MENGARTIKAN MAKNA CIAMSIE UNTUK SAYA SENDIRI
Ivan Taniputera
29 Mei 2025
Saya baru saja mendapatkan ciamsie sebagai berikut dari Vihara Avalokitesvara, Srikukusrejo, Gunung Kalong, Ungaran:
Pertanyaan saya adalah bagaimana nasib pada tahun ini (2025). Sekali-sekali saya ingin mengartikan ciamsie untuk diri saya sendiri.
Ada pun bunyi ciamsie tersebut adalah:
太公家業八十成
Tàigōng jiāyè bāshí chéng
Urusan keluarga Tàigōng telah 80 persen selesai.
月出光輝四海明
yuè chū guānghuī sìhǎi
Rembulan terbit cahayanya menyinari keempat samudera.
命內自然逢大吉
míng mìng nèi zìrán féng dàjí
Nasib diri sendiri akan secara alami memunculkan keberuntungan besar.
茅屋中間百事亨
máowū zhōngjiān bǎishì hēng.
Dari gubug rumput menghasilkan ratusan hal secara berlimpah.
Kini kita akan mengartikannya. Baris pertama, boleh kita artikan bahwa target yang tercapai adalah 80 persen. Ini tetap merupakan hasil yang baik, tidak perlu 100 persen, 80 persen sudah sangat baik menurut saya. Baris kedua juga merupakan sesuatu yang baik dan bisa diartikan bahwa akan selalu ada orang atau sesuatu yang menunjukkan jalan. Ini berarti bahwa di tengah-tengah kegelapan, saya akan selalu berjumpa dengan penolong atau orang yang bersedia membantu memberikan informasi. Baris ketiga menyatakan bahwa keberuntungan akan datang secara alami, yakni pada dasarnya memang keberuntungan itu ada. Kendati demikian, tetap juga kita harus bekerja keras mencari keberuntungan. Meski kita secara alami sudah beruntung, tetapi kalau tidak bekerja, maka keberuntungan itu juga sulit hadir. Baris syair yang baik ini justru hendaknya menjadi pendorong serta pembangkit semangat kita agar bekerja semakin rajin. Baris keempat boleh diartikan bahwa meski memiliki sumber daya yang kelihatannya sederhana, namun akan sanggup menghasilkan banyak hal besar. Intinya adalah jangan merasa rendah diri atau berkecil hati meski sumber daya yang kita miliki kelihatan remeh atau tidak berharga. Justru dari sana akan sanggup menghasilkan sangat banyak hal bermanfaat.
Sebagai tambahan, terdapat pula kalimat: 文王請姜太公 (Wénwáng qǐng Jiāng Tàigōng), yang berarti Raja Wénwáng mengundang Jiāng Tàigōng. Ada pun Jiāng Tàigōng adalah nama lain bagi Jiang Ziya, tokoh ternama dalam novel berjudul Penganugerahan Para Dewa (Fengshen Yanyi). Beliau pada usia kurang lebih 80 tahun baru diundang oleh Raja Wenwang untuk bersama-sama menggulingkan raja terakhir Dinasti Xia yang lalim. Meski sudah berusia lanjut, tetapi Jiang Ziya tetap berhasil membuktikan dirinya sebagai penasihat handal bagi Raja Wenwang. Belakangan Dinasti Xia berhasil diruntuhkan dan muncul Dinasti Zhou selaku penggantinya. Kendati kelihatannya tidak masuk akal, tetapi banyak hal besar akan dihasilkan.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . .