MEMINJAM MIMPI
.
Ivan Taniputera
20 Januari 2017
Sekedar renungan malam. Apakah yang tidak bisa kita pinjam dari orang lain? Ikutilah dialog berikut ini yang tentu saja fiktif. 
. 
 A: Selamat siang sobat. Apakah engkau bermimpi semalam? Jika bermimpi apakah mimpimu?
B: Mengapa engkau menanyakan hal itu, kawan?
A: Karena mimpimu selalu indah. Aku biasanya tidak bermimpi atau kalau bermimpi biasanya mimpiku buruk atau tanpa makna sama sekali.
B: Lalu apakah yang engkau inginkan?
A: Kalau boleh aku ingin pinjam mimpimu barang semalam saja. Aku juga sekali-sekali ingin bermimpi indah. Kuberjanji besok akan kukembalikan.
B: Mengapa engkau menanyakan hal itu, kawan?
A: Karena mimpimu selalu indah. Aku biasanya tidak bermimpi atau kalau bermimpi biasanya mimpiku buruk atau tanpa makna sama sekali.
B: Lalu apakah yang engkau inginkan?
A: Kalau boleh aku ingin pinjam mimpimu barang semalam saja. Aku juga sekali-sekali ingin bermimpi indah. Kuberjanji besok akan kukembalikan.
. 
 Demikianlah sepotong percakapan antara dua orang sahabat. Mungkinkah 
seseorang meminjam mimpi orang lain? Ternyata mimpi merupakan sesuatu 
yang tidak dapat kita pinjam dari orang lain; bagaimana pun caranya. 
Oleh karenanya, kita harus memimpikan mimpi kita sendiri.  Demikianlah 
sedikit renungan malam kita.