorang anak akan terlahir 
Ia akan jadi termuka dalam sastra 
Penghargaan Nobel tersampir. 
Franka king of noble 
Will get trouble 
From his people 
Oh who wants to be toppled. 
King of Franka 
Will visit Germania 
Seeking a help in guarding 
Sheeps of blessing. 
Black yellow red 
Star in the middle 
Is to be met 
 New ones will be settled. 
A man with strange face 
Bring the sign of ace 
The started race 
To bring harmony and peace. 
Malam semakin larut 
Kini fajar datang menjelang 
Ayam jantan bersahut-sahut 
Sudah saat rehat sekarang. 
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . .
.
 
.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.
 

Senin, 15 Oktober 2018

MEMBEBASKAN DIRI DARI SEGENAP BELENGGU

MEMBEBASKAN DIRI DARI SEGENAP BELENGGU
.
Ivan Taniputera
14 Oktober 2018
.
Teman
Apakah kau terbelenggu?
Apakah kau bebas?
Apakah kau bebas tapi terbelenggu?
Apakah kau merasa terbelenggu
Tetapi sesungguhnya bebas?
Apakah kau kadang bebas
Kadang terbelenggu?
Manakah keadaanmu?
Ayo coba kenali
Apakah sudah kau ketahui?
Jika kau terbelenggu
Apakah kau ingin bebas?
Atau justru kau takut bebas?
Engkau berada pada zona nyaman
Yaitu pada belenggumu sendiri
Teman
Kalau kau merasa terbelenggu
Walau sesungguhnya bebas
Itupun tetap berarti kau terbelenggu
Kau merasa bebas tapi sejatinya terbelenggu
Itupun artinya kau tetap terbelenggu
Kebebasanmu adalah palsu
Belenggu zona nyaman yang menipumu
Nyaman tidak nyaman
Belenggu adalah belenggu
Kadang bebas kadang terbelenggu
Itupun juga namanya belum bebas
Susah memang lepas dari belenggu
Belenggu ketakutan
Belenggu kecil hati
Belenggu rasa tidak mampu
Belenggu pandangan salah
Ya banyak sekali belenggu itu
Adalah bagus
Bahkan bagus sekali
Jika kita mampu
Membebaskan diri
Dari segenap belenggu
Seperti judul puisi ini
Apakah engkau sudah bebas
O teman
Apakah terbelenggu pada kebebasan
Merupakan kebebasan?
Mari dipikir dan dipikir
Sudah ketemu jawabannya?

Rabu, 29 Agustus 2018

MAJULAH MAJU

MAJULAH MAJU
.
Ivan Taniputera.
28 Agustus 2018
.
.
Majulah ayo majulah
Hai manusia-manusia berprestasi
Naiklah ayo naiklah
Ke panggung gemilang berseri
.
Penuhi ayo penuhi
Dunia dengan semangatmu
Terus ukir nilai sejati
Taburkan daya juang tanpa ragu
.
Derap langkahmu
Adalah sumber inspirasi
Dunia menantimu
Generasi tua muda meneladani
.
Majulah maju
Janganlah gentar jiwamu
Raih medalimu
Gapai kemenanganmu
.
Berjuang selalu
Pantang putus asa
Bersorak mendayu-dayu
Terbang memeluk piala
.
Berlaga berlaga
Hanya berpusat tujuan yang satu
Seluruh negeri memeluk sang juara
Lagu kebahagiaan mengalun merdu.
.
Kemenangan adalah bagi semua
Yang penting sudah berjuang
Menang kalah nomor dua
Yang sudah berusaha tetaplah menang<
.
Patutlah dikenang
Siapa saja yang sudah berjuang
Berupaya menggapai prestasi
Lain kali kan jadi pemenang.

