Tampilkan postingan dengan label petuah hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label petuah hidup. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Januari 2022

PELAJARAN KEBERUNTUNGAN: THE POWER OF THANK YOU-DASHYATNYA TERIMA KASIH

PELAJARAN KEBERUNTUNGAN: THE POWER OF THANK YOU-DASHYATNYA TERIMA KASIH.

.

Ivan Taniputera.

10 Januari 2022

.


 

.

Artikel ini mungkin perlu dibaca bagi mereka yang mendambakan keberuntungan. Saya sering menjumpai orang atau klien yang berulang kali mengeluhkan mengenai kehidupannya. Seolah-olah, kehidupan mereka selalu bermasalah atau dipenuhi penderitaan.  Pada artikel kali ini, kita akan mengulas mengenai hal tersebut. Kita juga akan memberikan saran bagaimana agar hidup Anda lebih baik dan beruntung.

.

Pertama-tama, mungkin saja segenap keluhan Anda itu merupakan perwujudan sikap Anda yang kurang dapat berterima kasih.  Sebenarnya, hidup Anda itu sudah relatif baik. Tiap pribadi itu sudah ada jalannya sendiri-sendiri. Setiap orang sudah mempunyai porsinya masing-masing. Seseorang mungkin terlalu sering membandingkan hidupnya dengan orang lain; padahal orang lain tersebut tentunya memiliki porsi yang berbeda dengan dirinya. Ia merasakan bahwa hidupnya lebih banyak masalah atau menderita dibandingkan orang lain. Ia merasakan hidupnya lebih kekurangan dibandingkan orang lain. Padahal semua itu adalah hasil buah pemikirannya sendiri. Hidup orang itu sebenarnya sudah baik, hanya saja permasalahan terletak pada kekurang sanggupan dalam berterima kasih; sehingga akhirnya ia menjadi sosok yang terlalu sering mengeluh.

Sikap yang kurang dapat berterima kasih itu, sebenarnya berpeluang mendatangkan energi negatif; yakni berupa ketidak-bahagiaan dalam hidup Anda. Ketidak-bahagiaan itu pada gilirannya memancing energi negatif berikutnya, yakni berupa ketidak-beruntungan. Itulah sebabnya, tidak mengherankan apabila semakin sering seseorang mengeluh, maka semakin sering pula ia merasakan hadirnya permasalahan beserta ketidak-bahagiaan dalam hidupnya. 

.

Lalu apakah yang harus dilakukan guna memperbaiki hal tersebut? Tentu saja, ini merupakan pertanyaan yang sangat penting dan baik. Jawabannya adalah dengan belajar berterima kasih. Berikut adalah caranya. Semenjak saat ini Anda harus banyak mengucapkan terima kasih pada siapa pun juga. Sebagai contoh, ada penagih hutang yang datang ke rumah Anda. Biasanya Anda mungkin menyambutnya dengan sikap yang kurang senang. Kini Anda disarankan mengucapkan terima kasih padanya, seperti "Terima kasih sudah bersedia datang dan mampir" atau "Terima kasih sudah mengingatkan saya untuk membayar hutang." Begitu pula Anda harus semakin rajin mengucapkan terima kasih pada siapa saja yang ada di seputar Anda. Anda juga perlu berterima kasih atas seluruh hal baik yang hadir dalam kehidupan Anda. Tentunya kalau Anda renungkan maka tidak sedikit hal baik pernah hadir dalam hidup Anda. Anda akan menyadari bahwa kehidupan Anda itu sebenarnya tidak seburuk yang Anda pikirkan. Daripada mengeluh Anda lebih baik berterima kasih. 

.

Jika memungkinkan Anda dapat mengucapkan paling tidak 200 kali terima kasih dalam setiap harinya. Yang tidak kalah penting adalah Anda harus mengucapkan rasa terima kasih itu dengan penuh ketulusan. Barangkali pertama kali agak sulit mengucapkan terima kasih dengan tulus. Memang latihan atau ritual mengucapkan terima kasih ini bukan sesuatu yang mudah. Kelihatannya memang mudah dan banyak orang mungkin akan meremehkannya. Tetapi tidak demikian halnya. Begitu mencobanya, Anda akan mengetahui bahwa ini merupakan latihan yang berat. Ego Anda mungkin akan menghalangi Anda untuk mengucapkan terima kasih. Lambat laun, Anda perlu menata hati beserta pikiran Anda agar dapat mengucapkan terima kasih dengan semakin tulus. Pada akhirnya, hanya ada ketulusan saja.

.

Ucapan terima kasih itu hendaknya tidak dibuat becanda atau Anda ucapkan dengan kekesalan. Efeknya akan sangat negatif  dan dapat berbalik pada diri Anda sendiri. Sebaliknya, jika Anda sanggup menjalankan latihan ini dengan baik dan penuh ketulusan, maka banyak hal ajaib akan hadir dalam kehidupan Anda. Keberuntungan akan makin banyak hadir dalam kehidupan Anda. Inilah yang disebut dengan THE POWER OF THANK YOU atau DASHYATNYA TERIMA KASIH. 

.

Untuk membuktikan keampuhan tata cara atau latihan ini, maka Anda tinggal perlu mencobanya. Kalau tidak dicoba bagaimana Anda mengetahui manfaatnya? Lagipula latihan ini tidak memerlukan biaya apa-apa. Anda tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Oleh karenanya, saya ucapkan selamat mencoba. Selamat menyambut hadirnya keberuntungan dalam hidup Anda. 

.

Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . 

.
.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.

