KEHILANGAN SERATUS DOLLAR
Diterjemahkan oleh Ivan Taniputera
31 Maret 2013
Saya
mendapatkan kisah berbahasa Jerman yang menarik ini. Kisah unik ini
dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua. Saya menerjemahkan kisah
ini juga untuk melatih bahasa Jerman saya. Bagi para peminat bahasa
Jerman diharapkan dapat pula memperoleh manfaat dari terjemahan kisah
ini.
Sumber kisah: German for Adults, halaman 316:
100 DOLLAR VERLOREN!
KEHILANGAN 100 DOLLAR.
Sie sind Reporter?" fragte der Dollarman.
"Apakah Anda wartawan?" tanya orang [yang punya miliaran Dollar itu].
"Bei der, Sun-Sun Post' " sagte Harper.
"Pada Harian Sun-Sun," jawab Harper.
"Was wollen Sie wissen?"
"Apa yang ingin Anda ketahui?"
Harper überlegte nicht lange.
Harper tidak lama mempertimbangkannya.
"Eigentlich nur eins: Wie sind Sie zu Ihren Millionen gekommen?"
"Sebenarnya hanya satu: Bagaimana Anda mendapatkan kekayaan Anda?"
Der
Multimilionär lächelte, musterte sein Gegenüber und sagte: "Ich will
Ihnen antworten. Ich bin Millionär geworden, weil ich 100 Dollar
verloren habe."
Sang jutawan tertawa, memandang lawan
bicaranya dan tertawa, "Saya akan menjawab pertanyaan Anda. Saya menjadi
jutawan karena kehilangan 100 Dollar."
Harper stutzte.
Harper tercengang.
"Verloren?"
"Kehilangan?"
"Richtig.
Ich war jung wie Sie und Buchhalter bei Mils. Eines Tages drückte mir
Mils eine Postanweisung und 100 Dollar in die Hand. Auf dem Wege zur
Post verlor ich das Geld. Meine Stellung war in Gefahr. Aber in der Not
hat der Mensch di besten Ideen! Die Idee, die ich hatte, bildete
Grundstock zu meinen Millionen."
"Benar. Saya masih muda
seperti Anda dan menjadi pemegang pembukuan bagi [perusahaan] Milis.
Suatu kali saya diperintahkan oleh perusahaan mengirim pos wesel sambil
membawa uang sejumlah 100 Dollar. Dalam perjalanan ke kantor pos saya
kehilangan uangnya. Pekerjaan saya berada dalam bahaya. Namun di
tengah-tengah bahaya tersebut orang biasanya memperoleh gagasan-gagasan
terbaik! Gagasan yang saya peroleh menjadi landasan bagi kekayaan saya
di masa mendatang."
"Welche Idee?"
"Gagasan-gagasan yang bagaimanakah?"
"Ich
inserierte, Junger Mann, 20 Jahre, ohne Eltern et cetera, hat 100
Dollar verloren und ist, wenn er sie nicht zurückgegen kann, im Begriff,
auch seine Stellung zu verlieren. Wer hilft Aermstem?"
"Saya
memasang iklan berbunyi: Anak muda berusia 20 tahun, yatim piatu..dan
seterusnya, telah menghilangkan uang sejumlah 100 Dollar, dan bila tidak
dapat mengembalikannya, ia akan kehilangan pekerjaannya. Siapakah yang
bersedia menolong orang paling malang ini?"
Harper fieberte.
Harper bertanya-tanya.
"Und Sie hatten Erfolg? Sie bekamen die 100 Dollar?"
"Dan apakah Anda berhasil?" Apakah Anda mendapatkan 100 Dollarnya?"
"Hundert?
Am nächtsten Tag hätte ich 682 Zuschriften und 1269 Dollar 40 Cent. Ich
gab die Postanweisung auf, brachte Mils den Abschnitt, und machte mich
selbständig. Reiste kreuz und quer durch die Staaten. Inserierte in
allen Zeitungen. Der Erfolg riß nicht ab. Mit dem Geld, daß ich erwarb,
kaufte ich eine Fabrik. So fing ich an."
"[Cuma]
seratus? Keesokan harinya saya menerima 682 surat balasan dan 1269
Dollar 40 Sen. Saya mengirimkan wesel posnya, memberikan resinya pada
Mils, dan keluar dari pekerjaan. Saya berkelana di berbagai negara
bagian. Memasang iklan di seluruh surat kabar. Keberhasilannya tidak
pernah pudar. Dengan uang yang saya kumpulkan, saya membeli sebuah
pabrik. Demikianlah saya mengawali usaha saya."
