Anda tak bisa maju, Anda tak bisa mundur, tetapi Anda juga tidak bisa berdiam diri saja. Ke manakah Anda akan pergi?
Ivan Taniputera
30 September 2012
Pertanyaan yang menjadi judul artikel di atas sebenarnya diambil dari
ajaran seorang guru besar. Sangat mirip sekali dengan koan dalam Zen
atau Ch'an. Saya menafsirkan bahwa pertanyaan di atas mengacu pada
praktik "kesadaran terhadap masa sekarang." Yakni kita benar-benar hidup
pada saat "sekarang." Tanpa terbelenggu oleh mimpi masa lalu maupun
bayang-bayang masa depan. Kita berupaya menyadari hidup pada "saat
sekarang dan di sini juga" (now and here). Kita tidak bergerak
maju atau mundur. Sekarang adalah suatu titik di dalam waktu. Sekarang
bukan masa lalu (mundur) dan juga bukan masa depan (maju). Sekarang ya
sekarang yang tidak bisa maju ataupun mundur. Kalau Anda mundur, namanya
bukan sekarang lagi dan jika Anda maju namanya juga bukan sekarang
lagi. Meskipun demikian, apa yang disebut "sekarang" pun juga akan terus
bergerak. Anda tidak bisa menghentikan waktu. "Sekarang" adalah bagian
kontinum waktu yang terus bergerak. Jadi dengan kata lain Anda tidak
bisa "berdiam diri saja," karena waktu terus begerak. "Sekarang" juga
bukan sesuatu yang perlu dilekati, karena "sekarang" pun juga akan
berubah menjadi masa lalu. Oleh karena itu, meditasi kesadaran terhadap
saat "sekarang" berarti dengan sendirinya Anda juga bergerak mengikuti
arus waktu karena "kekinian" bukan sesuatu yang statis. Anda menyadari
kehadiran segala sesuatu sebagaimana adanya, tanpa perlu melekat pada
beban kesedihan atau rasa bersalah masa lalu dan tidak perlu takut pada
hantu kekhawatiran masa depan. Hiduplah pada saat "sekarang." Para guru
spiritual menyebutkan bahwa inilah kebahagiaan sejati, keajaiban sejati.
Guru yang sama pernah pula mengajukan pertanyaan "Apakah Anda pernah
melihat air mengalir yang diam?" Pertanyaan ini juga senada dengan
pertanyaan sebelumnya. Seolah-olah pertanyaan terakhir itu mengandung
kontradiksi. Namun barangkali jika Anda pernah mempelajari fisika, maka dalam
menelaah gerak partikel, kita seolah-olah "menghentikan" partikel
tersebut, dan menganalisa letak, posisi, kecepatan, dan lain sebagainya dalam kerangka waktu tertentu. Padahal partikel tersebut adalah senantiasa
bergerak. Begitu juga saat kita memotret benda yang bergerak. Kita
seolah-olah menghentikan benda tersebut dalam bentuk potret dan melihat
kondisinya dalam suatu waktu tertentu. Namun kembali kita perlu
mengingat bahwa benda itu sesungguhnya senantiasa bergerak.
Demikian semoga bermanfaat.