 

Minggu, 22 Desember 2019

PENTINGNYA INTUISI


PENTINGNYA INTUISI.
.
Ivan Taniputera.
20 Desember 2019.
.
Pada akhir minggu ini saya ingin sedikit mengulas mengenai pentingnya intuisi. Pertama-tama, kita akan mengulas terlebih dahulu apa makna intuisi. Berikut ini kita akan mengutipkan dari wikipedia, yakni di bawah entri intuition:
.
“Intuition is the ability to acquire knowledge without recourse to conscious reasoning. Different writers give the word "intuition" a great variety of different meanings, ranging from direct access to unconscious knowledge, unconscious cognition, inner sensing, inner insight to unconscious pattern-recognition and the ability to understand something instinctively, without the need for conscious reasoning”
,
Kita akan menerjemahkannya sebagai berikut.
.
“Intuisi adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan tanpa melalui penalaran sadar. Berbagai penulis memberikan makna yang beraneka ragam bagi kata “intuisi,” mulai dari akses secara langsung pada pengetahuan tidak sadar, kognisi tidak sadar, pengindraan batin, wawasan batin, hingga pengenalan pola yang tidak disadari serta kemampuan memahami sesuatu secara instingtif tanpa memerlukan penalaran sadar.”
.
Berdasarkan makna di atas, maka intuisi adalah seolah-olah suatu pengetahuan yang datang begitu saja, tanpa kita mengolahnya melalui suatu proses pemikiran yang disadari. Orang awam mungkin menyebut intuisi ini sebagai “indra keenam.” Pada pembaca mungkin pernah mendapatkan pengalaman memperoleh intuisi semacam ini. Sebagai contoh, seseorang berkenalan dengan kawan baru. Entah mengapa ada suatu perasaan dalam hatinya yang mengatakan bahwa kawan baru itu orangnya tidak beres atau tidak baik. Ia lalu menjaga jarak terhadapnya. Ternyata beberapa hari kemudian, ia mendapatkan kabar bahwa orang baru itu memang penipu. Contoh lain, adalah seseorang yang mendapatkan suatu masalah. Tiba-tiba saja dalam batinnya timbul semacam kilasan pemikiran atau bisikan yang menyarankan pemecahan masalah tersebut dan benar saja, memang begitulah solusinya.
.
Banyak orang salah menyangka bahwa indra keenam itu termasuk dalam ranah mistis atau magis. Ranah yang hanya dimiliki oleh dukun atau paranormal. Sebenarnya, hal itu kurang tepat. Intuisi merupakan sesuatu yang penting bagi siapa saja. Sebagai contoh, misalkan Anda seorang pebisnis. Adalah baik jika Anda mempunyai intuisi yang kuat. Anda akan mengetahui keputusan-keputusan bisnis tepat yang harus diambil. Begitu pula jika Anda seorang ilmuwan. Intuisi juga berguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan tentang sains. Sebagai contoh adalah Friedrich August Kekule (1829-1836), seorang ahli kimia yang menemukan struktur kimia Benzena berkat bantuan mimpi. Singkatnya, semua orang memerlukan intuisi dan ini bukanlah sesuatu yang gaib.
.
Intuisi sebenarnya berkaitan dengan kepekaan. Hewan-hewan juga memiliki kepekaan semacam ini. Sebagai contoh, menjelang terjadinya bencana alam, seperti gunung berapi, banyak hewan akan turun gunung guna menyelamatkan dirinya. Hewan-hewan ini mempunyai semacam kepekaan terhadap perubahan energi atau getaran di alam.
.
Ada orang yang sudah mempunyai bakat dalam intuisi semenjak lahirnya, seperti orang yang dilahirkan dengan bakat melukis. Namun bukan berarti intuisi tidak dapat dikembangkan atau dilatih. Sebagaimana halnya setiap orang dapat belajar melukis.
.
Pada kesempatan kali ini, saya akan memperkenalkan cara atau metoda yang sangat sederhana dalam melatih intuisi. Anda dapat menggunakan telefon genggam Anda. Latihan ini adalah berupaya mengenali jam dengan angka kembar, yakni jam yang angka jam dan menitnya sama, misalnya 00:00, 01:01, dan seterusnya. Jadi tujuan latihan ini adalah kemampuan untuk melihat pada jam telefon genggam Anda tepat pada atau sejenak menjelang jam menunjukkan angka kembar tersebut dengan sendirinya. Dengan kata lain, harus ada sesuatu yang menggerakkan diri Anda menengok pada telefon genggam Anda saat jam menunjukkan angka-angka kembar tersebut.
.
.
Pertama-tama Anda menyetel alarm telefon genggam Anda sebagai contoh pada pukul 00:00. Ada dapat memilih pukul berapa saja, asalkan angka jam dan menitnya kembar. Setelah alarm berbunyi, maka Anda dapat menyetelnya pada jam dengan angka kembar lain. Lakukan latihan ini beberapa waktu sekehendak hati Anda. Paling tidak Anda memerlukan waktu beberapa hari. Selanjutnya, Anda jangan lagi menggunakan alarm. Cobalah bergantung pada perasaan Anda sendiri, tanpa bantuan alarm. Tengoklah jam di telefon genggam Anda, sewaktu muncul dorongan dalam hati Anda untuk melakukannya. Lihat apakah benar saat itu tepat atau menjelang jam dengan angka jam dan menit kembar. Apabila Anda sudah berhasil melakukannya dengan tingkat keseringan yang tinggi, maka itu tadanya latihan Anda telah dapat dikatakan sukses. Tentu saja keberhasilannya tidak harus 100 %. Anda akan mendapati bahwa intuisi Anda seringkali akan tepat. Cobalah mengambil keputusan-keputusan bisnis berdasarkan intuisi Anda. Tentu saja jangan keputusan-keputusan besar terlebih dahulu. Perhatikan apakah keputusan-keputusan itu seringkali tepat?
.
Sekedar berbagi pengalaman. Saya mempunyai kesaksian sebagai berikut. Tadi siang saya sedang memanaskan mesin mobil saya. Setelah beberapa saat ada dorongan dalam hati yang mengatakan bahwa itu sudah cukup. Saya bergegas berjalan ke meja kerja saya dan menengok telefon genggam saya. Ternyata jamnya adalah 15:15.
.
Apabila ada yang sudah mencobanya dan mendapatkan pengalaman menarik boleh membagikan pengalaman itu pada saya.
.
Saya berharap artikel ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Selasa, 17 Juli 2018

POHON DAN BAYANGANNYA

POHON DAN BAYANGANNYA.
.
Ivan Taniputera.
17 Juli 2018.
.


.
Suatu kali saya sedang mengadakan perjalanan ke sebuah negeri antah berantah. Pemandu saya, Pak Marques menuturkan mengenai sebuah desa yang bernama Desa Kebijaksanaan. Di sana terdapat seorang lanjut usia, yang biasa dipanggil Pak Pengetahuan. Ia gemar menuturkan kisah-kisah kebijaksanaan yang unik pada para warga desa. Konon semenjak usia mudanya, Pak Pengetahuan sudah menjadi tukang cerita. Karena warga di desa itu tidak begitu menggemari gadget beserta teknologi modern lainnya, maka kisah-kisah tuturan Pak Pengetahuan merupakan sumber hiburan utama bagi mereka. Saya berniat mengunjungi desa tersebut, karena saya menggemari tujuan wisata yang lain dari yang lain. Pak Marques kemudian mengatur perjalanan ke sana. Pada kesempatan kali ini saya hanya menuturkan ulang saja apa yang saya alami di desa tersebut.
.
Singkat cerita keesokan harinya saya tiba di Desa Kebijaksanaan selewat tengah hari; yakni sekitar pukul 01.00 siang. Pemandangan alam di sana tidaklah mengecewakan. Kami lalu menuju ke tempat kediaman Pak Pengetahuan. Ternyata di sana telah berkumpul para warga desa yang siap mendengarkan kisah Pak Pengetahuan. Mereka sedang beristirahat sejenak dari pekerjaan di ladang. Memang, sebagian besar penduduk desa bermata pencaharian sebagai peladang. Hasil utama desa mereka adalah jagung.
.
Siang itu, Pak Pengetahuan mengisahkan mengenai seseorang yang belum pernah melihat pohon. Tentu saja karena namanya sebuah kisah, maka kita janganlah terlalu mencoba mencernanya dengan logika, begitu pikir saya. Ia hanya mendengar penuturan teman-temannya bahwa pohon itu sangatlah indah. Ia lalu ingin melihat seperti apakah pohon itu. Orang itu, sebut saja namanya Si Pengelana, bertanya pada seorang profesor yang pandai, mengenai seperti apakah pohon itu. Profesor yang ditanya lalu menjelaskan secara panjang lebar mengenai pohon beserta ciri-cirinya. Setelah mendengar uraian sang profesor, ia lalu melangkah pergi dan mencari sesuatu dengan ciri-ciri seperti yang digambarkan profesor tersebut.
.
Saat berjalan, tiba-tiba mata Si Pengelana terpaku pada sebuah citra di tanah yang tak lain dan tak bukan adalah bayangan sebatang pohon. Ia berhenti sebentar dan mengamatinya. Ia lantas berkata, “Sungguh mirip sekali dengan apa yang digambarkan profesor yang kutanya tadi.” Tiba-tiba ia melompat penuh kegembiraan seraya berseru, “Oh inilah rupanya yang disebut pohon itu!” Si Pengelana terpaku dengan takjub. Ia merasa telah menemukan apa yang dicarinya. Demikianlah, Si Pengelana terus mematung di tempat tersebut dipenuhi luapan kegirangan batin luar biasa yang tak tergambarkan. Matanya terus mengamati citra di tanah tersebut. Entah berapa waktu telah berlalu.
.
Matahari semakin menggelincir ke arah barat dan malam pun tiba. Si Pengelana baru menyadari bahwa citra yang diamatinya penuh rasa takjub itu menghilang. Kegelapan menyelimuti tempat di sekitarnya. Tetapi yang lebih penting lagi adalah timbul perasaan sedih dan kehilangan yang luar biasa. Jika sebelumnya, ia merasakan kegembiraan meluap-luap; kini rasa sedih itu menjalari batinnya. Ke manakah perginya “pohon” yang dikaguminya itu. Karena hari telah menjadi gelap, Si Pengelana mengeluarkan korek dari saku bajunya. Ia menyalakan korek itu dan melihat ke sekeliling. Tiba-tiba dengan diterangi cahaya korek yang dinyalakannya, tidak jauh dari tempat tersebut, ia menyaksikan suatu sosok sedang berdiri dengan gagahnya. Ia mengamati sosok tersebut. Ternyata sosok itu justru jauh lebih mendekati gambaran mengenai pohon sebagaimana diuraikan sang profesor. Seluruh uraian sang profesor benar-benar bersesuaian dengan sosok tersebut. Bersesuaian secara sempurna tanpa ada yang terlewatkan.
.
Kegembiraan baru menjalari batin Si Pengelana. Kini ia tahu bahwa apa yang baru saja dilihatnya itu merupakan pohon sebenarnya. Bayangan sebuah pohon bisa menghilang sedangkan pohon yang sebenarnya tetap ada. Si Pengelana lalu memeluk pohon tersebut. Ia telah berjumpa dengan apa yang dicarinya.
.
Pak Pengetahuan mengakhiri kisahnya karena para warga desa hendak kembali ke ladang masing-masing. Para warga pun nampak puas dan bertepuk tangan.
.
Kisah ini bagi saya cukup menarik, tetapi saya sendiri tidak yakin dengan penafsiran saya terhadap makna filosofis cerita tersebut. Apakah para warga desa yang mendengarnya mengetahui makna filosofis tersebut? Entahlah. Apakah memang cerita itu hanya sekedar cerita saja tanpa mempunyai makna filosofis tertentu? Entahlah. Saya lalu mendekati Pak Pengetahuan dan menanyakan apakah makna kisah tersebut. Pak Pengetahuan hanya tersenyum dan berkata, “Temukanlah sendiri.”
.
“Apakah yang dimaksud dengan bayangan pohon itu?”
“Apakah yang dimaksud dengan pohon itu?”
“Siapakah sesungguhnya yang dimaksud dengan Si Pengelana?”
“Mengapa justru cahaya korek api yang kecil dapat menuntun Si Pengelana menemukan pohon sebenarnya?” “Mengapa malah bukan cahaya matahari?”
“Apakah yang dimaksud dengan cahaya korek api kecil pada kisah ini?”
.
Banyak pertanyaan yang timbul dalam benak saya. Apakah para pembaca mengetahui jawabannya? Apakah para pembaca ingin mengetahui jawabannya?
.
“Temukanlah sendiri.”

