Tampilkan postingan dengan label Melayu Tionghoa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Melayu Tionghoa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Oktober 2015

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN ROMAN MELAYU TIONGHOA TENTANG PERCINTAAN DI JAWA TENGAH

BUKU HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN ROMAN MELAYU TIONGHOA TENTANG PERCINTAAN DI JAWA TENGAH
.
Ivan Taniputera.
16 Oktober 2015
.





Judul : Rasia di Djawa Tengah Atawa Nasipnja Satoe Gadis Jang Tjantik
Dalam dua jilid.
Jilid pertama : 80 halaman
Jilid kedua : halaman 81-168
Penulis : -
Penerbit : Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, 1918.

.
Buku ini berisikan kisah percintaan, yang dibuka sebagai berikut:
.
“Didalem satoe kotta, dibilangan Djawa Tengah, adalah tinggal didalem satoe kampoeng (Wijk) Tjina, seorang Tionghoa peranakan, jang soedah ada banjak oemoer, dipanggil orang namanja Tan Koen Eng, ia tinggal didalem stoe roemah ketjil, tetapi dari batoe ditoetoep genteng, bersama seorang anaknja laki-lakie moeda jang oemoernja kira-kira 20 tahoen. Iboenja ini anak moeda telah lama meninggal doenia, sedeng si ajah poen tiada beristri poela. Satoe boedjang perampoean toea jang ia bajar f 6,- tiap-tiap boelan soedah tjoekoep boeat oeroes roemah tangganja, seperti masak dan tjoetji pakean boeat ia orang berdoea, sebab Koen Eng sendiri poen ada seorang jang tiada mampoe, ia hidoep djoega boleh dibilang dari pentjarian anaknja jang bekerdja mendjadi djoeroetoelis pada satoe toko orang Inggris di kotta....”
.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.




.




.




.
Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Senin, 05 Oktober 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG BERDIRINYA DINASTI TANG

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG BERDIRINYA DINASTI TANG
.
Ivan Taniputera.
6 Oktober 2015
.
.




 .
Judul: Tjerita di Tiongkok Tjap-Pee Lo-Hoan-Ong Kota Wakang Tempo Keradja’an Merk Soei Tiauw Baginda Radja Soei Jang Tee, dalam 8 Jilid
Penulis: ---
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, (sekitar 1912).
Jumlah halaman:
.
Djilid ka 1: halaman 1-80
Djilid ka 2: halaman 81-160
Djilid ka 3: halaman 161-240
Djilid ka 4: halaman 241-320
Djilid ka 5: halaman 321-400
Djilid ka 6: halaman 401-480
Djilid ka 7: halaman 481-560
Djilid ka 8: halaman 561-656
.
Bagi penggemar kisah Sie Djin Koei, tentunya tidak asing lagi dengan tokoh-tokoh seperti Lie Sie Bin, Ut Ti Kiong, Thia Kauw Kim, dan lain-lain. Novel ini membahas masa keruntuhan Dinasti Sui dan pendirian Dinasti Tang serta awal mula bertahtanya Kaisar Lie Si Bin, yang dalam sejarah dikenal sebagai Kaisar Tang Taizong. 
.
Dalam novel ini kita akan menjumpai berbagai kisah dan intrik menarik, antara lain Kisah Ut Ti Kiong yang ditolong oleh tikus.
Ut Ti Kiong merupakan salah satu dewa pintu dalam tradisi Tiongkok. Kisah ini terjadi ketika Ut Ti Kiong terkepung banjir di kota Wan Shia bersama tiga ribu orang pasukannya. Untuk bertahan hidup mereka terpaksa bertahan hidup dengan memakan sayur keladi.
.
Suatu ketika, saat sedang menggali sayur keladi di dalam kota Wan Shia, mereka menemukan berkarung-karung padi di dalam tanah. Jumlahnya mencapai 3.000 karung. Ternyata karung-karung padi tersebut berasal dari gudang padi kota Kim Yang Kwan yang dahulu dikuasai oleh Raja Lie Bit. Selama bertahun-tahun, tikus-tikus mengangkuti beras-beras tersebut, hingga tertimbun terus menerus menjadi sebanyak itu.
.
Konon hal itu terjadi karena bintang keberuntungan Raja Lie Bit sudah habis, sehingga tikus-tikus mengangkuti karung-karung berasnya. Pada saat yang tepat beras-beras itu dapat menyelamatkan Ut Ti Kiong beserta pasukannya dari kebinasaan. Bersamaan dengan itu, bintang keberuntungan Lie Sie Bin, raja Tjin, selaku majikan Ut Ti Kiong, sedang menanjak. Kelak Lie Sie Bin dapat menjadi kaisar Dinasti Tang.
.
Berdasarkan kisah di atas, maka kita belajar bahwa alam itu bekerja dengan cara yang unik dan rumit. Bahkan terkadang dengan cara yang tidak kita duga.
.
Sumber: “Tjerita Di Tiongkok Tjap-Pe Lo Hoan Ong Kota Wakang, Tempo Keradja’an Merk Soei Tiauw Baginda Soei Jang Te,” djilid ka 8, halaman 611.
Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.