Kamis, 28 Juni 2018

SEBUAH PERANG TANDING

SEBUAH PERANG TANDING

Ivan Taniputera
26062018

Berbudi baik ia adalah pendekar
Pedang kebenaran di tangan nan kekar
Siap bertempur pedang bersinar-sinar
Berdiri tiada gentar
Jagoan jahat muncul dari balik belukar
Licik bagai ular
Pedang hoax nan palsu diputar-putar
Si jahat menatap nanar
Menyerang pendekar berbudi dengan gusar
Inilah jurus bohong besar
Pendekar berbudi tangkis dengan jurus fakta benar
Pedang hoax patah si jahat jatuh menggelepar
Kalah ia lawan pendekar
Pandangan jadi seperti komidi putar
Terguling-guling di tengah latar
Pendekar berbudi memandang berbinar-binar
Makanya bicaralah yang benar
Jangan cuma cari tenar
Si jahat diam bagai orang lapar
Yang suka menyebar hoax harus sadar
Kalau tidak oleh pendekar
Ia akan dihajar
Sampai memar

Minggu, 06 Mei 2018

DI LEMBAH PARA PENYAIR

DI LEMBAH PARA PENYAIR
.
Ivan Taniputera.
21 April 2018.
.
Di lembah para penyair kuberdiri
Mencerap aneka bunyi
Yang menyulam beragam harmoni
Membaca aneka prasasti
Dipahat para pujangga dulu, kini dan nanti
Bahkan suara angin pun jadi puisi
Syair mengalun dari aliran air sungai
Di lembah para penyair aku masih berdiri
Oh puisi-puisi itu terus menyanyi
Mendayu-dayu tanpa henti
Apakah itu sunyi dan tidak sunyi?
Aneka cita rasa menyala laksana api
Teringat masa lalu terlelap dalam masa kini
Para penyair datang silih berganti
Sepanjang zaman lembah ini ditapaki
Selama itu pula lembah para penyair kan tetap bersemi.

Sabtu, 07 April 2018

SAJAK LORONG WAKTU II

SAJAK LORONG WAKTU II
  .
 Ivan Taniputera. 
5 April 2018
.
.


