MEMBANTU TEMAN MENAFSIRKAN MAKNA CIAMSIE
Ivan Taniputera
3 Maret 2013
Kemarin
ada seorang teman yang baru saja mengambil ciamsie di salah sebuah
kelenteng terkenal dan menanyakan maknanya pada saya. Saya mengatakan
bahwa saya akan mencoba membantunya menafsirkan makna ciamsie tersebut.
Ciamsie yang didapatnya adalah nomor 36, yang berbunyi sebagai berikut:
REZEKI SEPERTI LAUTAN
USIA SEPERTI GUNUNG
MENGAPA ANDA HARUS BERKELUH KESAH?
NASIB SEBENARNYA ADALAH SEJAHTERA
SEMUA MASALAH DAPAT DIJAMIN SELAMAT
Sebelum
teman saya menceritakan masalahnya, saya mencoba menggunakan intuisi
saya guna mengetahui apa yang kira-kira ditanyakannya. Saya membaca
syair ciamsie di atas, merenungkannya, dan kemudian mengatakan, "Kalau
menurut perkiraan saya, Anda nampaknya memiliki kehendak atau keinginan
memulai atau mengawali lagi sesuatu yang baru. Lalu pada titik ini
muncul keraguan. Misalnya meragukan apakah hal yang baru itu bisa
berjalan baik atau tidak. Apakah benar demikian?"
Barulah
teman saya bercerita bahwa ia baru saja putus dengan kekasihnya. Ia lalu
bertanya pada dewa apakah hubungan percintaan tersebut dapat dipulihkan
kembali, sehingga mereka dapat mengawali atau memulainya lagi dari
awal. Jikalau seandainya dapat, bagaimanakah caranya.
Saya
mengatakan, "Iya, intinya adalah suatu keraguan. Anda ingin memulai
lagi hubungan tersebut menjadi sesuatu yang baru. Jadi apa yang saya
katakan di atas ada benarnya, bukan?"
Teman saya
menjawab, "Benar, dapat dikatakan demikian, karena sebenarnya saya ragu
harus mengejar dia lagi atau berhenti berharap saja. Nampaknya dia
sudah tidak ingin berjumpa saya lagi."
Saya mengatakan,
"Anda di sini merasakan keraguan. Tetapi kalau kita menilik pada isi
ciamsie-nya secara umum, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena
disebutkan bahwa "Rezeki seperti Lautan" dan "Usia Seperti Gunung,"
artinya Anda berada dalam kondisi yang menguntungkan saat ini."
Teman saya menyambung, "Apakah berarti keputusan apapun yang saya pilih, akan membuahkan hasil sesuai harapan saya?
Saya
menjawab, "Lalu terdapat juga kalimat "Mengapa anda harus
berkeluh-kesah? Nasib sebenarnya adalah sejahtera. Semua masalah dapat
dijamin selamat." Jika saya menafsirkan, maka Anda tidak perlu berkeluh
kesah akan hal ini, karena yang terjadi sekarang ini sudah merupakan
yang terbaik. Mungkin bukan hasil yang Anda harapkan, tetapi yang
terbaik. Ingat bahwa yang terbaik belum tentu itu yang Anda harapkan."
Teman
saya berkata, "Iya betul juga sih. Mungkin memang ini yang terbaik,
walaupun sebenarnya bagi saya sangat tidak mengenakkan."
Saya
menjawab, "Ciamsie dengan jelas menasihatkan Anda agar tidak berkeluh
kesah. Artinya itu penghiburan agar Anda tidak bersedih."
Selanjutnya
saya mengatakan padanya bahwa saya akan menggunakan Horary Astrology
agar dapat melihat permasalahannya dengan lebih jelas. Teman saya
menanyakan data apakah yang sekiranya diperlukan. Saya mengatakan bahwa
kita tidak memerlukan data apa-apa, karena peta langit Horary Astrology
dibuat berdasarkan saat pertanyaan itu diajukan. Pertanyaan diajukan
pada tanggal 2 Maret 2013, pukul 17.01, sehingga peta langitnya adalah
sebagai berikut (dibuat menggunakan software online Astrodienst):
Karena
yang ditanyakan adalah masalah asmara, kita harus menilik pada rumah
kelima, yang melambangkan percintaan atau hubungan asmara. Ternyata
pada rumah kelima terdapat Pluto yang mendapatkan square (pengaruh
buruk) dari Uranus.
Saya mengatakan pada teman saya,
"Baik, saya melihat ada Square antara Pluto dan Uranus di rumah kelima
atau Asmara. Jika saya boleh menafsirkannya, hubungan ini pun
sebelumnya sudah tidak baik. Terdapat suatu nuansa ketidak-pastian
atau gejolak (Uranus) dan juga kemuraman (Pluto).
Teman saya menjawab, "Ya memang sebelumnya banyak pertengkaran."
Saya mengatakan, "Bisa jadi, hubungan ini memang berpotensi mengundang permasalahan bila diteruskan."
Teman saya bertanya, "Meskipun saya bersedia menjadi pihak yg mengalah nantinya?"
Saya
mengamati bahwa banyak terjadi sextile dengan planet di rumah ketujuh
(pernikahan atau ikatan). Saya mengatakan bahwa hubungan antara keduanya
telah sangat serius, sehingga membuatnya merasa berat melepaskan
kekasihnya itu.
Teman saya menjawab bahwa mereka sudah
sangat dekat sekali dan bahkan ia telah mengenal baik dengan ayah dan
ibu kekasihnya. Mereka pun merestui hubungan tersebut.
Kini
tibalah saat membahas solusi dari permasalahan yang dialaminya. Banyak
orang pandai membaca diagram atau peta langit, baik berdasarkan
astrologi Barat maupun Timur, tetapi mereka tidak sanggup memberikan
solusi. Padahal orang mengajukan permasalahannya tentunya dengan
mengharapkan solusi.
Saya mengatakan, "Horary Astrology
sanggup membantu menyarankan suatu solusi. Bagi rumah ketujuh yang
melambangkan pernikahan, masih ada Trine dari rumah ketiga (saudara atau
kerabat). Artinya Anda harus meminta bantuan saudara yang disegani.
Saya melihat ada suatu saudara atau kerabat berupa wanita dan mungkin
umurnya agak tua atau paruh baya yang disegani oleh kalian berdua.
Apakah benar demikian?"
Teman saya menjawab, "Mungkin ibunya."
Saya
berkata, "Mintalah tolong pada saudara tersebut agar mendamaikan kalian
berdua. Semoga dengan begitu kesempatannya terbuka lagi. Begitulah yang
saya baca dari diagram Horary Astrology. Semoga dapat membuahkan hasil
yang baik."
Demikianlah kurang lebih pembicaraan saya
dengan teman saya. Pada kesempatan kali ini kembali saya memadukan
antara metoda Barat dan Timur, sehingga dapat memberikan pandangan yang
lebih utuh.