Rabu, 19 Oktober 2011

Hasil Renungan dan Riset Tentang Metafisika Tiongkok

Hasil Renungan dan Riset Tentang Metafisika Tiongkok

Ivan Taniputera (18 Oktober 2011)

Kemarin malam saya membuat diagram Ziweidoushu Czar Nicholas II (18 Mei 1868, 00:30, St. Petersburg, Rusia). Sebenarnya ini bagian riset saya guna menjawab pertanyaan "apakah kemalangan atau kenaasan seseorang bisa diprediksi dari segi metafisika?" Beberapa hasil riset memang mengungkapkan banyak hal menarik, tetapi sebagian lagi justru ada yang menambah kebingungan. Dalam hal ini yang menjadi sasaran pengujian saya adalah metode Ziweidoushu. Gunanya adalah mencari tahu apakah ada pola-pola tertentu terkait kenaasan atau kemalangan seseorang dari segi Ziweidoushu.

Jika Ziweidoushu itu benar, pasti ada pola tertentu yang muncul saat seseorang mengalami kemalangan atau kenaasan. Tentu saja jika berhasil, riset semacam ini akan sangat bermanfaat bagi umat manusia, karena kita akan dapat mencari cara menanggulangi kenaasan atau kemalangan sesama kita.
Sewaktu membaca sekilas chart Czar Nicholas II, yang merupakan kaisar terakhir Rusia (bersama keluarganya dibunuh pada tahun 1918 oleh kaum revolusioner), nampak bahwa sektor anaknya dijepit oleh Huoxing dan Lingxing. Ini menandakan kerepotan dan kemalangan terkait anak.
Pada kenyataannya, Alexis, satu-satunya anak lelaki Nicholas II menderita hemofilia (penyakit genetis terkait ketidak-mampuan membekukan darah). Bahkan Alexis sempat hampir kehilangan nyawanya. Penyakit inilah yang membawa masuk Rasputin, seorang dukun penyembuh ke istana Rusia. Rasputin ini terbukti merongrong kekaisaran, sehingga menjadi penyebab makin cepatnya keruntuhan kekaisaran Rusia dinasti Romanov. Menarik sekali, karena nampak membuktikan keakuratan Ziweidoushu. Tetapi tunggu dulu! Jalan masih panjang. Keakuratan Ziweidoushu masih belum terbukti jika yang benar hanya SATU kasus. Masih perlu dianalisa lebih banyak kasus lagi, guna menjawab pertanyaan berikut ini:

1.Apakah setiap orang yang anaknya bermasalah (misalnya hemofilia, autis, cacat mental, dll.) punya konfigurasi ini (misalnya sektor anak dijepit lingxing dan huoxing, dll.)?
2.Apakah setiap orang yang punya konfigurasi seperti itu, pasti punya anak yang bermasalah?

Kedua pertanyaan di atas penting sekali dijawab, guna membuktikan kebenaran Ziweidoushu. Guna menyukseskan riset ini boleh sekali jika ada rekan-rekan BT yang sudi memberikan data kelahiran (Jam, tanggal, dan tempat kelahiran) orang-orang dengan anak bermasalah, melalui japri. Data akan dijamin kerahasiaannya.

Kini penulis akan merenungkan makna temuan di atas. Czar Nicholas II sebenarnya sudah punya anak-anak perempuan. Tetapi dia tetap ingin seorang pria sebagai pewaris kekaisaran. Padahal dalam tahta Romanov terbukti bahwa wanita juga cukup tangguh sebagai pemimpin. Contohnya adalah Katarina Yang Agung, Czarina besar Rusia. Jika Czar Nicholas II tidak "memaksa" punya anak laki2 mungkin jalannya sejarah akan berbeda. Kemungkinan USSR tidak akan pernah ada. Kemungkinan kita tak akan mengenal Republik Rusia, Kemungkinan Kekaisaran Rusia sampai sekarang masih eksis. Ingat bahwa hemofilia tidak pernah menimpa wanita.
Kedua bila dekade Czar Nicholas II sedang buruk (sektor jiwa dekade dijepit Qingyang dan Tuoluo putaran), seharusnya Rusia tidak memaksakan dirinya berperang melawan Jerman dan Austria Hungaria pada Perang Dunia I. Apabila Czar Nicholas II menguasai Ziweidoushu, tentunya jalan sejarah akan berbeda.

Berdasarkan renungan di atas, nasib dapat kita tentukan sendiri. Metafisika hanyalah rambu-rambu yang hendaknya dipergunakan bagi kemaslahatan banyak orang. Semoga renungan ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.