Kamis, 02 Januari 2025

VISI ATAU PENGLIHATAN EYANG SEMAR MEMBAWA PELITA DI TENGAH KEGELAPAN

 VISI ATAU PENGLIHATAN EYANG SEMAR MEMBAWA PELITA DI TENGAH KEGELAPAN

 

Ivan Taniputera

2 Januari 2025

 

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan visi atau penglihatan berupa gambaran Eyang Semar yang membawa pelita di tengah kegelapan.

 



 

Visi atau penglihatan ini sebenarnya beberapa hari lalu. Hanya kapan tepatnya saya sudah lupa. Karena ini merupakan sesuatu yang penting, maka akan saya tuangkan saja dalam bentuk artikel. Berikut ini adalah pesan-pesan berikutnya yang saya terima terkait visi atau penglihatan di atas. Pertama-tama, kegelapan di sini jangan diartikan secara harafiah. Begitu pula, kegelapan ini jangan pula diasosiasikan dengan sesuatu yang mengerikan atau bencana. Kegelapan ini lebih mengacu pada ketidaktahuan, kebingungan, atau ketidaktahuan yang berkecamuk pada batin dan pikiran manusia. Dengan demikian, kita boleh mengartikan bahwa pada tahun 2025 akan banyak orang diliputi kebingungan dan ketidaktahuan ini. Mereka tidak tahu apa hal benar yang seharusnya dilakukan. Kalau seseorang tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, maka seolah-olah ia berada dalam kegelapan. Begitu pula, bila seseorang dilanda kebingungan, maka ia juga serasa dicengkeram kegelapan. Bisa jadi, sekelilingnya secara fisik terang benderang, tetapi batin dan pikirannya gelap gulita.

 

Kita juga boleh mengartikan bahwa kegelapan ini berasal dari keserakahan manusia itu sendiri. Seseorang digelapkan oleh harta, sehingga akhirnya memilih mengambil keputusan yang keliru dan merugikan orang lain. Sebagai contoh, seseorang yang seharusnya memberikan keadilan bagi sesama, karena digelapkan oleh harta lalu menjatuhkan keputusan yang merugikan sesamanya. Ini merupakan sesuatu yang sangat mengerikan. Contoh lain, seseorang yang digelapkan oleh kemashyuran, karena takut kehilangan nama baiknya lalu menutupi canaya kebenaran. Akibatnya, ia berada dalam kegelapan batin.

 

Pada tahun 2025 kemungkinan akan banyak kasus-kasus dan skandal seperti itu.

 

Di tengah-tengah kegelapan ini, Eyang Semar akan hadir dengan membawa pelita. Di manakah Beliau hadir? Tidak lain dan tidak bukan di hati nurani setiap orang. Beliau akan membawa secercah cahaya di tengah kegelapan batin beserta pikiran tersebut. Karenanya, apabila seseorang merasa bingung, khawatir, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, maka ia harus kembali ke “akar”nya; yakni hati nuraninya sendiri. Nanti ia akan menjumpai suatu wawasan kesadaran dalam hati nuraninya sendiri yang akan membantunya terbebas dari kegelapan. Intinya adalah kesediaan dan kerelaan untuk berpaling pada hati nuraninya sendiri. Sayangnya, kelak kita juga akan menyaksikan orang-orang yang enggan berpaling pada hati nuraninya sendiri.Mungkin mereka sendiri yang sudah membangun tembok atau sekat penghalang di sekitar hati nuraninya sendiri. Ini merupakan sesuatu yang sangat mengerikan. Akan ada orang-orang yang justru memilih kegelapan.

 

Hal yang sama berlaku pula pada orang-orang yang hendak memutuskan sesuatu bagi orang lain atau masyarakat. Hati nurani mereka akan bersuara menuntun mereka agar mengambil keputusan yang benar. Intinya, saat hendak mengambil suatu keputusan, kita harus bersedia mendengar hati nurani kita sendiri. Jangan sampai ego dan kesombongan menghalangi kita dari mendengar suara hati nurani kita. Sayangnya, akan ada orang-orang yang menolak mendengar suara hati nuraninya tersebut. Mereka lebih memilih menjalankan suatu keputusan yang merugikan sesamanya dan bertentangan dengan keadilan. Mereka lebih memilih kegelapan. Sangat mengerikan.

 

Tentu saja, segala sesuatu ada konsekuensinya. Bagi yang memilih kegelapan, maka hal-hal buruk sudah pasti akan menanti mereka. Kegelapan itu akan bertambah pekat dan menelan mereka sendiri, sehingga tidak dapat lagi mereka lolos darinya. Saat itu, hanya akan ada penyesalan dan ratapan. Oleh karenanya, senantiasa ikuti suara hati nurani Anda sebelum terlambat. Akan ada suatu titik, dimana Anda tidak dapat kembali, bila memilih kegelapan.

 

Lebih jauh lagi, sosok Eyang Semar ini hendaknya tidak dikaitkan dengan sosok atau pribadi mana pun. Mungkin ada yang tergoda mengaitkan sosok Beliau dengan tokoh-tokoh yang sedang populer saat ini. Namun itu bukan sesuatu yang benar, mengingat bahwa kemunculan Beliau adalah dalam hati dan sanubari masing-masing insan. Tugas Beliau adalah menerangi hati dan sanubari yang berada dalam kegelapan. 

.

Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . .


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.