Syair Lampung Karam
Data buku
Judul: Syair Lampung Karam: Sebuah Dokumen Pribumi Tentang Dashyatnya Letusan Krakatau 1883.
Penulis: Suryadi
Jumlah halaman: 206
Penerbit: Komunitas Penggiat Sastra Padang (KPSP)
Tahun terbit: 2010.
Ini merupakan buku yang sangat menarik karena memaparkan mengenai dokumen dari dalam negeri sendiri tentang dashyatnya letusan Gunung Krakatau. Karya dalam bentuk syair ini ditulis oleh Muhammad Saleh, yang nampaknya menyaksikan sendiri peristiwa dashyat tersebut. Uniknya naskah ini tidak ditulis dalam bentuk prosa sebagaimana halnya laporan atau karya para sarjana Barat, melainkan dalam bentuk puisi.
Telah banyak karya mengenai Krakatau, namun tidak ada yang menyinggung mengenai naskah ini. Baru setelah kurang lebih 130 tahun keberadaan naskah ini diungkapkan secara meluas pada publik.
Berikut ini adalah sedikit kutipan karya tersebut:
Bait 132
Hamba mendengar demikian peri,
Rahmat juga di dalamnya negeri,
Tiada seperti Pulau Sebesi,
Orangnya tidak kelihatan lagi (halaman 59).
Bait 133
Dekat Sebesi namanya itu,
Pulau Sebuku namanya tentu,
Makhluknya banyak ada di situ,
Kabarnya, Tuan, sudahlah tentu.
Bait 134
Pulau Sebuku dikata orang,
Ada seribu lebih dan kurang,
Orangnya habis nyatalah terang,
Tiadalah hidup barang seorang.
Demikianlah buku ini merupakan karya berharga mengenai letusan gunung tersebut. Selain itu, karya ini dapat dijadikan pelengkap bagi tulisan-tulisan sarjana Barat mengenai Krakatau.