Jumat, 24 Februari 2012

Ides of March

Ides of March



Ivan Taniputera

24 Februari 2012








Saya baru menonton film Ides of March yang mengisahkan mengenai pertarungan memperebutkan nominasi calon presiden Amerika Serika dari Partai Demokrat. Dalam filmi ini dikisahkan pertarungan antara dua kandidat utama calon presiden Demokrat bernama Mike Morris (George Clooney) dan Ted Pullman (Michael Mantell). Stephen Meyers (Ryan Gosling) merupakan manajer yunior tim sukses Mike Morris, yang dipimpin oleh Paul Zara (Philip S. Hoffman). Kisah selengkapnya film ini dapat diikuti di http://en.wikipedia.org/wiki/The_Ides_of_March_%28film%29, sehingga saya tidak akan mengulasnya lebih lanjut. Meskipun demikian, ada moral film ini yang dapat diteladani, yakni mengenai kejujuran dan kesetiaan.



Stephen Meyers sebenarnya merupakan seorang yang berbakat, sehingga pihak Ted Pullman, mellalui salah seorang tim suksesnya bernama Tom Duffy (Paul Giamatti) mengundangnya dalam pertemuan rahasia serta mengajak Meyers membelot serta bergabung dengan pihak Pullman. Meskipun demikian, Meyers menolaknya namun ia tidak memberitahukan hal itu pada atasannya, Paul Zara. Berita ini akhirnya, bocor pada Paul Zara yang menyalahkan Meyers, mengapa ia tidak diberitahu. Paul Zara lantas memecat Meyers. Ada hal bagus yang dikatakan Paul Zara. Ia mengisahkan mengenai riwayatnya dulu membantu seorang tidak terkenal bernama Sam Mc. Gurthy memenangkan kursi senat. Ketika itu, Paul Zara masih mengawali kariernya. Salah seorang lawan Sam Mc. Gurthy membujuknya bergabung seraya mengatakan, "Tidak ada harapan bagi Si Tua Sam." Meskipun demikian, Paul Zara tidak bersedia meninggalkan Sam dan memberitahukan hal tersebut. Sam mengatakan bahwa jika lawannya itu bersedia membayarnya lebih tinggi atau ia merasa memiliki masa depan lebih cemerlang, ia mempersilakan Paul Zara bergabung dengan lawannya. Namun, Paul Sara tetap membantu Sam Mc. Gurthy. Ia mengatakan pada Stephen Meyers bahwa tidak bijaksana meninggalkan sebuah kapal yang hampir tenggelam. Di sini ia menguliahi Meyers (dan tentunya kita semua) mengenai makna loyalitas atau kesetiaan.Tiga tahun kemudian, ia berhasil membantu Sam Mc. Gurthy memenangkan kursi gubernur. Dalam politik yang diperlukan adalah loyalitas. Dengan demikian, kita mempelajari prinsip kesetiaan di sini.



Hal bagus lainnya yang dipelajari dari film ini adalah setelah dipecat oleh pihak Morris, Meyers berupaya bergabung dengan Pullman, namun ia ditolak oleh Tom Duffy. Alasannya ia tidak bersedia memungut "barang rongsokan." Artinya, untuk apa ia memperkerjakan pegawai yang dipecat oleh lawannya.



Demikianlah, film ini mengandung beberapa makna filosofis yang bagus.