Selasa, 13 Juni 2017

RENUNGAN AJARAN DEWA TAN TIK SIOE

RENUNGAN AJARAN DEWA TAN TIK SIOE.
.
Ivan Taniputera.
14 Juni 2017.
.
Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit membahas mengenai ajaran Dewa Tan Tik Sioe:
.
“Kita ada mempoenjai saboewa roema bogrek djanganlah aken memandeng roema bagoes.” (Dewa Tan Tik Sioe pada Moestika Adem Hati, 1917).
.
Apabila kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia modern kurang lebih adalah:
.
“Jika kita memiliki rumah yang buruk janganlah mengharapkan rumah mewah.”
.
Berdasarkan ajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kita hendaknya tidak merasa putus asa bila tidak mendapatkan apa yang diharapkan. Banyak orang mengharapkan hasil yang tinggi namun sewaktu ambisinya tidak tercapai ia menjadi sangat tertekan. Oleh karenanya, kita perlu bersuka cita apa pun hasil yang dicapai.
.
Meskipun demikian, ajaran di atas tidak menganjurkan agar kita mudah berpuas diri. Apabila kita merasa atau menganggap rumah kita buruk, tidaklah salah mengharapkan rumah yang lebih baik. Namun berharap saja tidak cukup. Kita perlu berupaya mewujudkannya dengan memanfaatkan segenap kemampuan beserta sumber daya yang kita miliki. Yang penting adalah kita berupaya sebaik mungkin, tetapi apa pun hasilnya perlu kita terima dengan suka cita.
.
Kita boleh pula  menafsirkan ajaran di atas sebagai berikut. Bila kita menabur sesuatu yang buruk janganlah mengharapkan yang baik. Dalam dunia karir dan usaha, tidak jarang orang saling menjegal serta merugikan satu sama lain. Namun sesuatu yang diperoleh dengan merugikan hak orang lain, tidak akan membuahkan kebaikan. Sesuatu yang buruk mustahil menghasilkan kebaikan. Jika ada sesuatu yang seolah-olah nampak sebagai kebaikan atau kebahagiaan, maka semua itu hanya sementara saja sifatnya.
.
Demikianlah sedikit renungan kita terhadap ajaran Dewa Tan Tik Sioe.

Jumat, 20 Januari 2017

MEMINJAM MIMPI

MEMINJAM MIMPI
.
Ivan Taniputera
20 Januari 2017


Sekedar renungan malam. Apakah yang tidak bisa kita pinjam dari orang lain? Ikutilah dialog berikut ini yang tentu saja fiktif. 
.
A: Selamat siang sobat. Apakah engkau bermimpi semalam? Jika bermimpi apakah mimpimu?
B: Mengapa engkau menanyakan hal itu, kawan?
A: Karena mimpimu selalu indah. Aku biasanya tidak bermimpi atau kalau bermimpi biasanya mimpiku buruk atau tanpa makna sama sekali.
B: Lalu apakah yang engkau inginkan?
A: Kalau boleh aku ingin pinjam mimpimu barang semalam saja. Aku juga sekali-sekali ingin bermimpi indah. Kuberjanji besok akan kukembalikan.
.
Demikianlah sepotong percakapan antara dua orang sahabat. Mungkinkah seseorang meminjam mimpi orang lain? Ternyata mimpi merupakan sesuatu yang tidak dapat kita pinjam dari orang lain; bagaimana pun caranya. Oleh karenanya, kita harus memimpikan mimpi kita sendiri. Demikianlah sedikit renungan malam kita.

Jumat, 17 Juni 2016

RENUNGAN BUAH CERI DAN PUDING SUATU TELAAH FILSAFAT KULINER

RENUNGAN BUAH CERI DAN PUDING: SUATU TELAAH FILSAFAT KULINER.
.
Ivan Taniputera.
18 Juni 2016
.

.
Hari ini saya akan mengajak para pembaca sekalian merenungkan mengenai buah ceri dan puding yang barangkali dapat mendatangkan manfaat dalam kehidupan ini. Jikalau kita mencoba memandang dunia dari sisi buah ceri sebagaimana tampak pada gambar di atas, maka wawasan buah ceri itu hanya akan sebatas puding dan pinggiran gelas. Apabila buah ceri tidak bersedia meluaskan wawasannya, maka hanya sebatas itu sajalah jangkauan pandangannya. Ia hanya akan dibatasi oleh puding dan tepian gelas saja. Tetapi jika ia bersedia memandang lebih jauh dari semua itu, maka wawasannya juga akan luas.
.
Begitu pula orang yang tidak bersedia meluaskan jangkauan pandangannya akan mempunyai wawasan sempit dan terbatas. Wawasan semacam itu hanya akan mengakibatkan keterbatasan bagi diri sendiri dan kegagalan memahami segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih besar.
.
Bagi ceri tersebut segala sesuatu hanya dinilai berdasarkan puding dan tepian gelas. Ia mungkin tidak mengetahui bahwa masih banyak makanan pencuci mulut lainnya, seperti es krim, es campur, nagasari, klepon, dan lain sebagainya. Ia akan menganggap bahwa satu-satunya yang ada dan benar adalah puding dan tepian gelas selaku pembatas cakrawala pemahamannya. Pandangan sempit bisa mengakibatkan fanatisme membuta yang tidak jarang menimbulkan bahaya besar bagi dunia ini.
.
Salah satu perwujudannya adalah nasionalisme sempit dan xenofobia, yang telah memicu perang-perang besar; begitu pula dengan penganiayaan karena agama. Agama yang seharusnya mendatangkan perdamaian dan kebahagiaan bagi umat manusia justru mengakibatkan pertumpahan darah. Semuanya diakibatkan oleh ketidak mampuan meluaskan wawasan kita.
.
Misalkan ada ceri lain yang telah melanglang dapur dan seluruh rumah makan tersebut datang serta masuk ke dalam gelas tersebut, lalu berkata pada ceri pertama bahwa masih terdapat hal-hal selain puding dan tepian gelas, maka mungkin sekali ceri pertama tadi akan melabeli ceri kedua sebagai sesat. Hal-hal di luar puding dan tepian gelas dianggap sebagai tidak masuk akal oleh ceri pertama. Ceri kedua tadi pastilah sesat atau gila karena mengatakan sesuatu yang tidak ada dari sudut pandang ceri pertama. Jika ceri pertama cukup beruntung, maka ia akan bersedia dan berani keluar dari gelas serta menjelajah sendiri seluruh dapur dan rumah makan, bila perlu seluruh dunia beserta jagad raya, barulah dengan demikian ia akan memahami keterbatasan pandangannya selama ini.
.
Namun berapa banyak umat manusia yang seberuntung dan seberani ceri pertama tadi? Seberapa banyak di antara umat manusia berani keluar dari kungkungan batasan cakrawala pemahamannya selama ini? Marilah kita renungkan.