.



.




Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 08 September 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG NASIHAT HUBUNGAN DALAM KELUARGA

Ivan Taniputera
9 September 2015



Judul: Boekoe Sair "Nasehat"
Terdapat keterangan tambahan: 
"Jang sangat berfaedah, boeat mendapat taoe: tjara bagimana orang haroes berlakoe, sebagi soewatoe Soeami jang baik; tjara bagimana kewadjibannja mendjadi soewatoe Istri jang setia; tjara bagimana orang mendjadi Mertoea jang 'adil; tjara bagimana orang mendjadi Ipar, soepaja bisa hidoep dengan roekoen di dalam sesoeatoe roemah tangga.

Di dalem ini boekoe sair pembatja nanti dapatken beberapa "Nasehat", jang sangat bergoena boeat mendjaga keslamatan diri.

Penulis: Paradijs
Jumlah halaman: 68
Penerbit: G. Francis, Batavia.

Buku ini berisikan syair-syair nasihat hubungan antar keluarga. Sebagai contoh pada halaman 29 kita dapatkan bait sebagai berikut:

"Acceptasi si oewang panas
Rasanja manis ibarat nanas
Djikalaoe oetang moelain bertoenas
Soesah sekali dibajar loenas."

Bait di atas mengajarkan kita agar waspada terhadap hutang.

"Di ini djeman banjak terlaloe
Anak moeda jang hilang maloe
Moendar-mandir ilir dan oeloe
Mendjadi maling poenja penjoeloe." (halaman 34).

Bait di atas merupakan nasihat bagi kaum muda, agar senantiasa menjaga hidup yang benar.

"Prempoean jang rasa dirinja molek
Mempoenjai ta'biat terlaloe djelek
Seperti si boeta jang baroe melek
Soeami dianggap sebagi golek." (halaman 57).

Bait di atas merupakan nasihat bagi seorang isteri.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Rabu, 15 Juli 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PERCINTAAN ANTARA NIO SOE KIE DAN LIOE GIOK HOEI

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PERCINTAAN ANTARA NIO SOE KIE DAN LIOE GIOK HOEI


Ivan Taniputera
15 Juli 2015




Judul: Boekoe Tjerita Nio Soe Kie Dengan Lioe Giok Hoei Siotjia: Swatoe Pertoendangan Jang Kekal
Penulis: G. P. H.
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Pintoe Besar, Batavia, 1919
Jumlah halaman: 70

Buku ini mengisahkan percintaan antara pemuda bernama Nio Soe Kie dan seorang gadis bernama Lioe Giok Hoe Sio Tjia. Mereka telah merencanakan menikah, namun pernikahan itu nyaris urung karena ulah seorang jahat bernama Thio Ko Siong.

Kisah itu dibuka sebagai berikut:

"Bahoewa maka di tjeritaken di kota Souw Tjioe kampoeng Djintek Residentie Kanglam, adalah seorang berpangkat Assistent Resident bernama Nio Kiauw, dengan moera hati dan amat adil aken mendjalanken pekerdja-annja! malainken ada mempoenjai seorang anak laki-laki nama Nio Soe Ki. Maka Nio Kiauw ini ada serikat persobatan keras dengen saorang berpangkat Assistent Resident nama Lioe Tjoen Ijan.-Maka persobatan marika itoe djadi begitoe kekal hingga ketjintaanja satoe sama laen ada seperti soedara poetoesan peroet.
Hal Lioe Tjoen Yan djoega soeda tersohor bahoewa ija ada saorang jang arip boediman serta adil memegang pangkat dan kaja besar tapi tidak ada poenja anak lelaki melainkan mempoenjai saorang anak prampoean nama Lioe Giok Hoei Siotjia, jang amat eilok parasnja, serta mengarti sekalian soerat-soerat, pandei didalem pekerdjaan orang prampoean."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:








Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Rabu, 08 Juli 2015

BUKU SYAIR KESUSASTRAAN MELAYU TIONGHOA

BUKU SYAIR KESUSASTRAAN MELAYU TIONGHOA

Ivan Taniputera
9 Juli 2015





Judul: Boekoe Karang-Karangan
Terdapat tambahan keterangan:
"poenja orang moeda jang soeka plesir atawa membikin orang tertawa dan liboerin hati jang soesah."
Penulis:-
Penerbit: Kho Tjeng Bie, & Co., 1920.
Jumlah halaman: 66

Buku ini merupakan kumpulan syair-syair yang berjudul sebagai berikut:

I. Sair Rantjak Ikan
II. Sair Si A Kioeng
III. Sair Perang di Tamboen
IV Sair Oedjan Aboe
V Sair Pantoen orang Moeda
VI. Sair Orang Bersobat
VII. Sair Orang Boedjang
VIII. Sair Orang Boedjang Kampoengan

Sebagai contoh adalah sebagai berikut:

"Bikin toedoeng tali telepas,
Orang mengoeroet di batang soeling,
Ikan lindoeng mendjadi oppas,
Ikan gerot mendjadi maling." (halaman 3)

"Ambil nampan bermoewat kentang,
Pasang lankan di atas tembok,
Liat sampan malang melintang,
Banjak ikan lan pada mabok (halaman 27)

"Kaloe begini naga naganja,
Daon doedoek di atas peti,
Kaloe begini rasa rasanja,
Dari idoep badan mati." (halaman 44)

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Rabu, 24 Juni 2015

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG SEJARAH HINDIA BELANDA

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA TENTANG SEJARAH HINDIA BELANDA
.

Ivan Taniputera
25 Juni 2015
.


Judul: Riwajat Hindia-Olanda
Penulis: Lauw Giok Lan
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., 1924
Jumlah halaman: 102

Buku ini berisikan sejarah Hindia Belanda atau Indonesia pada zaman kolonialisme, yang dibuka dengan riwayat kedatangan orang-orang Belanda ke Banten:

"Pada soeatoe hari di taon 1596, ada keliatan 4 kapal asing di dekat pelabuhan kota Bantam. Banjak pendoedoek itoe kota pergi meliat itoe kapal-kapal, jang ada kibarken bendera tiga warna, "Bangsa apakah jang dateng dengen kapal-kapal itoe?" marika itoe menanja satoe sama laen, tetapi tiada ada satoe orang jang bisa bilang dengen tentoe. ......

Itoe 4 kapal jang telah belajar dari Amsterdam ada moeat soedagar-soedagar Olanda, jang tjoba belajar aken tjari taoe djalanan di laoet ka Hindia, sasoedanja belajar 14 boelan dengen dapet banjak soesa, itoe kapal-kapal jang ada di bawa prentanja Commandant Cornelis Houtman soeda sampe di poelo Djawa..." 

Terdapat pula riwayat berdirinya kota Batavia (halaman 24):

"Coen hendak namaken itoe kota baroe seperti nama tempat di mana ia telah di lahirken, ja itoe Hoorn dan seboet itoe kota baroe "Nieuw Hoorn", tapi ini nama tiada satoedjoe dengen timbangannya Bewindhebbers dari Oost-Indische Compagnie, jang tetep hendak namaken itoe kota "Batavia". Ini nama achirnja djadi kasohor di antero doenia, sebagi kota jang tegoe dan kaja, hingga kamoedian di seboet djoega Koningin van het Oosten, artinja Ratoe di sebla Timoer."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:





.

Berminat kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Kamis, 18 Juni 2015

BUKU BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI CERITA-CERITA RAKYAT TIONGKOK

BUKU BERUSIA 100 TAHUN MENGENAI CERITA-CERITA RAKYAT TIONGKOK
.

Ivan Taniputera
18 Juni 2015
.


