Minggu, 18 November 2018

FENOMENA GAIB: UANG BERUBAH MENJADI DAUN

FENOMENA GAIB: UANG BERUBAH MENJADI DAUN.
.
Ivan Taniputera.
16 November 2018.
.


.
Beberapa waktu yang lalu, saya berbelanja kue-kue di kedai langganan saya yang terletak di pasar. Ketika itu, penjualnya mengisahkan pada saya kejadian yang baru saja dialaminya beberapa hari sebelumnya.
.
Kejadiannya berlangsung sekitar pukul 8 malam. Seseorang yang baru kali itu berbelanja di tokonya memborong cukup banyak kue. Setelah dihitung jumlah keseluruhan harga kue yang harus dibayar adalah Rp. 120.000,-. Orang itu membayar sejumlah yang diminta penjual. Setelah melakukan pembayaran pembeli tersebut segera berlalu. Penjual kue langganan saya lalu meletakkan uang pembayaran di atas mejanya. Beberapa saat kemudian, ia kembali ke mejanya guna memasukkan uang itu ke dalam kas. Setelah mengamati dengan seksama, ia sangat terkejut karena apa yang sebelumnya dirasa sebagai lembaran uang Rp. 100.000,- telah berubah menjadi daun. Sementara itu, lembaran uang Rp. 20.000- nya masih tetap berupa uang. Ia menduga bahwa pembeli itu adalah makhluk halus, karena memang sering tersebar cerita bahwa makhluk halus konon membayar dengan daun.
.
Saya lalu memberikan analisa sebagai berikut berdasarkan logika. Pembeli itu bukanlah makhluk halus, melainkan manusia biasa. Ia menggunakan semacam ilmu gendam atau hipnotis guna menipu penjual kue. Logikanya, bila benar itu adalah makhluk halus, mengapa uang Rp. 20.000,-nya tidak turut berubah? Bagaimana mungkin makhluk halus mempunyai lembaran uang Rp. 20.000,-? Jika itu adalah makhluk halus maka tentunya lembaran uang Rp. 20.000,- juga berubah menjadi daun.
.
Menurut pengamatan saya, ilmu gendam atau hipnotis sebenarnya bukanlah sesuatu yang gaib. Ilmu semacam itu bekerja menggunakan trik psikologis atau ilmu kejiwaan. Ilmu tersebut mencari celah berupa kelengahan seseorang. Saat pikiran seseorang sedang lengah, kosong, atau terpusat pada hal-hal lainnya, ia mungkin tidak begitu memperhatikan lagi realita di sekelilingnya. Mungkin saat itu penjual sedang merasa kegirangan karena ada orang memborong kuenya. Apalagi saat itu sudah malam dan sebentar lagi ia akan tutup. Mungkin ia sudah ingin pulang ke rumahnya. Celah-celah semacam itulah yang dipergunakan oleh penipu. Dengan demikian, ilmu ini sebenarnya akan lebih efektif saat malam hari, dimana perhatian seseorang sedang dalam keadaan lemah.
.
Tentu saja, seseorang yang mempraktikkan ilmu jahat semacam ini mempunyai trik-trik pula untuk mengalihkan perhatian orang lain. Memang pembeli itu meski baru saja dikenal menampilkan dirinya sebagai sosok yang pandai bercerita. Sambil menunjuk kue-kue yang hendak dibelinya, ia terus saja bercerita. Sebagai tambahan, seseorang yang sudah rutin menghadapi suatu kegiatan, biasanya akan menurun pula perhatiannya terhadap rutinitas tersebut. Mungkin karena sudah terbiasa menerima uang hasil pembelian barang dagangannya, ia tidak melihat dengan seksama lagi uang yang diterimanya. Lembaran uang Rp. 20.000,- itu nampaknya hanya sebagai pemancing saja agar penjual tidak merasa curiga. Kemungkinan besar lembaran uang Rp.20.000,- itu diletakkan di bagian atas agar terlihat oleh penjual. Tekstur kekasaran permukaan daun juga tidak berbeda jauh dengan tekstur kekasaran lembaran uang. Itulah sebabnya, begitu menerima dengan tangannya, ia langsung yakin bahwa apa yang dipegangnya itu adalah uang. Ditambah lagi ia merasa kegirangan karena kuenya diborong.
.
Tanpa pengaruh gendam pun, kita sesungguhnya sudah sering mengalami hal-hal semacam itu, khususnya terkait sesuatu yang rutin kita lakukan. Sebagai contoh, kita merasa sudah membawa barang yang biasa kita perlukan di dalam tas kerja kita, tetapi ternyata barang tersebut masih tertinggal di rumah. Saat tiba di kantor, kita kebingungan karena barang yang biasa kita bawa tidak ada dalam tas kerja kita. Kita merasa sangat yakin bahwa kita sudah membawanya. Ini adalah fenomena yang wajar terjadi. Contoh lain, kadang-kadang saat membeli sesuatu, sewaktu tiba di rumah kita baru menyadari telah membawa pulang barang yang keliru. Padahal kita sebelumnya yakin telah membawa barang yang benar. Kelengahan-kelengahan semacam ini bukan merupakan sesuatu yang aneh. Siapa saja pasti pernah mengalaminya.
.
Lalu bagaimanakah cara menghindari hal-hal semacam itu? Caranya adalah dengan berusaha tetap waspada dan sadar. Jangan melamun. Ini memang kedengarannya saja mudah. Anda barangkali membantah dengan mengatakan dalam hati bahwa ini hanya sekedar teori saja. Seseorang yang sudah berniat menipu dengan ilmu gendam tentunya sudah memiliki trik-trik khusus guna mengalihkan perhatian Anda. Mereka pasti memainkan trik psikologis dengan piawainya. Meski hanya sekedar teori, namun apa salahnya jika Anda mencoba tetap waspada dan sadar setiap saat? Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali. Jangan mudah percaya dengan seseorang. Apabila Anda merasa kekuatan perhatian Anda telah melemah, cobalah mencubit tangan Anda sendiri. Itu akan memperkuat perhatian dan kewaspadaan Anda lagi.
.
Kita hendaknya jangan mempraktikkan ilmu semacam ini. Kita hendaknya tidak merugikan orang lain. Segenap kejahatan yang kita lakukan pasti akan berpulang pada diri kita sendiri. Lebih baik adalah menghindari segenap kejahatan. Akibat atau buah kejahatan seringkali sungguh mengerikan.
.
Artikel menarik lainnya mengenai ramalan, Astrologi, Fengshui, Bazi, Ziweidoushu, dan lain-lain silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/ . . . . . 
.

.
PERHATIAN: Sebagai tambahan, saya tidak memberikan analisa atau konsultasi gratis. Saya sering menerima email atau message yang meminta analisa gratis. Ini adalah sesuatu yang sia-sia dan juga sangat mengganggu saya. Jika ingin berkonsultasi atau saya analisa, maka itu berbayar. Oleh karenanya, jika Anda ingin analisa atau konsultasi gratis maka mohon agar tidak menghubungi saya. Demikian harap maklum.