APAKAH SUATU NEGARA JUGA MENGALAMI BIORITME?
Ivan Taniputera
14 Oktober 2014
Saya
tertarik mengajukan pertanyaan ini. Jika manusia mengalami bioritme,
apakah sebuah negara juga mengalami bioritme. Ada yang menyatakan bahwa
bioritme negara ini merupakan perputaran apa yang disebut
cokromanggilingan.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
akan mengambil contoh suatu negara yang berdiri pada tanggal 17 Agustus
1945. Kita akan mengamati kondisi bioritme pada berbagai peristiwa
penting sepanjang sejarah negara tersebut.
Pada tanggal 21 Juli 1947, negara itu mengalami agresi dari bekas penjajahnya. Demikianlah kondisi bioritmenya.
Penjajah
pada hari itu melancarkan serangannya ke berbagai kota besar di negara
tersebut, sehingga angkatan perangnya terpaksa menarik diri. Perjuangan
selanjutnya dilanjutkan dengan strategi perang gerilya dan diplomasi.
Nampak bahwa pada hari itu, kondisi fisik negara tersebut sedang lemah.
Kondifisi fisik nampaknya dapat disamakan dengan angkatan perang.
Kondisi intelektual nampaknya melambangkan strategi yang diambil dalam
menghadapi masalah. Kondisi emosional, nampaknya merupakan susasana hati
rakyat dan dukungan yang diperoleh, dimana berbagai negara di dunia
mengutuk agresi tersebut.
Selanjutnya diadakan perundingan yang disahkan pada tanggal 17 Januari 1948. Bioritme adalah sebagai berikut:
Nampak
bahwa grafik intelektual sedang mencapai kondisi yang paling rendah.
Dengan demikian, kita boleh menduga bahwa hasil perundingannya kurang
baik dan merugikan negara tersebut. Memang demikian adanya. Wilayah
negara tersebut menjadi semakin sempit dan terpaksa menyetujui
dibentuknya suatu negara serikat, yang tentu saja merugikan.
Penjajah melanggar perjanjian kembali dengan melancarkan agresinya pada tanggal 19 Desember 1948.
Bioritmenya adalah:
Nampak
bahwa baik grafik fisik, intelektual, dan emosi berada pada titik yang
paling rendah. Ini merupakan suatu saat yang sangat kritis bagi negara
tersebut. Serangan langsung ditujukan pada jantung pemerintahan negara
yang masih muda tersebut. Bahkan presiden dan wakil presiden sudah
berhasil ditawan. Untunglah presiden masih sempat mengirimkan pesan agar
membentuk pemerintahan darurat.
Angkatan perang
negara itu, nampaknya tidak tinggal diam. Demi menunjukkan pada dunia
luar bahwa negara masih eksis, mereka pada tanggal 1 Maret 1949
melancarkan serangan umum terhadap penjajah.
Nampak
bahwa pada hari itu grafik fisik, intelektual, dan emosi berada pada
titik puncaknya. Angkatan perang republik tersebut berhasil menunjukkan
kedigdayaan beserta eksistensinya pada dunia luar dengan melibatkan
perencanaan strategis yang baik. Namun jika kita berpedoman pada grafik
bioritme, maka serangan tersebut barangkali akan memberikan nampak lebih
maksimal jika dilancarkan pada tanggal 3 Maret 1949 saat tengah hari.
Setelah melalui perjuangan fisik dan diplomasi, maka tanggal 27 Desember 1949, dilangsungkan pengakuan kedaulatan.
Nampak
bahwa grafiik fisik dan intelektualitas mencapai puncaknya. Emosi
berada dalam keadaan kurang baik, mungkin karena bentuk negara serikat
itu tidak dikehendaki oleh rakyat.
Bentuk negara serikat tidak panjang umurnya, pada tanggal 17 Agustus 1950, diputuskanlah kembali ke bentuk negara kesatuan.
Nampak pada hari tersebut, ketiga grafik berada dalam kondisi yang mendekati puncak.
Berikut
ini adalah grafik-grafik bagi berbagai tanggal penting lainnya.
Barangkali para pembaca dapat menafsirkan sendiri maknanya.
30 September 1965
11 Maret 1966
14 Mei 1998
Mengenai
Cokromanggilingan, maka cokro sendiri berarti roda, sehingga itu
melambangkan perputaran roda nasib. Sebenarnya bioritme itu dapat
dikatakan sama dengan Cokromanggilingan. Gerakan berputar itu dapat
digambarkan pula sebagai naik turunnya grafik bioritme sebagai gambar
sebagai berikut.
Artikel
menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, metafisika,
Bazi, Ziweidoushu, dan lain sebagainya silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/