KASUS GANJALAN DARI REKAN-REKAN DI TEMPAT KERJA: BAGAIMANA MEMANFAATKAN METAFISIKA
Ivan Taniputera
1 November 2013
Beberapa
waktu lalu ada orang yang menanyakan pada saya mengenai diagram
astrologis kelahirannya. Ia mengatakan bahwa sering mendapatkan masalah
di tempat kerja dengan rekan-rekannya. Ada rekan-rekan yang disangkanya
baik, namun ternyata menjelek-jelekkannya dari belakang. Ada rekan yang
hanya memanfaatkan dirinya saja. Sebagai contoh, ada seorang rekan,
sebut saja namanya A, yang dianggapnya sebagai sahabat. Oleh karenanya,
ia mempercayakan berbagai rahasia dan ide-idenya pada A. Namun A malah
mencuri ide-idenya dan menyampaikannya pada boss, dengan seolah-olah
gagasan itu adalah miliknya sendiri. Kata-katanya yang menjelekkan boss
juga dilaporkan. Akibatnya karier orang itu mengalami hambatan, meski
kinerjanya bagus.
Saya memeriksa diagram astrologis kelahirannya dan mendapati bahwa:
1.Pribadi yang bersangkutan sering terlalu cepat dalam memutuskan sesuatu.
2.Pribadi yang bersangkutan merupakan orang yang mudah percaya dan terbuai sesuatu.
3.Memang terdapat permasalahan dengan rekan-rekan kerja.
Kini
setelah mendapatkan data-data tersebut, apakah kita hanya pasrah
menjadi suatu sosok yang menerima "nasib"? Sebenarnya astrologi atau
metafisika bukanlah masalah "nasib." Astrologi tidak menentukan hidup
kita, melainkan sebagai wahana yang perlu dimanfaatkan, sehingga dapat
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Astrologi tidak ada kaitannya pula
dengan takdir. Segala sesuatu dapat dibawa ke arah yang lebih baik,
yakni dengan mengenali kelemahan-kelemahan terkait.
Berdasarkan
data tersebut, nampak bahwa orang itu memang terlalu cepat memutuskan
atau menilai sesuatu. Mungkin ia mudah melabeli seseorang sebagai baik
atau pun buruk hanya dari kesan pertamanya saja. Padahal menentukan
seseorang baik atau buruk itu perlu melihat dari berbagai sisi. Tidak
cukup hanya melihat seseorang dari sisi depan saja, melainkan juga perlu
melihat dari sisi kiri, kanan, dan belakang pula. Selain itu, jika ia
sudah menilai seseorang itu baik, maka ia lantas mempercayai sepenuhnya.
Padahal tidak ada kebaikan yang abadi dan tidak ada pula keburukan yang
abadi. Tiada pula kawan abadi dan tiada pula musuh abadi. Ini adalah
saran yang perlu direnungkan oleh orang itu.
Permasalahan
yang dialaminya di tempat kerja kemungkinan besar berakar dari
kepribadiannya tersebut. Oleh karenanya, ia perlu mengubah
kelemahan-kelemahannya tersebut. Sesuatu yang merupakan rahasia dan
bahkan gagasan potensial jangan terlalu disebarkan pada banyak orang,
meskipun kita telah melabelinya sebagai "orang dipercaya." Dengan
mengubah kelemahan-kelemahan tersebut, diharapkan ia akan mendapatkan
karier lebih baik.
Dengan demikian, kegunaan astrologi yang benar adalah sebagai wahana introspeksi diri.