ANAK HEWAN YANG PALING RINGAN DI DUNIA: KEUNIKAN BAHASA JAWA
Ivan Taniputera
19 Februari 2014
Ternyata
anak hewan yang paling ringan di dunia adalah anak gajah. Bagaimana
mungkin? Dalam bahasa Jawa anak gajah disebut "bledug," yang juga
berarti "debu." Jadi menurut bahasa Jawa "anak gajah" ini bisa ditiup
angin dengan mudah, bahkan dapat membuat mata kelilipan.
Bagaimana yang belum memahaminya, salah satu keunikan bahasa Jawa adalah anak-anak hewan diberi istilah sendiri-sendiri, contohnya:
Bagaimana yang belum memahaminya, salah satu keunikan bahasa Jawa adalah anak-anak hewan diberi istilah sendiri-sendiri, contohnya:
- Anak gajah disebut bledug
- Anak cecak disebut sawiyah
- Anah bandeng disebut nener
- Anak kambing disebut cempe
- Anak kucing disebut cemeng
- Anak anjing disebut kirik
- Anak tikus disebut cindil
- Anak kadal disebut tobil
- Anak kera disebut kowe (kowe ini dalam bahasa Jawa juga berarti "kamu")-sehingga ada pertanyaan jebakan yang berbunyi "kowe anak apa?" Dengan demikian artinya bisa berarti "kamu anak siapa?" Bagi yang terjebak akan menjawab "anak kethek (kera)." Sang penanya akan tertawa terbahak-bahak.
- Anak kerbau disebut gudel
- Anak kuda disebut belo
- Anak macan disebut gogor
Yang lucu adalah anak salah seorang teman waktu ulangan bahasa daerah, ketika menjawab pertanyaan anak asu diarani..... (anak anjing disebut.....), maka dijawabnya "asu cilik" (anjing kecil). Anak tikus diarani..... (anak tikus disebut......), maka dijawabnya "tikus cilik" (tikus kecil). Anak wedhus diarani..... (anak kambing disebut......), maka dijawabnya "wedhus cilik" (kambing kecil). Anak kucing diarani..... (anak kucing disebut......), maka dijawabnya "kucing cilik." Akibatnya ulangannya mendapat nilai nol.
Demikianlah salah satu keunikan bahasa Jawa.