Selasa, 14 Oktober 2014

APAKAH SUATU NEGARA JUGA MENGALAMI BIORITME

APAKAH SUATU NEGARA JUGA MENGALAMI BIORITME?


Ivan Taniputera
14 Oktober 2014


Saya tertarik mengajukan pertanyaan ini. Jika manusia mengalami bioritme, apakah sebuah negara juga mengalami bioritme. Ada yang menyatakan bahwa bioritme negara ini merupakan perputaran apa yang disebut cokromanggilingan.

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan mengambil contoh suatu negara yang berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945. Kita akan mengamati kondisi bioritme pada berbagai peristiwa penting sepanjang sejarah negara tersebut.

Pada tanggal 21 Juli 1947, negara itu mengalami agresi dari bekas penjajahnya. Demikianlah kondisi bioritmenya.


Penjajah pada hari itu melancarkan serangannya ke berbagai kota besar di negara tersebut, sehingga angkatan perangnya terpaksa menarik diri. Perjuangan selanjutnya dilanjutkan dengan strategi perang gerilya dan diplomasi. Nampak bahwa pada hari itu, kondisi fisik negara tersebut sedang lemah. Kondifisi fisik nampaknya dapat disamakan dengan angkatan perang. Kondisi intelektual nampaknya melambangkan strategi yang diambil dalam menghadapi masalah. Kondisi emosional, nampaknya merupakan susasana hati rakyat dan dukungan yang diperoleh, dimana berbagai negara di dunia mengutuk agresi tersebut.

Selanjutnya diadakan perundingan yang disahkan pada tanggal 17 Januari 1948. Bioritme adalah sebagai berikut:


Nampak bahwa grafik intelektual sedang mencapai kondisi yang paling rendah. Dengan demikian, kita boleh menduga bahwa hasil perundingannya kurang baik dan merugikan negara tersebut. Memang demikian adanya. Wilayah negara tersebut menjadi semakin sempit dan terpaksa menyetujui dibentuknya suatu negara serikat, yang tentu saja merugikan.

Penjajah melanggar perjanjian kembali dengan melancarkan agresinya pada tanggal 19 Desember 1948.

Bioritmenya adalah:


Nampak bahwa baik grafik fisik, intelektual, dan emosi berada pada titik yang paling rendah. Ini merupakan suatu saat yang sangat kritis bagi negara tersebut. Serangan langsung ditujukan pada jantung pemerintahan negara yang masih muda tersebut. Bahkan presiden dan wakil presiden sudah berhasil ditawan. Untunglah presiden masih sempat mengirimkan pesan agar membentuk pemerintahan darurat.

Angkatan perang negara itu, nampaknya tidak tinggal diam. Demi menunjukkan pada dunia luar bahwa negara masih eksis, mereka pada tanggal 1 Maret 1949 melancarkan serangan umum terhadap penjajah.


Nampak bahwa pada hari itu grafik fisik, intelektual, dan emosi berada pada titik puncaknya. Angkatan perang republik tersebut berhasil menunjukkan kedigdayaan beserta eksistensinya pada dunia luar dengan melibatkan perencanaan strategis yang baik. Namun jika kita berpedoman pada grafik bioritme, maka serangan tersebut barangkali akan memberikan nampak lebih maksimal jika dilancarkan pada tanggal 3 Maret 1949 saat tengah hari.

Setelah melalui perjuangan fisik dan diplomasi, maka tanggal 27 Desember 1949, dilangsungkan pengakuan kedaulatan.


Nampak bahwa grafiik fisik dan intelektualitas mencapai puncaknya. Emosi berada dalam keadaan kurang baik, mungkin karena bentuk negara serikat itu tidak dikehendaki oleh rakyat.

Bentuk negara serikat tidak panjang umurnya, pada tanggal 17 Agustus 1950, diputuskanlah kembali ke bentuk negara kesatuan.


Nampak pada hari tersebut, ketiga grafik berada dalam kondisi yang mendekati puncak.

Berikut ini adalah grafik-grafik bagi berbagai tanggal penting lainnya. Barangkali para pembaca dapat menafsirkan sendiri maknanya.

30 September 1965


11 Maret 1966


14 Mei 1998


Mengenai Cokromanggilingan, maka cokro sendiri berarti roda, sehingga itu melambangkan perputaran roda nasib. Sebenarnya bioritme itu dapat dikatakan sama dengan Cokromanggilingan. Gerakan berputar itu dapat digambarkan pula sebagai naik turunnya grafik bioritme sebagai gambar sebagai berikut.


Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Fengshui, Astrologi, metafisika, Bazi, Ziweidoushu, dan lain sebagainya silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/