Senin, 13 Juni 2016

MENGAPA WAKTU TERASA BEGITU CEPAT AKHIR-AKHIR INI?

MENGAPA WAKTU TERASA BEGITU CEPAT AKHIR-AKHIR INI?
.
Ivan Taniputera.
13 Juni 2016
.





.
Tahun Baru 2016 rasanya baru berlangsung kemarin. Namun kini tanpa dirasa kita sudah memasuki pertengahan bulan keenam, yakni pertengahan tahun. Banyak yang merasa bahwa waktu bertambah cepat berlalunya. Saya mencoba merenungkan dan menjawab mengapa hal ini terjadi.
.
Saya berpendapat bahwa penyebabnya terletak pada kemajuan teknologi yang dialami umat manusia. Mari kita ambil berkirim surat sebagai contoh. Dahulu sebelum ada teknologi internet, kita berkomunikasi dengan orang yang ada di luar kota atau luar negeri menggunakan surat. Berkirim surat ke luar negeri memerlukan waktu yang relatif lama dibandingkan sekarang. Jikalau kita mengirim surat pada kerabat atau sahabat kita di luar negeri, maka memerlukan waktu berbulan-bulan agar dapat menerima balasannya. Dengan kata lain, waktu tunggu menjadi lebih lama. Namun dewasa ini dengan adanya internet berikirim surat menjadi lebih cepat. Kita menyebutnya sebagai surat elektronik atau e-mail. Dengan menggunakan internet, surat elektronik kita dalam hitungan detik sudah sampai ke tujuan. Bahkan tidak sampai satu menit orang sudah dapat mengirim balasannya. Menunggu balasan surat elektronik lebih dari sehari sudah dapat dikatakan lama. Segala sesuatu telah berubah menjadi begitu cepat.
.
Teknologi telah mempercepat berbagai pekerjaan. Sebagai contoh adalah dalam dunia percetakan. Dengan adanya teknik cetak digital, maka segenap dokumen kita dapat dicetak dalam hitungan menit. Berbeda dengan dahulu, dimana kita perlu menunggu berhari-hari. Tentu saja dalam bidang-bidang lainnya teknologi telah pula meningkatkan kecepatan secara revolusioner. Alat-alat transportasi juga bertambah cepat. Kecepatan telah menjadi suatu tuntutan dan salah satu peningkat daya saing dewasa ini.
.
Karena kecepatan itulah, maka kita juga merasakan waktu begitu cepat berlalu. Waktu yang kita butuhkan dalam menanti sesuatu menjadi begitu singkat. Kita tidak lagi memperhatikan berlalunya waktu, yakni waktu yang diperlukan dalam menanti sesuatu. Dahulu sebelum terdapat internet, seseorang akan menghitung waktu sebelum menerima balasan surat yang dinanti-nantikannya. Ia akan menghitung hari demi hari sambil menanti kedatangan surat balasan tersebut. Waktu menjadi lebih terasa berlalunya.
.
Waktu sendiri sebenarnya bersifat khayali. Ia adalah semata-mata pembagian semu yang dilakukan manusia terhadap suatu aliran tak bernama. Aliran itu dibagi-baginya menjadi tahun, hari, menit, detik, dan lain sebagainya. Suatu pembagian yang telah ada semenjak awal sejarah peradaban manusia. Oleh karenanya, perasaan kita terhadapnya juga bersifat semu dan tergantung oleh berbagai kondisi.
.
Waktu yang dirasa berlalu begitu cepat itu memang terkadang menimbulkan perasaan tidak nyaman. Seolah-olah waktu begitu kejam dengan berlari terlalu cepat. Kendati demikian, ada kalanya kita dapat melakukan latihan berikut ini. Kita mencoba dengan sadar memperlambat segenap aktifitas kita. Sebagai contoh hari ini dalam mengetik SMS saya mencoba tidak terlalu cepat, meskipun biasanya itu sudah terjadi secara otomatis. Saya berupaya memperlambat aktifitas saya dalam mengetik SMS tersebut. Menjadi sadar betul terhadap segenap huruf dan kata yang muncul. Begitu pula sewaktu menulis artikel ini, saya mencoba menyadari segenap huruf dan kata yang secara bertahap muncul di layar komputer. Dengan kata lain, kita mencoba menyadari “saat sekarang.” Apabila latihan ini dilakukan terus menerus, maka secara bertahap kita akan menyadari waktu yang berjalan melambat dengan sendirinya. Kita tidak akan lagi mengeluh mengapa waktu berjalan begitu cepat.

Minggu, 03 April 2016

INVESTASI YANG PALING AMAN

INVESTASI YANG PALING AMAN
-
Ivan Taniputera. 
2 April 2016.
.




