MENGAPA KUCING INI SELALU BERUNTUNG DAN MENDATANGKAN KEBERUNTUNGAN?
Ivan Taniputera
6 Desember 2014
.
Selamat siang, para pembaca sekalian di mana pun berada. Saya menemukan
gambar patung kucing yang lucu ini. Konon bagi yang meyakininya patung kucing
ini dapat mendatangkan keberuntungan. Karena kucing ini dipercayai dapat
mendatangkan keberuntungan, maka tentu saja kucing ini secara logika
juga harus selalu beruntung, bukan? Jika tidak beruntung, bagaimana ia dapat mendatangkan keberuntungan?
Pada hari Sabtu ini marilah kita merenungkan, mengapa kucing ini selalu
beruntung dan dapat mendatangkan keberuntungan bagi mereka yang ada di
sekitarnya?
Penyebab utama,
mengapa kucing itu selalu beruntung dan mendatangkan keberuntungan
adalah karena ia selalu tersenyum. Sang Keberuntungan suka pada
senyuman. Sang Keberuntungan tidak suka pada mereka yang berwajah
cemberut atau menatap dengan kebencian. Sang Keberuntungan tentu akan
berkata pada dirinya sendiri, "Ah, lihat orang itu cemberut wajahnya dan
matanya penuh kebencian. Tentu ia juga tidak suka pada saya. Jadi saya
tidak usah datang padanya. Lihat orang itu wajahnya berbahagia dan
selalu tersenyum. Tentu ia berbahagia melihat saya dan tersenyum padaku.
Ia menyukaiku, jadi biarlah saya datang padanya." Jelas sekali bahwa
Keberuntungan hanya mau hadir pada mereka yang tersenyum. Demikianlah
penyebab utama mengapa kucing itu selalu beruntung.
Selanjutnya
kita menyaksikan bahwa patung kucing itu membawa kertas bertuliskan
Ruyi (如意), yang artinya adalah "Terjadi sesuai kehendak." Kucing
tersebut selalu optimis bahwa visi dan misinya pasti akan tercapai. Ia
tidak akan mudah putus asa dan terjerumus ke dalam pesimisme. Selain
itu, ia juga berharap agar orang lain juga tercapai kehendaknya. Tentu
saja, kehendak di sini adalah kehendak yang baik dan wajar. Setiap orang
ingin bahagia dalam artian sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu,
ia senantiasa berharap agar "semua makhluk dalam keadaan sejahtera."
Demikanlah penyebab kedua, mengapa kucing itu selalu beruntung.
Patung
kucing itu juga membawa patung kucing kecil lain yang bertuliskan Cai
(財). Artinya adalah "rejeki." Rejeki di sini bukan hanya untuk sang
kucing sendiri saja. Ia bersedia berbagi rejeki. Sambil berbagi pun ia
masih tetap tersenyum. Oleh karenanya, patung kucing tersebut hendak
mengajarkan bahwa beramal juga merupakan sumber keberuntungan. Beramal
jangan dilihat dari jumlahnya, namun dari kerelaan hati. Anda hanya rela
menyumbang seratus Rupiah, tidak masalah. Dua ratus rupiah? Tidak juga
masalah. Berapa saja yang penting dengan kerelaan hati.
Keempat
senyuman sang kucing juga dimaksudkan karena ia turut bersuka cita atas
segenap kebaikan hati yang dilakukan orang lain. Itulah karenanya ia
selalu tersenyum. Meskipun kebaikan hati itu bukan kita yang melakukan
sendiri, namun kita tetap dapat berbahagia karenanya. Ada orang yang iri
hati atau memendam kedengkian atas kebaikan hati yang dilakukan orang
lain. Tentu saja ini adalah sumber ketidak-beruntungan. Dengan
berbahagia atas kebaikan atau kemurahan hati yang dilakukan orang lain,
maka kita juga turut menuai keberuntungan bagi diri sendiri dan orang
lain.
Yang kelima dan terakhir, patung
kucing tersebut membawa botol yang terbuat dari labu. Konon itu adalah
botol labu wasiat yang dapat menampung seluruh alam semesta. Oleh karena
itu, kita juga harus siap menampung segenap wawasan. Jangan
berpandangan sempit. Pandangan sempit justru akan mengusir segenap
keberuntungan. Pandangan atau wawasan kita adalah ibaratnya pintu masuk
bagi Keberuntungan. Jika pintunya terlalu sempit, maka Sang
Keberuntungan akan enggan masuk.
Sudahkah kita tersenyum hari ini?
Semoga bermanfaat.
Sudahkah kita tersenyum hari ini?
Semoga bermanfaat.
Artikel
menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, Bazi,
Ziweidoushu, petuah kehidupan, metafisika, dan lain-lain silakan
kunjungi: