12 Agustus 2008, Semarang. 23:41.
Astrologi adalah salah ilmu pengetahuan dan sekaligus seni yang
tertua di dunia. Ilmu mempelajari mengenai keterkaitan antara posisi
benda langit pada saat seseorang dilahirkan atau saat-saat tertentu
dengan kepribadian atau nasib seseorang. Astrologi telah dikenal
semenjak zaman Mesir dan Babilonia kuno. Dengan kata lain, ilmu ini
telah bertahan selama kurang lebih 6.000 tahun. Banyak orang yang
bersikap skeptis terhadap astrologi dan tidak jarang pula yang
menganggapnya sebagai tahayul. Saya pun pada mulanya termasuk
pada kaum yang skeptis ini. Meskipun demikian, setelah saya
menyelami dan menguji sendiri ilmu yang unik ini, ternyata
keakuratannya sungguh mencengangkan. Banyak kepribadian-
kepribadian kita yang dapat diungkapkan oleh astrologi dengan akurasi
yang luar biasa.
Sebenarnya bila kita mau dan bersedia berpikir dengan jernih serta
rasional, kita pasti akan bertanya-tanya, "Jika benar astrologi adalah
tahayul dan tidak bermanfaat, mengapa ilmu tersebut dapat bertahan
selama 6.000 tahun?" Sesuatu yang tidak berguna, salah, atau tak
bermanfaat pasti telah dibuang dan ditinggalkan oleh umat manusia
semenjak lama. Ternyata astrologi telah dapat melalui batu ujian yang
terberat, yakni WAKTU.
Sebagaimana halnya ilmu pengetahuan lainnya, astrologi juga didasari
oleh observasi; yakni melalui pengamatan yang panjang. Hasilnya
kemudian dibukukan dan mengalami berbagai evolusi selama ratusan
bahkan ribuan tahun, hingga akhirnya menjadi ilmu astrologi yang kita
kenal sekarang.
Astrologi bermanfaat pula untuk mengetahui atau mengenali
kepribadian kita. Dengan bantuan astrologi, kita akan sanggup
mengenali kelebihan dan kekurangan kita, serta memaksimalkan
potensi diri kita. Oleh karena itu, beberapa ahli psikologi seperti Carl
Gustav Jung membuat terlebih dahulu bagan kelahiran kliennya, agar
dapat memberikan diagnosa yang lebih akurat. Itulah sebabnya
astrologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
kita.
Dewasa ini, terdapat beberapa cabang atau aliran astrologi, seperti
astrologi Barat, astrologi Hindu (Vedic Astrology), dan astrologi
Tiongkok. Astrologi Tiongkok sendiri terbagi menjadi beberapa bagian,
seperti Bazi (8 Karakter), Ziweidoushu (Astrologi Bintang Ungu),
Tieshuanban (Astrologi Papan Besi), dan lain sebagainya.
Spesialisasi penulis adalah Astrologi Barat, Bazi, dan Ziweidoushu.
Ketiganya saling melengkapi dan memiliki benang merah atau
keterkaitan yang erat.
tertua di dunia. Ilmu mempelajari mengenai keterkaitan antara posisi
benda langit pada saat seseorang dilahirkan atau saat-saat tertentu
dengan kepribadian atau nasib seseorang. Astrologi telah dikenal
semenjak zaman Mesir dan Babilonia kuno. Dengan kata lain, ilmu ini
telah bertahan selama kurang lebih 6.000 tahun. Banyak orang yang
bersikap skeptis terhadap astrologi dan tidak jarang pula yang
menganggapnya sebagai tahayul. Saya pun pada mulanya termasuk
pada kaum yang skeptis ini. Meskipun demikian, setelah saya
menyelami dan menguji sendiri ilmu yang unik ini, ternyata
keakuratannya sungguh mencengangkan. Banyak kepribadian-
kepribadian kita yang dapat diungkapkan oleh astrologi dengan akurasi
yang luar biasa.
Sebenarnya bila kita mau dan bersedia berpikir dengan jernih serta
rasional, kita pasti akan bertanya-tanya, "Jika benar astrologi adalah
tahayul dan tidak bermanfaat, mengapa ilmu tersebut dapat bertahan
selama 6.000 tahun?" Sesuatu yang tidak berguna, salah, atau tak
bermanfaat pasti telah dibuang dan ditinggalkan oleh umat manusia
semenjak lama. Ternyata astrologi telah dapat melalui batu ujian yang
terberat, yakni WAKTU.
Sebagaimana halnya ilmu pengetahuan lainnya, astrologi juga didasari
oleh observasi; yakni melalui pengamatan yang panjang. Hasilnya
kemudian dibukukan dan mengalami berbagai evolusi selama ratusan
bahkan ribuan tahun, hingga akhirnya menjadi ilmu astrologi yang kita
kenal sekarang.
Astrologi bermanfaat pula untuk mengetahui atau mengenali
kepribadian kita. Dengan bantuan astrologi, kita akan sanggup
mengenali kelebihan dan kekurangan kita, serta memaksimalkan
potensi diri kita. Oleh karena itu, beberapa ahli psikologi seperti Carl
Gustav Jung membuat terlebih dahulu bagan kelahiran kliennya, agar
dapat memberikan diagnosa yang lebih akurat. Itulah sebabnya
astrologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
kita.
Dewasa ini, terdapat beberapa cabang atau aliran astrologi, seperti
astrologi Barat, astrologi Hindu (Vedic Astrology), dan astrologi
Tiongkok. Astrologi Tiongkok sendiri terbagi menjadi beberapa bagian,
seperti Bazi (8 Karakter), Ziweidoushu (Astrologi Bintang Ungu),
Tieshuanban (Astrologi Papan Besi), dan lain sebagainya.
Spesialisasi penulis adalah Astrologi Barat, Bazi, dan Ziweidoushu.
Ketiganya saling melengkapi dan memiliki benang merah atau
keterkaitan yang erat.
Demikianlah perkenalan singkat kita dengan astrologi.