Gemar beramal (berdana) serta mempunyai moral yang bajik, sanggup mengendalikan hawa nafsu keinginan dan mempunyai kemampuan mengendalikan diri, adalah kumpulan harta terbaik bagi seorang wanita ataupun pria. Harta tersebut dapat diperoleh melalui kebajikan, yang ditujukan pada tempat-tempat ibadah atau komunitas para biarawan (Sangha), terhadap orang lain atau tamu, terhadap Ibu dan Ayah atau seseorang lebih tua usianya. (Nidhikanda Sutta).
.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:20-21, LAI).
.
Baru-baru ini di kota kelahiran saya dihebohkan oleh penipuan berupa investasi abal-abal yang merugikan banyak orang. Pelakunya telah melarikan diri dan kasus ini telah dilaporkan pada polisi.
.
Banyak orang tergiur oleh investasi yang menjanjikan keuntungan luar biasa besar. Karena mengharapkan keuntungan dengan mudah tanpa perlu kerja keras itulah banyak orang tertipu dan berakhir dengan penyesalan.
.
Sesungguhnya adakah investasi yang aman dan sanggup menghasilkan keberuntungan besar? Tentu saja ada.
.
Terdapat dua investasi yang menguntungkan dan aman. Yang pertama adalah investasi di ladang kebajikan; sedangkan yang kedua adalah investasi di ladang pengetahuan.
.
Dalam berbuat kebajikan kita tidak mengharapkan suatu hasil atau balasan tertentu. Kita hanya tahu bahwa kebajikan itu adalah sesuatu yang bermanfaat. Apa yang kita tanam tidak ada sesuatu pun dapat merusak atau mencurinya. Kurang aman apa lagi?
.
Pengetahuan yang telah kita tanam dalam diri kita sendiri juga tidak dapat dicuri atau diambil oleh seorang pun. Adalah tidak masuk akal serta mustahil apabila seseorang mencuri apa yang kita ketahui dan sesudah itu kita serta merta tidak mengetahuinya lagi. Adakah yang lebih aman dibandingkan investasi ini?
.
Oleh karenanya, sungguh aneh jika lebih banyak orang memilih investasi yang tidak aman.

Jumat, 01 April 2016

RESEP DASHYAT BEBAS HUTANG

RESEP DASHYAT BEBAS HUTANG
Ivan Taniputera. 
2 April 2016







"Aku adalah sama bagi setiap makhluk, dan cinta kasihKu senantiasa tidak berubah; namun barang siapa yang menyembahKu dengan ketulusan sepenuhnya, Aku di dalamnya, dan ia berada di dalamKu.
Bahkan barangsiapa yang melakukan kejahatan, menyembahKu dengan sepenuh jiwa, ia hendaknya dipandang sebagai pribadi yang bajik, karena niat bajiknya itu.Ia dengan segera menjadi murni dan meraih kedamaian selamanya. 
Sadarilah Arjuna, ia yang mencintaiKu tidak akan mengalami kehancurannya." (Bhagavad Gita, 9:29-31).
.
"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:16-18, LAI)
,
Banyak orang bertanya pada saya mengenai bagaimana terbebas dari segenap hutang-hutangnya. Banyak orang telah merasa jenuh atas hutang-hutang dialaminya. Mereka ingin cara ampuh dan dashyat membebaskan dirinya dari hutang-hutang tersebut. Mereka menginginkan kehidupan bebas hutang. Oleh karenanya, pada kesempatan kali ini saya akan menulis jawaban bagi pertanyaan tersebut. . Artikel ini akan bersifat universal dan tidak hanya terbatas bagi agama tertentu saja. Bahkan orang tidak beragama sekalipun diharapkan dapat memperoleh manfaat darinya.
.
Pertama-tama, apakah ada resep dashyat bebas hutang? Jawabnya ada! Namun sebelumnya, izinkanlah saya bertanya, sanggupkah Anda mencintai dan mengasihi Buddha, Tuhan, Guru, Dewa, Alam Semesta, atau apa saja yang menjadi tumpuan keyakinan Anda, melebihi kebebasan dari hutang-hutang tersebut? . Jikalau Sosok Suci tersebut tidak membebaskan Anda dari hutang, apakah Anda akan tetap menginginkan dan mencintaiNya?
.
Banyak orang menganut "sistim Hutang-Bayar," artinya ia memuja dan menyembah Sosok-Sosok Suci tersebut dilandasi harapan agar Mereka membalasnya dengan sesuatu. "Aku melakukan ini, maka lakukanlah keingananku sebagai balasan atau pahalanya," demikian yang terlintas dalam pikiran banyak pemuja. Dengan kata lain, Anda membuat Sosok-sosok Suci itu "berhutang" pada Anda dan Anda berharap Mereka "membayarnya."
 .
Mari kita renungkan, jika Anda hidup dalam "sistim Hutang Bayar," maka Anda hidup dalam "dunia Hutang Bayar." Lalu apakah dengan demikian, Anda bisa terbebas dari hutang-hutang Anda? Jika Anda hidup di tengah-tengah air, jika tidak keluar darinya, apakah Anda sanggup terbebas dari air? Kenyataan yang sangat sederhana.
.
Oleh karenanya, jika Anda ingin terbebas dari hutang, maka keluarlah dari "sistim Hutang Bayar." Cintailah Sosok-Sosok Suci itu melebihi kebebasan dari hutang-hutang Anda. Mereka membebaskan dari hutang atau tidak, saya tetap mencintai dan menginginkan Mereka.
.
Dalam berbuat kebaikan. Banyak orang juga terpikir dalam benaknya, jika saya melakukan kebaikan ini, maka saya berharap mendapatkan pahala itu. Ini adalah juga "sistim Hutang Bayar." Tidak dapatkah Anda melakukan kebajikan, hanya semata-mata dengan pandangan bahwa kebaikan itu perlu dilakukan? Tidak dapatkah Anda memberi atau beramal pada orang kelaparan, HANYA semata-mata dengan tujuan agar ia tidak mati kelaparan? Ingatlah bahwa jika Anda hidup dalam dunia Hutang Bayar, maka Anda juga sulit terbebas dari kutukan hutang.
.
Mengubah pola pikir Anda adalah satu-satunya cara ampuh membebaskan diri dari kutukan dan jerat-jerat hutang. 
Salam bebas hutang! Hari ini juga!

Selasa, 24 November 2015

KEARIFAN LOKAL: JANGAN SALAH MENGGUNAKAN LUBANG

KEARIFAN LOKAL: JANGAN SALAH MENGGUNAKAN LUBANG
.
Ivan Taniputera.
25 November 2015
.