MASA PERTAMA 
 . 
Dari puing-puing reruntuhan Sardonis 
Tiga akan muncul 
Dia yang ahli alkemis 
Akan datang membawa cangkul. 
 . 
Wahai tuanku raja. 
Janganlah engkau tidak percaya 
Cakar beruang laksana tangannya 
Begitulah sudah terjadinya. 
 . 
Lihatlah tanah bergoyang 
Daratan seperti pohon buah mangga 
Berlarian ia mencari yang disayang 
Bagaikan tiada lagi penyangganya. 
Di mana terdapat warna. 
Di situ terdapat jingga. 
Menara angkasa raya. 
Sudahlah paripurna. 
Siapa yang mengerti 
Sudah pasti tahu 
Wanita berhati baja melangkah pasti 
Di depan ia berbicara menderu. 
Dua pasukan itu telah berhadap-hadapan 
Terdengar deru gemuruh perang 
Tetapi tiadalah terjadi apapun 
Hanya ditabuh suara genderang. 
Ia yang tahu sudahlah dapat menghitung 
Masa-masa sulit atau senang 
Seperti neraca ia ditimbang 
Jalannya telah ditentukan menang. 
Ia perkenankan orang masuk begitu banyaknya 
Biru warna jubahnya 
Pertama ia dari kaumnya 
Terpilih lagi duduki singgasana. 
Bendera-bendera berkibar 
Dari kejauhan ia sudah kelihatan 
Sang raja menatap berbinar-binar 
Datang baginya kesempatan. 
Oh malam sudah tiba di penghujung 
Surya terbit sebentar lagi 
Saatnya meletakkan pena dalam karung 
Marilah kita istirahat sambil bermimpi. 
MASA KEDUA 
 . 
Nyala merah dimana tiada 
Puing berserak-serak 
Hitam kuning merah itu sinarnya 
Bawa amarah gigi bergemeretak. 
 . 
Bila waktunya belum tiba 
Tiadalah ia akan sirna 
Seorang akan bawa penuai 
Di atas parit ia berdiri. 
Dunia yang selalu berubah 
Raksasa kuat yang jaya 
Pemegang pundi emas berlimpah 
Kini lemah lunglai tanpa daya. 
 . 
Dia yang namanya tidak diketahui 
Lalu meluncur naik 
Siapakah yang dapat menjadi saksi 
Di tengah belasan mentari panas terik. 
Di atas panggung tengah lautan 
Ia muncul begitu saja 
Begitu katanya mengejutkan 
Tapi itulah jalan semesta. 
It has mysterious origin 
And nobody knows where it comes from 
Yet it springs immediately in 
Confusing everybody at home. 
 . 
Dari Minks dan Tobolks datang berita 
Jiwa-jiwa merana 
Lama tak jua bersua 
Kemilau suara di udara. 
Terik mentari tengah hari 
Itu bukanlah biasa 
Panas menari-nari 
Di atas manusia manusia tanpa daya. 
Jangan salah jalan 
Negeri ini sudah bertahan 
Ia yang membawa lambang kupu-kupu 
Bukanlah ia seorang penipu. 
Di hadapan Gorgon 
Tumbuh sebatang pohon 
Belum waktunya terjadi perang 
Hanya adu tali kekang. 
MASA KETIGA 
.
Dua raja bertamu 
Timur barat bertemu 
Tentulah sudah dijamu 
Berbicara tak jemu-jemu 
Bola kristal raksasa 
Masa depan jendelanya 
Petuah emas raja surya 
Yang memahami pasti jaya 
Logam-logam pijar dari angkasa 
Turun bagai hujan tak biasa Elemen 
Api di selatan adanya 
Tapi ia naik dari utara. 
Mengejutkan ia sekonyong-konyong 
Oh seperti dorong mendorong 
Bintang-bintang di langit biru tua 
Di dekat pantai barat negara. 
Iya yang cermat 
Menanti penuh hormat 
Silang adalah panjinya 
Berkibar di atas menara 
Sudahlah tiba penghujung malam 
Rona merah mengganti kelam 
Waktunya tiba meletakkan pena 
Lain waktu berlanjut lagi adanya. 
Lama ia menghilang 
Sungguh mengejutkanlah 
Muncul lagi ia datang 
Semua orang terperangah. 
Datangnya siapa yang harapkan 
Sekonyong-konyonglah ia tiba 
Bola-bola api berhamburan 
Rebah tengah siang itu adanya. 
Puncak kegeraman temaram 
Siang bagai malam 
Menjalin yang suram 
 Di keramaian ia menyulam. 
Akan menjadi penting 
Tiga bunga yang genting 
Taman dipenuhi ranting 
Sudahlah terombang ambing. 
 . 
MASA KEEMPAT 
Dua seteru itu 
Kini waktunya bertemu 
Di puncak sebuah menara 
Banyak pohon cemara. 
.
Rubah emas melayang turun 
Sendi-sendi bergoncangan 
Pawai bendera orang berkerumun 
Memerintah turun temurun. 
Yang satu wajahnya kaku laksana pinus 
Berbicara meletus-letus 
Tetapi tiada yang terbungkus 
Meski tampak beratus-ratus. 
Sudah lebih damai dua seteru 
Tiada lagi yang galak 
Sahabat negeri kecil tersenyum haru 
Sambut baik bersorak-sorak. 
Di tengah benua besar 
Begitulah negeri kecil itu 
Tiba-tiba suara lantang menggelegar 
Panjinya merah dan langit biru. 
Paman tua sedang mencuci sepatu 
Terkejut dengar gelegar itu 
Serentak ia termangu-mangu 
Segera membuka pintu. 
The dragon is arising from the sea. 
Water splashes everywhere. 
Far away to great jungle's tree 
To find his benefiting share. 
Eat, eat, and eat 
The worms take their seats 
Is everything empty? 
Should they be very hungry? 
Kemeretak api di dedaunan 
Menjulang di bukit besar 
Kian kemari berlarian 
Bagaikan di tengah pasar. 
Dataran dipeluk dua samudera raya 
Pita dari selatan utara 
Bagaimana menghentikannya 
Pemimpin bingung tiada tara. 
 . 
MASA KELIMA 
 . 
Lihatlah di ujung pelangi 
Ada rusa bertanduk dua 
Minum dari dua sungai 
Perhatikanlah lambangnya.
.
Ia menang gegap gempita 
Garis-garis biru merah 
Begitulah orang bercerita 
Mengarak piala berwarna cerah. 
Sudah selesai sudah selesai 
Diperpanjang lagi tidak 
Burung itu berseru gemulai 
Pada sekawanan duri dan onak. 
Dari sebuah jurang dalam 
Makhluk-makhluk hitam itu naik 
Menyulam yang kelam 
Apakah itu baik. 
Dua raksasa berunding 
Sama-sama bersanding 
Yang satu menang untung 
Tapi yang lain bukannya tak untung. 
Menikmati bunga tulip raja 
Jeruk adalah buahnya 
Oh air membanjiri kebunnya 
Banyak yang terlunta-lunta. 
Lihatlah pangeran dari Sardinia 
Bersekutu dengan pangeran Corsica 
Batu pualam warna lembut dari Roma 
Memperindah Milan tempat arena berada. 
Kuda-kuda memasuki kota pantai 
Tempat batu permata mahkota 
Merah kuning berdiri panjinya 
Apakah dibawa olehnya. 
Menara baja naik ke angkasa 
Api api api oh api 
Negeri cemara perkasa 
Mentari nan tak pernah sepi. 
Unchanged way of the ocean 
Make everything clean 
O where did the float go? 
This big sea can do.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . 