Judul: Boekoe Tjerita Siauw Soat Kim Kou Kie Koan
Terdapat keterangan: Tersalin dari boekoe Tjina, Ada roepa-roepa tjerita jang bagoes dan loetjoe
Penulis: -
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, 1915.
Jumlah halaman: 88

Buku ini memuat berbagai cerita yang unik, ajaib, dan gaib. Adapun cerita-cerita tersebut adalah:

1.Siloeman Rase djadi orang, kawin pada Pang Seng.
2.Tjerita Bangke boeroe orang.
3.Tjerita Hou Lie Tjhia kawin sama Souw Sioe Tjaij.
4.Tjerita Saij Kong.
5.Tjerita Siloeman Oelar.
6.Tjerita Bok Lian toeloeng Mahnja
7.Tjerita Setan kawin sama orang.
8.Tjerita Orang kawin sama orang oetan.
9.Tjerita Siloeman koera-koera djadi orang.
10.Tjerita Khoahoe djadi babi dan djadi oeler.
11.Tjerita Orang mati bisa pelok orang.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Rabu, 17 Juni 2015

BUKU KISAH ANAK-ANAK BERBAKTI

BUKU KISAH ANAK-ANAK BERBAKTI
.

Ivan Taniputera
17 Juni 2015
.


Judul: Swatoe Tjerita Dahoeloe Kala di Benoewa Tiong Kok Jang Tersebut Djie Sie Hauw
Artinja: Anak-anak jang baik jang telah berbakti pada Iboe dan Bapanja.
Penulis: -
Penerbit: Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, 1923
Jumlah halaman: 111

Buku ini berisikan kisah 24 anak berbakti. Ada pun judul-judul bagiannya adalah:

1.Oeij Teng Kian berpangkat Resident ada merawatin mahnja dengen betoel.
2. BENG TJONG pegi tjari Reboeng.
3. TENG LAN bersoedjoet gambar mah bapanja.
4. ONG AIJ dateng dikoeboeran mahnja boeat temenin diwaktoe oedjan dan gledek berboenji.
5. TJOA SOEN tjariken boea-boea boeat mahnja.
6. LO LAIJ TJOE soeka bikin ketawa mah bapanja.
7. KIANG SIE poenja mah adjak tetangganja makan-makan.
8. OEIJ HIANG kipasin randjang bapanja.
9. DJI KENG LOUW poenja bapa dapet sakit kras.
10. TJIOE SIOE TJIANG pegi tjari mahnja.
11. NJO HIANG poekoel matjan.
12. KWEE KIE maoe tanem anaknja.
13. ONG SIANG reba di ijs dapet doea ikan.
14. GOUW BENG LIANG oempanin dirinja kasi njamoek makan.
15. Istrinya TJOEI SAN LAM kasi makan teete' pada lakinja poenja mah boeijoet.
16. LIOK TJIEK semboeni-in boea djeroek.
17. TANG ENG maoe djoeal diri.
18. TIANG YOE pegi djalan minta bras.
19. ANG KEK gendong maknja adjak lari.
20. TAM TJOE pegi ambil soesoe Mandjangan.
21. BIEN SOEN lagi tarik kreta kedinginan.
22. TJAN SOM pegi potong kajoe di oetan.
23. HAN BOE TEE dengan mamahnja.
24. Pegimana BIAUW SOEN meloekoe sawahnja tida dengen kerbo hanja dengen Gadja.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:
.



.


Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA YANG HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PRIA TIONGHOA MENIKAH DENGAN WANITA PRIBUMI

BUKU SASTRA MELAYU TIONGHOA YANG HAMPIR BERUSIA 100 TAHUN TENTANG PRIA TIONGHOA MENIKAH DENGAN WANITA PRIBUMI
.

Ivan Taniputera
17 Juni 2015
.


.
Judul: Tjerita Njai Soemirah Atawa Pertjintahan Jang Kekal (dalam 2 jilid)
Penulis: Thio Tjin Boen (1885-1940)
Penerbit: Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co., Batavia, 1917
Jumlah halaman: Jilid 1 (103), jilid 2 (96).

Buku ini mengisahkan mengenai pernikahan campur antara seorang pemuda Tionghoa dengan wanita pribumi. Pada bagian awal kisah ini diperkenalkan latar belakang dan tokoh-tokohnya:

"Soemedang, satoe afdeeling dari residentie Preanger-Regentschappen jang letaknja dikaki goenoeng Tampomas, tingginja kira 450 elo Nederland dari air laoet, ada satoe tempat ketjil, djaoenja dari Bandoeng ada 29 paal teritoeng dari roema pengarang ini di Bandoeng sampe didepan pasar dari itoe afdeeling. Pendoedoeknja koerang lebi ada 200.000 djiwa.

