Selasa, 28 Januari 2014

KIAS-KIAS UNTUK KERUKUNAN DALAM RUMAH TANGGA DAN ASMARA

KIAS-KIAS UNTUK KERUKUNAN DALAM RUMAH TANGGA DAN ASMARA

Ivan Taniputera
28 Januari 2014


Seorang teman menanyakan pada saya mengenai kias-kias menjaga kerukunan dalam rumah tangga serta asmara. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan kias-kias yang berasal dari orang-orang tua dan primbon. Sebelumnya kita perlu merenungkan terlebih dahulu apa yang disebut kerukunan itu. Kerukunan tentu saja melibatkan minimal dua orang, karena ini menyangkut relasi dengan orang lain. Oleh karena itu, seluruh kias yang ada hubungannya dengan kerukunan dalam rumah tangga pasti juga jumlahnya harus sepasang. Ini adalah pakem yang berlaku dalam hampir semua kias yang berasal dari beragam kebudayaan.

Salah kias untuk menjaga kerukunan dalam rumah tangga adalah menempatkan sepasang bebek Mandarin.



Ini adalah suatu pengharapan agar pasangan dalam rumah tangga senantiasa bersatu dan saling mengasihi. Sementara itu, bagi yang menganut tradisi Kejawen boleh menempatkan patung loro blonyo seperti gambar di bawah ini:



Keduanya memiliki makna yang sama, yakni suatu harapan agar pasangan suami isteri senantiasa rukun dan saling mencintai.

Seorang teman pernah pula mengalami keretakan dalam rumah tangganya dan penulis memberikan kias yang pernah diajarkan oleh orang-orang tua dulu dengan sedikit dimodifikasi agar lebih mudah dan universal. Caranya dengan mencari dua buah pinang yang bentuknya kurang lebih serupa. Pada masing-masing pinang itu dituliskan nama pasangan suami isteri yang sedang bermasalah dengan tanggal dan jam lahir masing-masing. Karena ada beberapa bagian yang sifatnya tidak boleh dibabarkan untuk umum, maka bagi yang benar-benar memerlukan dapat menghubungi saya.

Dari segi Fengshui, rumah yang di sebelah kiri atau kanan pintu gerbang utama terdapat sebatang pohon besar juga dapat memicu perselingkuhan.



Penulis pernah menjumpai beberapa kasus yang membuktikan kebenaran hal ini. Namun jika tidak ingin menebang pohon tersebut, maka dapat menggunakan kaca yang ditempelkan di depan rumah menghadap pohon.

Demikianlah beberapa kiat-kiat kerukunan yang sekiranya bermanfaat.

Kendati demikian, kita hendaknya jangan melupakan bahwa faktor terpenting itu terletak pada manusianya sendiri. Jika seseorang memiliki kesabaran dan menjaga perilaku yang baik, maka ia memperoleh kerukunan hidup dalam rumah tangganya. Namun, bila ia bersikap tidak mau mengalah, maka dengan kias apa pun belum tentu ia dapat meraih kerukunan dalam rumah tangganya.

Di muka bumi ini semua faktor adalah saling melengkapi. Tidak bisa kita hanya mengandalkan kias di luar saja. Kita juga harus sanggup menerapkan kias di dalam diri atau batin kita sendiri.

Artikel menarik lainnya silakan kunjungi: https://www.facebook.com/groups/339499392807581/