PERANG ENAM HARI TERNYATA JUGA BERLANGSUNG DI CHINA
Ivan Taniputera
5 Desember 2013
Saya
baru saja menonton acara "I Wouldn't Go In There," yang memaparkan
mengenai sebuah sekolah berhantu di Hongkong, bernama sekolah Tai Tat.
Konon sekolah ini dihantui oleh seorang wanita berpakaian merah. Yang
menarik dari acara tersebut adalah tidak terlalu mengumbar sisi
mistisnya, melainkan berupaya mencari latar belakang di balik semua itu.
Tidak jarang dalam pencarian kebenaran tersebut, diungkapkan sejarah
tersembunyi yang tak banyak diketahui orang.
Konon di sekolah
"angker" tersebut pernah ada seorang guru yang bunuh diri. Namun catatan
kepolisian Hongkong membantah bahwa hal itu pernah terjadi. Dengan
demikian, guru yang bunuh diri tersebut hanyalah mitos belaka.
Yang
menarik adalah terungkapnya perang selama enam hari melawan Inggris.
Latar belakangnya adalah kekalahan Dinasti Qing dalam Perang Candu
pertama, sehingga harus menyerahkan Hongkong. Belakangan Inggris meminta
wilayah yang lebih luas lagi dan menuntut agar New Territories
ditambahkan ke dalam daerah kekuasaan mereka. Kawasan yang diberikan
tersebut juga mencakup Desa Ping Shan, yakni lokasi sekolah Tai Tat yang
katanya "angker."
Warga desa yang merupakan anggota keluarga
Tang mengalami salah paham dan menyangka bahwa Inggris adalah pihak
penindas yang akan mempersulit kehidupan mereka. Para anggota keluarga
Tang lantas bangkit mengadakan perlawanan selama enam hari pada tahun
1899. Menurut catatan setempat, korbannya mencapai kurang lebih 170
orang. Kendati demikian, catatan pihak Inggris menyatakan tidak ada
korban yang jatuh. Mengapa terjadi ketidak-sesuaian ini?
Setelah
ditelusuri lebih jauh, kesalah-pahaman ini dapat diluruskan, dan tujuan
pemerintah kolonial Inggris sebenarnya adalah menyatukan kedua belah
pihak, bukan sebagai penindas. Dicapai kesepakatan antara Inggris dengan
pihak keluarga Tang bahwa mereka akan melupakan segenap pertikaian
tersebut. Itulah sebabnya, pihak Inggris tidak mencatat adanya korban
jiwa. Lambat laun juga tidak banyak orang yang mengingat perang
tersebut.
Pada kenyataannya memang ada pemakaman masal bagi
korban peperangan selama enam hari tersebut. Dengan demikian Perang Enam
Hari ternyata juga terjadi di China.