Pendoedoek bangsa Tionghoa bole bilang semoea beroema disepoeternja pasar itoe dan tjoema ada tiga orang sadja jang paling terkenal jaitoe toean Tjiong Sian Long, wijkmeester, beroema diloear kota sebla lor, toean Oeij Tjhe djoega beroema di Sindangradja, djaoe dari pasar, melaenken tokonja ada didepan pasar jang dioeroes oleh anaknja, jaitoe toean Oeij Tiang Goan, saoerang moeda jang ada di-indahken oleh pendoedoek segala bangsa disitoe dan toean Liem Djim Loe, jang beroema disebrang pasar sebla kidoel..."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:







Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 10 Maret 2015

BUKU NOVEL MELAYU TIONGHOA TENTANG ANAK SEORANG HARTAWAN YANG HILANG

BUKU NOVEL MELAYU TIONGHOA TENTANG ANAK SEORANG HARTAWAN YANG HILANG
.
.
Ivan Taniputera
10 Maret 2015
.

.


Judul: Mata Allah
Penerbit: Liem Tjong Hie, Semarang, 1925
Jumlah halaman: 118.

Buku ini mengisahkan mengenai Ong Khan Gan (王看顏, Pinyin: Wang Kanyan), anak seorang hartawan bernama Ong Boen (Wang Wen), pemilik Shanghai Bank & Cotton Pabric, yang lari meninggalkan orang tuanya. Guna menemukan anaknya itu, lalu sang ayah menawarkan hadiah 100.000 dollar.

Pada bagian depan buku ini terdapat nasihat sebagai berikut:

"Kebaekan dan kedjahatan achirnja ada pembalesan sendiri, tetapi ada bedanya ada jang datengnja lekas, sementara ada jang datengnya lambat."

Cerita ini dibuka sebagai berikut:

"Tida sari-sarinya seblonnja pakerdjaan dimoelai kan maoe akoe berdjoempah, mengapa sebabnja? Apa barangkali sekarang ada lain oeroesan jang perloe sama aku?

-Djoetroe itoe akoe maoe kau bisa toeroet beri pertimbangan pada satoe soeal jang sebentar akoe hendak bitjaraken.

-Kalau sadja akoe ada itoe ketjoekoepan boeat penoehi apa jang kau hendaki, akoe harep bisa...."


Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.









Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Selasa, 27 Januari 2015

BUKU NOVEL MELAYU TIONGHOA MENGENAI SEORANG IBU YANG TERLALU MEMENTINGKAN UANG

BUKU NOVEL MELAYU TIONGHOA MENGENAI SEORANG IBU YANG TERLALU MEMENTINGKAN UANG
.
Ivan Taniputera
26 Januari 2015
.



Judul: Pengaroehnja Oeang Atawa Iboe Jang Terkoetoek: Satoe Tjerita Jang Bener Telah Kedjadian di Batavia.
Penulis: Korban
Penerbit: Boek en Handelsdrukkerij Ang Sioe Tjing, Soerabaia, 1922
Jumlah halaman: 134

Buku ini mengisahkan seorang gadis Tionghoa dan ibunya yang hidup miskin. Karena ibunya yang terlalu mementingkan uang, maka pernikahan puterinya selalu gagal. Kisah ini dibuka sebagai berikut:

"Tjerita diloearan

Sedeng boeroeng-boeroeng tinggalken sarang, di itoe waktoe kampoeng Kaliwasa Tangkit ada bererot orang-orang Boemipoetra dengen pikoelan krandjang maoe pergi ke Pasar Pagi.
Ini orang-orang ada toekang roedjak, toekang soto dan laen-lane pertoekangan jang belandja ke pasar boeat dagangannja. Marika berdjalan sembari tiada oetjapken sepata-kata, seperti djoega membantoe kasepian pagi. Sala satoe diantaranja dengen soeara berbisik pada temennja telah oendjoek ke satoe roemah goebok jang ada toemboe poehoen boea nona.
"Siman apa kau taoe, siapa jang tinggal di itoe roemah?" menanja itoe orang Boemipoetra pada temennja jang ternjata bernama Siman. "Orang jang tinggal disitoe tjoema berdoea'an sadja, jaitoe satoe njonja Tionghoa soedah setengah toea bersama anak prempoeannja jang baroe beroemoer lima belas taon. Itoe njonja orang sering seboet njonja Hoat, sedeng anaknja sering orang panggil nona Kang...."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya:






Berminat kopi hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Kamis, 08 Januari 2015

BUKU MELAYU TIONGHOA BERUSIA HAMPIR 100 TAHUN MENGENAI SYAIR BAKTI SEORANG ANAK

BUKU MELAYU TIONGHOA BERUSIA HAMPIR 100 TAHUN MENGENAI SYAIR BAKTI SEORANG ANAK
.

