Sabtu, 10 Mei 2014

ANCAMAN BENCANA BIOLOGIS YANG MENGERIKAN

ANCAMAN BENCANA BIOLOGIS YANG MENGERIKAN

Ivan Taniputera
10 Mei 2014



Kita menyaksikan bahwa dewasa ini dunia telah diancam oleh berbagai virus baru yang belum ada obatnya. Kelangsungan hidup manusia terancam oleh kehadiran virus tersebut. Kita menyaksikan pula bahwa kemajuan teknologi transportasi telah memperpendek waktu perjalanan antar benua. Jika dahulu untuk melakukan suatu perjalanan ke suatu tempat umat manusia memerlukan berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, namun kini perjalanan dengan pesawat terbang hanya dalam hitungan jam saja. Meskipun demikian, virus baru dan kemajuan dalam bidang teknologi transportasi tersebut justru menghadirkan ancaman baru bagi kelanggengan umat manusia. Hanya dalam hitungan jam atau hari saja, umat manusia berpeluang menemui kemusnahannya.

Misalkan terdapat seorang penumpang pesawat terbang mengidap virus maut, yakni penyebab penyakit yang belum ada obatnya. Ia lalu menularkan virus tersebut pada katakanlah tiga orang di pesawat itu. Misalkan virus tersebut menular melalui percikan ludah atau sentuhan. Apabila virus dapat ditularkan melalui udara, maka seluruh penumpang pesawat berpeluang terkontamintasi. Namun dalam contoh ini kita misalkan saja tiga orang yang tertular.

Empat orang yang sakit itu kemudian berinteraksi pula dengan orang lain selama kunjungan mereka. Sebagai contoh, salah seorang di antara mereka berkencan dengan gadis setempat. Gadis  itu tertular dan ia juga berpotensi menularkan virus maut tersebut pada orang lain. Salah seorang di antara orang yang tertular itu ternyata hanya sekedar transit sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya. Ia juga berpotensi menularkan virus pada orang lain di pesawat dan orang-orang di tempat tujuannya. Dengan demikian, terjadi rantai dan alur penularan virus yang berlangsung sangat cepat. Semakin cepat mobilitas umat manusia, semakin cepat pula penularan dan penyebaran virusnya. Dengan demikian, jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik, maka berpotensi menjadi bencana global.

Penyebaran penyakit oleh kaum pendatang memang sudah berkali-kali terjadi dalam sejarah. Sebagai contoh, adalah wabah cacar yang dibawa oleh pendatang Eropa ke Dunia Baru (Amerika). Lalu virus HIV yang dibawa ke Rumania oleh para pelaut. Mereka berkencan dengan pekerja seks komersial setempat dan menularkan virus maut tersebut. Konyolnya, Nicolae Ceausescu, diktaktor Rumania, pada mulanya berkeras bahwa AIDS adalah "penyakit kapitalis" dan tidak mungkin berjangkit di Rumania. Ia tidak menyadari bahwa AIDS sudah merambah masuk Rumania, sehingga tidak melakukan antisipasi sepatutnya. Dengan semakin pesatnya mobilitas umat manusia akibat kemajuan teknologi transportasi, maka penyebaran penyakit menular juga akan semakin cepat. Jika tidak diantisipasi, maka seluruh dunia dapat terkena dampaknya dalam hitungan jam dan hari.

Kendati dewasa ini bandara-bandara telah sanggup mengantisipasi masuknya narkoba, teroris, dan lain sebagainya, tetapi dapat dipastikan mereka belum mampu mendeteksi atau mencegah perpindahan virus-virus berbahaya. Oleh karenanya, persiapan dalam mencegah menghadapi wabah penyakit akibat virus maut tersebut patut dipertanyakan. Jika terjadi ledakan wabah, apakah tenaga medis di seluruh dunia siap? Banyak negara yang masih memiliki layanan kesehatan buruk. Rendahnya kemampuan tenaga medis di negara tersebut justru dapat menyebarkan wabah tersebut lebih jauh. Populasi umat manusia dapat tersapu karenanya.

Semoga renungan ini mendatangkan manfaat dan sanggup membangun wawasan kita.