Senin, 09 Mei 2016

APAKAH MAKHLUK HALUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERILAKU BURUK SESEORANG?

APAKAH MAKHLUK HALUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERILAKU BURUK SESEORANG?
.
Ivan Taniputera.
6 Mei 2016
.
Seorang teman menanyakan apakah makhluk halus bertanggung jawab terhadap perilaku buruk seseorang. Menurut penuturan teman tersebut, salah seorang kenalannya mempunyai perangai buruk. Konon menurut orang yang katanya dapat melihat makhluk halus, kenalan itu berperangai buruk karena “dilekati” oleh makhluk halus. Jadi, ia mempunyai perilaku menyebalkan itu karena pengaruh makhluk halus tersebut.
.
Pendapat saya adalah sebagai berikut. Beberapa orang berupaya mengambing hitamkan makhluk halus, demi melepaskan diri dari tanggung jawab-baik tanggung jawab diri sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, ini merupakan suatu langkah pembenaran diri. Mereka melontarkan kesalahan pada makhluk tidak kasat mata dan menyatakannya sebagai biang keladi keburukan-sebagaimana diri mereka atau orang lain lakukan. Jikalau kita menyampaikan pada orang lain bahwa musabab tabiat buruknya adalah makhluk halus, maka kita membuatnya mengelakkan tanggung jawab. Pengelakan tanggung jawab tentu bukan sesuatu yang baik.
.
Sebenarnya yang terjadi adalah demikian. Seseorang sudah mempunyai tabiat buruk yang terus dipupuknya, sehingga makin kuat. Kebetulan terdapat sesosok makhluk halus yang mempunyai frekuensi gelombang sama, sehingga keduanya seolah-olah menyatu. Jadi, dalam hal ini orang itu sendiri yang mengundang makhluk halus datang melalui tabiat buruknya. Gelombang energi negatif yang dibawa makhluk halus itu yang kemudian memperkuat frekuensi tabiat buruknya. Oleh karenanya, makhluk halus bukan penyebab tabiat buruk orang itu, melainkan dirinya sendiri yang telah memupuknya terus menerus, tanpa upaya menyadarkan dirinya sendiri dari perilaku negatif tersebut. Itulah sebabnya, tidak sepatutnya kita menyalahkan makhluk halus.
.
Makhluk halus datang atau pergi pasti ada penyebabnya.
.
Apabila orang itu sadar dari perilaku buruknya, maka dengan sendirinya frekuensinya menjadi berbeda. Karena frekuensinya telah berbeda, maka makhluk halus tersebut tidak dapat lagi menyatu dengan orang itu. Persamaan frekuensi yang menyatukan keduanya. Perbedaan frekuensi yang memisahkan keduanya. Makhluk halus tidak akan datang terkecuali orang itu sendiri yang mengundangnya melalui kesamaan frekuensi gelombang. Makhluk halus tidak akan pergi terkecuali orang itu sendiri yang mengusirnya melalui perubahan perilaku ke arah lebih baik.
.
Daripada menyalahkan dan mengambing-hitamkan makhluk halus, maka lebih baik kita mengajarkan orang lain lebih bertanggung jawab atas tindakannya.
Dengan demikian, diharapkan artikel ini dapat menjawab pertanyaan di atas.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . 




PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.