Artikel ini adalah hasil kunjungan ke Istana Mangkunegaran. Kita akan mempelajari salah satu kearifan lokal yang berharga. Pemandu menjelaskan pada saya mengenai makna tarian Bedaya yang dipentaskan saat penobatan raja. Jumlah penarinya adalah sembilan orang. Tujuan tarian adalah sebagai nasihat bagi raja baru. Ternyata angka sembilan itu melambangkan sembilan lubang pada tubuh manusia. Apakah sembilan lubang pada tubuh manusia itu?
.
Mata (dua lubang)
Hidung (dua lubang)
Telinga (dua lubang)
Mulut (satu lubang)
Dua lubang lagi di bawah
.
Raja dinasihatkan agar berhati-hati menggunakan sembilan lubang tersebut. Ternyata jika kita renungkan, banyak orang mengalami kejatuhan karena salah menggunakan lubang-lubang itu.
.
Sebagai contoh, seseorang yang salah menggunakan “lubang mata” menyaksikan hal-hal yang buruk dan menganggapnya sebagai kebaikan. Kehidupannya akan hancur sebagai akibatnya. Orang yang salah memandang hal buruk sebagai baik akan menghalalkan segala cara. Ia melihat harta yang bukan haknya dan timbul keinginan atau keserakahan untuk memilikinya. Dengan demikian, ia lantas terjatuh dalam tindak pidana korupsi. Ada juga orang gemar menonton film tidak senonoh, sehingga pikirannya kacau dan sering memikirkan yang bukan-bukan. Hidupnya kemudian terperosok pada kehancuran. Begitulah contoh-contoh bahaya yang timbul karena salah menggunakan dua “lubang” mata.
.
Orang salah menggunakan “lubang” telinga misalnya karena mendengarkan saran-saran atau bisikan tidak baik. Sebagai contoh, seseorang dibujuk untuk melakukan kejahatan bagi sesamanya. Jika ia mendengarkan bujukan tersebut, maka itulah sumber kejatuhannya.
.
Orang salah menggunakan “lubang” hidung, misalnya karena ia hanya gemar mengendus bebauan yang harum saja. Padahal kemungkinan sumber bebauan yang harum itu berpotensi mengakibatkan kanker. Terdapat parfum-parum yang terbuat dari bahan-bahan penyebab kanker. Jadi kita harus selektif pula terhadap bebauan.
.
Orang salah menggunakan “lubang” mulut, misalnya saat ia mengucapkan kebohongan dan penipuan. Itulah sumber kejatuhannya. Orang salah bicara juga dapat mengakibatkan ia terlibat perkara hukum. Mulut juga seyogianya tidak dipakai mengecewakan dan menyedihkan orang lain. Orang juga hendaknya menyantap makanan yang sehat. Karena makan berlebihan dan tidak sehat, seseorang dapat terkena penyakit kolestrol, diabetes, dan lain sebagainya.
.
Sementara itu, dua lubang di bawah juga hendaknya dipergunakan secara benar. Orang yang salah menggunakan dua lubang di bawah dapat terjerumus ke dalam perselingkuhan. Banyak politikus yang jatuh akibat skandal-skandal semacam itu.
.
Demikianlah kearifan lokal yang saya dapatkan saat mengunjungi Istana Mangkunegaran. Saya bagikan ini agar dapat menaburkan manfaat bagi kita semua. Kita hendaknya tidak meninggalkan kearifan lokal.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi:https://www.facebook.com/groups/339499392807581/
.



Minggu, 25 Oktober 2015

RAHASIA DOA MEMOHON REJEKI YANG TERBAIK

RAHASIA DOA MEMOHON REJEKI YANG TERBAIK
.
Ivan Taniputera.
22 Oktober 2015
.





Ini adalah doa memohon rejeki yang saya dengar dari bapak pedagang minuman jamu hangat langganan saya. Ia mengatakan bahwa inilah doa yang diucapkannya setiap hari. Ia berterima kasih pada alam dan mendoakan agar semua rempah-rempah dapat tumbuh subur, sehingga senantiasa tersedia bagi usahanya. Kedua, ia mendoakan agar para pelanggannya senantiasa mempunyai rejeki. Dengan demikian, mereka akan selalu mempunyai kesempatan membeli minuman dagangannya.
.
Menurut saya ini adalah doa yang sungguh luar biasa dan sangat tidak mementingkan diri sendiri. Sebagian besar di antara kita memanjatkan doa memohon rejeki yang hanya berpusatkan diri sendiri, “Berilah aku rejeki. Berilah aku ini dan itu.” Semuanya adalah “aku.” Namun kita lupa, apabila alam ini tidak bermurah hati dan memberikan segala sesuatu yang kita perlukan bagi bisnis dan kehidupan kita, apakah kita masih dapat menjalankan usaha? Bapak pedagang di atas yang merupakan orang-orang berjiwa sederhana tidak lupa berterima kasih pada alam. Mungkin kita banyak menguasai teori dan filsafat, tetapi kita lupa pada prinsip terpenting tersebut.
.
Kedua, jika pelanggan kita tidak mempunyai daya beli, bagaimana bisnis atau usaha kita bisa laku pesat? Banyak orang yang suka mengutuki orang lain. Tetapi mereka lupa bahwa kutuk tersebut dapat berpulang pada diri mereka sendiri. Banyak orang mengutuki langganannya, tetapi mereka lupa bahwa mereka juga hidup dari pelanggannya tersebut. Ucapan-ucapan berkat bagi para pelanggan kita adalah juga berarti berkat bagi diri kita sendiri. Banyak orang mengutuki bossnya, tetapi mereka lupa bahwa gaji mereka adalah keberuntungan yang diterima boss tersebut. Jika boss tidak memperoleh keuntungan, bagaimana ia dapat membayar gaji mereka.
Kita perlu mengingat bahwa segala sesuatu di alam semesta ini saling terkait satu sama lain. Marilah kita saling memberkati dan mengharapkan kebaikan masing-masing.
.
Artikel menarik lainnya silakan kunjungi:





Sabtu, 17 Oktober 2015

HAL TERBAIK BAGI KITA MUNGKIN JUSTRU YANG TIDAK MENYENANGKAN

HAL TERBAIK BAGI KITA MUNGKIN JUSTRU YANG TIDAK MENYENANGKAN
.
Ivan Taniputera
17 Oktober 2015
.





