FILSAFAT AGAMA BUDDHA: TIGA RIBU FENOMENA DALAM SATU KILASAN PIKIRAN.
.
Ivan Taniputera.
17 Oktober 2017.
.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas sedikit mengenai salah satu filsafat mendalam dalam Agama Buddha, yakni konsep “Tiga Ribu Fenomena Dalam Satu Kilasan Pikiran.” Dalam bahasa Mandarin konsep ini disebut yinian sanqian (一念三千) atau ichinen sanzen dalam bahasa Jepang.
.
Filsafat sangat mendalam ini diajarkan oleh Mahaguru Zhiyi (智顗 , 538-597), salah seorang sesepuh aliran Agama Buddha Tiantai (天台 atau secara harafiah berarti “Panggung Surgawi”). Aliran Tiantai tergolong dalam Buddhisme Mahayana. Dalam aliran ini, Zhiyi dihitung sebagai sesepuhnya yang keempat. Urutan silsilah spiritual Aliran Tiantai adalah: Nagarjuna -- Huiwen ( 慧文, abad keenam Masehi) -- Nanyue Huisi (南嶽慧思, 515-577) -- Zhiyi. Menariknya, Nanyue Huisi sendiri juga terhitung sebagai sesepuh aliran Dhyana (Chan atau Zen) di China. Dengan demikian, aliran ini dapat dirunut hingga Nagarjuna dan terdapat kaitan juga dengan Agama Buddha Chan.
.
Apabila kita hendak merunut silsilah spiritualnya hingga Hyang Buddha, maka adalah sebagai berikut: Buddha Sakyamuni -- Mahakasyapa -- Ananda -- Sanavasa -- Upagupta -- Dhrtaka -- Miccaka -- Vasumitra -- Buddhanandi -- Buddhamitra -- Parsva -- Punyayasa -- Asvaghosa -- Kapimala -- Nagarjuna. Dengan demikian, ini merupakan aliran Agama Buddha otentik yang dapat dirunut silsilah spiritual atau ajarannya hingga Hyang Buddha.
.
Agar dapat memahami konsep “Tiga Ribu Fenomena Dalam Satu Kilasan Pikiran,” kita perlu memahami terlebih dahulu peristilahan atau terminologi sebagai berikut.
.
Kita akan mengenal terlebih dahulu SEPULUH ALAM DHARMA (China:十法界, Shi Fajie).
- Buddha.
- Bodhisattva
- Pratyekabuddha.
- Sravaka.
- Dewa.
- Manusia.
- Ashura.
- Hewan.
- Hantu Kelaparan (Preta).
- Neraka.
.
Sebagai catatan, meskipun diterjemahkan sebagai “alam,” namun konsep alam di sini berbeda pengertiannya saat kita menyebutkan mengenai “Tiga Puluh Satu Alam Kehidupan.” Karenanya, bila ingin mempelajari filsafat Agama Buddha Tiantai janganlah dicampur adukkan dengan konsep lainnya.
.
Menurut filsafat ini, kesepuluh alam Dharma di atas bukanlah sesuatu yang saling terpisah. Masing-masing alam juga mengandung sepuluh alam lainnya. Oleh karenanya, dalam alam Manusia hadir pula alam Kebuddhaan, Bodhisattva, Pratyekabuddha, Sravaka, Dewa, Manusia, Ashura, Hewan, Hantu Kelaparan (Preta), dan Neraka. Dengan demikian, Kebuddhaan pun juga hadir di alam Neraka.
.
Jadi, karena masing-masing alam terkandung dalam setiap alam lainnya. Secara keseluruhan terdapat 10 x 10 atau 100 alam. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali mengalami kehadiran salah satu di antara sepuluh alam tersebut. Sebagai contoh, saat seseorang merasakan kegembiraan besar karena mendapatkan hadiah; alam Dewa hadir dalam kehidupannya. Saat seseorang sedang lapar dan ingin makan, ia sedang berada di alam Hantu Kelaparan. Begitu pula sewaktu keinginannya tidak tercapai. Alam neraka hadir saat seseorang sedang sakit atau mengalami hal-hal tidak menyenangkan. Alam Bodhisattva hadir tatkala seseorang merasakan kepedulian besar terhadap sesamanya. Alam Ashura hadir sewaktu seseorang merasa iri hati terhadap saingannya. Karenanya, seluruh alam itu hadir dalam kehidupan manusia. Setiap kilasan waktu, kita “lahir” dan “mati” dalam alam-alam tersebut, meskipun secara jasmani sebagai manusia.
.
Selanjutnya, kita akan mengenal SEPULUH KEDEMIKIANAN (China: 十如是, Shi Rusi) yang terdapat dalam Sutra Teratai (Saddharmapundarika Sutra, China: 妙法蓮華經, Miao Fa Lian Hua Jing); yakni:
.
- Kedemikianan Dharma.
- Kedemikianan Ciri-cirinya.
- Kedemikianan Hakikatnya.
- Kedemikianan Intisarinya.
- Kedemikianan Kegunaannya.
- Kedemikianan Musababnya.
- Kedemikianan Keadaannya.
- Kedemikianan Buahnya.
- Kedemikianan Akibat yang Diperoleh.
- Keserba-samaan pamungkas Awal beserta Akhirnya.
.
Sepuluh Kedemikianan itu juga hadir dalam masing-masing alam. Oleh karenanya, kini terdapat 100 x 10 atau 1000 alam; yakni 100 alam yang sudah kita ulas sebelumnya, dikalikan Sepuluh Kedemikianan.
.
Selanjutnya terdapat lagi TIGA CAKUPAN, yakni:
.
- Pancaskandha.
- Para makhluk.
- Tempat kehidupan atau lingkungan mereka.
.
Seribu alam atau fenomen di atas kemudian dikalikan lagi dengan tiga, yang berasal dari Tiga Cakupan tersebut. Kini secara keseluruhan terdapat Tiga Ribu Alam atau Fenomena.
.
Zhiyi mengajarkan bahwa dalam satu kilasan pikiran terkandung Tiga Ribu Fenomena sebagaimana baru saja kita ulas. Artinya, satu kilasan pikiran saja dapat membawa atau menghantar kita pada Kebuddhaan hingga neraka. Hal ini sejalan dengan konsep Abhidhamma yang menyatakan bahwa pikiran adalah pelopor.
.
Demikianlah, sedikit perkenalan kita dengan Konsep “Tiga Ribu Fenomena Dalam Satu Kilasan Pikiran.”