Ivan Taniputera
6 Januari 2014
.

.



Judul: Boekoe Sair Pringetan Boeat Anak-anak Berlakoe Oe Hauw Atawa Berbakti pada Iboe Bapa en Allah (Thian)
Tersalin oleh Tan Keng Lok, Bandoeng, Java pada 1 Januari 1918.
Jumlah halaman 34

Kondisi buku:

Halaman 27-30 sobek dan tidak terbaca.
Halaman 33-34 sobek di bagian bawah. Kalimat-kalimat di bagian bawah tidak terbaca.

Pada halaman 2 hingga 5 terdapat "Sair Peringetan Boeat Anak-anak," mengenai moralitas:

"Kebanjakan orang moeda djaman sekarang,
Memake pikiran banjak jang tjoerang.
Tida inget diri nanti masoek di djoerang.
Namanja boesoek di seboet orang.


Pada halaman 16-17 terdapat pelajaran tentang kehidupan berjudul "Katrangan Wasiatnja Lampoe," yakni dengan perumpamaan sebuah lampu:

"Semprongnja seperti orang poenja nama, Apinja seperti orang poenja djiwa. Tempat soemboe seperti orang poenja kepala. Soemboenja seperti orang poenja otak jang teroes di ati..."

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.




Halaman yang sobek.



Berminat kopi segera hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.

Minggu, 04 Januari 2015

BUKU CERITA MELAYU TIONGHOA TENTANG LIMA SILUMAN TIKUS SEMASA DINASTI SONG

BUKU CERITA MELAYU TIONGHOA TENTANG LIMA SILUMAN TIKUS SEMASA DINASTI SONG
.

Ivan Taniputera
4 Januari 2015
.




Judul: Boekoe Tjerita Ngouw Tji Loan Tangkhia Tatkala Keizer Song Tjin Tjong Merk Taij Song Tiauw
Terdapat keterangan: Tersalin Dalem Bahasa Melajoe Dari Boekoe Tiong Hoa.
Penerbit: Electrische-Drukkerij Kho Tjeng Bie & Co, Batavia, 1924
Jumlah halaman: 120-Tamat

Buku ini meriwayatkan mengenai lima siluman tikus yang turun kedua semasa dinasti Song. Kisah ini dibuka dengan meriwayatkan pemerintahan Kaisar Song Tjin Tjong:

"Keizer Song Tjin Tjong menoeroenken tachta karadjaannja kepada anaknja jaitoe keizer Song Djin Tjong. Sa-orang bernama Sie Tjoen dengan radjin sekali beladjar sekola.

Bahoewa adalah soewatoe tjerita koetika karadja-an merk "TAY SONG TIAUW" keizer Song Tjin Tjong sahabisnja trima tachta karadja'an dari bapanja bernama keizer Song Taij Tjong maka di antero negri semoea mendjadi slamet tiada koerang soewatoe apa...."

Kemudian dikisahkan pula mengenai Dewa Tjia Kha Taij Sian yang terlahir menjelma menjadi putera Kaisar Song Tjin Tjong (halaman 4).

Mengenai lima ekor siluman tikus itu dikisahkan sebagai berikut:

"Tjerita di Setian.... Loeij Im Sie....Djie Laij Hoed pada tatkala itoe soewatoe hari maka kebetoelan Nabi Djie Laij Hoead lagi berdoedoek aken membatja doa (Liam Keng) serta boeka segala kitab-kitab jang moestadjab, selagi.... Djie Laij Hoed membatja doa tiada terkira sekali jang .... Djie Laij Hoed ada poenja 5 ekor tikoes jang denger koetika Nabi Djie Laij Hoed membatja ilmoe, maka itoe 5 ekor Siloeman tikoes dari sebab kaseringan denger mendjadi bisa dan tamat ilmoe jang moestadjab, serta bisa mendjadi segala roepa apa jang dia maoe (Pian Hoa)." (halaman 23-24)

Demikianlah asal mula siluman tikus yang kelak akan turun ke bumi.

Berikut ini adalah contoh-contoh halamannya.





Berminat foto kopi silakan hubungi ivan_taniputera@yahoo.com.