.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

Selasa, 07 November 2017

MONSTER WAKTU

MONSTER WAKTU

.
Ivan Taniputera
6 November 2017 
.

.

O Monster Waktu
Sungguh kejam dikau
Tiada terperi kesadisanmu
Kau seret tiap insan ikutimu
Tiada kau lepas genggamanmu
Barang sejenak menunggu
Kau seret terus tiada ragu
Para korbanmu hanya takut termangu
Babak belur terseret Monster Waktu
Terantuk antuk takut sangat sebegitu
Kau lari biarkan korbanmu
Luka terbatu-batu
Pilu sembilu
Menjerit-jerit aduh terlambat aku
Aduh waktu berlari bagai peluru
Lagi-lagi tiada waktu
Tiada peduli terus berlalu
Tidak bisa berhenti terpaku
Sungguh mengerikan Monster Waktu
Ya tentu oh sudah tentu
Aku membencimu oh Monster Waktu
Pernah kuajak dikau
Berhenti dan duduk minum es cincau
Sambil mengobrol berkicau
Tapi kau tampik tanpa malu
Tak berpaling terus berlari dirimu
Tak kauterima tawaranku
Tak mau berhenti sombong sekali kau
Karena sombongmu itu
Sangat kubenci dikau
Ingin kutombak supaya berhenti engkau
Jangan terus berlari tanpa jemu
Ku sudah muak terseret larimu
Oh siapakah siapakah wahai kawanku
Yang sanggup kalahkan Monster Waktu
Menghentikannya kapan saja kita mau

Sabtu, 09 September 2017

CAKAR

CAKAR

Ivan Taniputera
1 September 2017

Tangan-tangan bercakar
Nanti ia yang membongkar
Yang penting senantiasa bersabar
Semuanya akan jelas bersinar
.
Hati jangan tawar
Semangat selalu menyebar
Pasti tertawa orang benar
Bila semua t'lah terbongkar

Kamis, 13 Juli 2017

MOTIVASI DAN CINTA BAGI SEMUA

MOTIVASI DAN CINTA BAGI SEMUA

Ivan Taniputera
14 Juli 2017



Motivasi dirimu dari hari ke hari.
Cintailah dirimu dan sesamamu dari hati ke hati.

