Rabu, 08 November 2017

EVALUASI DAN PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI RAMALAN TENTANG GUNUNG AGUNG

EVALUASI DAN PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI RAMALAN TENTANG GUNUNG AGUNG.
.
Ivan Taniputera.
6 November 2017.
.
Pada bulan September dan Oktober 2017 yang baru lalu kita dihebohkan dengan kondisi Gunung Agung. Gunung yang terletak di Provinsi Bali itu berada dalam kondisi kritis dan dapat meledak sewaktu-waktu. Statusnya lalu dinaikkan ke tingkatan Awas. Namun karena tidak kunjung meletus dan aktivitas vulkanik terus menurun, maka statusnya diturunkan menjadi Siaga.
.
Pada tanggal 24 September 2017 pada artikel berjudul “RAMALAN TENTANG GUNUNG AGUNG” (link: http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2017/09/ramalan-tentang-gunung-agung_24.html), saya meramalkan bahwa gunung agung akan segera meletus. Setelah sekian lama Gunung Agung tidak kunjung meletus, sehingga ramalan itu seolah-olah tidak terbukti atau meleset. Namun ternyata beberapa hari yang lalu saya mendapatkan artikel berjudul “Kata Gubernur Bali, Gunung Agung Harusnya Meletus pada 23 September 2017” (link: http://wartakota.tribunnews.com/2017/10/31/kata-gubernur-bali-gunung-agung-harusnya-meletus-pada-23-september-2017). Artikel berita tersebut memuat hal-hal yang sebelumnya tidak diumumkan ke publik. Antara lain sebagai berikut:
.
“ Pastika mengungkapkan, dari perhitungan ilmiah PVMBG, Gunung Agung harusnya meletus pada 23 September 2017 pukul 16.00 Wita. Namun ternyata meleset.
Perhitungan ini, kata Pastika, berdasarkan intensitas kegempaan, pergerakan magma, dan ada beberapa model serta perhitungan lainnya.
Sebelumnya, PVMBG sudah tepat meramalkan dan mendeteksi erupsi Gunung Kelud dan Gunung Merapi di Yogyakarta.
“Terbukti mereka ahli, karena Gunung Merapi persis diramalkan meletusnya, Gunung Kelud selisihnya satu jam. Gunung Agung dinyatakan Awas pada 22 September malam, dan menurut mereka meletus 23 September," jelas Pastika yang membuat para awak media terkejut dengan ucapannya, dalam konferensi pers di press room Biro Humas Pemprov Bali, Denpasar, Senin (30/10/2017).”
.
.
“Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan fakta - fakta yang sebenarnya sangat dirahasiakan sebelumnya. Namun setelah cukup lama berlalu, perlu juga diketahui oleh masyarakat. “Ini sebenarnya adalah fakta yang sangat dirahasiakan. Namun karena sudah lama berlalu, masyarakat perlu juga tahu untuk menjadi bahan renungan dan tidak boleh sombong,” kata Mangku Pastika. “
“ Tim Ahli ini menghitung erupsi Gunung Merapi, malah tepat sesuai dengan hitung-hitungannya. Meletus sesuai dengan kajian Tim Ahli. Kemudian Gunung Kelud hanya meleset satu jam, setelah itu meletus,” ungkap Mangku Pastika.
“Jadi hitung - hitungan Tim Ahli ini sudah sangat valid,” jelasnya.
.
“Kau sih Made (Gubernur Pastika), doa kau terlalu keras,” ujar Mangku Pastika menirukan ungkapan Luhut di Jakarta.
.
Berdasarkan kutipan di atas, kita mengetahui bahwa ada informasi yang pada awalnya tidak dibuka ke publik atau sangat dirahasiakan sebelum tanggal 30 Oktober 2017. Jadi saat saya menuliskan ramalan juga tidak mengetahui adanya informasi seperti itu. Dengan demikian, apa yang saya ramalkan pada tanggal 24 September 2017 jika dikaitkan dengan fakta tersebut tidak meleset. Apa yang saya ramalkan tidak jauh berbeda dengan prediksi PVMBG. Hasil perhitungan PVMBG tentunya sudah memanfaatkan standar keilmuan yang tinggi dan sangat valid, dimana sebelumnya mereka dengan cukup akurat menghitung waktu erupsi Gunung Merapi serta Kelud.
Kita dapat mengambil beberapa pelajaran di sini.
  1. Ramalan bukannya tidak dapat berubah. Banyak orang yang merasa khawatir saat membaca bahwa ramalannya jelek atau kurang baik. Padahal ramalan hanya sebagai panduan saja. Ibaratnya seperti rambu-rambu atau peta saja.
  2. Kekuatan doa dan perbuatan bajik dapat mengubah nasib manusia. Oleh karenanya, meski hasil ramalan jelek kita harus tetap berupaya.
.
Demikianlah dua hal yang dapat kita pelajari dari ramalan mengenai Gunung Agung. Kita harus terus berusaha memperbaiki nasib kita ke arah lebih baik. Ramalan saya tersebut tidak dapat dikatakan meleset karena PVMBG dengan berbekalkan ilmu pengetahuan mutakhir juga mempunyai kesimpulan sama, melainkan berubah karena kekuatan doa.
.
Kendati demikian, kita hendaknya tidak mengendurkan kewaspadaan kita karena Gunung Agung hingga saat ini belum pulih sepenuhnya. Jadi, peluang meletus masih tetap ada. Yang penting adalah tetap berjaga-jaga dan mematuhi seluruh anjuran pemerintah.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . . . . . . .
.
 


PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.