Senin, 28 Mei 2012

Dasar-dasar Fengshui Praktis

Dasar-dasar Fengshui Praktis

Ivan Taniputera
30 Mei 2012

Sebelum membahas mengenai dasar-dasar Fengshui praktis, perlulah kiranya membahas terlebih dahulu dua istilah yang kerap dipergunakan dalam ilmu Fengshui, yakni istilah Macan Putih (Baihu) dan Naga Hijau (Qinglong). Jika kita perhatikan peta China di bawah ini, akan nampak bahwa sebelah timurnya adalah lautan. Oleh karenanya dilambangkan dengan Naga Hijau. Sedangkan sebelah baratnya terdapat kawasan pegunungan, yang dilambangkan dengan Macan Putih. 

 


Dalam peta-peta Tiongkok kuno yang asli, selatan berada di atas. Jika kita terapkan dalam penelaahan rumah kediaman, maka saat menghadap ke luar rumah. Sebelah kanan kita adalah Macan Putih, dan sebelah kiri kita adalah Naga Hijau. Demikianlah ketentuan yang perlu dipegang. Inilah ketentuan yang perlu diingat baik-baik.

Lalu terdapat aturan sebagai berikut:

1.Posisi Macan Putih harus lebih tinggi dan tidak boleh lebih rendah (atau paling tidak sama). Jika lebih rendah, maka rumah atau tanah tersebut memiliki Fengshui yang kurang baik dan dapat merusak kejayaan atau keberuntungan.
2.Posisi di depan rumah atau tanah sebaiknya lebih rendah atau menurun, sehingga kita dapat memandang dengan lapang.
3.Posisi di belakang rumah harus lebih tinggi, sehingga seolah-olah kita menyandar pada gunung.


 Dengan demikian, jika di depan rumah atau tanah kita terdapat bangunan atau apartemen yang menjulang tinggi, maka ini bukanlah tanah yang baik menurut Fengshui. 

Rumah atau tanah kita hendaknya tidak berhadapan dengan tempat ibadah, kantor polisi, rumah sakit, rumah pejagalan, makam, rumah abu, tempat yang mengurus kematian atau ada kaitannya dengan kematian, toko bangunan yang menjual batu atau pasir, dan tempat pembuangan sampah. Ke dalam daftar ini masih boleh kita tambahkan dengan tempat pembakaran sampah. Secara logika asap yang berasal dari pembakaran sampah tidak sehat bagi paru-paru. 

Rumah yang berada di ujung jalan buntu juga tidak baik menurut Fengshui. Ini ibaratnya adalah Qi yang mati atau buntu. Menurut logika, jika berada di jalan buntu, mobil kita saat hendak keluar juga sulit.

Menurut Fengshui, rumah yang berada di pojokan jalan (huk) kurang baik. Padahal banyak orang yang suka tinggal di huk, karena akan mendapatkan tanah yang lebih luas.

Rumah atau tanah yang lebar bagian depannya kurang bagus. Konon rejeki dapat bocor ke luar. Namun penulis pernah mendengar bahwa alasannya adalah rumah di zaman dahulu dihitung pajaknya berdasarkan luas bagian depannya. Jadi kalau bagian depan lebih lebar, tentu merupakan sesuatu yang merugikan. 

Pintu depan atau pintu utama beserta kusennya, tidak boleh dicabut, dipotong, atau dimodifikasi. Jika pintu depan atau pintu utama sampai dicabut atau dimodifikasi, maka akan mencelakai kepala keluarga pria atau suami. Ini berlaku pula bagi pintu belakang. Apabila pintu belakang sampai dicabut atau dimodifikasi, maka isteri akan mendapat celaka. 

Hendak membangun atau memodifikasi rumah harus menelaah terlebih dahulu apakah pada tahun tersebut mengalami chong Taishui atau tidak. 

Kompor harus diletakkan menghadap timur (orang yang masak menghadap barat), karena timur itu adalah melambangkan kayu, sehingga sanggup menghidupi api. Dengan demikian, rumah tangga itu akan bertambah jawa.

Kompor tidak boleh diletakkan menghadap barat (orang yang masak menghadap timur), karena barat melambangkan logam. Logam bertentangan dengan api, sehingga bisa sering timbul cekcok di rumah tangga.

Kompor juga bagus menghadap selatan, karena selatan melambangkan api. Di sini yang dimaksud adalah orang yang masak menghadap utara. Dengan demikian, keberuntungan bisa semakin jaya.

Kompor tidak boleh menghadap utara, karena utara melambangkan air. Penghuni bisa sakit-sakitan.

Ada pakar Fengshui yang menentukan anak tangga berdasarkan kelipatan tiga, enam, dan sembilan.
Makna angka tiga adalah keberuntungan akan semakin berkembang.
Makna angka enam adalah keberuntungan akan terus mengalir tanpa henti.
Makna angka sembilan adalah selama-lamanya akan beruntung dan makmur.

Demikianlah beberapa kiat dasar yang penting dalam memilih rumah atau tanah. Semoga bermanfaat.