.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan sesuatu yang barangkali bermanfaat bagi kita semua. Artikel kali ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata seorang sahabat yang diceritakan pada saya. Untuk melindungi privasi, maka nama-nama tidak akan disebutkan dan ceritanya sedikit diubah. Namun intisarinya tetap sama.
.
Kebanyakan di antara kita merasa kesal atau marah jika mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan atau tidak kita harapkan. Tetapi apakah kita pernah menyadari bahwa hal tidak menyenangkan atau tidak diharapkan tersebut justru akan mendatangkan kebaikan pada kita?
.
Suatu kali seorang sahabat diundang menghadiri pesta pernikahan kenalannya. Sewaktu sedang duduk menikmati hidangan, tiba-tiba tiang penyangga tenda jatuh dan menimpa orang yang duduk tepat di sebelahnya hingga luka parah.
.
Sampai di sini, kita akan melakukan kilas balik terhadap peristiwa yang terjadi sebelumnya. Biasanya saat menghadiri undangan pesta, maka kawan saya akan ditemani oleh suami atau anaknya. Namun hari itu, suami sahabat saya tersebut mendapatkan tugas kantor mendadak, sehingga batal menemaninya ke pesta. Meski merasa kecewa, kini harapan beralih pada anaknya. Meskipun demikian, saat menjelang keberangkatan ke pesta tiba-tiba teman sang anak menelepon dan mengajaknya jalan-jalan ke mall. Ternyata sang anak lebih memilih pergi bersama temannya, sehingga batal menemani ibunya ke pesta.
.
Akhirnya dengan disertai perasaan sedih, marah, dan kecewa, sahabat saya berangkat sendiri ke pesta. Kini kembali ke saat pesta tersebut. Sahabat saya lantas merenungkan bahwa jika ia berangkat bersama suami atau anaknya, maka yang duduk di sampingnya dan tertimpa tiang itu kemungkinan adalah suami, anak, atau bahkan dirinya sendiri. Dengan mengalami rangkaian peristiwa tidak menyenangkan itu, justru diri dan keluarganya selamat.
.
Berdasarkan kisah di atas, marilah kita merenungkan apakah kita perlu merasa marah dan kesal berkepanjangan tatkala sesuatu tidak terjadi sesuai kehendak kita?
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, metafisika, dan lain-lain, silakan kunjungi:




Jumat, 04 September 2015

BUKU PETUAH KEHIDUPAN, ILMU KEBATINAN, DAN SPIRITUAL KARYA DEWA TAN TIK SIOE (TAN TIK SIOE SIAN)

BUKU PETUAH KEHIDUPAN, ILMU KEBATINAN, DAN SPIRITUAL KARYA DEWA TAN TIK SIOE (TAN TIK SIOE SIAN)

Ivan Taniputera
3 September 2015
.



Judul: Djemparing Soeling: Moestika Koemala Boenga Tjepaka Tjina II
Terdapat keterangan: Ilmoe Woelang Hoetomo di bagian rasa sedjatie dari pada pengrasah sedjatie.
Penulis: Dewa Tan Tik Sioe (1884-1929)
Jumlah halaman: 76
Tahun terbit: 1920

Buku ini berisikan berbagai petuah kehidupan dan juga hal-hal terkait ilmu kebatinan. Berikut ini adalah daftar isinya.



Berikut ini adalah contoh syairnya nasihat kehidupan (halaman 23):

"Daon pisang si kajoe djati,
Daon keniker poehon sembodja,
Malang melintang kersanja widi,
Tida memikir doenia bradja."

Pada halaman 26 dapat kita baca:

"Djangan orang membatja ini boekoe 1-2-3 kali sadja lantas lempar swara kasini-sana berlaga-laga ada 1 goeroe, beloen mengenalin oedjoeng bongkotnja soeda orang kebanjakan brani omong in elmoe pendapetannja dari pringetannja sendiri, dari moeda mendapet dradjat doewet, boektinja soeda banjak jang begitoe.

Ka I omong kosong.
Ka II omong djoesta.
Ka III sering loepa dan menghinain lain orang.
Ka IV poerak-poerak dan menipoe.
Ka V omong wadi.

Memanglah orang bodo jang ta' mengenalin 1 bidji elmoe jang bersi djika ada orang menanja ja lantas sadja bikin 1 alesan omongan wadi, tapi kita bilang bodolah! dia.

Pada halaman 63 diulas mengenai Raden Werkudara atau disebut juga Bima, yakni salah seorang di antara lima pandawa:

"R. Werkoedara memakei bertjoendoek ja! boenga poedak sinoempoet, bermaksoed R. Werkoedara pandei melinjapkin segala tjemar dari pada kabetjikan."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:











Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Rabu, 11 Maret 2015

BUKU KISAH-KISAH PERUMPAMAAN DALAM KEHIDUPAN

BUKU KISAH-KISAH PERUMPAMAAN DALAM KEHIDUPAN
.

Ivan Taniputera
11 Maret 2015
.


Judul: Beberapa Tjeritera Peroempamaan, tjetakan jang kesebelas
Terjetak Dibandar Betawi Pada Pertjetakan Goebernemen, 1927
Jumlah halaman: 34

Buku ini berisi beberapa cerita perumpamaan terkait nasihat kehidupan. Sebagai contoh ceritera pertama:

AJAM DJANTAN

Ada doea ekor ajam djantan berbantah, sebab kedoeanja hendak mendjadi radja pada soeatoe tamboenan roempoet-roempoetan. Setelah beberapa lama berlaga kedoea binatang itu, alahlah ajam djantan jang seekor itoe, serta larilah ia menjemboenjikan dirinja kedalam kandangnja, dan jang menang itoe terbanglah keatas atap seboeah roemah, serta berkokok akan tanda ialah jang menang. Tatkala itoe adalah seekor boeroeng jang amat besar, terbang dioedara. Setelah dilihatnja ajam djantan itoe diatas boeboengan roemah itoe, disambarnjalah ajam itoe serta dibawanja terbang.

IBARATNJA

Djanganlah engkau membesarkan dirimoe sebab oentoengmoe, karena kebesaran hati itoe kerap kali membinasakan orang; seperti pepatahnja: Hendak panjdang terlaloe patah.

Kisah perumpamaan di atas menyarankan agar seseorang jangan menjadi sombong.




Berminat foto kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.