"Interessant" sagte Harper.
"Menarik sekali," kata Harper.
***
Als der Multimilionär am Tage darauf die "Sun-Sun Post" aufschlug, konnte er keinen Artikel über
sich finden. Staat dessen entdeckte er in den Anzeigen splaten eine
Annonce mit der Ueberschrift: "100 Dollar verloren!" Der Text war sein
Text.
Sewaktu sang jutawan keesokan harinya membuka
Harian Sun-Sun, ia tidak dapat menemukan artikel tentangnya. Sebagai
gantinya di kolom iklan baris, ia menjumpai iklan dengan judul
"Kehilangan 100 Dollar!" Isinya adalah seperti yang disampaikannya [pada
sang wartawan].
Harper aber saß in seinem New Yorker möblierten Zimmer und wartete auf den Erflog seines Inserates.
Sedangkan Harper duduk-duduk di kamar berperabotnya yang berada di New York serta menunggu hasil iklannya.
Am vierten Tag kam ein Brief. Und das war alles, was Harper an Zuschriften auf sein Inserat erhielt.
Pada
hari keempat tibalah sepucuk surat, dan itu adalah satu-satunya surat
balasan yang Harper terima sebagai hasil pemasangan iklannya.
Der Brief stammte von dem Multimilionär. Er lautete folgendermaßen: "Ich bin sicher, daß Sie keinen Erfolg haben werden. Denn Sie haben drei Fehler gemacht. Der erste Fehler ist, daß Sie mit der Idee eines andern Geld machen wollen-man muß eigene Ideen haben! Ihr zweiter Fehler: Sie haben nicht einkalkuliert, daß die Welt sich ständig ändert-heutzutage
gibt es keine Menschen mit Mitleid mehr! Der dritte Fehler aber ist der
schlimmste: Sie haben kein Talent! Sonst hätten Sie wissen müssen, daß kein Millionär einem Reporter verrät, wie er zu einem Geld gekommen ist, und daß man durch einen Job allein nie zu Millionen kommt!-Man muß nämlich auch einen Kopf haben!"
Von Manfred Thomas, from: WOCHENEND. Nürnberg (1956).
Surat
itu berasal dari sang jutawan, yang berbunyi sebagai berikut: "Saya
yakin bahwa tidak mendapatkan hasil apa-apa. Karena Anda telah melakukan
tiga kesalahan. Kesalahan pertama adalah Anda meniru gagasan orang lain
dalam menghasilkan uang-kita harus menciptakan gagasannya sendiri!
Kesalahan kedua: Anda tidak memperhitungkan bahwa dunia itu senantiasa
berubah-dewasa ini tiada lagi orang yang kesusahan! Kesalahan ketiga
adalah yang terburuk: Anda tidak memiliki kebijaksanaan! Jika tidak Anda
pastilah telah mengetahui, bahwa tiada jutawan yang membocorkan
bagaimana ia mendapatkan uangnya pada seorang wartawan, dan hanya dari
satu jenis pekerjaan saja tidak mungkin orang menjadi jutawan! Orang
harus memiliki otak!"
Karya Manfred Thomas, dimuat dalam majalah Wochenend. Nuernberg (1956).
Demikianlah
cerita yang sangat menarik tersebut. Kisah di atas dapat memberikan
kita beberapa pelajaran. Yang pertama adalah kita harus memiliki
kreatifitas dan tidak semata-mata membajak atau meniru gagasan orang
lain. Dengan kata lain, kita harus semantiasa memiliki gagasan-gagasan
segar. Meniru tanpa mengetahui bagaimana landasan yang bekerja di balik
semua gagasan tersebut akan membuahkan kegagalan.
Pelajaran
kedua adalah kita harus menyadari bahwa dunia itu senantiasa berubah
dan tiadayang kekal. Dengan demikian, gagasan yang sekiranya berhasil di
masa lalu belum tentu dapat diterapkan di masa sekarang.
Pelajaran
ketiga adalah kita hendaknya menggunakan akal kita. Apabila ingin
meraih keberhasilan yang besar, kita hendaknya mengupayakan berbagai
cara dan mempelajari banyak hal. Demikian, semoga bermanfaat.
Sumber gambar ilustrasi: www.niffylux.com.