Sudahkan Anda memotivasi diri Anda hari ini?
Bagaimanakah cinta Anda terhadap diri Anda dan sesama hari ini?

Apakah Anda masih membenci diri Anda sendiri?

Apakah semuanya sudah berjalan dari hati ke hati?

Selasa, 27 Juni 2017

DEWA CUPIDO TERMENUNG

DEWA CUPIDO TERMENUNG
.
Ivan Taniputera
25 Juni 2017
.

Termenung
Bingung
Dewa Cupido
Hendak memanah siapa
Karena seluruh manusia
Sudah kehabisan Cinta

Senin, 26 Juni 2017

BAYANGAN PENYIHIR TERAKHIR

BAYANGAN PENYIHIR TERAKHIR
(THE SHADOW OF LAST WITCH)
.
Ivan Taniputera 
25 Juni 2017
.


Penyihir terakhir
Bayangan berjalan menuju
Kegelapan masa silam
Keterlupaan selamanya
Tiada lagi teringat
Bahkan tinggal setitik
Jejak langkahnya
Terhapus tak lama lagi
Selamanya
Tiada lagi tersisa
Baginya
Di sekecil pun relung waktu
Tak lagi memuatnya

Rabu, 14 Juni 2017

PAGI SEGERA DATANG

PAGI SEGERA DATANG

Ivan Taniputera.
14 Juni 2017
,
Sebentar lagi pagi
Semua segar lagi
Kita selalu awali
Penuh motivasi
Ayo semangati
Menyenangkan sangat hari ini
Semua baik sekali
Menari dari hati
Kegiatan sehari-hari
Marilah bersemi
Sungguh gembira tiada terperi.

Selasa, 06 Juni 2017

SIAPA?

SIAPA?
.
Ivan Taniputera.
1 Juni 2017
.
Siapakah di sana?
Siapakah di sini?
Kita.
Siapakah kita?
Bukan siapa-siapa
Kalau bukan siapa-siapa
Siapakah kita?

Rabu, 17 Mei 2017

SERIBU LILIN KECIL

SERIBU LILIN KECIL
ONE THOUSAND TINY CANDLES
EIN TAUSEND KLEINE KERZEN
DUIZEN KLEINE KAARSEN

 Ivan Taniputera 
12 Mei 2017
.






Beribu lilin mungil 
Terangi Kegelapan 
Ketika suara-suara 
Telah dibungkam 
Tatkala bisikan 
Tiada lagi dapat didengar 
Ketika keadilan 
Telah jauh tertiup angin 
Maka hanya cahaya lilin kecil 
Ya hanya cahaya lilin kecil 
Yang masih dapat bercahaya 
Di tengah malam gelap dingin 
Sebagai wakil suara-suara senyap Memohon keadilan.
.
A thousand tiny candles 
Illuminate the Darkness 
When the voices have been muted 
When a whisper 
No more can be heard 
When justice 
Has been blown away by the wind 
Then only light of tiny candles 
Yes only light of tiny candles 
Is still able to glow 
In the middle of the cold night 
As the representative of silent voices 
Pleading justice.
.
Tausend kleine Kerzen 
Erleuchten sie die Dunkelheit 
Wenn die Stimmen 
Wurden gedämpft 
Wenn ein Flüstern 
Es ist nicht mehr zu hören 
Wenn Gerechtigkeit 
Wurde vom Wind weggeblasen 
Dann nur Licht von kleinen Kerzen 
Ja nur Licht von kleinen Kerzen 
Kann noch leuchten Mitten in der kalten Nacht 
Als Vertreter der stillen Stimmen 
Bitten um die Gerechtigkeit.
.
Duizenden kleine kaarsen 
Verlichten de duisternis 
Wanneer de stemmen 
Werden onderworpen 
Als een fluistering 
Het wordt niet meer gehoord 
Als gerechtigheid 
Werd door de wind weggeblazen 
Dan alleen licht met kleine kaarsen 
Ja, alleen licht met kleine kaarsen 
Blijvend oplichtend In het midden van de koude nacht 
Als vertegenwoordiger van de stille stemmen 
Vraag voor gerechtigheid .

Minggu, 30 April 2017

BUNGA

BUNGA
.
Ivan Taniputera 
27 April 2017
,




Bunga....... 
Memang tidak setiap orang dapat bunga. 
Tetapi yang tidak dapat bunga. 
Jangan marah pada yang dapat bunga. 
Jangan iri pada yang dapat bunga. 
Kalau engkau tidak mendapat bunga. 
Mungkin engkau tidak pernah menabur benihnya.

Rabu, 30 Maret 2016

JIWA-JIWA YANG TERSESAT

JIWA-JIWA YANG TERSESAT
.
Karya Ivan Taniputera.
27 Maret 2016


.
Jiwa jiwa yang tersesat
Berbaris di ladang keputus-asaan
Hati membara api kebencian
Menebar teror dan kengerian
Memilih kematian ketimbang kehidupan
Memilih benci ketimbang cinta
Jiwa jiwa yang tersesat
Berbaris di ladang kegelapan
Yang juga ladang pembantaian
Bersimbah darah
Jeritan air mata korban sungguh menyayat
Langkah langkah menuju kehancuran
Dan juga penghancuran
Batin amarah benci penuh kegersangan
Kami hanya mampu berdoa
Jiwa-jiwa tersesat menemukan jalan terang
Ladang kematian menjadi ladang kehidupan
Neraka kebencian menjadi persemaian bunga cinta kasih
Mentari kasih sayang menerangi
Tiada lagi kehancuran dan penghancuran terjadi
Mata hati penuh cinta kasih itulah tujuan bersama
Bagaimana engkau dapat mengharap surga
Bila yang kau ciptakan adalah neraka?

Jumat, 19 Februari 2016

TERJEMAHAN BEBAS SEBAIT KIDUNG RUMEKSA ING WENGI

TERJEMAHAN BEBAS SEBAIT KIDUNG RUMEKSA ING WENGI

Ivan Taniputera.
17 Februari 2016

Kidung ini merupakan buah karya Kanjeng Sunan Kalijaga.
Ana kidung rumeksa ing wengi
Teguh hayu luputa ing lara
Luputa bilahi kabeh
Jim setan datan purun
Paneluhan tan ana wani
Miwah panggawe ala
Gunaning wong luput
Geni atemehan tirta
Maling adoh tan ana ngarah ing mami
Guna duduk pan sirna

Terjemahan bebas:

Terdengar lantunan kidung di malam hari
Selamat sentosa terbebaslah dari penyakit
Terbebaslah dari seluruh bahaya
Jin dan setan urun datang
Ilmu hitam (teluh/ santet) tidak ada yang mempan
Segenap perbuatan buruk
Ilmu hitam akan sirna
Laksana Api bertemu Air
Pencuri menjauh dan tidak ada yang menyasar padaku
Ilmu hitam tunduk dan lenyap

Selasa, 09 Februari 2016

DER ZEEFAHRER

DER ZEEFAHRER

Ivan Taniputera.
10. Februar 2016

Der Zeefahrer
Kreuzt das grosse Meer
Nach Unbekanntheit
Mal stürmisch
Mal ruhig
Hinter ist die Vergangenheit
Vorne ist die Zukunft
Der Zeefahrer
Nur die Ruf der Seele
Folgen immers
Fische und Vögel und Zeewind
sind die Freunde nah
Sterne am Nacht
sind die ewige Wächter
Tag und Nacht
Segelt der Schiff
Bis an der Küste,
der gute Hoffnung